PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

AKUNTANSI BANK SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI

Materi 6 Produk Penghimpunan Dana. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB II Landasan Teori

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Tanah Air sebenarnya sudah dimulai secara formal dan informal jauh

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS JUAL BELI

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan menerapkan prinsip-prinsip syariah diantaranya adalah:

PRODUK PENANAMAN / PENYALURAN DANA

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB II DASAR TEORI. Fungsi utama bank yakni sebagai financial intermediary atau

BAB III TELAAH PUSTAKA. berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya.

MENGENAL BANK SYARIAH LEMBAGA KEUANGAN UNTUK UMUM

Materi 7 Produk Pembiayaan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

HUKUM PERJANJIAN SYARIAH DAN PENERAPANNYA DALAM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB II LANDASAN TEORI

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB II TELAAH PUSTAKA

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Mengingat

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip. Menurut pendapat lain, Wadi ah adalah akad penitipan

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

II. LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

Prinsip prinsip Islam

BABI PENDAHULUAN. Sistem perbankan syariah merupakan bagian dari konsep ekonomi

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

PENGARUH PEMBIAYAAN PRINSIP BAGI HASIL TERHADAP FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bank Syariah menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun kerjasama ini dapat menjadi peluang untuk menyetarakan diri dengan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang operasional produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an dan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

3/18/2016. Perbankan Syariah DEPARTEMEN PERBANKAN SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bank Syariah PIEw14 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Praktek perbankan berdasarkan prinsip syariah dimungkinkan untuk

BAB III PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH. (Studi Kasus Take Over (KPR) Dari BMI Ke BRI Syariah Cabang Serang

KONSEP DAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS SEWA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB II. Tentang Perbankan Syariah, bank syariah didefinisikan sebagai : Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah.

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

Transkripsi:

PERBANKAN SYARIAH Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi Bengkulu, 13 Februari 2008 1

Bank Syariah BANK yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, serta tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur an & As-Sunnah 2

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Indikator Des 02 Des 03 Des 04 Des 05 Des 06 Des 07 Bak Umum Syariah (BUS) Unit Usaha Syariah (UUS) 2 2 3 3 3 3 6 8 15 19 20 25 BPRS 83 84 86 92 105 107 Aset (Rp Triliun) 4,05z 7,86 13,46 15,57 26,7 36,5 DPK (Rp Triliun) 2,92 5,72 10,10 11,76 20.67 28,01 Pembiayaan (Rp Triliun) 3,27 5,53 10,68 12,14 20.45 27,9 NPF(%) 4,12 2,34 2,65 3,2 5,2 4,05 FDR(%) 112,30 96.6 96.9 97.8 93.6 103,4 Jaringan Kantor (KP/UUS, KC, KCP & KK) 229 337 443 455 531 711 3

Perbandingan Bank Syariah & Konvensional BANK ISLAM Melakukan Investasi yang halal Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli Profit & Falah oriented Hubungan dengan nasabah bersifat kemitraan BANK KONVENSIONAL Investasi halal & haram Berdasarkan bunga Profit oriented Hubungan dengan nasabah crediturdebitur 4

Perbedaan Antara Bunga & Bagi Hasil BUNGA Penentuan bunga bitetapkan pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan BAGI HASIL Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung & rugi Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh 5

Perbedaan Antara Bunga & Bagi Hasil BUNGA Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah usaha nasabah untung atau rugi Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat Eksistensi bunga diragukan BAGI HASIL Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, akan ditanggung bersama oleh kedua pihak Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan Tidak ada yang meragukan keabsahan sistem bagi hasil 6

