Tata-Cara Berwudhu Menurut Al Qur an dan Sunnah Nabi Abu Abdirrohman Albayaty

dokumen-dokumen yang mirip
SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Kajian Islam : Tatacara Berwudhu oleh : Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

" SIFAT WUDHLU NABI "

BAB II MEDIA INFORMASI


TUNTUNAN PRAKTIS WUDHU

MANDI JANABAH, HUKUM DAN TATA CARANYA

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Syarah Istighfar dan Taubat

RANGKUMAN MATERI. Mensucikan Diri

A. Ketika Bangun Tidur - Mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan - Berdoa ketika bangun tidur

Yufid Network: DOWNLOAD. Mp3 Ceramah Islam GRATIS. Lihat website lainnya di

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

HAFALAN DOA UNTUK ANAK DOA MEMOHON ILMU DOA MASUK KAMAR MANDI

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

Tata Cara Shalat Malam

PENGERTIAN DAN KONSEP FARDU AIN DAN FARDU KIFAYAH


HADITS-HADITS PENDEK

MENJAGA KEBERSIHAN JASMANI Bentuk Pengamalan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, Bag: 2

Hukum Mandi Hari Jum'at


Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Tata Cara Sujud Tilawah

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

WUDHU DAN TAYAMUM KELOMPOK III : ATIKA YOLANDA FAISAL RAZAQ MURSYIDAH SHOLIHATI RIDHO JUNAIDI WAHYU SRI MAULIDA SMA ISLAM RAUDHATUL JANNAH

HUKUM WANITA BEKERJA SEBAGAI GUIDE WISATA ح م عمل ملرأة مرشدة سياحية

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

FIQIH MUSLIMAH PRAKTIS

KHUTBAH JUM AT. Berwudhu Membersihkan Diri dari Kotoran dan Dosa. Khutbah 7

KEUTAMAAN MENGANDUNG

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

HUKUM ISLAM DALAM TATA KELOLA HAID DAN PROBLEMATIKANYA. Mursyidah Thahir

Membasuh telapak tangan sampai pergelangan, sebelum berkumurkumur.

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

Konsisten dalam kebaikan

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا

Hukum Sodomi Terhadap Istri

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya ( Al Hajj 36 )

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

E٤٢ J٣٣ W F : :

GURU MENGELUHKAN MURIDNYA YANG TIDAK PATUH DAN TIDAK MENERIMA NASEHAT

Rahasia-Rahasia Wudhu Dari Segi Kesehatan

Hukum Banyak Bergerak dalam Shalat

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

MACAM - MACAM AIR. Oleh : Rachmad Dermawan Putra Wahyu Reni Jayanti

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Interaksi dengan Al Qur'an

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

HADITS PERTAMA HADITS NIAT

Pengertian dan. Publication 1438 H/ 2016 M. Pengertian dan Macam-Macam Thaharah

ADAB MEMINTA IZIN. Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

PENGERTIAN TENTANG PUASA

BILA SYA BAN TELAH TIBA

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Mari Bershalawat Rabu, 07 April 04

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Hadits-hadits Shohih Tentang

Wallahu A lam bisshawab Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi wa sallam

MUZARA'AH dan MUSAQAH

MID SEMESTER 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP 7 SEMESTA

BAGAIMANA CARANYA MEMUKUL ANAK YANG MENINGGALKAN SHALAT? كيف ي ون ضب الا طفال ع الصلاة

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Istiqomah dalam menjaga ibadah ********************

بسم اهلل الرمحن الرحيم BERKURBAN

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Transkripsi:

Tata-Cara Berwudhu Menurut Al Qur an dan Sunnah Nabi Oleh: Abu Abdirrohman Albayaty Pustakaa al Bayaty www.wahonot.wordpress.com 1

Tata-Cara Judul: Berwudhu Menurut Al Qur an dan Sunnah Nabi Oleh: Abu Abdirrohman Albayatyy Pustakaa al BAyaty Silakan memperbanyak isi ebook ini dengan syarat bukan untuk tujuan komersil, serta menyertakan sumbernya Kunjungi: http://www.wahonot.wordpress.com http://www.pustakaalbayaty.wordpress.com Email: wahonot@yahoo.com HP: 08121517653 08889594463 085659217364 SERIAL e-book # 6 060608 2

