BAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan nilai..., Ivalandari, FE UI, 2010.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sebelum para investor mengambil keputusan untuk berinvestasi saham di pasar modal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Komodo, begitulah julukan yang diberikan The Economist. salah satu negara yang perekonomiannya stabil dan meningkat.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Valuasi saham..., Herdamang, FE UI, 2010.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan dengan kekayaan alam yang melimpah.

BAB I PENDAHULUAN. investasi, para investor tentunya mengumpulkan informasi-infromasi fundamental,

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...

BAB I PENDAHULUAN. berharga yang berjangka panjang seperti saham, obligasi, waran, dan right

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

ANALISIS RISIKO MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO DALAM MENILAI HARGA WAJAR SAHAM STUDI KASUS PT HOLCIM INDONESIA TBK.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. tumbuh berkembang dan meningkatkan nilai perusahaan, namun upaya ini

PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah meningkatkan kegairahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dengan pendekatan discounted cash flow dapat ditarik beberapa

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. dan penerbitan Obligasi Subordinasi tahun 2012 melalui top-down analysis serta

BAB I PENDAHULUAN. emas) atau berbentuk aktiva keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual-belikan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

ANALISIS VALUASI HARGA WAJAR SAHAM PT ACSET INDONUSA Tbk TESIS IRENEA FARIA CANDRA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu komponen pembiayaan struktur modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Perusahaan sebagai salah satu penopang perekonomian baik itu sebagai

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata mergere yang berarti. (1) bergabung, bersama, menyatu, berkombinasi

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen, badan usaha dituntut untuk tumbuh. Growth dapat diwujudkan

VALUASI SAHAM PERUSAHAAN-PERUSAHAAN INDUSTRI SEMEN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FREE CASH FLOW TO EQUITY DAN P/E MULTIPLIER MODEL TESIS

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. atau Initial Public Offering (IPO) dalam rangka rencana Perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya bagi perusahaan perusahaan yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. ditebak (Fahmi, 2006:14). Oleh karena itu, saham dikenal dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas

I. PENDAHULUAN. juta rupiah. Belum lagi green fee dan pemasukan dari club house yang menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses penilaian terhadap perusahaan tertutup membutuhkan identifikasi atas

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketika berinvestasi, para investor akan melihat apakah perusahaan yang akan ia

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah untuk memperoleh capital gain. Menurut Darmadji dan

) DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi dalam bentuk investasi berwujud seperti emas, tanah ataupun rumah. Akan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan suatu alternative investasi yang dapat mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu ataupun keluarga pasti menginginkan untuk hidup

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. stabil merupakan salah satu pendorong berkembangnya pasar modal.

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi)

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal memiliki dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Pembiayaan pendanaan perusahaan merupakan suatu hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal. Salah satu instrumen di pasar modal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki masalah dengan modal pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah

BAB I PENDAHULUAN. yang berjalan selama ini di Indonesia terhadap perusahaan teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia (Wikipedia, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, pilihan berinvestasi masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, emas, ataupun properti mulai bergeser ke dalam bentuk saham. Sebagaimana pengertian investasi, para investor rela mengorbankan uangnya di masa kini dengan harapan memperoleh penghasilan yang lebih besar dimasa depan meskipun tingkat penghasilannya yang akan didapat tidak pasti. Sehingga, merupakan suatu hal yang beresiko jika seorang investor melakukan transaksi jual beli saham karena faktor tren (ikut-ikutan) atau hanya karena mengandalkan tebakan (feeling) semata, Untuk mengurangi resiko kerugian tersebut dan memaksimalkan keuntungan, para investor saham hendaknya mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli (buy) atau menjual (sell) ataupun menyimpan (hold) saham. Menurunnya harga suatu saham dapat dikatakan sebagai indikasi harga saham tersebut murah dan merupakan saat yang tepat untuk melakukan pembelian, dan sebaliknya. Meski demikian, cara terbaik untuk dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham adalah melalui analisis kuantitatif, yaitu mengetahui nilai wajar (nilai intrinsik) saham yang akan kita beli atau jual. Hal itu dapat kita lakukan karena setiap aset, termasuk saham, mempunyai nilai tersendiri dan nilainya tersebut bisa kita ukur. Terdapat berbagai metode atau model untuk mengetahui nilai wajar suatu saham, dimana tiap model akan memberikan hasil dan makna tersendiri. Secara garis besar, tesis ini akan menggunakan dua model untuk memperbandingkan nilai wajar saham, yaitu Discounted Cash Flow (DCF) dan Relative Valuation dengan masingmasing pendekatannya, yaitu Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Price to Earning Ratio (P/ER). Hasil penilaian nilai wajar saham dari tiap model tersebut kemudian akan diperbandingkan dengan harga pasar, agar selanjutnya dapat dijadikan patokan bagi investor dalam mengambil keputusan beli, jual, ataupun simpan saham. Namun, analisis kuantitatif berupa penilaian nilai wajar saham yang menggunakan model-model di atas akan mendekati keakuratan jika ditunjang dengan analisis kualitatif atas berbagai manfaat ekonomi yang akan diperoleh investor 1

