BAB I PENDAHULUAN. commit to user

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia terkenal dengan negara agraris. Menurut Badan Pusat

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan Metode Vector Space Model dan Metode Cosine Similarity pada Fitur Deteksi Hama dan Penyakit Tanaman Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ilmu Biologi adalah Fitopatologi, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedalai

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain :

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 Tinjauan Pustaka

DETEKSI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI MEMANFAATKAN INPUT TEKSTUAL DENGAN METODE COSINE SIMILARITY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB I Pendahuluan. dirasakan meningkat pesat, terlebih lagi perkembangan di bidang teknologi. khususnya dalam menunjang kegiatan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

Akhmad Sholikin, Sri Eniyati.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber. daya manusia (SDM). Gangguan gizi pada awal kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu

BAB I PENDAHULUAN. penjiplakan suatu tulisan. Neville (2010) dalam buku The Complete Guide to

BAB I PENDAHULUAN. dan akurat. Untuk itu komputer dijadikan sebagai salah satu alat yang mendukung

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cabai. Berdasarkan dari sisi produsen, akhir-akhir ini usaha tani cabai mengalami

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

JARO-WINKLER DISTANCE DAN STEMMING UNTUK DETEKSI DINI HAMA DAN PENYAKIT PADI

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. lain. Secara global, berdasarkan data yang diperoleh oleh World Cancer Research

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh para ahli. Salah satu permasalahan yangd isentuh oleh sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Komputer

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penyebab terhambatnya proses penyembuhan. Selain itu posisi yang jauh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang ini, pemanfaatan teknologi internet sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar layaknya pakar pada. mana upaya mengatasi gangguan kesehatan berbeda-beda untuk setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kendaraan. Meskipun pemerintah telah melakukan perbaikan

PENGEMBANGAN APLIKASI DETEKSI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI INDONESIA DENGAN METODE ASSOCIATION RULE DAN COSINE SIMILARITY

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas jika dibandingkan jumlah penduduk dunia. Pekerjaan dokter menjadi

ALMAN JUDUL SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI TANAMAN PANGAN YANG DILENGKAPI DETEKSI PENYAKIT TANAMAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu. Program Studi Informatika. Disusun oleh : FAIRLY OKTA MAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi seperti otak manusia, sistem ini dapat mengambil keputusan layaknya

UKDW BAB I PENDAHULUAN

SPETINDO, Sistem Pendukung Keputusan Pembudidayaan Tanaman Menggunakan Algoritma Quantum Swarm Evolutionary

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, dengan produk unggulan pertanian adalah padi. Banyaknya jumlah petani di Indonesia tidak diimbangi dengan jumlah penyuluh pertanian lapangan (PPL), sehingga pengetahuan petani tentang hama dan penyakit pada tanaman padi masih rendah. (Honggowibowo, 2009). Saat tanaman padi terserang hama atau penyakit, petani mengalami kesulitan dalam menentukan jenis hama atau penyakit tersebut. Kesalahan pada penentuan hama atau penyakit yang menyerang tanaman padi berakibat pada kesalahan pada pengendalian hama atau penyakit. Sehingga menyebabkan hasil panen berkurang bahkan sampai gagal panen. Hal ini bisa berakibat pada melonjaknya harga padi di pasaran. Petani yang memiliki pengetahuan yang masih rendah tentang hama dan penyakit memerlukan aplikasi yang dapat digunakan untuk mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman padi secara dini. Honggowibowo (2009) telah memanfaatkan Forward dan Backward Chaining untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman padi dengan jumlah library gejala sedikit. Sistem ini sangat membantu petani dalam mendeteksi penyakit yang menyerang tanaman padi, tetapi terjadi permasalahan ketika jumlah gejala yang terdapat di database aplikasi memiliki jumlah yang banyak, sehingga mengakibatkan petani harus membaca seluruh library gejala untuk menemukan gejala yang dimaksud. Untuk mengurangi jumlah library gejala yang dibaca pengguna, dibutuhkan input tekstual, sehingga petani cukup memasukkan input gejala yang dimaksud untuk kemudian dicocokkan dengan library gejala yang terdapat di aplikasi. 1