PRODUK PERBANKAN SYARIAH PRODUK PENYALURAN DANA PRODUK PENGUMPULAN DANA 7

PRODUK PENYALURAN DANA Dalam Penyalurkan dana kepada nasabah, terdapat 4 kelompok prinsip operasional syariah : 1. Prinsip Jual Beli (Bai ) Meliputi ; - Murabahah - Salam - Istishna 2. Prinsip Sewa Beli ( Ijarah Wa Iqtina / Ijarah Muntahiyyah Bittamlik) 3. Prinsip Bagi hasil (Syirkah) Meliputi - Musyarakah, - Mudharabah Mutlaqah dan - Mudharabah Muqayyadah 4. Hiwwalah (Anjak Piutang) 8

PRINSIP JUAL - BELI MURABAHAH SALAM ISTISNA

MURABAHAH Akad penyediaan barang berdasarkan sistem jual beli, dimana Bank membelikan kebutuhan barang (atau barang investasi) nasabah dan menjual kembali kepada nasabah ditambah dengan keuntungan yang disepakati. 10

Syarat- Syarat Murabahah a. Harus memberi tahukan cost dan keuntungan yang diinginkan kepada nasabah. b. Barang yg dibeli harus jelas kriterianya (ukuran, JML, sifat-sifatnya) c. Akad pertama harus sah d. Akad tersebut harus bebas dari riba e. Harus mengungkapkan pembelian. kegagalan pembayar setelah f. Harus mengungkapkan syarat syarat jika pembelian adalah kredit g. Jika salah satu syarat-syarat a, d, atau e tidak terpenuhi, maka pembelian harus mempunyai pilihan untuk: 1.Melanjutkan penjualan sebagaimana adanya; 2.Menghubungi penjualan untuk melihat kekurangannya; atau 3.Membatalkan akad. 11

SKEMA MURABAHAH 1. Negosiasi dan Persyaratan NASABAH BTM 3. Beli barang 2. Akad Jual beli 6. Bayar kewajiban Penjual/pemasok 5. Terima barang & Dokumen 4. Kirim barang documen 12

Skema Murabahah Fiqih Dalam seluruh kitab Murabahah adalah salah satu bagian dari prinsip jual beli Sistem Pembayarannya boleh secara angsuran ataupun sekaligus Teknis Perbankan Digunakan diseluruh perbankan islam yang berada di Timur tengah, Eropa, Asia, Australisa, dan Amerika. Pembiayaan untuk barang yang tidak bersifat siklus (modal kerja), kecuali pembiayaan untuk satu jenis barang dan bersifat one shot deal 13

SALAM Pembelian suatu hasil produksi (komoditi) untuk pengiriman yang ditangguhkan dengan pembayaran segera dan sesuai dengan persyaratan tertentu. Salam diartikan juga sebagai penjualan satu komoditi untuk pengiriman yang ditangguhkan sebagai imbalan atas pembayaran segera. 14

SKEMA BAI SALAM (PARALEL) NASABAH (PENJUAL) 4. Kirim Pesanan PEMBELI 2. Pemesanan Barang Nasabah dan Bayar Tunai 3. Kirim Dokumen 5. Bayar 1. Negosiasi pesanan dengan kriteria BMT 15

ISTISNA Kontrak penjualan antara al-mustashni (pembeli) dan as-shani (produsen). Berdasarkan kontrak tersebut, pembeli menugaskan produsen untuk membuat atau mengadakan al-mashnu (barang pesanan) menurut spesifikasi yang disyaratkan dan menjualnya kepada pembeli dengan harga sesuai dengan kesepakatan. Metode pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka, melalui cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. 16

ISTISHNA Paralel Akad Istishna dimana pembeli mengizinkan produsen meminta pihak ketiga (sub kontraktor) untuk membuat barang pesanan, atau jika dalam kontrak diatur bahwa produsen bisa melakukan kontrak Istishna kedua guna memenuhi kewajibannya pada kontrak pertama. 17

SKEMA ISTISNA 1. PESAN NASABAH KONSUMEN (PEMBELI) 3. JUAL 2. BELI PRODUSEN (PEMBUAT) BTM (PENJUAL) 18

IMPLEMETASI DALAM PERBANKAN Skema Transaksi Istishna Paralel 1 2 4 3 5 6 PEMBELI BTM SUB. KONTRAKTOR 19

