BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Pra eksperimen, dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. (2007:52), menyatakan bahwa metode penelitian adalah:

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma penelitian ini dibangun dari empat pilar mendasar yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengelompokkan secara acak. Pembentukan kelas baru hanya akan menyebabkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperimental, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

Transkripsi:

46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan deskriptif. Dalam penelitian ini, subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok, satu kelompok sebagai kelompok eksperimen dan satu kelompok lagi sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan mendapatkan pendekatan pembelajaran konseptual interaktif dengan penggunaan media simulasi virtual, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang akan mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional dengan meggunakan media simulasi virtual. Pengaruh dari perlakuan pembelajaran kelompok eksperimen dihitung melalui perbedaan gain (skor posttest - skor pretest) kelompok eksperimen dan gain kelompok kontrol, serta kuantitas terjadinya miskonsepsi. B. Desain Penelitian Sesuai dengan metode penelitian yang dipakai dalam penelitian yaitu metode eksperimen, maka disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Control Group Pretest-Posttest Design, sebagai berikut: Tabel 3.1. Desain Penelitian Kelompok Tes awal Perlakuan Tes akhir Kelompok Kontrol O X 1 O Kelas Eksperimen O X 2 O Sumber: Arikunto S (2007) 46

47 Keterangan : X 1 = Pembelajaran dengan pendekatan konseptual interaktif yang menggunakan media simulasi virtual. X 2 = Pembelajaran dengan pendekatan konvensional yang menggunakan media simulasi virtual. C. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA Negeri yang ada di Kabupaten Karimun-KEPRI untuk tahun ajaran 2008/2009. Sekolah ini dipilih karena sudah memiliki prasarana yang lengkap dan memadai. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SIA (Studi Ilmu Alam) yang terdiri dari tiga kelas, masing-masing: XII SIA 1 dan SIA 2 terdiri dari 30 Orang siswa dan SIA 3 terdiri dari 27 Orang siswa. Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu hanya dua kelas, XII SIA 1 Sebagai kelas eksperimen dan XII SIA 2 sebagai kelas kontrol. D. Alur Penelitian Secara garis besar tahap-tahap penelitian ini ditunjukkan dengan gambar 3.1.

48 Studi Pendahuluan dan Observasi Studi penguasaan Konsep Siswa Studi Bahan Kajian Analisis Indikator Penguasaan Konsep Siswa Analisis Konsep Bahan Kajian Perumusan Masalah Penelitian Studi Literatur Pembuatan media simulasi virtual Jugment dan revisi Pengembangan pendekatan pembelajaran konseptual interaktif dengan menggunakan media simulasi virtual materi listrik statis Penyusunan Rencana Pembelajaran Penyusunan Instrumen 1. Soal pilihan ganda 2. Angket Siswa 3. Angket Guru 4. pedoman Observasi Kelas Eksperimen Tes Awal Kelas Kontrol Pendekatan pembelajaran konseptual interaktif dengan media simulasi virtual Pendekatan pembelajaran konvensional dengan media simulasi virtual Angket Tanggapan Siswa dan Guru observasi Tes Akhir Pengolahan dan Analisis data Kesimpulan Gambar 3.1. Alur Penelitian

49 E. Instrumen Penelitian a. Jenis Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan dalam rangkaian kegiatan penelitian ini adalah berupa tes tertulis, kuesioner tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran, yang terdiri: 1. Tes Pemahaman Konsep Tes ini bersifat konseptual yang dibuat dalam bentuk tes obyektif pilihan ganda dengan jumlah pilihan (option) sebanyak lima. Setiap soal dibuat untuk menguji pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang tercakup dalam materi Listrik Statis. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat tes awal (pretest) untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap konsep, yang kedua pada saat tes akhir (posttest) dengan tujuan untuk mengukur pemahaman konsep siswa sebagai hasil penggunaan pendekatan pembelajaran. 2. Tes Pemahaman Fenomena Fisis Tes ini menguji pemahaman siswa tentang fenomena fisis yang terjadi pada kehidupan sehari-hari baik secara alamiah maupun teknologi buatan manusia yang berkaitan dengan Listrik Statis. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat tes awal (pretest) untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap fenomena fisis, yang kedua pada saat tes akhir (posttest) dengan tujuan untuk mengukur pemahaman fenomena fisis siswa sebagai hasil penggunaan pendekatan pembelajaran.

