Surat Terbuka untuk Ketua DPR Setya Novanto

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

Headline Berita Hari Ini Periode: 05/12/2015 Tanggal terbit: 05/12/2015

Mahkamah Kehormatan yang Semakin Tidak Terhormat

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

I. PENDAHULUAN. Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan

Konspirasi Politik Yasonna Laoly*)

Jokowi Diuji, KPK Diamputasi Selasa, 17 Pebruari 2015

Siapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK?

Jokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5493

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22 ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang...

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI sejak

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XIV/2016

HASIL WAWANCARA. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 25 Juli 2013 jam WIB

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Headline Berita Hari Ini Periode: 19/01/2016 Tanggal terbit: 19/01/2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No Mengingat dan tata cara seleksi, pemilihan, dan pengajuan calon hakim konstitusi serta pembentukan majelis kehormatan hakim konstitusi;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

2016, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Intelijen Negara adalah penyelenggara Intelijen

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELANGGARAN ETIK DAN HAK PRIBADI DALAM KASUS KODE ETIK DI MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI III DPR RI DENGAN IR.HASTO KRISTYANTO, MM DAN ZAINAL TAHIR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG TATA BERACARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

*14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Memahami Kebingungan Jokowi. Written by Mudjia Rahardjo Tuesday, 10 February :50 -

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pilpres 2019 Pertarungan Antar-Dinasti:

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

100 Hari dan Orang-orang Kontroversial Pilihan Jokowi

BAB I PENDAHULUAN. dari kecenderungan dasar manusia untuk hidup bermasyarakat dan berorganisasi

2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Headline Berita Hari Ini Periode: 04/10/2014 Tanggal terbit: 04/10/2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KPK juga hampir KO di Era SBY

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Pasal 24B Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Info Lengkap di: buku-on-line.com 1 of 14

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIII/2015

Cari Kuburan Massal untuk Pelurusan Sejarah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Transkripsi:

Surat Terbuka untuk Ketua DPR Setya Novanto Mencermati jalannya persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR yang menyidangkan Ketua DPR Setya Novanto 15 Desember 2015 18:20 Paulus Mujiran OPINI dibaca: 252 Bapak Ketua DPR yang Terhormat, Mencermati jalannya persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR yang menyidangkan Bapak, jujur saya sangat kecewa. Saya kecewa karena Bapak tidak menunjukkan diri sebagai seorang negarawan yang baik. Sebagai Ketua DPR, mestinya Bapak dapat menunjukkan keteladanan dengan meminta sidang secara terbuka dan membiarkan para anggota MKD menguliti informasi secara dalam dan leluasa terhadap Bapak. Bapak terkesan sebagai pengecut; berani berbuat, tetapi tidak berani bertanggung jawab. Berani bertemu dengan Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia untuk meminta saham 11 persen atas nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, namun Bapak tidak berani mempertanggungjawabkan isi pertemuan itu kepada publik. Nama Bapak sebagai ketua lembaga tinggi negara tentu sangat dirugikan dengan hal ini. Apalagi ini langsung menyasar jantungnya lembaga DPR karena ketuanya yang diduga terlibat. Namun sayang, Bapak tidak bersedia mengonfirmasi beragam tuduhan miring tersebut. Padahal, tuduhan miring yang tidak terklarifikasi sering dianggap hal yang benar. Forum persidangan MKD mestinya menjadi ajang strategis mengklarifikasi berbagai tuduhan miring yang dialamatkan kepada Bapak, termasuk di media sosial tidak dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Bahkan anggota MKD yang berasal dari Partai Golkar diganti dengan orang-orang yang dekat dengan Bapak untuk menyelamatkan Anda. Hal yang menjadi pertanyaan publik, seberapa pentingkah sosok Setya Novanto di Partai 1