dengan melakukan pembelian saham. Analisis kualitatif yang akan dilakukan adalah analisis kondisi lingkungan makro ekonomi dan analisis industri. Dengan kata lain, analisis dilakukan dengan menggunakan top down approach. Adapun saham yang akan digunakan dalam perbandingan model perhitungan nilai wajar saham adalah saham PT. BUMI Resources, Tbk. (BUMI). Dipilihnya BUMI sebagai objek penelitian karena saham BUMI merupakan saham favorit para investor; baik investor lama maupun investor baru. Adalah kemampuan kinerja positif harga saham BUMI, yang membuat saham BUMI dalam beberapa tahun terakhir menjadi incaran para investor. Saham BUMI sempat memberikan keuntungan (gain) yang tinggi sehingga harga saham BUMI pernah mengalami kenaikan harga yang fantastis pada tahun 2007-2008, dengan harga historical tertinggi di level Rp 8.850 pada Juni 2008. Kini meski harganya tidak setinggi dulu, berdasarkan data kumulatif IDX periode Januari 2009 Desember 2009, saham BUMI tercatat sebagai saham teraktif untuk kategori 50 Most Active Stocks by TradingValue. Selain itu, BUMI juga menempati posisi ketiga untuk kategori 50 Most Active Stocks by Trading Volume dan saham BUMI masih menjadi saham teraktif versi LQ 45 dalam periode beberapa bulan terakhir. Hal ini menjadi suatu daya tarik tersendiri dalam melakukan perbandingan model perhitungan nilai intrinsik saham, serta perbandingan tiap model tersebut dengan harga pasar. 1.2. Identifikasi Masalah Berinvestasi dalam bentuk saham, belakangan ini, merupakan tren terbaru dalam masyarakat dalam memilih jenis investasi. Berbagai model perhitungan bisa kita gunakan untuk mengetahui nilai intrinsik suatu saham. Namun hal yang perlu diingat adalah, meski tiap model menghasilkan angka akhir yang berbeda-beda, tidak ada model yang lebih akurat dari model yang lainnya. Masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri karena tiap model memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menghitung nilai intrinsik saham. Tugas kita lah untuk mencermati dari sudut pandang manakah perhitungan nilai intrinsik saham yang kita butuhkan, dan kemudian mencari model yang tepat untuk mendapatkan hasil.

