KREATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang dengan pesatnya. Untuk itu manusia dituntut cepat pula

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam menunjang era baru ini. Selain Bahasa Inggris, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN AKSARA BAHASA MANDARIN UNTUK ANAK PRA SEKOLAH BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

Lampiran 1I : Matriks pembentukan mata kuliah, bahan kajian dan capaian pembelajaran untuk MK PILIHAN PAKET ANTENA DAN PROPAGASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat Indonesia yang maju, modern, dan sejajar dengan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM BIDANG BERHITUNG

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin canggih, mampu menyelesaikan berbagai proses numerik dengan. kosa kata yang sering disebut di dunia komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dianugerahi kemampuan dan kekuatan berpikir. Berpikir

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Ada banyak sekagli pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan pendidikan, baik pendidikan non formal (masyarakat),

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh perkembangan global, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

Pembelajaran memiliki tujuan utama, yaitu mengubah tingkah laku seseorang agar menjadi dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kita hidup pada abad 21 dimana segala tantangan zaman semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan

PEMASARAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 KESIMPULAN. 79 Universitas Indonesia. Materi dan metode..., Muhammad Yakob, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan belajar menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Identitas Program Studi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menghabiskan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan kini tidak

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. suatu dinamika kehidupan guru dan murid di sekolah. Masalah itu tidak akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian tentang penerapan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM STUDIS1 SASTRA JEPANG SIKAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesatnya telah memberikan berbagai perubahan dalam bidang

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan

I. PENDAHULUAN. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan dan kesejahteraan bangsa ditentukan oleh

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KREATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN Elisa Christiana Chinese Department of Petra Christian University Surabaya (INDONESIA) elisa.li.88@gmail.com Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Bahasa Mandarin 2014 diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya Tanggal 20 Desember 2014 Abstrak Memasuki era global, menguasai bahasa asing menjadi satu kebutuhan dan keharusan. Seiring dengan perkembangan negara Tiongkok yang demikian pesat, bahasa Mandarin telah menjadi bahasa Internasional kedua setelah bahasa Inggris. Beberapa tahun terakhir ini bahasa Mandarin termasuk salah satu bahasa yang penting dan yang paling diminati di Indonesia. Kesempatan belajar bahasa Mandarin telah terbuka lebih dari sepuluh tahun, hasil pembelajaran ada yang cukup membanggakan, namun masih ada sebagian besar yang hasil belajarnya kurang optimal. Untuk meningkatkan hasil belajar, baik pebelajar maupun pengajar perlu bersinergi untuk meningkatkan kemampuan diri, menjadi masyarakat yang lebih ilmiah, kritis dan kreatif, salah satu yang bisa membantu adalah melalui sarana multimedia. Kata kunci: Bahasa Mandarin, ilmiah, kritis, kreatif, multimedia PENDAHULUAN Memasuki era global, menguasai bahasa asing menjadi satu kebutuhan dan keharusan. Semakin banyak bahasa asing yang dikuasai, semakin meningkatkan rasa percaya diri seseorang, dan semakin pula menempatkan diri seseorang di suatu posisi yang mendatangkan keuntungan. Bahasa telah menjadi alat yang paling efisien yang dapat meningkatkan kedudukan dan harga diri seseorang, serta dapat menjembatani hubungan seseorang dengan orang lain. Seiring dengan perkembangan negara Tiongkok yang demikian pesat, bahasa Mandarin boleh dibilang telah menjadi bahasa Internasional kedua setelah bahasa Inggris. Semakin banyak orang dari manca negara yang ingin belajar bahasa Mandarin, termasuk orang Indonesia. Beberapa tahun terakhir ini bahasa Mandarin termasuk salah satu bahasa yang penting dan yang paling diminati di Indonesia (Agni, 2006). Pebelajar pun sangat heterogen, mereka dari latar belakang keturunan yang berbeda, baik dari keturunan suku Tionghoa maupun yang bukan keturunan Tionghoa; tidak hanya orang dewasa, anak kecil pun juga mulai belajar bahasa Mandarin. Tujuan