Golkar sehingga harus dibela mati-matian, termasuk mengorbankan nama besar dan kehormatan partai? MKD pun memperlakukan Bapak secara tidak adil. Ketika sidang MKD memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Ma ruf Sjamsoeddin, sidang dilaksanakan secara terbuka sehingga dapat ditonton jutaan rakyat Indonesia. Namun, saat MKD menyidangkan Bapak, selain dilaksanakan secara tertutup, juga terkesan diundur-undur. Bahkan, beberapa anggota majelis MKD dari partai Koalisi Merah Putih (KMP) diganti oleh orang-orang Bapak. Persidangan apa-apaan ini? Setahu saya dalam persidangan di lembaga peradilan umum atau konstitusi, saksi, terdakwa, atau tersangka tidak pernah memilih anggota majelis yang pro kepadanya. Hancurlah martabat penegakan hukum kalau majelis hakimnya memilih sendiri. Dari pergantian anggota MKD yang pro Bapak saja sudah terkesan cacat legitimasi dan layak untuk dipersoalkan. Begitu pun Bapak menggunakan pengaruh untuk menunda-nunda persidangan dengan harapan MKD masuk angin. Sidang yang mestinya dilaksanakan pukul 09.00 WIB atas permintaan Bapak dimundurkan menjadi pukul 13.00 WIB. Bapak sengaja menggunakan pengaruhnya untuk menyetir MKD. Itu pun sepanjang persidangan hanya diisi pembelaan (pledoi) terhadap Bapak, termasuk mempermasalahkan legalitas rekaman yang dilakukan Presdir PT Freeport Ma ruf Sjamsoeddin. Persoalan legalitas rekaman sebenarnya sudah selesai ketika MKD memutuskan sidang dilanjutkan dengan memanggil saksi. Pernyataan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang menyebutkan adanya pengakuan dari saksi yang melakukan perekaman, bukti itu legal. Selama ini baik kepolisian, kejaksaan, dan KPK selalu menjadikan bukti rekaman sebagai barang bukti permulaan. Seorang pencuri sepeda motor di pusat perbelanjaan dapat ditangkap berdasarkan bukti kamera CCTV. Begitu juga dalam mengusut bom, kepolisian berulang kali melakukan penyelidikan berdasarkan rekaman kamera pengintai. Semua orang tahu rekaman yang diakui perekamnya itu sah. Jika legalitas rekaman dipermasalahkan, banyak kasus hukum di negeri ini tidak akan terungkap. Justru dengan mempermasalahkan bukti rekaman Bapak sebenarnya tengah menutupi persoalan yang sesungguhnya. Aneh, sebagai Ketua DPR yang bertugas membuat undang-undang seperti sengaja tidak mengerti hukum. Bapak Setya Novanto yang terhormat, Sikap Bapak yang tidak jelas terkait rekaman yang dipermasalahkan justru mengorbankan lembaga yang Bapak pimpin. Sikap Bapak terhadap MKD yang terkesan 2

melecehkan bahkan dijadikan bumper untuk tidak melanjutkan kasus ini membuat martabat MKD hancur. Apakah tidak pernah terpikirkan para anggota MKD akan ditertawakan oramg ketika pulang ke kampung halaman? Terlebih lagi tidak hanya integritas MKD yang dipertaruhkan lembaga DPR secara keseluruhan juga ikut kena imbasnya. Padahal, masih banyak anggota DPR yang berintegritas dan bernurani bersih, tetapi terkena dampaknya. Lupakah Bapak bahwa jabatan termasuk Ketua DPR itu hanya amanah dan titipan. Sekali jabatan itu tidak dipergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan dan kemaslahatan umat, jabatan itu justru menjadi beban. Kini ketika Kejaksaan Agung sudah mulai bergerak mengusut kasus ini, persidangan MKD sebentar lagi pasti dilupakan orang. Tidak ada yang tersisa dari MKD selain cercaan, makian, dan amarah publik. Bapak Ketua DPR yang baik, Dengan terus bergeming terhadap permasalahan ini akhirnya yang kena imbas adalah Partai Golkar tempat Bapak bernanung. Publik mempertanyakan mengapa partai lebih membela Bapak ketimbang masa depan partai. Dalam Pilkada Serentak 9 Desember, beberapa kader yang diusung Partai Golkar kalah. Sadarkan Bapak bahwa rakyat mulai menghukum Partai Golkar dengan tidak mendukung calon yang diusung dalam pilkada. Ketika Partai Golkar sedang dilanda perpecahan dan dualisme pengurus, kepercayaan publik adalah mutlak. Meski suara-suara di luar nyaring agar Bapak mengundurkan diri termasuk dari internal partai, Bapak tetap bergeming. Bisa jadi ini menjadi ujian bagi Bapak apakah benar-benar kuat ataukah kelak juga roboh ditekan tekanan publik yang bertubi-tubi. Publik hanya berharap kegaduhan dan polemik yang terus-menerus terjadi dan menyita energi rakyat segera berakhir. Dalam sejarah bangsa ini, kemenangan akhirnya memang diraih mereka yang bernurani. Posisi Bapak sekarang ini bisa jadi secara politik masih amat kuat karena dibela dari mana-mana. Namun akhirnya, Bapak akan berhadapan suara dan kehendak rakyat. Konon, suara rakyat adalah suara Tuhan. Mirip slogan partai Bapak suara Golkar adalah suara rakyat, tetapi mengapa kini suara-suara rakyat itu sengaja tidak didengarkan. Boleh jadi kemarahan Presiden Joko Widodo tidak akan berarti banyak bagi Bapak. Malahan terjadi serangan balik kepada menteri ESDM yang kini sudah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan pencemaran nama baik. Sekali lagi saya berharap, Bapak Setya Novanto kembali ke suara hati nurani dan tidak mengorbankan rakyat. Penulis adalah Ketua Pelaksana Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata Semarang. 3

Sumber : Sinar Harapan Nasib Setya Novanto Diputuskan Pekan Ini MKD tak membutuhkan kesaksian Muhammad Riza Chalid untuk menghakimi Setya Novanto. 15 Desember 2015 20:00 James Manullang Politik dibaca: 145 Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan (kanan) berjalan seusai mengambil sumpah pada sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/12). Luhut Panjaitan akan memberikan kesaksian pada sidang etik MKD DPR terkait kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden dalam perpanjangan kontrak Freeport. JAKARTA Makamah Kehormatan Dewan (MKD) akan segera mengeluarkan putusan terhadap Ketua DPR, Setya Novanto, terkait kasus papa minta saham yang diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK), pada pekan ini. Setelah memeriksa pengadu, Menteri ESDM Sudirman Said, teradu Setya Novanto, serta saksi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin dan mantan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan; MKD merasa sudah memiliki cukup bukti untuk mengeluarkan putusan. Kami akan putuskan Rabu nanti, kata Wakil Ketua MKD, Sufmi Dasco Ahmad, di gedung 4