Mengingat karakteristik tiap model yang berbeda, tidak masalah bila kita menggabungkan beberapa model yang ada. Karena pada akhirnya yang terpenting adalah cara kita menginterpretasikan angka akhir hasil perhitungan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi: buy, sell, hold. Hal ini dilakukan demi menjunjung prinsip Buy Low, Sell High. Berdasarkan hal itu semua serta latar belakang yang telah dipaparkan di awal, maka pokok permasalahan yang akan dibahas di dalam tesis ini adalah bagaimana melakukan analisis fundamental dengan top down approach untuk menentukan nilai wajar PT. BUMI Resources, Tbk.? 1.3. Tujuan Penulisan Penulisan tesis ini bertujuan untuk: a. Melakukan analisis fundamental dengan top down approach, secara kualitatif dan kuantitatif, untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh mengenai perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Sehingga akan didapatkan nilai wajar saham BUMI. b. Melakukan analisis kualitatif dalam menganalisis kondisi lingkungan makro ekonomi yang dilanjutkan dengan analisis industri dimana perusahaan beroperasi. c. Melakukan analisis yang lebih mendalam melalui analisis kuantitatif untuk menganalisis perusahaan PT. BUMI Resources, Tbk. dengan menghitung nilai wajar saham BUMI menggunakan berbagai model valuasi yang sudah ditentukan. d. Memperbandingkan nilai wajar dari hasil akhir perhitungan tiap model valuasi saham dengan harga pasar. 1.4. Manfaat Penulisan Tesis ini paling tidak dapat memberikan manfaat berupa, menambah literatur tentang valuasi saham yang dapat menjadi panduan dalam menentukan nilai wajar suatu saham. 1.5. Ruang Lingkup Penulisan

Dalam menyusun tesis ini, saham yang menjadi objek adalah saham PT. Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun penilaian nilai wajar saham BUMI akan dilakukan menggunakan model Discounted Cash Flow (DCF) dan Relative Valuation, yaitu Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Price to Earning Ratio (P/ER), dengan berdasarkan pada informasi-informasi sebagai berikut: a. Penilaian atas nilai wajar saham BUMI dilakukan dengan premis penilaian bahwa PT. BUMI Resources, Tbk. adalah sebuah high growth firm dengan growth pattern, Two-Stage Growth. b. Data pergerakan harga penutupan saham BUMI periode 5 Januari 2004 30 Desember 2009 (periode 5 tahun terakhir), c. Laporan keuangan: Laporan Keuangan Konsolidasi BUMI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004, dan laporan auditor independen, yang telah diaudit oleh KAP Jimmy S. Budhi & Rekan. Laporan auditor independen dan laporan keuangan konsolidasi BUMI untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, yang telah diaudit oleh KAP Jimmy S. Budhi & Rekan. Laporan keuangan konsolidasi BUMI untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dan laporan auditor independen, yang telah diaudit oleh KAP Jimmy S. Budhi & Rekan. Laporan keuangan konsolidasi BUMI untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dan laporan auditor independen, yang telah diaudit oleh KAP Jimmy S. Budhi & Rekan. Laporan Keuangan Konsolidasian BUMI beserta laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 (dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2008) yang telah diaudit oleh KAP Tjiendradjaja & Handoko Tomo. d. Proyeksi keuangan BUMI. untuk periode 2010 2014 yang telah disiapkan oleh manajemen BUMI. e. Diskusi dengan manajemen BUMI sehubungan dengan asumsi faktorfaktor yang dipertimbangkan dalam penilaian nilai wajar BUMI. f. Berbagai sumber informasi, baik berdasarkan media cetak, media elektronik, internet, dan hasil analisis lain yang relevan. 1.6. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini, adalah top down approach yang dimulai dari analisis kondisi lingkungan makro ekonomi serta analisis industri dimana perusahaan beroperasi. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan nilai wajar saham BUMI menggunakan model metode valuasi yang telah ditentukan, yaitu: Discounted Cash Flow (DCF) dan Relative Valuation. a. Discounted Cash Flow (DCF): menghubungkan nilai suatu aset dengan arus kas yang diharapkan di masa depan. Free Cash Flow to Equity (FCFE) Dalam FCFE, nilai suatu saham merupakan arus kas yang diharapkan di masa depan yang tersedia setelah perusahaan memenuhi segala kewajiban keuangannya; termasuk pembayaran hutang serta setelah menutupi kebutuhan capital expenditure dan working capital. b. Relative Valuation: menghitung nilai suatu aset dengan melihat pada penentuan harga asset-aset yang sebanding secara relativ terhadap variabel-variabel umum seperti laba, penjualan, arus kas, ataupun nilai buku. Price to Earning Ratio (P/ER) Dalam P/ER, nilai suatu saham merupakan kemampuan perusahaan dalam menumbuhkan tingkat keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Sedangkan, metode analisis yang digunakan dalam penulisan tesis ini, antara lain adalah:

