SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA BEKASI UNTUK KANTOR PEMERINTAHAN DAN JALUR TRANSPORTASI KRL ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

LAYERING INFORMASI PETA DAN TABULASI UNTUK INFORMASI KEPADATAN LALU LINTAS

PEMANFAATAN MAPSERVER DALAM APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI KOTA BOGOR DI BIDANG WISATA DAN KULINER. Suprastyo Utomo ( )

PEMANFAATAN DATA SPACIAL UNTUK REFRENSI KERUANGAN

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TAMAN MINI INDONESIA INDAH DENGAN MENGGUNAKAN ARCVIEW

KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA Sistem Informasi Geografis

1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada.

Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA

3/17/2011. Sistem Informasi Geografis

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

Nilai Informasi Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Geografis Pengertian Geografi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

Pengertian Sistem Informasi Geografis

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TEMPAT IBADAH DI KOTA BOGOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN JALUR KERETA API DAN ANALISA TRAFFIC

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE. Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL.

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENUNJANG KEPUTUSAN PENYEBARAN SEKOLAH DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

Praktikum 1 - Pengantar Quantum GIS

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI PEMETAAN PARTISIPATIF PUSAT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL

Sistem Informasi Geografis. Widiastuti Universitas Gunadarma 2015

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

PERBANDINGAN FUNGSI SOFTWARE ARCGIS 10.1 DENGAN SOFTWARE QUANTUM GIS UNTUK KETERSEDIAAN DATA BERBASIS SPASIAL

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki enam kemampuan berikut dalam mengangani data yang bereferensi geografis :

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

Gambar 3.1. Semut dalam Proses menemukan sumber makanan

Praktikum 2 - Digitasi Peta : Membuat Peta Digital

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

Modul : Antarmuka. 2.1 Pelajaran : Pengenalan Singkat Bagaimana menggunakan tutorial ini BAB 2

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

Teknik Digitasi. Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

Penyusunan PETA RISIKO

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

Model Data Spasial. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Prosedur instalasi aplikasi Tuntun adalah dengan mengunduh Tuntun.apk pada

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS DAN DATABASE POSTGRESQL

Sistem Informasi Geografis. Model Data Spasial

[Type the document title]

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Update. Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan

BAB IV. Ringkasan Modul:

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

MODEL DATA SPASIAL DALAM SIG

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

Implementasi Algoritma Dijkstra pada Peta Spasial

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

PEMBANGUNAN GEODATABASE DAN WEBGIS UNTUK OBJEK- OBJEK WISATA DI SUMATRA SELATAN

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi

Model Data GIS. Arif Basofi PENS 2014

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Pembagian Rayon dalam Suatu Wilayah

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

17.2 Pengertian Informasi Geografis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Geographic Information System (GIS) Arna Fariza TI PENS. Apakah GIS itu?

Session_02 February. - Komponen SIG - Unsur-unsur Essensial SIG. Matakuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... 1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA III DIGITASI GARIS ATAU LINE

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KOTA BEKASI UNTUK KANTOR PEMERINTAHAN DAN JALUR TRANSPORTASI KRL Novarina Fazriany Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma scooter_mpi@yahoo.com 28 September 2009 ABSTRAK Salah satu unsur yang terpenting di dalam perekonomian adalah transportasi, karena transportasi sangat erat kaitannya dengan aktifitas masyarakat khususnya masyarakat di perkotaan. Kota Bekasi adalah salah satu kota di Jawa Barat yang mempunyai angkutan kereta api listrik yang sangat padat. Sebagai jalur kereta api yang juga dilalui oleh kereta api luar kota, jalur KRL kota Bekasi memiliki jadwal yang sangat padat. Sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis Kota Bekasi ini yaitu untuk merancang suatu model informasi kantor pemerintahan dan jalur transportasi KRL Kota Bekasi yang lebih akurat dengan menggunakan perangkat lunak QuantumGIS. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Web,Kantor Pemerintahan dan Jalur KRL