PRINSIP SYIRKAH MUDHARABAH MUSYARAKAH

MUDHARABAH AKAD ANTARA PEMILIK MODAL (SHAHIBUL MAAL) DENGAN PENGELOLA (MUDHARIB) DALAM SUATU USAHA/PROYEK DENGAN NISBAH BAGI HASIL YANG TELAH DISEPAKATI SEJAK AWAL 21

MUDHARABAH MUDHARABAH MUTLAQAH Mudharib diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal yang diberikan oleh Shahibul Maal. Mudharib tidak dibatasi baik mengenai tempat, tujuan maupun jenis usahanya. MUDHARABAH MUQAYYADAH Shahibul Maal menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi Mudharib bak mengenai tempat, tujuan maupun jenis usaha. Dalam akad ini Mudharib tidak diperkenankan untuk mencampurkan dengan modal atau dana lain. Akad ini cocok dalam bentuk investasi khusus. 22

RUKUN MUDHARABAH PEMILIK DANA (Shahibul Maal) PENGUSAHA (Mudharib) PEKERJAAN/PROYEK/USAHA ( Amal) NISBAH BAGI HASIL (Nisbaturibhin) MODAL (Ra sul Maal) IJAB QABUL (Sighat) 23

SKEMA MUDHARABAH MUDHARIB KEAHLIAN/KE TERAMPILAN PERJANJIAN BAGI HASIL MODAL 100% BTM Nisbah X % PROYEK/USAHA PEMBAGIAN KEUNTUNGAN MODAL Nisbah Y % Pembayaran Kewajiban 24

SKEMA MUDHARABAH MUQAYYADAH PROYEK NASABAH 2. Dana 3. Laporan 1. Proyek BTM 25

MUSYARAKAH AKAD KERJASAMA USAHA PATUNGAN ANTARA DUA PIHAK ATAU LEBIH PEMILIK MODAL UNTUK MEMBIAYAI SUATU JENIS USAHA YANG HALAL DAN PRODUKTIF. PENDAPATAN ATAU KEUNTUNGAN DIBAGI SESUAI DENGAN NISBAH YANG TELAH DISEPAKATI 26

SKEMA MUSYARAKAH NASABAH BTM PROYEK/USAHA KEUNTUNGAN Bagi Hasil Keuntungan Sesuai Porsi Kontribusi Modal 27

PERBEDAAN Kriteria Mudharabah Musyarakah Prinsip Dasar Manajemen Sumber Modal hanya dari Shahibul Maal (100%) Kepercayaan penuh (Trusty Financing) Hanya pengusaha, pemilik modal tidak terlibat Sumber Modal berasal dari Shahibul Maal dan Mudharib Adanya keterlibatan Shahibul Maal (Joint Financing) Dapat terlibat atas kesepakatan bersama Penanggung Kerugian Pemilik Modal Bersama-sama Jenis Modal Uang Tunai Uang dan harta benda dinilai dalam uang 28

PRINSIP SEWA BELI IJARAH MUNTAHIYYAH BITTAMLIK (IJARAH WA IQTINA) 29

IJARAH MUNTAHIYYAH BITTAMLIK Akad sewa-menyewa suatu barang antara bank dengan nasabah dimana nasabah diberi kesempatan untuk membeli obyek sewa pada akhir akad atau dalam dunia usaha dikenal dengan finance lease. Harga sewa dan harga beli ditetapkan bersama di awal perjanjian 30

SKEMA IJARAH MUNTAHIYYA BITTAMLIK PENJUAL/ SUPPLIER OBJEK SEWA B. Milik NASABAH A. Milik 3. Sewa Beli 2. Beli Objek Sewa 1. Butuh Objek Sewa BTM 31

