BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi. Sejumlah atlet mampu memberikan prestasi optimal pada cabang. yang membuat dasar pelatihan menjadi lebih baik.

dokumen-dokumen yang mirip
, 2015 HASIL BANTINGAN TEKNIK TSURI GHOSI DIKAITKAN DENGAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG DAN OTOT TUNGKAI PADA CABANG OLAHRAGA JUDO

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan kesempatan

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraganya semakin tinggi juga derajat suatu daerah atau Negara. Begitu pun di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PINGGANG TERHADAP HASIL BANTINGAN SASAE TSURI KOMI ASHI PADA CABANG OLAHRAGA JUDO

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

SURVEY KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN ATLET JUDO PUTRA UPT SMANOR

BAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal

KONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data,

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan. berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODUL 4 JUDO Pendahuluan

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gaya bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani).

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mahendra (2000: 35) kekuatan adalah sejumlah daya yang dapat

2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing cabang olahraga termasuk Cabang Bulu Tangkis atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

2016 HUBUNGAN QUICKNESS, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL DENGAN HASIL START (GRAB START) RENANG PADA SISWA CLUB RENANG CIKALAPA SWIMMING POOL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya para pemuda dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

2016 PERBANDINGAN METODE LATIHAN EGGBEATER BEBAN DI ATAS KEPALA DENGAN BEBAN DI PINGGANG TERHADAP POWER TUNGKAI CABANG OLAHRAGA POLO AIR

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak disukai dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Rimasa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (juga dikenal sebagai Sea

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

2016 PENGARUH LATIHAN POWER LENGAN MENGGUNAKAN MODEL LATIHAN PULL OVERPASS DAN PULL OVER TERHADAP HASIL LEMPARAN PADA ATLET LEMPAR LEMBING JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TEKNIK TEKNIK DALAM JUDO JUDO NO GIJUTSU NI TSUITE

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM CABANG OLAHRAGA JUDO

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN GULAT TEKNIK BANTINGAN LENGAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurcahyo, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi olahraga telah menunjukkan kemajuan yang pesat, terutama pada beberapa tahun ini. Prestasi yang beberapa tahun lalu sulit dibayangkan, sekarang dapat terjadi. Sejumlah atlet mampu memberikan prestasi optimal pada cabang olahraga tertentu. Salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan prestasi atlet dalam cabang olahraga adalah dengan metode pelatihan yang baik, dukungan lain juga datang dari para ahli dibidang olahraga dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu yang membuat dasar pelatihan menjadi lebih baik. Keberhasilan seorang pejudo dalam mencapai prestasi tinggi tidak akan tercapai tanpa latihan melalui program latihan yang sistematis, disiplin dan motivasi atlet itu sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Harsono (1988:100) bahwa Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Dengan memahami tujuan utama dari latihan maka seorang pejudo diharapkan dapat mengaplikasikan manfaat dari latihan atau training, baik itu untuk dirinya sendiri maupun menjadi contoh bagi orang lain. Untuk dapat memahami tujuan dari olahraga Judo, seorang pejudo harus melalui beberapa aspek latihan. Dari semua unsur di atas, seorang pejudo harus memiliki kemampuan baik itu dari segi teknik, taktik, fisik, maupun mental, hal ini 1

2 dikarenakan kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental saling mempengaruhi penampilan atlet pada saat bertanding. Olahraga yang berciri khas bantingan ini sangat unik, selain orang yang melakukan bantingan harus mempunyai kekuatan lengan yang sangat kuat tetapi juga mampu menghilangkan keseimbangan lawan dengan cara menarik, mendorong baju lawannya. Ada dua sebutan bagi orang sedang berlatih Judo yaitu Tori dan Uke, Tori adalah orang melakukan bantingan, sedangkan Uke adalah orang yang dibanting. Dalam olahraga Judo juga dikenal berbagai macam teknik dasar seperti membanting, mengangkat, menarik, mendorong, mencekik atau mengunci persendian lawan. Selain itu perlu dikuasai teknik-teknik jatuhan (Ukemi) dan teknik menghilangkan keseimbangan lawan (Kuzushi). Selain teknik bantingan (Nage Waza) Judo mepunyai ciri khas lain yaitu teknik kuncian dan cekikan (Katame Waza), dan teknik menyerang bagaian tubuh yang vital (Atemi Waza). Semua teknik bantingan dalam olahraga judo harus dipelajari oleh pejudo, namun ketika melakukan Randori (bertanding) biasanya pejudo hanya mengandalkan beberapa teknik bantingan saja sebagai teknik andalannya. Teknik dasar bantingan dalam Judo ada 40 macam teknik bantingan, dari sekian banyak teknik tersebut penulis bermaksud meneliti salah satu teknik yaitu Tsuri Goshi. Menurut pengamatan penulis dalam beberapa pertandingan Judo dan di dalam video-video pertandingan Judo teknik Tsuri Goshi sering di gunakan. Tidak jarang para pejudo menggunakan teknik Tsuri Goshi sebagai teknik andalannya saat bertanding. Karena Tsuri Goshi sebagai teknik yang dijadikan