mereka belajar bahasa ini pun beraneka macam pula, antara lain: ingin bekerja dan belajar di Tiongkok, ingin berbisnis dengan orang-orang yang berasal dari negara yang bahasa ibunya adalah bahasa Tionghoa, misalkan Tiongkok. Taiwan, dan Singapura, ingin memahami sejarah dan budaya Tiongkok, dan lain-lain. Kesempatan belajar bahasa Mandarin di Indonesia telah terbuka lebih dari sepuluh tahun, hasil pembelajaran sudah mulai nampak. Ada sebagian murid yang cukup membanggakan, terbukti dengan adanya peserta dari Indonesia yang berprestasi dalam lomba Chinese Bridge yang berskala Internasional, namun masih ada cukup banyak guru yang mengeluh karena hasil belajar siswa yang kurang optimal. Ada yang sudah belajar cukup lama, tetapi masih saja banyak dari antara mereka yang tidak bisa berbicara dengan lancar dan menulis dengan benar, mereka tidak mempunyai rasa percaya diri, takut salah dalam pengucapan nada, takut penggunaan kosa kata atau tata bahasa yang salah. Lingkungan bahasa yang kurang menguntungkan dan cara mengajar guru yang kurang menarik menjadi kambing hitam yang selalu dipersalahkan. Untuk meningkatkan hasil belajar, memperbaiki cara belajar dan mengajar menjadi satu tantangan yang harus dilakukan oleh pebelajar maupun oleh pengajar. Kedua belah pihak perlu bersinergi untuk meningkatkan kemampuan diri, menjadi masyarakat yang lebih ilmiah, kritis dan kreatif. Masyarakat yang Ilmiah, Kristis dan Kreatif Memasuki dunia Perguruan Tinggi, yang merupakan kelanjutan dari Pendidikan Menengah, mahasiswa sedang dibentuk dan dipersiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang lebih tinggi, yang kelak akan menjadi seorang profesional yang dapat menerapkan ilmunya demi kemajuan masyarakat, dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya sejalan dengan kemajuan teknologi, bahkan bisa menciptakan ilmu pengetahuan yang baru yang bermanfaat bagi sesama manusia. Pembentuk masyarakat yang ilmiah, kritis dan kreatif dilakukan melalui pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pembelajaran pengajaran, pengabdian masyarakat dan penelitian. Dosen maupun mahasiswa dibiasakan untuk menjadi seorang yang gemar belajar, yang tak henti-hentinya ingin memperdalam ilmunya sampai akhir hayatnya (long life learning), menjadi seorang yang peka melihat kebutuhan orang lain, peduli pada sesama, dan bersedia menyumbangkan pikiran dan

tenaganya dengan melakukan pengabdian pada masyarakat, serta demi pengembangan ilmu, melakukan penelitian yang dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, yang dapat meningkatkan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 1. Masyarakat yang Ilmiah Masyarakat yang ilmiah memiliki sifat ingin tahu yang tinggi, suka melakukan pengkajian secara ilmiah, sampai memperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Ada beberapa ciri masyarakat yang ilmiah, antara lain: tidak suka berprasangka, objektif dan analitis, terbuka untuk menerima kritik, memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila akademik, dinamis dan berorientasi ke masa depan. Sebagai pebelajar maupun pengajar bahasa Mandarin, membutuhkan sifat ingin tahu yang tinggi. Antusias untuk mengetahui lebih banyak akan mendorong seseorang maju lebih cepat. Seorang mahasiswa tidak akan puas dengan mempelajari buku paket yang ditentukan oleh sang dosen, ia akan menggunakan segala kesempatan untuk menambah ilmunya, melalui pancaindra yang dimilikinya, sehingga kontak dengan bahasa Mandarin semakin banyak. Seorang dosen tidak akan puas dengan materi mengajar yang itu-itu saja. Ia bersedia untuk menerima tantangan dengan mengajar hal-hal baru. Berkat kemajuan teknologi informasi, seorang dosen akan selalu mengikuti perkembangan jaman, rajin meng-update ilmunya, sehingga informasi yang disampaikan ke mahasiswa akan merupakan informasi yang terkini. 2. Masyarakat yang Kritis Masyarakat yang kritis akan selalu berusaha untuk secara aktif, sistematis, dan mengikuti prinsip-prinsip logika, mempertimbangkan segala informasi yang diterimanya, apakah informasi tersebut bisa diterima atau ditolak. Seorang mahasiswa yang kritis tidak akan dengan mudah menerima sesuatu yang disampaikan oleh dosen. Ia akan menyaring informasi yang masuk, berpikir dengan jeli dengan mengajukan berbagai pertanyaan, misalkan apa?, bagaimana? dan mengapa?, selalu mencari hubungan antara informasi yang terdahulu dengan informasi yang baru diterimanya, dan tidak akan segan-segan bertanya jika informasi yang diperolehnya menimbulkan keraguan. Demikian juga seorang dosen yang kritis akan selalu peka dengan umpan balik yang diperoleh dari mahasiswanya. Seorang dosen yang kritis akan bersifat lebih terbuka terhadap mahasiswanya, mempu mengidentifikasi dan menganalisis