digilib.uns.ac.id 2 Proses mencocokkan input gejala pengguna dengan library gejala di aplikasi menggunakan algoritma Jaro Winkler Distance. Algoritma Jaro Winkler Distance adalah varian dari Jaro Distance Metric, yaitu sebuah algoritma untuk mengukur kesamaan dua string. Biasanya digunakan dalam deteksi duplikat (Kurniawati, 2010). Kurniawati dkk (2010) telah memanfaatkan algoritma Jaro Winkler Distance untuk membandingkan kesamaan dokumen berbahasa Indonesia. Pada percobaan kali ini memanfaatkan algoritma Jaro Winkler Distance untuk mencocokkan input gejala pengguna dengan library gejala di aplikasi. Input gejala pengguna bisa lebih dari satu gejala, untuk memisahkan gejala satu dengan yang lain menggunakan tanda pemisah titik (.). Library gejala dengan nilai Jaro Winkler Distance tertinggi, dianggap sebagai input gejala pengguna. Setelah input gejala pengguna sudah sesuai dengan library gejala diaplikasi, dilakukan deteksi terhadap gejala yang mungkin belum teridentifikasi oleh pengguna. Proses ini bertujuan untuk menemukan gejala lain yang mempunyai keterkaitan dengan input gejala pengguna. Untuk melakukan deteksi gejala yang belum teridentifikasi, menggunakan metode Association Rule. Metode Association rule adalah teknik data mining yang berguna untuk menemukan suatu korelasi atau pola yang menarik dari sekumpulan data besar (Kuswardani dkk, 2010). Motivasi awal Association rule berasal dari keinginan untuk menganalisa data transaksi supermarket ditinjau dari perilaku pelanggan dalam membeli produk. Association rule menjelaskan seberapa sering suatu produk dibeli secara bersamaan. Sebagai contoh, seorang pelanggan membeli sabun maka seberapa mungkin juga ia membeli pasta gigi. Pada kasus deteksi dini hama dan penyakit pada tanaman padi, akan digunakan Association Rule untuk melihat hubungan gejala input dengan gejala lain. Semakin sering gejala terdapat pada penyakit yang sama dengan input gejala dan dengan minimum confidence 1, gejala tersebut dianggap sebagai gejala yang belum teridentifikasi oleh user, (Oktaria dkk, 2010).

digilib.uns.ac.id 3 Pada penelitian ini akan digunakan algoritma Jaro Winkler Distance untuk proses deteksi input dan metode Association Rule untuk menghasilkan input gejala yang sesuai dengan library gejala diaplikasi. Berdasarkan input gejala yang didapatkan, akan dibandingkan dengan gejala yang sudah ada di library aplikasi. Kemudian setelah input gejala dimasukan akan diukur kemiripan antara gejala input dengan gejala setiap hama atau penyakit di library aplikasi. Untuk mengukur kemiripan digunakan metode Cosine Similarity. Putra (2013), memanfaatkan metode Cosine Similarity untuk deteksi dini penyakit pada toko online obat herbal. Pada percobaan kali ini menggunakan metode Cosine Similarty untuk deteksi dini hama dan penyakit pada tanaman padi. Dari perhitungan Cosine Similarity, akan dihasilkan hama atau penyakit yang menyerang tanaman padi yang memiliki kemiripan gejala tertinggi sesuai dengan input gejala. Cosine Similarity adalah fungsi yang menerima dua buah objek berupa bilangan riil (0 dan 1) dan mengembalikan nilai kemiripan (Similarity) antara kedua objek tersebut berupa bilangan riil. (Kurniawati dkk, 2010). Penentuan hama atau penyakit pada tanaman padi berdasarkan pada perhitungan Similarity positif dan negatif. Dimana Similarity negatif diperoleh dari perhitungan negasi (ingkaran) input gejala. Penentuan hama atau penyakit yang menyerang tanaman padi berdasarkan Similarity positif tertinggi dan Similarity negatif kurang dari 0.3 (Putra, 2013). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah bagaimana akurasi hasil deteksi dini hama dan penyakit pada tanaman padi memanfaatkan input tekstual menggunakan algoritma Jaro Winkler Distance, metode Association rule, dan metode Cosine Similarity.

digilib.uns.ac.id 4 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Data gejala, hama, dan penyakit diambil dari penelitian sebelumnya oleh Anton Setiawan Honggowibowo Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web Dengan Forward Dan Backward Chaining (2009), dan buku Masalah Lapang Hama, Penyakit, dan Hara pada Padi ditulis oleh Suyamto (2007). 2. Input tekstual menggunakan bahasa Indonesia. 3. Tanda pemisah antara input gejala yang satu dengan input gejala yang lain menggunakan tanda titik (.). 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah mengukur akurasi algoritma Jaro Winkler Distance, metode Association rule, dan metode Cosine Similarity pada aplikasi deteksi dini hama dan penyakit pada tanaman padi. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petani dalam mendeteksi dini hama atau penyakit pada tanaman padi untuk menjadi acuan dalam melakukan tahap pengendalian hama dan penyakit. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan acuan dalam penggunaan metode Jaro Winkler Distance, Association rule, dan Cosine Similarity.

digilib.uns.ac.id 5 1.6. Sistematika Penulisan Laporan ini dibuat dalam suatu sistematika penulisan yang dapat dijadikan acuan mengenai keterkaitan antar bab yang ada dalam laporan. Sehingga diharapkan laporan ini mudah dipahami oleh pembaca. Uraian dari sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab Pendahuluan memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyusunan laporan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab Landasan Teori memuat penjelasan tentang dasar teori yang digunakan untuk dasar pembahasan dari penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab Metodologi Penelitian berisi tentang metode atau langkah - langkah dalam pemecahan masalah. BAB IV : PEMBAHASAN Bab Pembahasan memuat pembahasan permasalahan yang telah dirumuskan dengan menggunakan landasan teori yang mendukung. Teori tersebut harus mengacu pada pustaka yang digunakan. Pembahasan dilakukan pada metode penyelesaian permasalahan. BAB V : PENUTUP Bab Penutup merupakan hasil dari pembahasan serta terkait secara langsung dengan topik. Selain itu ada pula saran untuk penelitian selanjutnya.