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang terpenting di dalam perekonomian adalah transportasi, karena transportasi sangat erat kaitannya dengan aktivitas masyarakat khususnya masyarakat di perkotaan. Tanpa adanya transportasi maka aktivitas atau kegiatan masyarakat menjadi terganggu. Angkutan kereta api listrik adalah salah satu jenis transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat, karena biayanya relatif tidak terlalu mahal dan juga terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Kota Bekasi adalah salah satu kota di Jawa Barat yang mempunyai angkutan kereta api listrik yang sangat padat. Sebagai jalur kereta api yang juga dilalui oleh kereta api luar kota, jalur Kereta Api Listrik (KRL) kota Bekasi memiliki jadwal yang sangat padat. Sehingga kesulitan yang dialami masyarakat adalah jadwal kereta api listrik yang tidak dapat diprediksi. Karena pentingnya informasi mengenai jadwal kereta api listrik di kota Bekasi tersebut, maka kebutuhan akan informasi spasial mengenai jalur kereta api di kota Bekasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, salah satu caranya adalah dengan dibuatnya visualisasi jalur kereta api listrik di kota Bekasi. 1.2 Ruang Lingkup Dalam penulisan ini pembahasan hanya tentang pemerintahan dan transportasi, yaitu pada keterangan kantor-kantor pemerintahan di Bekasi dan pembuatan visualisasi peta jalur kereta api listrik kota Bekasi yang meliputi informasi mengenai gambaran jalur kereta api listrik di kota Bekasi. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi Geografis Sistem dalam pengertiannya

mempunyai banyak arti. Menurut Simatupang (1995), sistem adalah cara pandang terhadap dunia nyata yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang kompleks, sedangkan menurut Rober dan Michael (1991), sistem adalah suatu kumpulan elemen yang saling berinteraksi membentuk kesatuan dalam interaksi yang kuat maupun lemah dengan pembatas yang jelas. Menurut Lukas (1993), informasi adalah sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian, sedangkan menurut Edward (1961), informasi adalah data yang telah diorganisir ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, manajer, staf, atau orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Perkataan geografi berasal dari bahasa Yunani geographia yang terdiri dari dua kata, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti mencitra. Dari asal-usul kata ini diperoleh pengertian secara umum bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra atau menggambarkan keadaan bumi atau mengkaji segala sesuatu yang ada di atasnya seperti penduduk, flora, fauna, iklim, udara, dan keruangan dengan segala interaksinya. Berdasarkan definisi sistem, informasi, dan geografi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem berbasis komputer yang berisi sekumpulan elemen informasi geografi yang saling berkaitan yang dirancang untuk bekerja dengan koordinatkoordinat geografi untuk menganalisis, menyimpan, dan menampilkan data spasial maupun data non spasial.

Definisi Sistem Informasi Geografis tersebut sesuai dengan definisi SIG dari Chrisman dan Aronoff (1997). 2.2 Model Data SIG Data dalam SIG dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu data spasial dan data non spasial. Data spasial adalah suatu data dan informasi yang terpaut kepada dimensi ruang. Lokasi keruangan berhubungan dengan tempat dan kedudukan suatu obyek di dalam kerangka tertentu. Sedangkan data non spasial adalah setiap obyek memiliki ciri dasar yang membedakan dengan obyek lain. Atribut adalah uraian dari ciri dasar tersebut untuk tujuan pengenalannya. Termasuk pula disini adalah klasifikasi serta nama-nama tertentu yang digunakan untuk obyek-obyek tertentu. Atribut ini sering disebut sebagai data tematik (data yang menyangkut tema tertentu). Dalam suatu peta, atribut biasanya disajikan sebagai teks atau legenda peta. 2.2.1 Representasi Grafis Suatu Obyek Informasi grafis suatu obyek dapat dimasukkan dalam bentuk tanpa dimensi, dimensi satu, atau dimensi dua. Bentuk tanpa dimensi sering disebut dengan titik. Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu obyek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbolsimbol. Sudut properti suatu batas poligon juga merupakan titik, sebagaimana telah umum juga digunakan untuk penggambaran sudutsudut persil dan bangunan. Apabila titik tersebut mengandung suatu informasi maka titik tersebut disebut entitas titik. Bentuk representasi dimensi satu sering disebut dengan garis. Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan

untuk merepresentasikan obyek-obyek satu dimensi. Batas-batas poligon juga merupakan garis-garis. Suatu representasi garis juga dapat menyimpan suatu informasi di dalamnya dan disebut entitas garis. Bentuk representasi dimensi dua dikenal dengan poligon. Poligon digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek dua dimensi. Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung di antara ketiga titik tersebut. Di dalam basis data, semua bentuk area dua dimensi akan direpresentasikan dalam bentuk poligon. Suatu poligon juga dapat menyimpan kumpulan informasi yang berhubungan dengannya dan poligon tersebut disebut dengan entitas poligon. 2.2.2 Model Data Raster Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik (di sudut grid (pojok), di pusat grid, atau di tempat yang lainnya). 2.2.3 Model Data Vektor Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentukbentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). 2.3 Peta Peta merupakan pengecilan dari sebagian permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar dengan ukuran geometri dan simbol atau keterangan tertentu. Tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi atau manfaat

peta sudah lama dirasakan tidak hanya oleh kalangan disiplin ilmu geografi saja melainkan dari berbagai disiplin ilmu dan masyarakat umum. Peta mempunyai fungsi yang sangat besar dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain sebagai alat peraga, alat perancangan, alat analisis dan pelaporan, dan yang terpenting adalah sebagai alat untuk mempelajari hubungan timbal balik antara fenomena-fenomena geografi di permukaan bumi. Berdasarkan isinya, peta dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu peta umum dan peta khusus (peta tematik). 2.4 Pengukuran untuk Pemetaan Peta Pemetaan adalah suatu gambaran proyeksi dua dimensi dengan skala lebih kecil, dari suatu bidang tiga dimensi yang mempunyai batas-batas tertentu. Pengukuran untuk pembuatan peta juga biasa disebut pengukuran topografi, atau pengukuran situasi, atau pengukuran detil, dilakukan untuk dapat menggambarkan unsur-unsur: alam, buatan manusia dan bentuk permukaan tanah dengan sistem dan cara tertentu. Di antara beberapa cara yang dibahas berikut adalah cara offset dan tachymetry. 2.4.1 Pengukuran Pembuatan Peta Cara Offset Pengukuran untuk pembuatan peta cara offset menggunakan alat utama pita ukur, sehingga cara ini juga biasa disebut cara rantai (chain surveying). 2.4.1.1 Kerangka Dasar Cara Offset Garis ukur adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik kerangka dasar. Jadi garis ukur berfungsi sebagai "garis dasar" untuk pengikatan ukuran offset. 2.4.1.2 Pengukuran Detil Cara Offset Pengukuran dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

1. Pengukuran detil cara offset cara siku-siku 2. Pengukuran detil cara offset cara mengikat 3. Pengukuran detil cara offset cara kombinasi 2.4.1.3 Ketelitian Pemetaan Cara Offset Upaya peningkatan ketelitian hasil ukur cara offset bisa dilakukan dengan : 1. Titik-titik kerangka dasar dipilih atau dibuat mendekati bentuk segitiga sama sisi 2. Garis ukur: a. Jumlah garis ukur sesedikit mungkin b. Garis tegak lurus garis ukur sependek mungkin c. Garis ukur pada bagian yang datar 3. Garis offset pada cara siku-siku harus benar-benar tegak lurus garis ukur 4. Pita ukur harus benar-benar mendatar dan diukur seteliti mungkin 5. Gunakan kertas gambar yang stabil untuk penggambaran 2.4.1.4 Pencatatan Dan Penggambaran Cara Offset Pengukuran cara offset dicatat ke dalam buku ukur yang tiap halamannya berbentuk tiga kolom. Kolom ke 1 paling kiri, digunakan untuk menggambar sket pengukuran. Kolom ke 2 digunakan untuk mencatat hasil ukuran dengan paling bawah awal garis ukur, dan kolom ke 3 digunakan untuk mencatatat deskripsi garis offset. Tiada bakuan untuk penggambaran cara offset. Penggambaran biasa dibuat dengan urutan pertama penggambaran garis ukur, kedua pengeplotan garis offset yang disertai dengan penyajian penulisan angka jarak ukur tegak lurus arah garis ukur. Sudut disiku diberi tanda siku. 2.4.2 Pengukuran Untuk Pembuatan Peta Topografi Cara Tachymetry