Tata-Cara Berwudhu Menurut Al Qur an dan Sunnah Nabi Oleh : Abu Abdirrohman Albayaty Wudhu adalah menggunakan air yang suci dan mensucikan dengan cara yang khusus di empat anggota badan yaitu, wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki. Adapun sebab yang mewajibkan wudhu adalah hadats, yaitu apa saja yang mewajibkan wudhu atau mandi [terbagi menjadi dua macam, (hadats besar) yaitu segala yang mewajibkan mandi dan (hadats kecil) yaitu semua yang mewajibkan wudhu]. Adapun dalil_wajibnya_wudhu_adalah_firman_allah: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, makaa basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, (Q.S. Al-Maidah:6) Adapun dalil tata cara wudhu secara sempurna adalah hadist riwayat Abdullah bin Zaid tentang tata_cara_wudhu_(terdapat_lafal): Kemudian Rasulullah memasukkan tangannya, kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dengan satu tangan sebanyak tiga kali. (Mutafaq alaih). -Dan dari Humran bahwa Utsman pernah meminta dibawakan air wudhu, maka ia membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya sampai ke siku tiga kali, kemudian tangan kirinya seperti itu pula, kemudian mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanannya sampai mata kaki tiga kali, kemudian kaki kirinya seperti itu pula, kemudian berkata, Aku melihat Rasulullah berwudhu seperti wudhuku ini. (Mutafaq alaih). Dan dari Abdullah bin Zaid bin Ashim dalam tatacara wudhu, ia berkata, Dan Rasulullah mengusap kepalanya, menyapukannya ke belakang dan ke depan.. (Mutafaq alaih). Dan lafal yang lain, (Beliau) memulai dari bagian depan kepalanya sampai ke tengkuk, kemudian menariknyaa lagi ke bagian depan tempat semula memulai. Dan dalam riwayat Ibnu Amr tentang tata cara berwudhu, katanya, Kemudian (Rasulullah) mengusap kepalanya, dan memasukkan dua jari telunjuknya ke masing-masing telinganya, dan mengusapkan kedua jari jempolnya ke permukaan daun telinganya. (H.R. Abu Dawud, Nasa`i dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah). Takaran air dalam berwudhu adalah satu mud (Satu mud sama dengan 1 1/3 liter menurut ukuran orang Hijaz dan 2 liter menurut ukuran orang Irak. (lihat Lisanul Arab Jilid 3 hal 400). Adapun untuk mandi sebanyak satu sha sampai lima mud. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Anas, katanya, Adalah Rasulullah ketika berwudhu dengan (takaran air sebanyak) satu mud dan mandi (dengan takaran sebanyak) satu sha sampai lima mud. ) (H.R. Muttafaq alaih) 3

A. Tata cara wudhu yang diajarkan Rosululloh adalah sebagai berikut: 1. Apabila seorang muslimm mau berwudhu atau mandi (wajib / junub), maka hendaknya ia berniat di dalam hatinya. Niat yang dimaksud dalam berwudhuu dan mandi (wajib) adalah niat untuk menghilangkan hadats atau untuk menjadikan boleh suatuu perbuatan yang diwajibkan bersuci, oleh karenanya amalan-amalan yang dilakukan tanpa niat tidak diterima. Dalilnya_adalah_firman Allah: Dan mereka tidaklah diperintahkan melainkan agar beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. (Q.S. Al-Bayyinah:5). Dan_hadits dari_umar_bin_al-khaththab,_bahwa_rasulullah_bersabda, Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan dari) apa yang diniatkannya. Barangsiapaa hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan rasul-nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan rasul-nya. Barangsiapaa hijrahnya karena (hartaa atau kemegahan) dunia yang dia harapkan, atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, makaa hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.. Kemudian membaca Basmalah : sebab Rasulullah bersabda: Bismillaah) ( ب س س م االله "Tidak sah wudhu orang yang tidak menyebut nama Allah" (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan dinilai hasan oleh Al-Albani di dalam kitab Al-Irwa' (81). Dan apabilaa ia lupa, maka dia bisa membacanya tatkala dia ingat ketika masih berwudhu, namun apabila dia ingat tatkala selesai berwudhu maka tidaklah mengapa dia tidak membaca basmalah. Adapun dalil gugurnya kewajiban mengucapkan basmalah kalau lupa atau tidak tahu adalah hadits: Dimaafkan untuk umatku, kesalahan dan kelupaan. 2. Kemudian mencuci kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali. (Lihat Gambar. 1) ). 3. Mengambil air dengan telapak tangan kanannya sambil sebagian dimasukkan kedalam mulut ( madhmadhoh ) dan sebagian dimasukkan / di hirup ke dalam hidung ( istinsyaq ) kemudian membuangnya dengan bantuan tangan kirinya ( istintsar ). Tatkala air masih di dalam mulut maka di usahakan air tersebut dikumur-kum mur ( Bhs jawa : kemu ), begitu juga dengan yang ada di dalam hidung sehingga kotorannya dapat keluar. (Lihat Gambar.2). 4