gejala dan masalah yang dihadapi oleh mahasiswanya, serta mempu mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang muncul. Seorang dosen yang kritis akan lebih jujur secara intelektual, ia tidak akan segan-segan mengakui kesalahannya di depan mahasiswa, mampu dan bersedia memperbaiki dan melengkapi kekurangannya dengan melakukan berbagai penelitian dan percobaan. 3. Masyarakat yang Kreatif Dunia sedang masuk dalam era teknologi modern. Untuk menghadapi jaman yang cepat berubah ini, membutuhkan masyarakat yang kreatif. Perkembangan teknologi informasi sudah tidak dapat dibendung lagi, bahkan telah masuk dalam dunia pendidikan. Tidak hanya di bidang pembelajaran, tetapi dalam bidang pengajaran bahasa Mandarin juga mengalami perkembangan, dari cara pengajaran yang paling tradisional berkembang menjadi pengajaran dengan menggunakan sarana multimedia yang semakin canggih, misalnya melalui media audio visual, media animasi, dan lain-lain (He Shuzhen et al, 2008, p.283). Seorang mahasiswa yang kreatif tidak akan puas dengan cara belajar yang monoton. Setiap manusia adalah unik, maka setiap mahasiswa akan mencoba hal-hal baru untuk mencari cara belajar yang paling sesuai bagi dirinya untuk menguasai suatu ilmu. Bahasa Mandarin dikenal dan diakui sebagai salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari, terutama bagi pebelajar dari Indonesia: cara pengucapan yang menggunakan nama tertentu, cara penulisan hànzìyang berbeda dengan huruf latin yang dikenalnya sejak kecil, membuat banyak pebelajar mundur ketika menghadapi permasalahan. Mahasiswa yang kreatif tidak akan mudah patah semangat, tidak akan takut mengadapi kegagalan, karena ia akan berani menantang diri sendiri untuk menghadapi segala kesulitan. Seorang dosen yang kreatif juga tidak akan puas dengan cara mengajar yang monoton. Setiap mahasiswa yang dihadapi adalah unik, maka setiap dosen yang kreatif akan mencoba cara mengajar yang baru, bahkan materi yang baru, yang paling sesuai bagi dirinya, dan juga bagi mahasiswanya. Dosen yang kreatif akan sangat peka dan lekas menanggap segala sesuatu yang ada di sekelilingnya, bahkan bisa berpikir secara out of the box, untuk itu dosen perlu terus memperluas wawasan. Dosen yang kreatif tidak akan bersedia menjadi ekor, ia akan selalu berusaha untuk mendahului orang lain. Buatlah kreatif menjadi kebiasaan Anda! demikian slogan yang terpampang di sebuah kampus di kota Zhongli Taiwan.

Manfaat Multimedia Dalam melakukan pembelajaran dan pengajaran segala bidang ilmu, penggunaan media/sarana belajar dan mengajar merupakan sesuatu yang penting untuk dipikirkan, terutama dalam pengajaran bahasa asing. Ketika seorang guru dihadapkan dengan murid yang berasal dari berbagai latar belakang yang mempunyai tujuan/motivasi belajar yang berbeda, yang mempunyai kemampuan dan budaya yang berbeda, kemampuan seorang guru dalam memilih media yang tepat menjadi semakin krusial. Selain mengandalkan teori pedagogy yang dimiliki, ditambah dengan pengalaman mengajar yang cukup, buku paket yang memadai, seorang guru perlu bantuan peralatan tambahan, yang dapat membuat kelasnya semakin hidup dan menyenangkan. Di dalam karangan Hu Bo yang berjudul Dui Wai Han Yu Kou Yu Jiao Xue Yan Jiu Zong Shu menyebutkan bahwa saat pengajaran bahasa Mandarin berlangsung, kita harus bisa membagi tingkatan pebelajar untuk menentukan cara mengajar yang berbeda. Tujuan akhir pengajaran bukan hanya pada kuantitas, melainkan juga pada kualitasnya. Dalam prakteknya, berdasarkan tujuan belajar yang berbeda, sikap belajar yang berbeda dan lain-lain, telah menghasilkan suatu sistem mengajar yang utuh, terfokus dan efektif, dan memberikan inspirasi, sehingga pebelajar tidak selalu bergantung pada guru, melainkan bisa belajar secara mandiri, yaitu melalui multimedia dengan teknologi informasi yang tersedia di internet. Multimedia merupakan gabungan dari beberapa media yang menjadi suatu bentuk media yang baru. Jenis multimedia sangat beragam dan sangat menarik, dengan menampilkan gambar, lagu, animasi, dan lain-lain. Sudah banyak negara maju yang menggunakan multimedia dalam proses belajar dan mengajar, dan mayoritas berpendapat bahwa pembelajaran dan pengajaran bahasa asing dengan menggunakan sarana multimedia bisa membantu membangkitkan antusiasme pebelajar dalam mempelajari bahasa Mandarin, dan turut mengambil andil dalam meningkatkan kemampuan bahasa pebelajar (Zheng Xiuren, 1997, p.2). Multimedia terdiri dari kata multi dan media. Media pada dasarnya mempunyai dua arti yang sangat penting, arti pertama yaitu benda nyata yang digunakan untuk menyimpan informasi, misalnya disk, CD, kaset, alat transistor dan lain-lainnya, dalam bahasa Mandarin sering disebut mei zhi 媒质 ; arti kedua yaitu sebuah catatan untuk menyalurkan informasi, misalnya angka, huruf, suara, gambar

