PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG AKADEMI KEBIDANAN PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 39 TAHUN 2000 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIRIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PADA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1985 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1985 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI. Presiden Republik Indonesia,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.19/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 21 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 21

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 21 TAHUN 1998 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN GRESIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN GRESIK

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 09 TAHUN 2001 TENTANG TATACARA PENYALURAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 314 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

POKOK-POKOK ORGANISASI SEKOLAH TINGGI DAN AKADEMI Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor 3 Tahun 1988 Tanggal 10 Maret Presiden Republik Indonesia,

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tamb

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1988 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI SEKOLAH TINGGI DAN AKADEMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1980 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERAWAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a. bahwa dengan konversi Sekolah Perawat Kesehatan menjadi Akademi Perawat maka dipandang perlu adanya penataan organisasi dan tata kerja Akademi Perawat Kab. Gresik secara berdaya guna dan berhasil guna dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pendidikan untuk mempersiapkan kebutuhan khususnya mencetak tenaga keperawatan yang profesional dan bertanggung jawab dalam bidangnya; b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada huruf a konsideran ini, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur; 2. Undang-undang Nomor 2 tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan daerah Tingkat II Surabaya; 3. Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional; 4. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan; 5. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 25 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 26 tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Gresik. Dewan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GRESIK MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERAWAT KABUPATEN GRESIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud, dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Gresik; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gresik; c. Kepala Daerah adalah Bupati Gresik; d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik; e. Dinas Kesehatan Daerah adalah Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Gresik; f. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Gresik; g. Akademi Perawat (AKPER) adalah Akademi Perawat Pemerintah Kabupaten Gresik; h. Direktur adalah Direktur Akademi Perawat (AKPER) Pemerintah Gresik; i. Pembantu Direktur adalah Pembantu Direktur Akademi Perawat (AKPER) Pemerintah Kabupaten Gresik.

BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Akademi Perawat Kabupaten Gresik adalah pelaksana tehnis dari Dinas Kesehatan yang merupakan unsur penunjang pelaksana tugas Dinas Kesehatan Daerah dalam Pendidikan tenaga Keperawatan di Daerah; (2) Akademi Perawat dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Dinas Kesehatan; (3) Akademi Perawat Kabupaten Gresik sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini merupakan organisasi fungsional. Pasal 3 (1) Akademi Perawat mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan Keahlian di bidang keperawatan dengan program Diploma III; (2) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai bidangnya. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3 Peraturan Daerah ini Akademi Perawat mempunyai tugas : a. Pengembangan pendidikan profesional yang ditujukan pada keahlian dibidang perawat; b. Penelitian, terapan, pengkajian teknologi dan masalahmasalah perawat sebagai bagian dari kegiatan pendidikan. c. Pengabdian kepada masyarakat secara profesional sesuai tugas dan tanggungjawabnya; d. Pembinaan Civitas Akademika dan hubungan dengan lingkungannya, pengelolaan administrasi akademik; BAB III ORGANISASI Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Akademi Perawat terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :

a. Unsur Pimpinan : Direktur dan Pembantu Direktur; b. Senat Akademik; c. Unsur pelaksana Administrasi Umum : Sub. Bagian dan Urasan d. Unsur Pelaksana Akademik e. Unsur Penunjang (2) Bagan Susunan Organisasi Akademi Perawat sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah. Pasal 6 Direktur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian terapan, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi akademik serta hubungan dengan lingkungannya. Pasal 7 (1) Dalam menjalankan tugasnya Direktur dibantu oleh 3 (tiga) Pembantu Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur; (2) Pembantu Direktur terdiri dari : a. Pembantu Direktur bidang Akademik yang selanjutnya disebut pembantu Direktur I; b. Pembantu Direktur bidang Administrasi Umum. Selanjutnya disebut pembantu Direktur II; c. Pembantu Direktur bidang Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut pembantu Direktur III. Pasal 8 (1) Pembantu Direktur bidang Akademik mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, terapan serta pengabdian kepada masyarakat; (2) Pembantu Direktur bidang Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga; (3) Pembantu Direktur bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan mahasiswa dan pelayanan kesejahtaraan mahasiswa.

Pasal 9 (1) Senat Akademi merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada Akademi Perawatan. (2) Senat Akademi terdiri atas Direktur, pembantu Direktur dan wakil Dosen; (3) Senat Akademi dipimpin oleh Direktur didampingi oleh Sekretaris Akademi yang dipilih dan anggota senat akademi. Pasal 10 Senat Akademi mempunyai tugas : a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan akademik; b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademi dan kecakapan serta kepribadian civitas akademik; c. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan sesuai pedoman penyelenggaraan; d. Memberikan persetujuan atas rencana Anggaran pendapatan dan Belanja Akademi yang diajukan oleh Pimpinan Akademi; e. Menilai pertanggungjawaban pimpinan Akademi atas pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan; f. Merumuskan norma dan peraturan pelaksanaan kebebasan Akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan akademik; g. Memberikan pertimbangan kepada kepala Daerah melalui Kepala Dinas Kesehatan berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur, Pembantu Direktur dan Dosen yang menduduki jabatan Akademik di atas Rektor; h. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi civitas akademi. Pasal 11 Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur dan secara Administrasi dikonsultasikan dengan pembantu Direktur I, sepanjang menyangkut administrasi akademik dan pembantu Direktur III sepanjang menyangkut administrasi kemahasiswaan.