2a. istintsar 2b. istinsyaq 4. 5. Disunnahkann ketika menghirup air di lakukan dengan kuat, kecuali jika dalam keadaan berpuasa maka ia tidak mengeraskannya, karena dikhawatirkan air masuk ke dalam tenggorokan. Rasulullah bersabda: "Keraskanlah di dalam menghirup air dengan hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa".( Riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Albani dalam shahih Abu Dawud (629)) Lalu mencuci muka sebanyak tiga kali. Batas muka adalah dari batas tumbuhnya rambut kepala bagian atas sampai dagu (Gambar 3b), dan mulai dari batas telinga kanan hingga telinga kiri. (Gambar. 3a). (3a.) (3b.) 6. Dan jika rambut yang ada pada muka tipis, maka wajib dicuci hingga pada kulit dasarnya. Tetapi jika tebal maka wajib mencuci bagian atasnya saja, namun disunnahkan mencelah-celahi rambut yang tebal tersebut. Karena Rasulullah selalu mencelah-celahi jenggotnya di saat berwudhu. ( Riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al Irwa (92)) (Lihat Gambar. 4) 7. Kemudian mencuci kedua tangan sampai siku sebanyak tiga kali, karena Allah berfirman : "dan kedua tanganmu hingga siku".. (Surah Al-Ma'idah : 6). 5

Cara mencuci tangan adalah dimulai dengan mencuci tangan kanan sampai siku sebanyak tiga kali baru mencuci tangan kiri sampai siku sebanyak tiga kali. ( Lihat Gambar 5). 8. Kemudian mengusap kepala ( bedakan dengan mencuci / membasuh ) beserta kedua telinga satu kali, dimulai dari bagian depan kepala lalu diusapkan ke belakang kepala lalu mengembalikannya ke depan kepala. (Lihat Gambar. 6). 9. Setelah itu langsung mengusap kedua telinga dengan air yang tersisa pada tangannya. Cara mengusap telinga adalah dengan memasukkan jari telunjuk pada lubang telinga sedang ibu jari mengusap bagian luar daun telinga. Perbuatan ini dilakukan sebanyak satu kali saja. (Lihat Gambar. 7). 10. Lalu mencuci kedua kaki sampai kedua mata kaki sebanyak tiga kali, karena Allah berfirman: 6

"dan kedua kakimu hingga dua mata kaki". (Surah Al-Ma'idah : 6). Yang dimaksud mata kaki adalah benjolan yang ada di sebelah bawah betis. Kedua mata kaki tersebut wajib dicuci berbarengan dengan kaki. Cara mencuci kaki adalah dimulai dari kaki kanan dulu sebanyak tiga kali baru kaki kiri sebanyak tiga kali. (Lihat Gambar. 8). Mata kaki 11. Orang yang tangan atau kakinya terpotong, maka ia mencuci bagian yang tersisa yang wajib dicuci. (Lihat Gambar. 9). Dan apabila tangan atau kakinya itu terpotong semua maka cukup mencuci bagian ujungnya saja. 12. Setelah selesai berwudhu mengucapkan do a sebagaimana yang diajarkan Nabi berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Umar, katanya, Berkata Rasulullah, Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu dan meyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan: أ ش ه د أ ن لا إ ل ه إ لا االله و ح د ه لا ش ر ي ك ل ه و أ ش ه د أ ن م ح مد ا ع ب د ه و ر س و ل ه Asyhadu allaa ilaaha illallooh wahdahulaa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rosuuluh "Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali hanya Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Melainkan dibukakan untuknya delapan pintu syurga, ia dapat masuk dari mana saja yang ia kehendaki (H.R. Muslim). Boleh ditambah dengan : 7