Salah satu unsur penting pada peta topografi adalah unsur ketinggian yang biasanya disajikan dalam bentuk garis kontur. Menggunakan pengukuran cara tachymetri, selain diperoleh unsur visualisasi, menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan terhadap basis datanya baik basis data spasial maupun non spasial, menganalisis secara geografis, dan sebagainya. Arc View jarak, juga diperoleh beda tinggi. Bila memiliki kemampuan-kemampuan theodolit yang digunakan untuk pengukuran cara tachymetri juga dilengkapi dengan kompas, maka sekaligus bisa dilakukan pengukuran untuk pengukuran detil topografi dan pengukuran untuk pembuatan kerangka peta pembantu pada pengukuran dengan kawasan yang luas secara efektif dan seperti pertukaran data dengan perangkat lunak SIG lainnya, melakukan analisis statistik, menampilkan informasi spasial maupun atribut, melakukan fungsifungsi dasar SIG, dan membuat peta tematik. 3. Perancangan 3.2.1. Struktur Navigasi efisien 2.5 Arc View v3.3 Arc View merupakan salah satu Home Tentang Bekasi Peta Pemand angan Bekasi Tentang Pembuat desktop sistem informasi geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute, Inc). Dengan Arc View, pengguna dapat memiliki kemampuankemampuan untuk melakukan Bantuan Gambar 3.1 Struktur Navigasi Campuran 3.2.2. Rancangan Tampilan Rancangan tampilan diperlukan secara mutlak di dalam proses pembuatan halaman suatu website.

3.2.2.1 Rancangan Halaman Home TEXT 2 TEXT 1 Gam bar Menu 3.2.2.4 Rancangan Halaman Pemandangan Bekasi TEXT 2 TEXT 1 Gam bar Menu TEXT 3 Gambar 3.2 Rancangan Halaman Home 3.2.2.2 Rancangan Halaman Tentang Bekasi TEXT 1 Gam bar TEXT 3 Gambar 3.5 Rancangan Halaman Wallpaper Bekasi 3.2.2.5 Rancangan Halaman Tentang Pembuat TEXT 1 TEXT 2 Menu Gam bar TEXT 2 Menu TEXT 3 Gambar 3.3 Rancangan Halaman Tentang Bekasi 3.2.2.3 Rancangan Halaman Peta TEXT 1 Gam bar TEXT 3 Gambar 3.6 Rancangan Halaman About Us 3.3 Pengumpulan Data Spasial dan Nonspasial PETA Menu Setelah tahap penentuan daerah dan ruang lingkup, serta perancangan TEXT 3 Gambar 3.4 Rancangan Halaman Peta web selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya dalam proses perancangan ini adalah tahapan Pengumpulan Data

