MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI. NOMOR : 154 Tahun 2004 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Web site SETNEG RI, Kamis, 26 Februari 2009

TATA CARA PENGUSULAN DAN PEMAKAIAN TANDA KEHORMATAN RI Kamis, 26 Februari 2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1963 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG JASA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699,2012

NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502);

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1963 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG JASA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2006 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PERPINDAHAN MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL PUSAT DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tinda

PANDUAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MEKANISME PENGUSULAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET,

PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 1958 TENTANG PEMBERIAN TANDA-TANDA KEHORMATAN BINTANG SAKTI DAN BINTANG DARMA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KUALIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL UMUM

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

PP 25/1994, TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 5 TAHUN 1963 (5/1963) Tanggal: 22 JULI 1963 (JAKARTA)

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 9 SERI E

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 021 TAHUN 2016 TENTANG MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 1958 TENTANG PEMBERIAN TANDA-TANDA KEHORMATAN BINTANG SAKTI DAN BINTANG DARMA

2012, No.190.

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN SYARAT PEMBERIAN BEASISWA DAN PENGHARGAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR : 16 TAHUN 2000 T E N T A N G KERJA SAMA ANTAR DESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG GELAR KEHORMATAN, WARGA KEHORMATAN, DAN PENGHARGAAN DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 65 TAHUN 1958 (65/1958) Tanggal: 11 AGUSTUS 1958 (JAKARTA)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR : 5 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN OLAHRAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA PENDIDIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 33 Tahun 2014 Seri E Nomor 28 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1991 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL SECARA LANGSUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Ind

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

2015, No Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 4. Peraturan Kepala Arsip Nasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG TUNJANGAN PENGAMANAN PERSANDIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 56/Permentan/KP.120/7/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GURU SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN (SPP) BERPRESTASI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 9 SERI E

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2016, No Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Tunjangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 N

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA KERJA DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DAN SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2000 T E N T A N G SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 5 Tahun 00 TENTANG PENILAIAN PEMBERIAN TANDA-TANDA KEHORMATAN DARI NEGARA KEPADA WARGA NEGARA INDONESIA, WARGA NEGARA ASING DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : bahwa dalam rangka penilaian pemberian Tanda-tanda Kehormatan atas usul penerima Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra, Tanda Kehormatan Bintang Jasa, Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan Ilan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya perlu ditetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Penilaian Pemberian Tanda-tanda Kehormatan dari negara kepada warga negara Indonesia, warga negara asing dan Pegawai Negeri Sipil. :. Undang-undang Nomor Drt. Tahun 959 tentang Ketentuan-ketentuan umum mengenai Tanda-tanda Kehormatan (Lembaran Negara Tahun 959 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Nomor 789), Jo Undang-undang Nomor Tahun 96 (Lembaran Negara Tahun 96 Nomor );. Undang-undang Nomor 6 Drt. Tahun 959 tentang Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra (Lembaran Negara Tahun 959 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara No. 79);. Undang-undang Nomor 5 Tahun 96 tentang Tanda Kehormatan Bintang Jasa (Lembaran Negara Tahun 96 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Nomor 575);. Peraturan Pemerintah Nomor 0 Tahun 959 tentang Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan (Lembaran Negara Nomor 50 Tahun 959); 5. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 96 tentang Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya (Lembaran Negara Nomor Tahun 96); MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PENILAIAN PEMBERIAN TANDA-TANDA KEHORMATAN DARI NEGARA KEPADA WARGA NEGARA INDONESIA, WARGA NEGARA ASING DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : Pasal. Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra adalah bentuk penghargaan dari negara yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, Warga Negara Indonesia/Warga Negara Asing yang berjasa luar biasa terhadap bangsa dan negara di suatu bidang yang tertentu diluar bidang militer, yang berupa perbuatan-perbuatan yang bermutu tinggi.. Tanda Kehormatan Bintang Jasa adalah bentuk penghargaan dari negara yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, Warga Negara Indonesia/Warga Negara Asing yang berjasa besar terhadap negara dan bangsa dalam suatu bidang atau peristiwa atau hal tertentu yang bermanfaat bagi keselamatan atau kesejahteraan atau kebesaran negara dan bangsa.. Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan adalah bentuk penghargaan dari negara yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, Warga Negara Indonesia yang berjasa terhadap negara dan masyarakat dalam lapangan pembangunan Negara pada umumnya atau lapangan pembangunan suatu bidang tertentu pada khususnya.

. Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya adalah bentuk penghargaan dari negara yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, Warga Negara Indonesia yang berjasa dalam memberikan dharma baktinya yang besar pada bangsa dan negara Indonesia dalam bidang tertentu, sehingga bermanfaat bagi lingkungannya dan dapat dijadikan teladan bagi orang lain. 5. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil pada Departemen Dalam Negeri dan Pegawai Negeri Sipil Daerah, I.embaga Penterintah Non Departemen Kesekretariatan, Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara, Kesekretariatan Lembaga Iainnya dan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota; 6. Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing adalah yang berjasa besar dalam memberikan dharma baktinya kepada bangsa dan negara Indonesia dalam suatu bidang tertentu. Pasal Jenis Tanda Kehormatan yang diberikan oleh negara kepada Warga Negara Indonesia, Warga Negara Asing dan Pegawai Negeri Sipil terdiri dari : a. Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra; b. Tanda Kehormatan Bintang Jasa; c. Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan; d. Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya. Pasal () Materi Penilaian Pemberian Tanda Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal huruf a meliputi : a. Perbuatan Jasa luar biasa dalam hal membina persatuan dan kesatuan bangsa secara terus menerus b. Perbuatan jasa luar biasa yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara. c. Perbuatan jasa luar biasa dalam menghasilkan karya diluar bidang Militer yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara. () Materi Penilaian Pemberian Tanda Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal huruf b meliputi : a. Perbuatan jasa besar dalam hal membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa secara terus menerus; b. Perbuatan jasa yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara; c. Perbuatan jasa dalam menghasilkan suatu karya diluar bidang militer yang dapatmemberikan manfaat yang besar bagi keselamatan, kesejahteraan masyarakat dan kebesaran negara. () Materi Penilaian Pemberian Tanda Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal huruf c meliputi : a. Mereka yang telah melaksanakan permbangunan di suatu bidang tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara b. Telah melaksanakan perencanaan di suatu bidang pembangunan tertentu yang menunjang terlaksananya pembangunan di lapangan. c. Hasil karya/prestasi yang disumbangkan dapat bermanfaat dan menjadi kebanggaan masyarakat secara luas atau lingkungannya, bangsa dan negara yang dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. () Materi Penilaian Pemberian Tanda Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal huruf d meliputi : a. Telah melaksanakan pengabdiannya yang besar dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara; b. Hasil karya prestasi yang disumbangkan dapat bermanfaat bagi masyarakat/lingkungannya bangsa dan negara; c. Pengabdian/Hasil karya/prestasi yang disumbangkan dapat dijadikan teladan bagi orang lain.

Pasal ) Penilaian Pemberian Tanda Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal, dilakukan oleh Tim Penilai Tanda Kehormatan Departemen Dalam Negeri yang anggotanya terdiri dari unsur Departemen Dalam Negeri; ) Tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat () ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Pasal 5 Hasil Penilaian Tim Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilaporkan Kepada Menteri Dalam Negeri untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam Rekomendasi pernberian Tanda Kehormatan. Pasal 6 Berdasarkan Hasil Penilaian Tanda-tanda Kehormatan berupa Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra, Tanda Kehormatan Bintang Jasa, Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Menteri Dalam Negeri memberikan rekomendasi : a. Persetujuan atas usul penerima Tanda-tanda Kehormatan untuk disampaikan kepada Presiden melalui Dewan Tanda-tanda Kehormatan Republik Indonesia. b. Penolakan atas usul penerima Tanda-tanda Kehormatan yang tidak memenuhi persyaratan kepada instansi pengusul. Pasal 7 Pedoman penilaian pemberian Tanda Kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal, tercantum dalam lampiran I, II, III dan IV keputusan ini. Pasal 8 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 00 MENTERI DALAM NEGERI, TTD HARI SABARNO

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL: PEDOMAN PENILAIAN TANDA KEHORMATAN BINTANG MAHA PUTRA a. Identitas yang diusulkan. b. Persyaratan administratif. ) Diusulkan oleh Lembaga yang berwenang; ) Uraian jasa yang sangat menonjol/prestasi besar dari yang bersangkutan; ) Telah memiliki Tanda kehormatan Bintang Jasa; ) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dan atau dalam proses peradilan; 5) Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian bagi non birokrat. 6) Daftar riwayat hidup/ riwayat pekerjaan. c. Rekomendasi : Nama : NIP : Tanggal Lahir : Pangkat/Golongan : Jabatan : WNI/WNA : ) Masyarakat/ Legislatif; ) LSM/ Perguruan Tinggi; ) Gubernur. d. Parameter Penilaian Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra PARAMATER PENILAIAN ) Perbuatan Jasa luar biasa dalam hal membina persatuan dan kesatuan bangsa secara terus menerus. ) Perbuatan jasa luar biasa yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara. ) Perbuatan Jasa luar biasa dalam menghasilkan karya diluar Bidang Militer yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Total e. Standar Penilaian Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra ) Perbuatan Jasa luar biasa dalam hal membina persatuan dan kesatuan bangsa secara terus menerus. Membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang diakui secara nasional dan atau internasional. Memberikan kontribusi terciptanya kondisi yang kondusif, dan kesadaran yang tinggi serta diakui secara nasional. Membangun motivasi masyarakat ke arah persatuan dan kesatuan bangsa serta diakui secara regional. Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan diakui secara lokal.