ا لل ه م اج ع ل ن ي م ن ال ت واب ي ن و اج ع ل ن ي م ن ال م ت ط هر ي ن. Allohummaj alnii minattawwaabiina waj alnii minal mutathohhiriin Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan jadikanlah aku sebagai bagian dari orang-orang yang bersuci".( dalam riwayat At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al Irwa (96) ) 13. Ketika berwudhu wajib mencuci anggota-anggota wudhunya secara berurutan, tidak menunda pencucian salah satunya hingga yang sebelumnya kering. 14. Boleh mengelap anggota-anggota wudhu seusai berwudhu. B. Syarat-Syarat Sahnya Wudhu diantaranya adalah : 1. Islam, 2. Berakal, 3. Tamyiz ( mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk ), 4. Niat, 5. Meneruskan niat dengan tidak berniat untuk menghentikannya sampai selesai wudhunya, 6. Tidak adanya yang mewajibkan wudhu, 7. Istinja (bersuci dengan air) atau istijmar (bersuci dengan batu) sebelum wudhu (bila setelah buang hajat), 8. Air yang dipakai untuk berwudhu adalah air yang thohur ( suci lagi mensucikan ), atau yang mubah (bukan hasil curian -misalnya-), 9. Menghilangkan sesuatu yang menghalangi sampainya air ke kulit, 10. Tiba waktu sholat bagi orang yang hadastnya terus menerus (karena sakit). C. Hal hal yang wajib dalam wudhu ada 6 (enam), Yaitu: 1. Membasuh muka termasuk berkumur dan menghirup air ke dalam hidung lalu dikeluarkan, 2. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku, 3. Mengusap (menyapu) seluruh kepala (termasuk mengusap kedua daun telinga), 4. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki, 5. Tertib (berurutan). Yang dimaksud dengan tertib (urut) adalah sebagaimana yang tertera dalam ayat yang mulia. Yaitu membasuh wajah, kemudian kedua tangan (sampai siku), kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kedua kaki. Adapun dalilnya : 8

6. Pertama, adalah sebagaimana tersebut dalam ayat di atas (surat al-maidah :6). Di dalam ayat tersebut telah dimasukkan kata mengusap diantara dua kata membasuh. Orang Arab tidak melakukan hal ini melainkan untuk suatu faedah tertentu yang tidak lain adalah tertib (urut). Kedua, sabda Rasulullah: Mulailah dengan apa yang Allah telah memulai dengannya. Ketiga, hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Abasah. Dia berkata, Wahai Rasulullah beritahukan kepadaku tentang wudhu? Rasulullah berkata, Tidaklah salah seorang dari kalian mendekati air wudhunya, kemudian berkumur-kumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kembali, melainkan gugurlah dosa-dosa di (rongga) mulut dan rongga hidungnya bersama air wudhunya, kemudian (tidaklah) ia membasuh mukanya sebagaimana yang Allah perintahkan, melainkan gugurlah dosa-dosa wajahnya melalui ujung-ujung janggutnya bersamaa tetesan air wudhu, kemudian (tidaklah) ia membasuh kedua tangannya sampai ke siku, melainkan gugurlah dasa-dosa tangannya bersama air wudhu melalui jari-jari tangannya, kemudian (tidaklah) ia mengusap kepalanya, melainkan gugur dosa-dasa kepalanya bersama air melalui ujung-ujung rambutnya, kemudian (tidaklah) ia membasuh kedua kakinya, melainkan gugur dosa-dasa kakinya bersama air melalui ujung-ujung jari kakinya. (H.R Muslim). Dan dalam riwayat Ahmad terdapat ungkapan, Kemudian mengusap kepalanya (sebagaimana yang Allah perintahkan),.. kemudian membasuh kedua kakinya sampai mata kaki sebagaimana yang Allah perintahkan. Dan di dalam riwayat Abdullah bin Shanaji terdapat apa yang menunjukkan akan hal itu. Wallahu A lam. Muwalah ( langsung antara membasuh anggota wudhu yang satu dengan yang lainnya, dengan tidak diselingi dengan perkara-perkaraa yang lain). Maksudnyaa adalah jangan mengakhirkan membasuh anggota wudhu sampai mengering anggota sebelumnya setelah beberapa saat. Dalilnya, hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Abu Dawud dari Nabi, bahwa beliau melihat seorang laki-laki di kakinya adaa bagian sebesar mata uang logam yang tidak terkena air wudhu, makaa beliau memerintahkan untuk mengulangi wudhunya. Imam Ahmad meriwayatkan dari Umar bin al-khathab bahwa seorang laki-lakii berwudhu, tetapi meninggalkan satu bagian sebesar kuku di kakinya (tidak membasahinya dengan air wudhu). Rasulullah_melihatnya_maka_beliau_berkata: Berwudhulah_kembali,_kemudian_shalatlah. Sedangkan dalam riwayat Muslim tidak menyebutkan lafal, Berwudhulah kembali. D. Sunnah-sunnah wudhu diantaranya adalah: 1. Disunnatkann bagi setiap muslim menggosok gigi ( bersiwak ) sebelum memulai wudhunya, karena Rasulullah bersabda : 9