a. Analisis kualitatif Analisis eksternal Analisis eksternal didasarkan pada kajian terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers), termasuk juga kajian mengenai prospek dari industri batubara. Analisis internal Analisis internal akan dilakukan berdasarkan pada data-data primer BUMI, seperti: analisis historis atas Neraca dan Laporan Laba/Rugi, pengkajian atas kondisi operasi, dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki BUMI. Termasuk evaluasi propsek BUMI di masa yang akan datang dilakukan berdasarkan rencana usaha serta proyeksi yang diberikan oleh manajemen BUMI b. Analisis kuantitatif Analisis internal Dalam analisis internal, pendekatan yang digunakan untuk menilai nilai wajar saham BUMI adalah model Discounted Cash Flow (DCF) Two-Growth Model, yaitu Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Relative Valuation, yaitu Price to Earnings Ratio (P/ER).

1.7. Alur Pikir TOPIK BAHASAN Valuasi: Nilai Wajar (Nilai Intrinsik) JUDUL TESIS Penentuan Nilai Pasar Wajar Saham Melalui Model Discounted Cash Flow dan Relative Valuation (Studi Kasus: Saham PT. BUMI Resources, Tbk. Periode 2005 2009) POKOK PERMASALAHAN Berapakah Nilai Pasar Wajar saham perusahaan menggunakan analisis fundamental dengan top down approach dan rekomendasi apa yang akan diberikan berkenaan dengan keputusan investasi? PENGUMPULAN DATA Data-data yang dibutuhkan, antara lain: data perkembangan ekonomi makro, data perkembangan industri tambang batubara, serta laporan keuangan dan harga saham historis perusahaan. PENGOLAHAN DATA Seluruh data yang ada diolah menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. ANALISIS KUALITATIF: Analisis eksternal, digunakan untuk menganalisis variabel ekonomi makro dan prospek dari industri batubara yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) perusahaan. Analisis internal, digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan menggunakan data-data primer. ANALISIS KUANTITATIF: Analisis internal, digunakan untuk memperoleh Nilai Pasar Wajar saham perusahaan menggunakan model Discounted Cash Flow (DCF) dan Relative Valuation. OUTPUT Nilai Pasar Wajar saham perusahaan yang dihasilkan melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. REKOMENDASI Beli / jual / simpan saham? Sumber: Diolah Penulis Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

1.8. Sistematika Penulisan Dalam memaparkan bahasan, tesis ini dibagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Sebagai bab permulaan, bab ini berisi: latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 Landasan Teori Bab ini akan mencantumkan landasan-landasan teori yang dijadikan dasar analisis dan pembahasan tesis ini. Bab 3 Tinjauan Umum Industri Dan Perusahaan Bab ini akan menguraikan gambaran umum tentang industri dimana perusahaan berada. Selanjutnya juga akan diberikan gambaran umum perusahaan yang menjadi objek penelitian yang meliputi sejarah singkat struktur organisasi, kegiatan usaha, serta kinerja keuangan dan operasional perusahaan. Bab ini digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas dalam melakukan analisis mengenai masa depan perusahaan. Bab 4 Analisis Dan Pembahasan Bab ini akan menjabarkan tahapan dalam melakukan penilaian perusahaan dengan analisis fundamental. Pembahasan akan dimulai dari analisis makro ekonomi, analisis industri, serta analisis tentang PT. BUMI Resources, Tbk. sebagai objek penelitian. Selanjutnya akan disajikan hasil penilaian nilai wajar saham BUMI menggunakan: Discounted Cash Flow (DCF), yaitu: Free Cash Flow to Equity (FCFE) Relative Valuation, yaitu: Price to Earning Ratio (P/ER) Bab 5 Kesimpulan Dan Saran Bab ini merupakan bab terakhir dalam tesis ini atau bab penutup yang memuat kesimpulan atas analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, serta saran bagi pembaca sehubungan dengan keputusan investasi yang akan dipilih.