Oleh : Ashfar Kurnia
Penilaian % Kehadiran (5%) & keaktifan (5%) 10 Mini Quiz (2x) 10 Tugas Makalah + ppt + maju + diskusi TJ 30 UTS 30 UAS 20
Siswandono & Soekardjo, B. (2000). Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga University Press. Wilson & Gisvold. (1982). Buku Teks Kimia Farmasi dan Medisinal Organik Jilid 1 dan 2. (edisi ke-8). (Achmad Mustofa Fatah, Penerjemah). Semarang: IKIP Dll..
Definisi Ruang lingkup Keterkaitan dengan bidang ilmu lainnya Pengembangan obat baru Peran Kimed dalam pengembangan obat
Burger (1970) Ilmu pengetahuan yg merupakan cabang ilmu kimia & biologi yg digunakan untuk memahami mekanisme kerja obat. Sbg dasar adalah dg menetapkan hubungan struktur kimia dg aktivitas biologis obat, serta melibatkan perilaku biodinamik melalui sifat fisik & kereaktifan kimia senyawa obat.
Taylor & Kennewell (1981) Studi kimiawi senyawa atau obat yg memberikan efek menguntungkan dalam sistem kehidupan, & melibatkan studi hubungan struktur kimia senyawa dg aktivitas biologis serta mekanisme cara kerja senyawa pada sistem biologi dalam usaha mendapatkan efek pengobatan yg maksimal & memperkecil efek samping yg merugikan
IUPAC (1974) Ilmu pengetahuan yg mempelajari penemuan, pengembangan, identifikasi & interpretasi cara kerja senyawa biologis aktif obat pada tingkat molekul. Ilmu yg mempelajari hubungan struktur kimia suatu senyawa atau obat dengan aktivitas bilogisnya.
Isolasi & identifikasi senyawa yg secara empirik telah digunakan untuk pengobatan. Sintesis struktur analog. Sintesis struktur induk baru. Mencari hubungan struktur kimia dengan aktivitas biologis obat. Mengembangkan rancangan obat. Mengembangkan hubungan struktur kimia dengan aktivitas biologis obat melalui sifat kimia fisika dan bantuan statistik.
Kimia Analisa Kimia Organik Kimia Fisika Biokimia Farmasetika Biotransformasi Kimia Medisinal Farmakologi Kedokteran Klinik Biologi Mikrobiologi Fisiologi Toksikologi Patologi
Alamiah obat yang terdapat di alam, yaitu pada tanaman (kuinin, atropin), pada hewan (minyak ikan, hormon), mineral (S, KBr) Semisintetik obat sintesis yang bahan dasarnya dari alam. Contohnya: morfin kodein Sintetik murni obat yang bahan dasarnya tidak berkhasiat, setelah disintesis akan didapat senyawa berkhasiat. Contoh: analgetik-antipiretik, antihistamin, diuretik.
1. sintesis kimia ( 48,9 %) 2. Semisintetik ( 9,5 %) 3. Mikroorganisme ( 6,4 %) 4. Vaksin ( 4,3 %) 5. Sera ( 2,0 %) 6. Mineral ( 9,1 %) 7. Tumbuh-tumbuhan ( 11,1 %) 8. Hewan ( 8,7 %)
Struktur kimia obat dapat menjelaskan sifat-sifat obat dan aktivitas biologisnya. Untuk mencari hubungan dapat mengaitkan antara struktur dan aktivitas. Macam-macam senyawa: Gugs fungsional sama, aktivitas biologis sama contoh: der. Fenol (fenol, kresol, eugenol, timol), der. Sulfonamid (sulfanilamid, sulfasetamid, sulfaguanidin) Gugus fungsional berbeda, aktivitas biologis sama contoh: anestetik sistemik (eter, sikloporpan, halotan), diuretik (klormerodin, asetozalamid, hidroklortiazid)
R H COCH3 CNH-NH2 C=NOC(CH3)=C Sulfanilamid Sulfasetamid Sulfaguanidin Sulfametoksazol R H Fenol 2-CH3 Kresol 2-OCH3, 4-CH2CH=CH2 Eugenol 2-CH(CH3)2, 5-CH3 Timol
Biological Discovery Biodisposition High Volume Screening Combinatorial Diversity Lead Series Toxicity Efficacy IND Rational [Structure, Design, Informatics] Pharmacokinetics Lead Discovery Iterative Preclinical Research Process R&D
Percobaan Kimia Pertama 8000-10000 Penapisan farmakologi Uji toksisitas akut Studi percobaan farmakologi yg lebih luas Uji toksisitas kronik & uji klinik 2500 1
Proses elaborasi sistematik Mengembangkan obat yg sudah ada Obat efek optimal & efek samping minimal Manipulasi molekul
Pencarian Senyawa Aktif Penapisan Farmakologis Uji Toksisitas Akut Uji Stabilitas Uji Farmakokinetik pada Hewan Pengembangan & Uji Stabilitas Bentuk Sediaan Uji Farmakokinetik Pada Manusia Uji Farmakologis Lanjut Uji Klinis Fase I (Keamanan) Uji Klinis Fase II (Efikasi) Uji Klinis Fase III (Efikasi Multi Centre) Uji Toksisitas Sub Akut Uji Teratogenik & Mutagenik Studi Toksisitas Klinik Pemasaran Obat Baru Uji Klinis Fase IV (MESO)
Pencarian Senyawa Penuntun Modifikasi Molekul HKSA Analisa Statistik
Pangkal tolak modifikasi molekul Secara empiris telah banyak digunakan Memiliki kekurangan (aktivitas lemah, kurang spesifik, efek samping besar, kurang stabil, masa kerja singkat)
Efek lebih poten ESO minimal Spektrum lebih spesifik Spektrum lebih luas Aktivitas baru Profil farmakokinetik lebih baik.
Seri senyawa homolog (perpanjangan rantai) Modifikasi substituen Penyederhanaan struktur Pemisahan senyawa isomer
Mekanisme kerja & sisi kerja obat pada tingkat molekul & elektrik. Hubungan kuantitatif & kualitatif struktur obat dengan aktifitas biologisnya. Reseptor obat & topografi tiga dimensi. Model interaksi obat reseptor Efek farmakologis dari gugus spesifik
Hubungan parameter sifat kimia fisika dengan aktivitas biologisnya. Mekanisme reaksi kimia dan biokimia Biosintesis metabolit & konstituen lain dalam organisme hidup. Perbedaan sitologis & biokimia manusia & parasit.