50 3. Identifikasi Miskonsepsi Identifikasi miskonsepsi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode CRI (Certainty of Response Indeks) yang dikembangkan oleh Saleem Hasan dkk (1999), seperti yang telah dikemukan pada bab sebelum. 4. Kuesioner Tanggapan Guru dan Siswa terhadap pembelajaran Kuesioner Tanggapan guru dan siswa terhadap pendekatan pembelajaran konseptual secara interaktif dengan menggunakan media simulasi virtual digunakan untuk memperoleh tanggapan guru dan siswa terhadap pendekatan pembelajaran yang digunakan. Langkah penyusunan kuesioner tanggapan guru dan siswa terhadap pendekatan pembelajaran konseptual secara interaktif dengan menggunakan media simulasi virtual adalah penyusunan kisi-kisi, yang disusun mencakup indikator dan butir pernyataan tanggapan guru dan siswa. Pernyataan tanggapan guru dan siswa dirancang menurut skala Likert dengan empat pernyataan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). b. Analisis Intrumen Untuk mengetahui kualitas soal dilakukan analisis butir soal yang meliputi tingkat kemudahan, daya pembeda, validitas dan reliabilitas instrumen. Item soal yang tidak memenuhi salah satu kriteria (kualitasnya rendah) maka soal tersebut buang atau direvisi.

51 1. Tingkat Kemudahan Uji tingkat kemudahan soal dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tergolong mudah, sedang atau sukar. Uji tingkat kemudahan soal menggunakan persamaan 3.1 (Arikunto, 2007) : B P = (3.1) J dengan P adalah indeks kemudahan, B adalah banyaknya siswa yang menjawab soal benar dan J adalah jumlah seluruh siswa peserta tes. Indeks kemudahan soal diklasifikasikan dengan Tabel 3.2. sebagai berikut : Tabel 3.2. Klasifikasi indeks kemudahan soal P Klasifikasi 0,00 0,30 Soal sukar 0,31 0,70 Soal sedang 0,71 1,00 Soal mudah 2. Daya Pembeda Uji daya pembeda soal, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan antara siswa yang memahami konsep dengan yang tidak memahami konsep. Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan persamaan 3.2 (Arikunto, 2007) : ID B J A B = (3.2) A B J B dengan ID merupakan indeks daya pembeda, B A adalah banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. B B adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar, J A merupakan banyaknya peserta

52 tes kelompok atas, dan J B adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah. Klasifikasi ditunjukkan pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3. Klasifikasi daya pembeda ID Negatif 0,00-0,20 0,21-0,40 0,41-0,70 0,71-1,00 Klasifikasi Sangat jelek, Harus dibuang Jelek Cukup Baik Baik sekali 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas merupakan unsur yang menyatakan kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas isi (content validity) dan uji validitas yang dihubungkan dengan kriteria (criterion related validity). Untuk mengetahui validitas perangkat lunak (software) yang akan digunakan dalam pembelajaran dilakukan validasi oleh dosen yang memiliki kompetensi di bidang simulasi virtual dan dosen yang memiliki kompetensi di bidang fisika. Penelitian ini akan menggunakan pengukuran validitas item tes melalui teknik korelasi Pearsons Product Moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson. Uji validitas ini terdiri dari 2 macam, yaitu validitas keseluruhan soal dan validitas butir soal (item). Rumus korelasi product moment yang digunakan untuk mengetahui validitas soal secara keseluruhan maupun validitas butir soal (item), ada 2 macam yang ditunjuk Persamaan 3.3 dan 34 berikut: (Arikunto, 2007)