3 teknik andalan oleh para pejudo untuk mendapatkan nilai sempurna atau menang mutlak (ippon). Teknik Tsuri Goshi yaitu merupakan teknik bantingan pinggang dimana tangan kanan Tori memegang Obi (ikat pinggang) bagian belakang Uke. Dengan kekuatan pinggang, Uke diangkat dan di putar ke depan sehingga Uke terlempar dan jatuh ke matras. Melihat dari pelaksanaan teknik Tsuri Goshi, banyak kelebihan dan keuntungan dalam melaksanakan teknik tersebut. Karena pada saat melakukan Randori lawan pasti berusaha tidak mau dipegang bajunya (Judogi). Kita bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan memegang Obi belakang pinggang, tetapi tidak melupakan peraturan dalam Randori itu sendiri, dimana tidak boleh memegang Obi lawan lebih dari 5 detik. Disinilah kita bisa mengambil teknik Tsuri Goshi, karena salah satu tangan Tori menarik dengan baju uke, dan tangan kanan Tori memegang Obi belakang Uke. Dengan demikian pegangan akan lebih kuat mencengkram Uke lewat Obi tersebut. Maka Tori akan lebih mudah mengangkat Uke karena pegangannya yang bisa lebih kuat dan bisa mengangkat. Adapun yang mendasari pengambilan teknik Tsuri Goshi yaitu dengan adanya teori dan fakta tentang komponen fisik yang berperan besar atas keberhasilan melakukan teknik Tsuri Goshi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti teknik bantingan Tsuri Goshi. Komponen fisik yang mempengaruhi dan mendukung keberhasilan bantingan Tsuri Goshi ialah kekuatan otot lengan dan fleksibilitas pinggang, jika seorang pejudo memiliki kekuatan otot lengan dan fleksibilitas pinggang yang

4 baik, maka akan menghasilkan teknik bantingan yang sempurna atau menang mutlak (Ippon). Kekuatan otot lengan berguna untuk menahan dan mengatasi tekanan dari luar. Seperti yang di jelaskan oleh Harsono (1988:176) kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan dengan suatu tahanan. Sedangkan fleksibilitas pinggang menunjang dalam melakukan teknik bantingan Tsuri Goshi. Fleksibilitas menurut Matjan (2005 : 28) adalah Tingkat ruang gerak suatu persendian. Tapi seorang pejudo tidak hanya dilatih fisiknya saja, aspek-aspek lainnya pun seorang pejudo perlu dilatih, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988:100) bahwa Ada empat aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu, latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental. Teknik bantingan Tsuri Goshi dengan sempurna dan melayang akan mendapatkan point tinggi yang menghasilkan Ippon (nilai tinggi / menang mutlak). Untuk menghasilkan Ippon tersebut Pada teknik bantingan Tsuri Goshi di butuhkan komponen fisik yaitu kekuatan otot lengan dan fleksibilitas pada pinggang, karena semakin baik kekuatan otot lengan dan fleksibilitas pinggang maka akan sangat berpengaruh pada hasil bantingan Tsuri Goshi dalam olahraga Judo. Untuk itu penulis mencoba mengungkap tentang teknik Tsuri Goshi melalui penelitian ini dengan judul Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Pinggang Dengan Hasil Bantingan Pada Teknik Tsuri Goshi Dalam Olahraga Judo.

5 B. Rumusan Masalah Dari sekian banyak Teknik-teknik Judo, pejudo tidak akan dapat menguasai teknik-teknik Judo secara keseluruhan dengan baik. Oleh karena itu latihan harus dilakukan secara rutin dan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, agar dapat menjadi teknik yang baik. Terutama pada teknik yang di senangi dan dikuasai dengan baik bahkan itu dapat menjadi teknik andalan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan teknik secara sempurna. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang di anggap penting untuk di teliti lebih lanjut adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan dari kekuatan otot lengan dengan hasil bantingan pada teknik Tsuri Goshi dalam olahraga Judo? 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan dari fleksibilitas pinggang dengan hasil bantingan pada teknik Tsuri Goshi dalam olahraga Judo? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan dari kekuatan otot lengan dan fleksibilitas pinggang dengan hasil bantingan pada teknik Tsuri Goshi dalam olahraga Judo? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang akan di ungkap dan di rumuskan oleh penulis maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil bantingan pada teknik Tsuri Goshi dalam olahraga Judo.