) Perbuatan Jasa luar biasa yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara. NILAI Memberikan rasa aman dan sejahtera bagi warga negara dan bangsa yang diakui secara nasional dan atau internasional. Memberikan kontribusi berupa jasa dibidang tertentu yang berdampak pada keselamatan dan kesejahteran bangsa dan negara serta diakui secara nasional. Mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan kondisi rasa aman dan sejahtera serta diakui secara regional. Melestarikan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi untuk keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara serta diakui secara lokal. ) Perbuata Perbuatan Jasa luar biasa dalam menghasilkan karya diluar Bidang Militer yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Menciptakan karya tertentu yang bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan negara yang diakui secara nasional dan atau internasional. Berperan besar dalam menciptakan karya tertentu bagi masyarakat dan diakui secara nasional Mendukung terciptanya karya tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan diakui secara regional Menyebarluaskan karya tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di lingkungannya. NILAI Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 00 MENTERI DALAM NEGERI, TTD HARI SABARNO

a. Identitas yang diusulkan. Nama NIP Tanggal Lahir Pangkat/Golongan Jabatan WNI/WNA LAMPIRAN II : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN PENILAIAN TAN DA KEHORMATAN BINTANG JASA b. Persyaratan administratif. ) Diusulkan oleh Lembaga yang berwenang; ) Uraian jasa yang sangat menonjol/prestasi besar dari yang bersangkutan; ) Telah memiliki Satyalancana Pembangunan/ Wira Karya; ) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dan atau dalam proses peradilan; 5) Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian bags non birokrat. 6) Daftar riwayat hidup/riwayat pekerjaan. c. Rekomendasi : ) Masyarakat/ Legislatif ) LSM/ Perguruan Tinggi ) Gubernur d. Parameter Penilaian Tanda Kehormatan Bintang Jasa PARAMATER PENILAIAN NILAI ) Perbuatan Jasa besar dalam hal membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa secara terus menerus. ) Perbuatan jasa yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara. ) Perbuatan Jasa dalam menghasilkan suatu karya diluar bidang Militer yang dapat memmberikan manfaat yang besar bagi keselamatan, kesejahteraan masyarakat dan kebesaran negara. e. Standar Penilaian Bintang Jasa Total ) Perbuatan Jasa besar dalam hal membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa secara terus menerus Berperan aktif dalam membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang diakui secara regional dan atau nasional. Memberikan kontribusi terciptanya kondisi yang kondusif, dan kesadaran yang tinggi serta diakui secara regional. Membangun motivasi masyarakat ke arah persatuan dan kesatuan bangsa serta diakui secara regional. Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan diakui di lingkungannya

) Perbuatan jasa yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Memberikan rasa aman dan sejahtera bagi warga negara dan bangsa yang diakui secara nasional dan atau internasional Mernberikan kontribusi berupa jasa dibidang tertentu yang berdampak pada keselamatan dan kesejahteran bangsa dan negara serta diakui secara nasional Mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan kondisi rasa aman dan sejahtera serta diakui secara regional Melestarikan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi untuk keselamatan dan kesejahteraan bangsa dan negara serta diakui secara lokal ) Perbuatan Jasa dalam menghasilkan suatu karya diluar Bidang Militer yang dapat memberikan manfaat yang besar bagi keselamatan kesejahteraan masyarakat dan kebesaran Negara. Menciptakan karya tertentu yang bermanfaat bagi keselamatan dan kesejahteraan negara yang diakui secara regional dan atau nasional Berperan besar dalam menciptakan karya tertentu bagi masyarakat dan diakui secara regional. Mendukung terciptanya karya tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan diakui secara lokal. Menyebarluaskan karya tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat di lingkungannya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI DALAM NEGERI Ttd HARI SABARNO

a. Identitas yang diusulkan : LAMPIRAN III : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN PENILAIAN TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA PEMBANGUNAN Nama : NIP : Tanggal Lahir : Pangkat/Golongan : Jabatan : WNI/WNA : b. Persyaratan administratif. ) Diusulkan oleh Lembaga yang berwenang; ) Hasil karya/prestasi dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif; ) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dan atau dalam proses peradilan; ) Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian bagi non birokrat; 5) Daftar riwayat hidup/ riwayat pekerjaan. c. Rekomendasi : ) Masyarakat/ Legislatif ) LSM/ Perguruan Tinggi ) Gubernur d. Parameter Penilaian Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan PARAMATER PENILAIAN ) Mereka yang telah melaksanakan Pembangunan di Suatu Bid. Tertentu yang bermanfaat bagi kesejahrteraan masyarakat, Bangsa dan Negara ) Telah melaksanakan Perencanaan di suatu Bidang Pembangunan tertentu yang menunjang terlaksananya pembangunan di lapangan. ) Hasil karya/prestasi yang disumbangkan dapat bermanfaat dan menjadi kebanggaan masyarakat secara luas atau lingkungannya, Bangsa dan Negara yang dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif Total NILAI e. Standar Penilaian Satyalancana Pembangunan ) Mereka yang telah melaksanakan pembangunan disuatu bidang tertentu yang bermanfaat bagl kesejahteraanmasyarakat, bangsa dan negara. Berhasil secara nyata membangun bidang tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebanggaan nasional. Berperan besar untuk terlaksananya pembangunan bidang tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebanggaan regional. Turut serta membantu terlaksananya pembangunan bidang tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebanggaan lokal. Mendukung terlaksananya pembangunan bidang tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebanggaan bagi masvarakat lingkungannya.