dan lain-lainnya, dalam Bahasa Mandarin sering disebut mei jie 媒介. Lawan kata dari multimedia yaitu monomedia, dilihat dari hurufnya, multimedia terbentuk dari beberapa monomedia. Program multimedia didisain untuk mendukung proses pembelajaran. Multimedia menawarkan beberapa pengalaman dalam bentuk audio-visual dan pengoperasiannya melalui media computer, yang akan menjadi sangat menarik, memotivasi, menyenangkan dan membantu pebelajar dalam mengerti akan suatu hal dengan cara yang baru. (Ahmed, 2008, p.2). Robert Heinich et al. (1993) membagi multimedia menjadi lima jenis, sebagai berikut: a. Media visual tanpa penayangan. Contoh: Foto, gambar, maket, benda asli, dan lain-lain. b. Media visual yang ditayangkan. Contoh: OHP, LCD, dan lain-lain. c. Media audio. Contoh: Kaset rekaman, CD, MP3, dan lain-lain. d. Media gerak. Contoh : Video rekaman, VCD/DVD dan lain-lain. e. Multimedia komputer. Media yang pertama merupakan media yang tergolong tradisional, yang lebih cocok untuk kelas kecil. Selain itu media ini membutuhkan tempat penyimpanan yang khusus, terutama untuk benda asli, sehingga kurang efisien. Media yang dua sampai keempat juga membutuhkan penanganan yang khusus untuk menjaga agar tidak menjadi rusak, sehingga ada kecenderungan untuk mengubah semua jenis media menjadi sistem digital yang dapat ditampilkan melalui komputer. Asalkan dialihkan dalam bentuk elektronik/digital, mempunyai alat-alat dan perangkat lunak yang cocok, penggunaan komputer dalam pengajaran sudah menjadi hal yang umum di dalam kelas. Dengan bantuan komputer, semuanya menjadi sangat praktis dalam proses belajar mengajar (He Shuzhen et al, 2008, p.282). Masyarakat yang ilmiah, kritis dan kreatif semuanya dapat memperoleh ilmu DAFTAR REFERENSI

Malagina, Agni. (2006, Mei). Seminar Nasional Bahasa Tionghoa-Prodi Cina FIB UI. Retrieved March 16, 2010, from http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/18976 Ahmed, Touseef. (2008). Multimeida. Retrieved March 24, 2010, from http://www.scribd.com/doc/8410263/multimedia He, S.Z., & Zhang, X.Y., & Chen, L.F., & Lai, M.D., & Cai, Y.X., & Shu Z.M.. (2008). Han Yu Jiao Xue Dao Lun. Taipei: San Min Shu J ugu Fen You Xian Gong Si. Jiang, L.P. (2008). Dui Wai Han Yu Jiao Xue. Beijing: Beijing Yu Yan Da Xue Chu Ban She. Song, R.Y. (2008). Hua Yu Wen Jiao Shi de Zhuan Ye Fa Zhan---Ge An wei Ji Chu de Tan Suo. Taipei: Xiu Wei Zi Xun Ke Ji Gu Fen You Xian Gong Si.