2. 3. "Sekiranya aku tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintah mereka bersiwak (menggosok gigi) setiap kali akan berwudhu".(riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al Irwa' (70)) Disunnatkann pula mencuci kedua telapak tangan tiga kali sebelum berwudhu, berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa i dari Aus bin Aus ats-tsaqafi ia berkata, Aku melihat Nabi berwudhu, maka beliau mencuci dua telapak tangannyaa sebanyak tiga kali. Mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali setelah bangunn tidur, maka hukumnya wajib. Sebab, boleh jadi kedua tangannya telah menyentuh kotoran di waktu tidurnya sedangkan ia tidak merasakannya. Rasulullah bersabda: "Apabila seorang di antara kamu bangun tidur, maka hendaknya tidak mencelupkann kedua tangannya di dalam bejana air sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali, karena sesungguhnya ia tidak me-ngetahui di mana tangannya berada ( ketika ia tidur ). ( Riwayat Muslim ) Disunnatkann menyempurnakan wudhu, menyela-nyela antara jari jemari tangann maupun kaki dan menghirup air ke dalam hidung dilakukan dengan kuat kecuali bagi yang berpuasa. Hal ini berdasarkan berkata, Wahai hadits yang diriwayatkan oleh Laqith bin Shabrah, katanya, Aku Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang wudhu?? Nabi berkata: Sempurnakan wudhu-mu, dan sela-selailah antara jari-jemarimu, dan bersungguh sungguhlahh dalam memasukkan air ke dalam hidung kecuali jika kamu dalam keadaan berpuasa. (Diriwayatkan oleh lima imam, di shahihkan oleh Tirmidzi). (Lihat Gambar. 10) 4. Disunnatkann bagi orang muslimm mencelah-celahi jenggot jika tebal ketika membasuh muka. Sebagaimana penjelasan di muka.(lihat gambar 4).Cara menyela-nyela jenggot ini dengan mengambil seraup air dan meletakkannya dari bawahnya dengan jari-jemarinya atau dari dua sisinya dan menggosokkan keduanya. Dan dalam riwayat Abu Dawud dari Anas, Bahwa Nabi jika berwudhu mengambil seraup air, kemudian meletakkannya dibawah dagunya dan berkata, Demikianlah yang diperintahkan oleh Tuhan kepadaku. 10