Pasal 12 Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif di bidang akademik dan kemahasiswaan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 17, Bagian Administrasi Akademik dan kemahasiswaan mempunyai fungsi : a. Pengelolaan administrasi kependidikan dan kerjasama lintas program. b. Pengelolaan administrasi kemahasiswaan dan alumni. Pasal 14 Bagian administrasi akademik dan kemahasiswaan terdiri dari : b. Urusan Administrasi Akademik; c. Urusan Administrasi Kemahasiswaan. Pasal 15 (1) Urusan Administrasi Akademik mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana kegiatan akademik, administrasi pendidikan dan pengajaran teori/praktek, monitoring pengajaran evaluasi pengajaran serta penyelenggaraan kerjasama dengan instansi lain; (2) Urusan Administrasi Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan urusan registrasi, statistik, administrasi kemahasiswaan dan alumni serta urusan kesejahteraan mahasiswa. Pasal 16 Bagian Administrasi Umum adalah unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi Umum yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur dan secara Administrasi dikonsultasikan dengan pembantu Direktur II. Pasal 17 Administrasi Umum mempunyai tugas memberikan pelayanan di bidang kepegawaian, keuangan, ketata usahaan, rumah tangga, dan perlengkapan.

Pasal 18 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Administrasi Umum mempunyai fungsi : a. Pengelolaan urusan kepegawaian; b. Pengelolaan urusan keuangan; c. Pengelolaan urusan surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan. Pasal 19 Bagian Administrasi Umum terdiri dari : a. Urusan kepegawaian; b. Urusan keuangan; c. Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga. Pasal 20 (1) Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, kerumah tanggaan dan perlengkapan; (2) Urusan kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian; (3) Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. Pasal 21 Unsur pelaksana akademik adalah sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran serta penelitian terapan dalam taknologi tertentu sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan. Pasal 22 Unsur pelaksana akademik terdiri dari : a. Laboratorium; b. Unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; c. Kelompok Dosen; d. Perpustakaan.

Pasal 23 (1) Laboratorium adalah unsur pelaksana akademik yang dipimpin oleh seorang Dosen yang keahliannya telah memenuhi persyaratan dan bertanggung jawab kepada Direktur; (2) Banyaknya Laboratorium berdasarkan kebutuhan yang berkaitan dengan kurikulum akademi. Pasal 24 Unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh unsurunsur pelaksana akademik lingkungan Akademi. Pasal 25 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 24 Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat mempunyai fungsi: a. Penelitian terapan di bidang kesehatan keperawatan; b. Penyebaran informasi hasil penelitian terapan; c. Pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat; d. Peningkatan keterkaitan program akademi dengan kebutuhan masyarakat. Pasal 26 Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat terdiri dari : a. Kepala unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; b. Sekretaris Unit; c. Para Dosen. Pasal 27 (1) Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat adalah tenaga dosen yang mempunyai tugas memimpin kegiatan unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; (2) Sekretaris unit tenaga dosen yang mempunyai tugas pelayanan administrasi kegiatan unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Pasal 28 Kelompok Dosen tersebut pada pasal 22 huruf c Keputusan ini mempunyai tugas melakukan pendidikan dan pengajaran, penelitian terapan, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya serta memberikan bimbingan kepada Mahasiswa dalam rangka pengembangan penalaran, minat dan kepribadian mahasiswa dalam proses pendidikan. Pasal 29 (1) Kelompok Dosen adalah Tenaga Fungsional yang terdiri dari beberapa kelompok sesuai dengan keahliannya; (2) Setiap kelompk Tenaga Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Dosen senior yang ditetapkan oleh Direktur; (3) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 30 (1) Unsur penunjang terdiri dari : a. Unit Perpustakaan; b. Unit Computer; c. Unit Asrama. (2) Unit Perpustakaan, Computer, dan Unit Asrama masingmasing dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab. Pasal 31 (1) Unit Perpustakaan mempunyai tugas memberikan pelayanan kepustakaan kepada seluruh sifitas akademi dan masyarakat serta melaksanakan kerja sama dengan lembaga lainnya yang terkait; (2) Unit Computer mempunyai tugas mengelola, menyajikan, menyimpan data dan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran, penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat;