HIWALAH AKAD PEMINDAHAN PIUTANG NASABAH (MUHIL) KEPADA BANK (MUHAL ALAIH) DARI NASABAH LAIN (MUHAL). MUHIL MEMINTA MUHAL ALAIH UNTUK MEMBAYARKAN TERLEBIH DAHULU PIUTANG YANG TIMBUL DARI JUAL-BELI. PADA SAAT PIUTANG TERSEBUT JATUH TEMPO MUHAL AKAN MEMBAYAR KEPADA MUHAL ALAIH. MUHAL ALAIH MEMPEROLEH IMBALAN SEBAGAI JASA PEMINDAHAN 32

SKEMA HIWALAH MUHAL ALAIH / BMT 2. Invoice 3. Bayar 4. Tagih 5. Bayar MUHIL / PENYUPLAI 1. Suplai Barang MUHAL / PEMBELI 33

QARDH AKAD PINJAMAN DARI BANK (MUQRIDH) KEPADA PIHAK TERTENTU (MUQTARIDH) YANG WAJIB DIKEMBALIKAN DENGAN JUMLAH YANG SAMA SESUAI PINJAMAN. MUQRIDH DAPAT MEMINTA JAMINAN ATAS PINJAMAN KEPADA MUQTARIDH. PENGEMBALIAN PINJAMAN DAPAT DILAKUKAN SECARA ANGSURAN ATAUPUN SEKALIGUS 34

APLIKASI QARDH Sebagai jasa atas suatu produk pembiayaan. Sebagai produk dari nasabah funding. Sebagai compensaling balance dan dana talangan antar bank syariah. Sebagai produk untuk kebajikan 35

PRODUK KEUANGAN SYARIAH PRODUK AKTIVA PRODUK PASIVA PRODUK JASA MUDHARABAH WADI AH WADI AH MUSYARAKAH MUDHARABAH KAFALAH MURABAHAH WAKALAH SALAM HIWALAH ISTISHNA IJARAH AL-QARD RAHN 36

SUMBER PENGHIMPUNAN DANA MODAL TITIPAN (WADIAH) INVESTASI 37

MODAL Adalah dana yang diserahkan oleh para pemilik. Modal dapat digunakan untuk hal pembelian fixed asset (non earning asset) maupun untuk usaha produktif disalurkan menjadi pembiayaan. Bagi hasil pembiayaan yang berasal dari modal dibagikan kepada pemilik modal. 38

WADIAH WADIAH AL AMANAH WADIAH AD DHAMANAH 39

WADIAH AL AMANAH Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya. Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan Aplikasi perbankan Safe Deposit Box 40

WADIAH ADH DHAMANAH Harta atau barang yang dititipkan boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan Karena dimanfaatkan barang dan harta yang dititipkan dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun demikian, tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil pemanfaatan kepada si penitip. Bank dapat memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk bonus. Pemberian bonus sepenuhnya merupakan kewenangan manajemen bank syariah. Aplikasi perbankan Giro & Tabungan 41

MUDHARABAH INVESTASI Kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib - Bank) Terbagi menjadi: 1. MUDHARABAH MUTHLAQAH 2. MUDHARABAH MUQAYYADAH 42

MUDHARABAH MUTHLAQAH (GENERAL INVESTMENT) Shahibul maal tidak memberikan batasan atas dana yang diinvestasikannya. Mudharib diberi wewenang penuh mengelola dana tersebut tanpa terikat waktu, tempat, jenis usaha. Aplikasi perbankan Deposito Berjangka Deposan adalah investor yang akan menerima hasil usaha bank, baik rugi maupun untung. 43

MUDHARABAH MUQAYYADAH (RESTRICTED INVESTMENT) Shahibul maal memberikan batasan atas dana yang diinvestasikannya. Mudharib hanya bisa mengelola dana tersebut sesuai dengan batasan yang diberikan Shahibul Maal, misalnya hanya untuk usaha tertentu, tempay ataupun waktu tertentu. Aplikasi perbankan Special Investment Deposan adalah investor yang akan menerima hasil usaha bank, baik rugi maupun untung. 44