Kisah Tamim ad-dari Tentang Jasasah

dokumen-dokumen yang mirip
Kisah Sebuah Amanah. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Pertama Kali Wahyu Turun

Mimpi Yang Dilihat Oleh Nabi Shalallahu'alaihi wasallam

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Abu Ishaq al-huwaini al-atsari

Pembelahan Dada Nabi Muhammad serta Peristiwa Mi rajnya

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Keluarnya Dajjal, Ya juj dan Ma juj Serta Turunnya Nabi Isa alaihissalam

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Kisah Orang Botak, Orang Tuli, dan Orang yang Sakit Kusta

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Tiga Orang Yang Terkurung didalam Goa

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Tukang Sihir, Pemuda dan Rahib

Hukum Mustahadoh. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah

Hukum membuka wajah dan Berkhalwah

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Salaf Dan Sabar Terhadap Musibah

Keyakinan Bahwa Batu Mulia Memiliki Khasiat

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Membatalkan Shalat Witir

Salafus Shalih Tidak Suka Ketenaran

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Syarat-Syarat Hijab Syar'i

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Pelajaran Dari Perang Badar

Lima Syarat Wajib Haji

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan."

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Kerusakan Akibat Ikhtilath

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Doa Setelah Khatam al-qur`an

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Kesyirikan Pada Umat-Umat Terdahulu

Sanggahan Terhadap Pendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Mengobati Rasa Gelisah Dan Sedih

Tata Cara Sujud Tilawah

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu Anhu, Saat Kritis, Beliau Tetap Melakukan Nahi Mungkar

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Maktabah Abu Salma al-atsari

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Ruang Lingkup Kerja Wanita

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Salafus Shalih Dan Hak-Hak Makhluk

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

Tata Cara Shalat Malam

Bab 44 Dianjurkan Seorang Alim Ketika Ditanya Siapa Manusia Yang Paling Berilmu Untuk Menyerahkan Ilmunya Kepada Allah

ADAB MEMINTA IZIN. Penyusun : Majid bin Su'ud al-usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Memakai Celana Panjang yang Lebar

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Qunut dalam Shalat Witir

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Hukum Mengubah Nazar

Bacaan dalam Shalat Malam

Dosa Durhaka Kepada Orang Tua

Membalas Kebaikan Orang Lain

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Umur Untuk Amal Shaleh

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kecemburuan Seorang Suami Kepada Istri

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Keutamaan Ibunda Khadijah radhiyallahu 'anha


Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Ummu Sulaim Ar-Rumaishah

Salafus Shalih: Berbuat Baik Kepada Teman

Transkripsi:

Kisah Tamim ad-dari Tentang Jasasah ] إندوني [ Indonesia Indonesian Abu Ishaq al-huwaini al-atsari Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1434

تميم دلاري وقصته مع جلساسة ملسيح ادلجال ن القصص انلبوي» باللغة الا ندونيسية «أبو اسحاق ا و ا ثري تر ة: رف هداية ا مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2013-1434

Kisah Tamim ad-dari tentang Jasasah Dari Amir bin Syaraahil asy-asya'bi, bahwasannya beliau pernah bertanya kepada Fatimah binti Qais saudaranya Dhahak bin Qais. Fatimah binti Qais adalah seorang shahabiyah yang ikut hijrah pada masa-masa pertama. Rawi mengatakan: 'Ceritakan padaku sebuah hadits yang engkau dengar langsung dari Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam, yang tidak engkau sandarkan pada orang lain. Maka beliau mengatakan: "Kalau sekiranya itu yang kamu ingin, pasti akan ku lakukan". Tentu, ceritakan hadits tersebut, jawab saya. Beliau lalu bercerita: "Dulu Saya pernah menikah dengan Ibnu Mughirah, dia adalah seorang pemuda pillihan di kalangan Quraisy pada saat itu, kemudian dia meninggal pada jihad pertama bersama Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa salam. Ketika suami pertamaku sudah meninggal, kemudian datanglah Abdurahman bin Auf meminangku, beliau termasuk sahabatnya Nabi, setelah itu datanglah Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam meminangku untuk budaknya Usamah bin Zaid, dan saya pada waktu itu pernah mendengar sabda Rasulallah 3