) Telah melaksanakan Perencanaan di suatu Bidang Pembangunan tertentu yang menunjang terlaksananya pembangunan di lapangan. Berhasil menciptakan model perencanaan untuk melaksanakan Pembangunan bidang tertentu yang menunjang terlaksananya pembangunan dilapangan dan diakui secara nasional Berperan besar terlaksananya perencanaan pembangunan bidang tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebanggaan regional Turut serta membantu terlaksananya perencanaan pembangunan bidang tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebanggaan lokal Mendukung terlaksananya perencanaan pembangunan bidang tertentu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat lingkungannya ) Hasil karya/prestasi yang disumbangkan bermanfaat dan menjadi kebanggaan masyarakat secara luas atau lingkungannya, Bangsa dan Negara yang dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif Hasil karya/prestasi bermanfaat secara nyata, sehingga meningkatkan mutu dan kapasitas bidang tertentu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Hasil karya/pretasinya berperan besar dalam meningkatkan mutu dan kapasitas bidang tertentu sehingga bermanfaat secara regional. Hasil karya/prestasinya turut serta dalam meningkatkan mutu dan kapasitas bidang tertentu sehingga bermanfaat secara lokal Hasil karya/prestasinya mendukung peningkatan mutu dan kapasitas bidang tertentu sehingga bermanfaat di lingkungannya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI ALAM NEGERI ttd HARI SABARN0

a. Identitas yang diusulkan. Nama : NIP : Tanggal Lahir : Pangkat/Golongan : Jabatan : WNI/WNA : LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN PENILAIAN TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA WIRA KARYA b. Persyaratan administratif. ) Diusulkan oleh Lembaga yang berwenang; ) Hasil karya/prestasi bermanfaat bagi masyarakat dan dapat dijadikan teladan bagi orang lain; ) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dan atau dalam proses peradilan; ) Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian bagi non birokrat. 5) Daftar riwayat hidup/ riwayat pekerjaan. c. Rekomendasi : ) Masyarakat/ Legislatif ) LSM/ Perguruan Tinggi ) Gubernur d. Parameter Penilaian Tanda Kehormatan Wira Karya PARAMATER PENILAIAN NILAI ) Telah melaksanakan pengabdiannya yang besar dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara ) Hasil karya/prestasi yang disumbangkan dapat bermanfaat bagi masyarakat/ lingkungannya, bangsa dan Negara ) Pengabdian/hasil karya/prestasi yang disumbangkan dapat dijadikan teladan bagi orang lain Total e. Standar Penilaian Satyalancana Wira Karya ) Telah melaksanakan pengabdiannya yang besar dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara Melampaui panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok Darma baktinya dapat dijadikan teladan bagi orang lain Menjadi kebanggaan di tengah masyarakat, bangsa dan negara Mampu dilaksanakan secara profesional

) Hasil karya/prestasi yang disumbangkan dapat bermanfaat bagi masyarakat/ lingkungannya, bangsa dan Negara Membuat hasil karya/prestasi di bidang tertentu dan bermanfaat bagi masyarakat/lingkungannnya, bangsa dan negara Berperan dalam pembuatan hasil karya di bidang tertentu dan bermanfaat bagi masyarakat/lingkungannya, bangsa dan negara Mendukung sepenuhnya pembuatan hasil karya di bidang tertentu dan bermanfaat bagi masyarakat/lingkungannya, bangsa dan negara. Melestarikan hasil karya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat ) Pengabdian/hasil karya/prestasi yang disumbangkan dapat dijadikan teladan bagi orang lain Pengabdian yang diberikan mampu menciptakan program yang dapat diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat Hasil karya diciptakan mudah diperoleh, dimanfaatkan dan digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Prestasi yang dicapai mampu meningkatkan motivasi bagi seluruh lapisan masyarakat Mendukung terciptanya pengabdian/hasil karya/prestasi yang dicapai oleh seluruh lapisan masyarakat Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI PALAM NEGERI TTD HARI SABARNO