53 a. Korelasi product moment dengan simpangan baku r xy = XY 2 2 ( X )( Y ) (3.3) Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X (nilai pretest) dan variabel Y (post-test). b. Korelasi product moment dengan angka kasar (skor mentah) r xy NΣ( XY ) ( ΣX )( ΣY ) = (3.4) { NΣX 2 ( ΣX ) 2 }{ NΣY 2 ( Y ) 2 } Keterangan: r xy N X Y = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah siswa uji coba = Skor tiap butir soal untuk setiap siswa uji coba = Skor total tiap siswa uji coba Untuk kriteria validitas item butir soal ditunjukkan pada tabel tabel 5 Tabel 3.4. Kriteria Validitas Item Butir Soal Batasan Kategori 0,80 < r xy 1,00 Sangat tinggi (sangat baik) 0,60 < r xy 0,80 Tinggi (baik) 0,40 < r xy 0,60 Cukup (sedang) 0,20 < r xy 0,40 Rendah (kurang) 0,00 < r xy 0,20 Sangat rendah (sangat kurang) r xy < 0,00 Menunjukkan korelasi kebalikan (Arikunto, 2007)

54 4. Reliabilitas Tes Uji reliabilitas tes bertujuan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dan dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Untuk mengetahui besarnya koefisien reliabilitas tes maka digunakan rumus Spearman-Brown seperti persamaan 3.5 sebagai berikut: (Arikunto, 2007) r 11 Keterangan: n M ( n M ) = ( )(1 ) (3.5) 2 n 1 ns 1 r11 n M = reliabilitas yang dicari = Banyaknya butir soal = Mean rata-rata skor 2 S 1 = Varian skor tes Kriteria koefisien korelasi yang digunakan adalah) seperti ditunjukkan pada tabel 3.5 (Arikunto, 2007) Tabel 3.5. Klasifikasi korelasi Koefisien Korelasi Keterangan < 0,00 Tidak reliabel 0,00-0,20 Sangat Rendah 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,60 Cukup 0,61-0,80 Tinggi 0,81-1,00 Sangat Tinggi

55 c. Uji Coba dan Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII SIA salah satu SMA di Kabupaten Bandung. Analisis hasil uji coba rancangan instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda yang berjumlah 30 soal. Analisis yang dilakukan meliputi validitas tes, reabilitas tes, tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program AnatesV4. F. Teknik Analisis Data a. Jenis Data Terdapat Empat jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu: Nilai pemahaman konsep, pemahaman fenomena fisis, tingkat miskonsepsi, dan angket siswa dan guru terhadap pembelajaran. Data angket dianalisis secara deskriptif untuk melihat kecendrungan yang muncul pada saat penelitian sedangkan data pemahaman konsep, pemahaman fenomena fisis dan tingkat miskonsepsi siswa dianalisis dengan uji statistik. b. Pengolahan Data Untuk pengetahui data peningkatan pemahaman konsep, pemahaman fenomena fisis dan tingkat miskonsepsi yang dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran interaktif dengan menggunakan media simulasi virtual dihitung berdasarkan skor gain yang dinormalisasi (N-gain). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam menginterprestasikan perolehan gain masing-masing siswa. Untuk memperoleh skor gain yang dinormalisasi digunakan rumus sebagai berikut:

56 1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep dan pemahaman fenomena fisis melalui pembelajaran dihitung berdasarkan skor gain yang dinormalisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain masing-masing siswa. Untuk memperoleh skor gain yang dinormalisasi digunakan persamaan yang dikembangkan oleh Hake (Kim, J. H, et.al, 2005): S Pos SPr e ( g) = x100 % (3.6) S S Mak Pr e Tabel 3.6. Klasifikasi kategori N-gain : Kategori N-gain (g) > 70 Keterangan Tinggi 30 (g) 70 Sedang (g)< 30 Rendah 2. Untuk pengidentifikasian terjadinya miskonsepsi maka digunakan metode CRI (Certainty of Response Index) yang dikembangkan oleh Saleem Hasan dkk (1999), seperti yang telah diuraikan bab sebelumnya, perihal identifikasi miskonsepsi dengan CRI. Nilai gain yang dinormalisasi dapat digunakan untuk melihat efektivitas penggunaan pendekatan pembelajaran interaktif dengan menggunakan simulasi virtual dibandingkan dengan pendekatan konvensional dengan menggunakan simulasi virtual pada materi listrik statis. Pengolahan data penelitian selanjutnya diuji dengan uji statistik berupa uji normalitas distribusi data dan uji homogenitas varian data sebagai berikut :