6 2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan fleksibilitas pinggang dengan hasil bantingan pada teknik Tsuri Goshi dalam olahraga Judo. 3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas pinggang secara bersamaan dengan hasil bantingan pada teknik Tsuri Goshi dalam olahraga Judo. D. Manfaat Penelitian Setiap penelitian atau penulisan seseorang maupun kelompok pastilah ada Penulisan berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan teoritik dan informasi yang berarti bagi pengembangan dan pembinaan dalam bidang olahraga, khususnya olahraga Judo serta ilmu kepelatihan pada umumnya. Terutama yang berkaitan dengan hubungan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas pinggang dengan hasil bantingan pada teknik Tsuri Goshi dalam olahraga Judo. 2. Secara Praktis Secara praktis hasil penelitian ini dapat di rekomendasikan kepada pembina olahraga Judo sebagai salah satau bahan informasi tentang hasil bantingan Tsuri Goshi. Sehingga dapat memberikan pola latihan yang sesuai untuk penerapan teknik bantingan Tsuri Goshi dan landasan untuk proses pembinaan.

7 E. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam pelaksanakan dan pada tujuan yang akan di capai, maka permasalahan dalam penelitian di batasi sebagai berikut : 1. Ruang lingkup penelitian hanya ditujukan pada hubungan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas pinggang dengan hasil bantingan pada teknik Tsuri Goshi dalam olahraga Judo. 2. Pengukuran dan pengujian terbatas pada hubungan kekuatan otot lengan, fleksibilitas pinggang dan bantingan Tsuri Goshi. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan Judo FPOK UPI Bandung. 4. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampel dengan jumlah sampel 20 orang. 5. Teknik yang di gunakan adalah teknik Tsuri Goshi. F. Definisi operasional Guna menghindari kemungkinan salah penafsiran dengan istilah dalam penelitian, maka penulis membatasi beberapa istilah yang di gunakan sebagai berikut : 1. Kekuatan Bompa (1983) yang dikutip Harsono (1988:177) mengemukakan bahwa strength is define as the ability to apply force against resistance. Yang artinya kekuatan didenifisikan sebagai suatu kemampuan otot untuk menerapkan kekuatan terhadap suatu tekanan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil suatu pengertian

8 bahwa inti dari kekuatan lengan adalah kemampuan otot lengan untuk menghasilkan tegangan dengan tekanan atau beban. 2. Fleksibiltas menurut Harsono (1988:163) adalah Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi. Feksibilitas juga di tentukan oleh elastis tidaknya otot otot tendon dan legamen. Jadi berdasarkan uraian di atas maka fleksibilitas pinggang adalah kemampuan otot pinggang untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi yang seluas-luasnya. 3. Hubungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah bersangkutan ada sangkut pautnya, bertalian, berkaitan. Jadi hubungan dalam penelitian ini berarti seberapa besar keterkaitan atau dukungan dari kekuatan lengan dan fleksibilitas pinggang dengan hasil bantingan Tsuri Goshi. 4. Bantingan, menurut Inkoma dan Sato (1980:23) menerangkan bantingan adalah suatu lemparan atau campakan lawan ke bawah dengan mendapat nilai yang tinggi. 5. Menurut Jigoro Kano (1989:77) Tsuri Goshi adalah : After breaking your opponent s balance to front, you grab his belt at the back with your right hand, pull him onto your hip, and trow him forward by twisting. 1. While in the right natural posture, take a half-staf back with your right foot so that your opponent comes forward with his left. 2. While breaking his balance to the front, put your right and through his left armpit and grab his belt at the back. 3. Turn in put your right foot at the inside front of his right foot, pararel to it, and bring your left foot outside his. 4. Bend your knees and pull him tightly againts you by lifting with both hands. 5. Rise him on your hips. 6. While lifting his body with your right hand, straighten your knees and rise your hips.

9 7. At the sometime, pull down hard with your left hand. 8. Your opponent falls at your feet. Jadi Tsuri Goshi menurut penjelasan diatas ialah Setelah kita menghilangkan keseimbangan lawan ke depan, ambil ikat pinggang uke di bagian belakang dengan tangan kanan kita, tarik ke pinggul kita, dengan bantuan pinggul, lawan sedikit di hentakan ketas, dan lempar lawan ke depan dengan cara memutar. 1. Tori menarik uke ke arah depan sehingga uke labil, selanjutnya kaki kanan tori melangkah ke depan kaki kiri bagian dalam uke dengan bertumpu pada bola kaki, sambil tangan kanan masuk ke bagian dalam tangan kiri uke dan langsung memegang obi (ikat pinggang) uke bagian belakang. 2. Kemudian kaki kiri tori ditarik sejajar dengan kaki kanannya sambil berputar badan, sehingga uke menempel di punggung tori. 3. Tori merendahkan badan dengan cara membengkokan ke dua lutut, sehingga titik berat badan tori lebih rendah dari titki berat badan uke. 4. Lengan kiri menarik lengan kanan uke dengan sekuat-kuatnya ke arah depan bersamaan dengan lengan kanan tori mengangkat obi uke kearah depan. 5. Putarkan pinggang ke arah kiri sehingga uke terlempar dan melayang ke arah depan. 6. Tarik uke ke bawah dengan keras menggunakan tangan kiri sehingga uke jatuh di matras. 7. Tori tetap memegang lengan baju kanan uke, ini sebagai kendali sehingga uke jatuh dengan bagian punggung dimatras.