(3) Unit Asrama mempunyai tugas memberikan pelayanan akomodasi bagi mahasiswa, membantu pembinaan dan pelayanan kesejahteraan mahasiwa. BAB IV TATA KERJA Pasal 32 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Akademi Perawat, Unit-unit organisasi perangkat Daerah maupun instansi vertikal yang urusannya sejenis wajib menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan cara sebaik-baiknya; (2) Dalam melaksanakan tugasnya Akademi Perawat menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama fungsional dengan Dinas Kesehatan dan Dinas-dinas terkait; (3) Direktur apabila perlu mengadakan perubahan kebijaksanaan pendidikan, harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Kepala Dinas Kesehatan setelah adanya pertimbangan dari Senat. BAB V PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 33 (1) Direktur, pembantu Direktur dan Pengajar Akademi Perawat diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dengan Pertimbangan senat akademik; (2) Direktur dan Pembantu Direktur dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut; (3) Masa jabatan Direktur dan pembantu Direktur adalah 4 tahun. Pasal 34 (1) Pengangkatan tenaga Akademik dan Tenaga Administrasi Perawat ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah atas usul Direktur;

(2) Direktur dan setiap pemimpin satuan organisasi di lingkungan Akademi Perawat berkewajiban memberikan petunjuk, membina, membimbing, mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada di lingkungan kerjanya. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 36 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gresik. Ditetapkan di Gresik Pada tanggal 28 Pebruari 2001 BUPATI GRESIK TTD Drs. KH. ROBBACH MA SUM Diundangkan di Gresik Pada tanggal 15 Maret 2001 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK TTD Drs. GUNAWAN, M.Si. Pembina Tk. I NIP. 010 080 491 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2001 NOMOR 1 SERI

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERAWAT KABUPATEN GRESIK I. PENJELASAN UMUM 1. Dalam rangka memperingati Sumber Daya Manusia di bidang kesehatan khususnya mencetak tenaga keperawatan yang profesional, maka langkah-langkah Departemen Kesehatan yaitu melakukan Konversi terhadap JPM menjadi JPT seperti SPK Gresik menjadi AKPER Gresik adalah langkah yang sangat strategis untuk ke depan konversi SPK menjadi Akademi Perawat pada tahun 1998 berdasarkan penilaian Akreditasi yang tim penilai dari Pusdiknakes dan Propinsi (Bidnakes) memberikan penilaian 82,78 (B Gemuk). Untuk menunjang kelangsungan hidup Akademi Perawat sebagai penyelenggara pendidikan maka diperlukan status kelembagaan yang diakui secara resmi dari kabupaten Gresik agar institusi pendidikan tersebut tetap survive di dalam mengelola pendidikan. 2. Peraturan Daerah ini diharapkan dapat menjadi sarana dan pedoman organisasi dan tata kerja yang jelas bagi pengelola di dalam melaksanakan anggarannya untuk mengelola penyelenggaraan pendidikan di daerah khususnya Kabupaten Gresik. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 4 : Cukup jelas Pasal 5 : a. Unsur pimpinan : cukup jelas b. Yang dimaksud senat akademik ialah suatu badan normatik dan perwakilan tertinggi pada Akademik. Senat Akademik terdiri dari : Direktur, Pembantu Direktur dan Wakil Dosen. Senat Akademik dipimpin oleh Direktur dan didampingi oleh sekretaris senat Akademik yang dipilih dari anggota senat. Susunan kepanitiaan senat Akademik diperbarui setiap dua tahun sekali.

Pasal 6 s/d 36 c. Unsur pelaksana Administrasi terdiri dari : 1. Sub. Bag Adm. Akademik dan Kemahasiswaan a. Urusan Administrasi Akademik b. Urusan Administrasi Kemahasiswaan 2. Sub. Bag. Administrasi Umum a. Urusan Kepegawaian b. Urusan Keuangan c. Urusan Umum dan Rumah Tangga d. Unsur pelaksana Akademik terdiri dari : 1. Laboratorium 2. Kelompok Dosen 3. Litbang e. Unsur penunjang, Unit pelaksana tehnis : 1. Perpustakaan 2. Komputer 3. Asrama : Cukup jelas.

LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR : 35 TAHUN 2000 TANGGAL : 28 PEBRUARI 2001 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN GRESIK Pembantu Direktur I DIREKTUR Pembantu Direktur II Pembantu Direktur III Senat Akademik SUB BAGIAN ADMINISTRASI UMUM SUB BAGIAN ADM. AKDEMIK DAN KEMAHASISWAAN URUSAN KEPEGAWAIAN URUSAN ADMINISTRASI AKADEMIK URUSAN KEUANGAN URUSAN TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA URUSAN KEMAHASISIWAAN LABOLATORIUM UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIT PENUN UNIT JANG PENUN UNIT JANG PENUN JANG DOSEN UNIT PENUNJANG 1. Perpustakaan. 2. Komputer. 3. Asrama. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK TTD Drs. GUNAWAN, M.Si. Pembina Tk. I BUPATI GRESIK TTD Drs. KH. ROBBACH MA SUM

NIP. 010 080 491