57 1. Uji Normalitas Pada penelitian ini jumlah sampel yang diambil berkisar 30 orang siswa untuk kelas eksperimen dan 30 orang siswa untuk kelas konstrol. Karena tergolong dalam kelompok sampel kecil, maka Uji normalitas distribusi data yang digunakan adalah One Sample Kolmogorov Smirnov Test. 2. Uji homogenitas varian Uji tersebut didasarkan pada rumus statistik (Ruseffendi, 1998) yaitu : 2 s1 F = (3.7) 2 s2 Keterangan: F s 2 1 2 2 s = Nilai hitung = Varians terbesar = Varians terkecil Kriteria pengujian dengan derajat kebebasan (dk), masing-masing untuk dk 1 = (n 1-1) dan dk 2 = (n 2-1) pada taraf kepercayaan 95% dengan α = 0,05, adalah bahwa nilai F hitung F tabel memberikan makna bahwa kedua harga variansinya (S 2 ) homogen, dalam hal lain (F hitung > F tabel ) berarti data berdistribusi tidak homogen. 3. Uji Perbedaan dua Rata-rata Untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan rerata pemahaman konsep, pemahaman fenomena fisis dilakukan dengan analisis secara statistik dengan menggunakan uji statistik parametrik (uji t dimana α = 0,05), apabila sebaran data berdistribusi normal dan homogen, akan tetapi jika sebaran data tidak berdistribusi

58 normal dan tidak homogen, maka digunakan uji statistik non-parametrik (uji Mann- Whitney Test). 4. Analisis Data Angket Data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skala kualitatif dikonversi menjadi skala kuantitatif. Untuk menghitung persentase hasil angket respon guru dan siswa digunakan rumus: Alternatif. Jawaban % Alternatif jawaban = x100% Jumlah Sampel Untuk pernyataan yang bersifat positif kategori SS (sangat setuju) diberi skor tertinggi, makin menuju ke STS (sangat tidak setuju) skor yang diberikan berangsurangsur menurun. G. Jadwal Penelitian Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media simulasi virtual dengan pendekatan konseptual interaktif pada materi listrik statis dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran fisika di SMA tempat penelitian. Mata pelajaran fisika untuk kelas XII SIA diberikan 5 jam pelajaran dalam satu minggu, dibagi menjadi dua kali pertemuan. Tabel jadwal penelitian dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Waktu Kegiatan 1 Rabu, 4 Maret 2009 Administrasi, observasi awal 2 Kamis, 5 Maret 2009 Penjelasan penggunaan media pembelajaran

59 (simulasi virtual) dengan pendekatan pembelajaran konseptual interaktif 3 Jumat, 6 Maret 2009 Penjelasan penggunaan media pembelajaran (simulasi virtual) dengan pendekatan pembelajaran konseptual interaktif 4 Sabtu, 7 Maret 2009 Tes Awal (pretest) 5 Selasa, 10 Maret 2009 Pembelajaran Pertemuan 1 (RPP 1) 6 Kamis, 12 Maret 2009 Pembelajaran Pertemuan 2 (RPP 2) 7 Selasa, 17 Maret 2009 Pembelajaran Pertemuan 3 (RPP 3) 8 Kamis, 19 Maret 2009 Latihan soal listrik statis 9 Selasa, 24 Maret 2009 Tes Akhir (Posttest) dan penyebaran angket