Shalallahu alaihi wa sallam yang mengatakan; "Barangsiapa yang mencintaiku maka cintailah Usamah". Tatkala beliau datang mengutarakan maksudnya, maka saya katakan padanya: "Keputusannya saya serahkan padamu. Nikahkan saya dengan siapa yang engkau inginkan". Beliau menyuruhku untuk menyempurnakan masa iddah, sabdanya: "Tinggallah dirumah Ummu Syarik". Dan Ummu Syarik adalah seorang saudagar yang kaya raya, beliau dari kalangan Anshar, dan beliau sering berinfak di jalan Allah Shubhanahu wa ta alla. Sehingga banyak orang yang sering mendatangi dia, dan pada saat itu ada dua orang yang sedang berada dirumahnya. Maka saya setujui perintah Rasulallah Shalallahu alihiawa sallam, saya akan lakukan, kata saya. Namun beliau segera meralat perintahnya, lalu mengatakan: "Jangan, sesungguhnya Ummu Syarik banyak kedatangan tamu, dan saya tidak senang kalau sekiranya khimarmu jatuh, atau terbuka bajumu, sehingga ada orang yang melihat sebagian anggota tubuhmu yang tidak kamu senangi, akan tetapi pergilah ketempat pamannya, Abdullah bin Amr bin Ummi Maktum beliau adalah seorang dari Bani Fahr dari 4

Quraisy, dan dia masih satu keturunan dengan Ummu Syarik-". Maka saya pun ketempatnya. Manakala sudah selesai masa iddahku, saya mendengar ada suara keras dari muadzin Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang memanggil; 'Sholat Jami'ah'. Maka saya segera keluar rumah menuju masjid, lalu sholat bersama Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam, dan saya berada di antara barisan shaf kalangan wanita, yang berada di belakang kaum lelaki. Tatkala Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam telah usai sholatnya, lalu beliau berdiri naik mimbar sambil tersenyum, lantas bersabda: "Hendaknya setiap orang duduk ditempatnya masing-masing, kemudian mengatakan: "Tahukah kalian kenapa kalian saya kumpulkan? Allah Shubhanahu wa ta alla dan Rasul - Nya yang lebih tahu, jawab kami. Beliau memberi alasannya: "Sesungguhnya, demi Allah. Tidaklah Aku kumpulkan kalian untuk memotivasi tidak pula untuk menakuti, akan tetapi aku kumpulkan kalian ditempat ini karena saudara kalian Tamim ad-daari, dia adalah seorang Nashrani, yang datang kepadaku berbaiat dan menyatakan keislamannya. Dia menceritakan padaku sebuah kisah yang serasi 5

sekali dengan apa yang pernah aku ceritakan pada kalian yaitu tentang Al-Masih dan Dajjal. Dia menceritakan, bahwasanya dirinya pernah bersama rombongan, jumlahnya tiga puluh orang naik sebuah kapal, lalu kapal yang ditumpanginya terombang-ambing terbawa ombak yang dahsyat selama satu bulan. Kemudian mereka terdampar pada sebuah pulau tatkala matahari akan tenggelam, mereka duduk ditepi pantai dekat dengan kapal, lantas mereka memutuskan untuk masuk kepulau tersebut. Mereka bertemu dengan seekor binatang besar yang tubuhnya penuh dengan rambut, sampai-sampai mereka tidak bisa membedakan mana ekor dan kepalanya. Di karenakan begitu banyaknya bulu yang menutupinya. Mereka berbicara pada binatang tersebut; 'Celaka! Apa kamu ini? Binatang tersebut menjawab: 'Saya adalah Jasaasah'. Apa Jasaasah itu?, tanya kami. Wahai manusia! Pergilah kalian ke orang yang ada didalam gua, dia akan memberitahu tentang apa yang kalian tanyakan, jawab binatang tersebut. Nabi melanjutkan: "Tatkala ia memberi tahu nama orang tersebut, maka kamipun takut dan mengira, jangan-jangan dia adalah setan. Kemudian dengan segera kami pergi bersama-sama 6