5. 6. Mencuci anggota wudhu yang kanan terlebih dahulu sebelum mencuci anggotaa wudhu yang kiri. Mencuci tangan kanan terlebih dahulu kemudian tangan kiri, dan begitu pula mencuci kaki kanan sebelum mencuci kaki kiri. Hal ini berdasarkan hadist sebagai berikut : Dan dari Aisyah, ia berkata, Nabi suka mengawali sesuatu dengann yang kanan, dalam memakai terompah, bersisir, bersuci dan dalam segala sesuatu. (Mutafaq alaih) ). Mencuci anggota-anggota wudhu dua atau tiga kali dan tidak boleh lebih dari itu. Namun kepala cukup diusap satu kali saja. Mencuci anggota wudhu yang wajib adalah sekali, sedang_kedua kali_dan_ketiga_kalinya_adalah_sunnah. 7. Tidak berlebih-lebihan dalam pemakaian air, karena Rasulullah berwudhu dengan mencuci tiga kali, lalu bersabda : "Barangsiapa mencuci lebih ( dari tiga kali ) maka ia telah berbuat kesalahan dan kezhaliman" ".( Riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al Irwa' (117)) E. 1. 2. 3. 4. Hal-hal Yang Membatalkan Wudhu diantaranya adalah : Keluarnya sesuatu dari qubul (kemaluan) atau dubur, baik berupa air kecil ataupun air besar. Keluar anginn dari dubur (kentut). Hilang akalnya, baik karena gila, pingsan, mabuk atau karena tidur yang nyenyak hingga tidak menyadari apa yang keluar darinya. Adapun tidur ringan yang tidak menghilangkan perasaan, maka tidak membatalkan wudhu. Menyentuh kemaluan dengan tangan tanpa pembatas dengan syahwat, apakah yang disentuh tersebut kemaluannyaa sendiri atau milik orang lain, karena Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya hendaklah ia berwudhu".(riwayat Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albani) 5. 6. Memakan daging unta, karena ketika Rasulullah ditanya: "Apakah kami harus berwudhu karena makan daging unta? Nabi menjawab : Ya." (Riwayat Muslim) Begitu pula memakan usus, hati, babat atau sumsumnya adalah membatalkan wudhu, karena hal tersebut sama dengann dagingnya. Adapun air susu unta tidak membatalkan wudhu, karena Rasulullah pernah menyuruh suatu kaum minum air susu unta dan tidak menyuruh mereka berwudlu sesudahnya. (Muttafaq 'alaih). Untuk lebih berhati-hati, maka sebaiknya berwudhu sesudah minum atau makan kuah daging unta. Riddah / Murtad ( Keluar dari agama islam ), semoga Alloh menjaga kita dari dan seluruh kaum muslimin dari hal tersebut. 11

F. 1. 2. 3. 4. Hal-hal yang haram dilakukan oleh yang tidak berwudhu: Apabila seorang muslim berhadats kecil (tidak berwudhu), maka haram melakukan hal-hal berikut ini: Menyentuh mushaf Al-Qur'an, karena Rasulullah mengatakan di dalam suratnya yang beliau kirimkan kepada penduduk negeri Yaman : "Tidak boleh menyentuh Al-Qur'an selain orang yang suci". ( Riwayat Ad-Daruqutni dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al Irwa' (122)) Adapun membaca Al-Qur'an dengan tidak menyentuhnya, maka hal itu boleh dilakukan oleh orang yang berhadats kecil. Mengerjakann shalat. Orang yang berhadats tidak berwudhu terlebih dahulu, karena Rasulullah "Allah tidak menerima shalat yang Boleh bagi orang yang tidak berwudhu keduanya bukan merupakan shalat, sekalipun melakukan sujud. Melakukan thawaf. Orang yang berhadats kecil boleh melakukan shalat kecuali setelah bersabda: dilakukan tanpa wudhu".( Riwayat Muslim) melakukan sujud tilawah atau sujud syukur, karena lebih afdhalnyaa adalah berwudhu sebelum tidak boleh melakukan thawaf di Ka`bah sebelum berwudhu, karena Rasulullah telah bersabda : "Thawaf di Baitullah itu adalah shalat". (Riwayat Turmudzi dan dinilai shahih oleh dalam Al- Irwa' (121 ) Al-Albani Dan juga karena Nabi berwudhu terlebih dahulu sebelum melakukan thawaf. (Muttafaq 'alaih) Wallahu a`lam, wa shallallahu `alaaa nabiyyinaaa Muhammad wa `alaa aalihi washahbihii wa sallam. Maroji 1. Sifat wudhu Nabi, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin. 2. 3. Beberapa pelajaran penting untuk segenap ummat, syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh Bin Baz. Dan beberapa sumber yang lain. Diambil dari Kurikulum Albayaty. TPQ Abu Bakar Masjid Baitul Jannah Pilang Sari karangann Abu Abdirrohman www.wahonot.wordpress.com 12