DPR, Jakarta, Senin (14/12). Keputusan terhadap nasib Setya Novanto, Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie tersebut tak menunggu pemeriksaan terhadap pengusaha Muhammad Riza Chalid, yang juga terlibat dalam rekaman pembicaraan yang dilakukan Maroef Sjamsuddin. Menurut Sufmi Dasco Ahmad, pemeriksaan terhadap Muhammad Riza Chalid tak perlu dilakukan karena yang bersangkutan masih berada di luar negeri. Riza sementara tadi tidak (dipanggil-red). Kemudian dapat informasi ia di luar negeri. Jadi, kesimpulan rapat kami cukup, tidak memanggil, ujarnya. Ia menjelaskan, Muhammad Riza Chalid tak dipanggil lagi karena MKD harus mengeluarkan putusan sebelum masa sidang DPR berakhir. Putusan MKD akan berdasarkan fakta dan bukti persidangan, yang saat ini sudah dianggap cukup memenuhi syarat yang dibutuhkan. Namun, Wakil Ketua MKD Junimar Girsang mengaku kecewa dengan keputusan rapat MKD yang tidak memanggil Muhammad Riza Chalid. Menurut sebagian teman-teman, tidak diperlukan lagi (menghadirkan Muhammad Riza-red). Tapi, saya minta dicatat bahwa saya bersikeras untuk tetap dihadirkan, tutur anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut. Ia mengatakan, MKD memang tidak menunggu rekaman asli pembicaraan antara Setya Novanto, Muhammad Riza Chalid, dan Maroef Sjamsuddin, yang saat ini berada di Kejaksaan Agung untuk menjatuhkan sanksi kepada Setya Novanto. Alasannya, ada surat dari Maroef Sjamsuddin bahwa yang bersangkutan tidak akan memberikan alat bukti tersebut. Karena ada surat dari MS tidak akan memberikan alat bukti tersebut kepada siapa pun, rapat internal memutuskan tidak memerlukan lagi alat bukti tersebut, ucapnya. Kesaksian Luhut Senin (14/12), MKD telah mendengar keterangan dari mantan Kepala Staf Kepresidenan yang juga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan. Anggota MKD Sarifuddin Sudding mengatakan, kesaksian Luhut dalam sidang tak memengaruhi keputusan yang dibuat pihaknya. Itu karena Luhut tidak terlibat dalam pertemuan papa minta saham tersebut. Nyaris tak ada poin penting dari penjelasan Pak Luhut terkait pelanggaran kode etik Setya Novanto. Tidak banyak hal yang dijadikan pertimbangan MKD dalam membuat 5

keputusan, katanya. Ia menjelaskan, sejak awal memang keterangan Luhut Pandjaitan sebenarnya tak diperlukan. Hanya saja, nama yang bersangkutan disebut berkali-kali oleh ketiga orang tersebut. Luhut berharap MKD dapat menyelesaikan permasalahan dugaan pelanggaran kode etik Setya Novanto dengan baik, tanpa harus menimbulkan kegaduhan. Penyelesaian hukum dan etika bisa diselesaikan tanpa kegaduhan, ujar Luhut. Ia mengungkapkan, kehadirannya dalam sidang MKD juga dimaksudkan untuk meredam kegaduhan dalam kasus tersebut. Kegaduhan politik seperti kasus Setya Novanto bisa memengaruhi situasi ekonomi. Saya hadir di sini untuk redam kegaduhan; supaya jelas permasalahannya, ucap Luhut. Ia juga menegaskan sikap Presiden Jokowi dan Wapres JK dalam kasus PT Freeport sudah sangat jelas. Presiden punya sikap jelas soal masalah ini. Tidak perlu diragukan sikap presiden. Saya sebagai pembantunya juga, katanya. Didesak Mundur Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono, meminta Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Saya minta saudara Setya Novanto mundur secara kesatria dari jabatan Ketua DPR, ujar Agung Laksono menegaskan di Jakarta, kemarin. Ia menjelaskan, penjelasan Sudirman Said dan Maroef Sjamsoeddin sebagai saksi telah secara gamblang menunjukkan tindakan dilakukan Setya Novanto melanggar kode etik DPR. Setya Novanto diminta tak perlu berdalih bahwa ia bersama pengusaha Muhammad Riza Chalid bertemu dengan Maroef Sjamsoeddin dalam kapasitas pribadi. Sikap Setya Novanto yang enggan melepaskan jabatan justru akan mendelegitimasi lembaga DPR dan merugikan citra Partai Golkar. Agung Laksono mendukung MKD segera mengeluarkan sanksi berat kepada Setya Novanto. (*) Sumber : Sinar Harapan 6