ketempat yang diisyaratkan tadi, sampai akhirnya kami memasuki sebuah gua, maka didalamnya kami menjumpai wujud insan yang sangat besar yang belum pernah kami lihat ada manusia sebesar itu sebelumnya, ia diikat dengan rantai yang sangat kuat, tangannya terikat dibelakang leher, demikian pula kedua lututnya dengan rantai besi. Kami memberanikan diri untuk bertanya: "Celaka! Siapakah kamu? Ia justru balik bertanya: "Saya akan buka identitas saya, akan tetapi kabarkan siapa kalian ini? Kami adalah kaum dari Arab, jawab kami. Lalu kami ceritakan, kami naik sebuah kapal menyeberangi lautan nan luas, ditengah laut badai turun, sehingga kapal kami dilempar ombak kesana kemari selama satu bulan, kemudian akhirnya kami terdampar dipulaumu ini, lalu kami duduk di dekat kapal kami, dan memutuskan untuk masuk kepulau, disana kami bertemu dengan seekor binatang yang besar dan berbulu banyak, sehingga kami tidak tahu mana kepala dan ekornya, karena bulu yang begitu banyaknya, lantas kami tanya: "Celaka! Apa kamu ini? Ia menjawab: "Saya adalah Jasaasah". Siapa Jasaasah, tanya kami kembali. Lalu ia menjawab: "Mendekatlah kepada orang itu, yang ada di dalam gua. Sesungghnya ia akan memberitahu kalian". Lalu kami segera datang kemari, kami sangat kaget dengan binatang tersebut, sampai diantara kami mengira dia adalah setan. 7

Orang tersebut masih bertanya lagi: "Kabarkan padaku tentang kebun kurma Baisaan". Untuk apa kamu bertanya tentangnya, tanya kami heran. Saya bertanya pada kalian tentang pohon kurmanya, apakah ia telah berbuah, jawabnya. Kami jawab; 'Ya', kemudian ia berkata: "Ketahuilah, sesungguhnya kebun itu akan segera tidak berbuah". Dia bertanya lagi: "Kabarkan padaku tentang danau Thabariyah". Kami menjawab: "Untuk apa kamu bertanya tentangnya". Ia justru bertanya: "Apakah masih ada airnya? Ya, sangat banyak airnya, jawab kami, lalu ia berkata: "Adapun airnya, sungguh nanti pasti akan segera habis". Dia bertanya: "Kabarkan padaku tentang mata air Zughar". Kami bertanya: "Untuk apa kamu bertanya tentangnya? Ia bertanya lagi: "Apakah disumbernya masih ada air, apakah penduduk sekitar masih bercocok tanam dengan air dari sumber tersebut? Kami menjawab: "Ia, dan darinya banyak sekali air yang mengalir, dan pendudukpun mengairi tanaman dari sana". Dia bertanya kembali: "Kabarkan padaku tentang seorang Nabi umi (yang tidak bisa baca tulis), apa yang sedang dilakukan? Kami menjawab: "Dia telah datang dari Makkah kemudian hijrah ke Yatsrib". Apakah orang-orang Arab telah memeranginya, 8

tanyanya. Ya, jawab kami. Apa yang dilakukan olehnya atas mereka? Lalu kami beri tahu tentang Nabi tersebut, tentang agama yang dibawanya serta para pengikutnya dari Arab yang mentaatinya. Dia bertanya; 'Apakah demikian adanya? Kami jawab: 'Ia'. Kemudian dia berkata: "Adapun mereka yang mengikuti serta mentaatinya maka itu merupakan kebaikan baginya. Sekarang saya akan beritahu kalian sejatiku, sesungguhnya saya adalah al-masih. Sungguh saya takutkan atas kalian, sebentar lagi Allah Shubhanahu wa ta alla mengizinkan saya untuk keluar. Jika saya keluar maka saya akan mengelilingi bumi, tidak akan saya tinggalkan sebuah kampungpun pasti saya akan singgahi, selama empat puluh hari, melainkan kota Makkah dan Thaibah. Kedua kota itu terlarang bagiku, karena setiap kali aku ingin memasukinya, sekali atau dua kali, ada seorang malaikat yang membawa pedang terhunus menghadangku, lalu mengusirku dari sana. Dan sesungguhnya setiap sudut dua kota tersebut dijaga oleh para malaikat. Berkata Fatimah, yang menceritakan hadits ini: "Bersabda Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam, sambil menekan 9

tongkatnya di mimbar: "Inilah Thaibah, sebanyak tiga kali, maksudnya adalah Madinah. Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuliah, apakah saya telah ceritakan semuanya atas kalian? Para sahabat menjawab: "Ya", sesungguhnya menakjubkan bagiku cerita Tamim itu, bahwasannya ceritanya sepadan dengan cerita yang aku kisahkan pada kalian, tentang Madinah dan Makkah. Ketahuilah, bahwa Dajjal itu berada dilautan Syam atau dilautan Yaman, dan dia akan keluar dari arah timur, dia akan keluar dari arah timur, dia akan keluar dari arah timur". Beliau mengatakan itu sambil mengisyaratkan tangannya kearah timur. Fatimah binti Qais mengatakan: "Sungguh saya hafal hadits ini dari Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam". Hadits ini Shahih, dikeluarkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan selain mereka. 10