Spasial dan Nonspasial. Pengumpulan data tersebut bertujuan untuk menampilkan data-data mengenai informasi geografis yang ingin diperlukan. Data non-spasial yang ditampilkan didapat dari website http://www.kotabekasi.go.id, sedangkan data spasial diperoleh dari hasil scan peta Bekasi serta proses digitasi peta. 4. Implementasi 4.1. Penggambaran Peta Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggambaran peta : 1. Jalankan Quantum GIS-0.9.1. Sehingga akan muncul tampilan awal dari program Quantum GIS. Jika belum terdapat Quantum GIS-0.9.1, maka install-lah software tersebut terlebih dahulu. 2. Pilih Add a vector layer pada toolbar (atau tekan huruf V pada keyboard) yang berfungsi untuk memasukkan layer Kota Bekasi dalam format ko_bekasi.shp 3. Setelah memilih layer ko_bekasi.shp yang menampilkan peta Kotamadya Bekasi, kemudian pilih kembali Add a vector layer untuk menampilkan layer jalan dan rel kereta api stasiun kerta api, maka yang perlu dilakukan adalah menambahkan vector layer yang baru dengan tipe titik/point untuk menggambarkan titik stasiun. Langkah yang harus dilakukan adalah memilih New Vector Layer (atau tekan huruf N pada keyboard) 4. Maka akan muncul kotak dialog yang baru yaitu New Vector Layer 5. Isikan atribut atribut yang diperlukan untuk pendefinisian layer tersebut dengan memilih tombol Tambah yang ada pada kotak dialog New Vector Layer 6. Untuk membuat titik pada peta, maka pilihlah tombol Toggle editing,kemudian pilih Capture

polygon. 4.2 Konversi File.shp ke Dalam Format Database PostgreSQL Setelah semua shape file (*.shp) selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah mengimpor shape file tersebut ke dalam table table pada Database PostgreSQL. Langkah-langkah yang harus dilakukan : 1. Jalankan Postgre 8.2 (pgadminiii), sehingga akan muncul tampilan awal dari PostgreSQL 8.2. Jika belum terdapat PostgreSQL 8.2, maka install-lah software tersebut terlebih dahulu 2. Buat database baru bernama dbekasi, dengan mengklik kanan pada database dan pilih new database. 3. Masukan nilai nilai berikut : dbekasi pada Name, postgres pada Owner, SQL_ASCII pada Encoding, dan template_postgis pada Template. 4. Hubungkan shape file yang telah dibuat ke dalam database dengan membuka QuantumGIS. Pilih Plugins pada menubar, kemudian pilih plugin manager. Pada QuantumGIS Plugin Manager aktifkan checkbox semua plugin yang tersedia, seperti pada gambar di bawah ini, kemudian klik OK. 5. Pilih Import shapefile to postgresql pada toolbar yang berfungsi untuk memasukkan file *.shp ke dalam PostgreSQL. 6. Pilih koneksinya, di kotak pilihan PostgreSQL Connections. 7. Jika belum terdapat koneksi yang tersedia, maka pilih New. 5. Kesimpulan 5.1 Kesimpulan Kota Bekasi adalah salah satu kota di Jawa Barat yang mempunyai angkutan kereta api listrik yang sangat padat. Sesuai dengan tujuan pembuatan

aplikasi Sistem Informasi Geografis Kota Bekasi ini, yaitu untuk memberikan informasi tentang kantor pemerintahan dan gambaran jalur transportasi kereta api listrik (KRL) Kota Bekasi yang lebih akurat dengan menggunakan perangkat lunak QuantumGIS. Dengan adanya WebGIS informasi data statistik dapat ditampilkan kepada pengunjung dalam bentuk peta tematik yang lebih menarik untuk dilihat dan lebih mudah untuk dipahami. 5.2 Saran Dalam pembuatan aplikasi ini masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu pada pembahasan kali ini akan diberikan saran bagi pengembangan dan penyempurnaan selanjutnya. Beberapa kekurangan aplikasi ini diantaranya adalah tidak adanya halaman khusus administrator yang memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengatur dan menambah letak beberapa objek baru jika diperlukan. Pada aplikasi ini jika pihak yang berwenang akan menambahkan sebuah lokasi baru ataupun mengatur tata letak, maka database dan file *.map perlu diperbaharui secara manual, hal ini memerlukan keahlian khusus yang membuat pihak yang berwenang perlu berhubungan dengan pihak webmaster, dalam hal ini pembuat aplikasi. Oleh karena itu untuk pengembangan aplikasi ini selanjutnya diharapkan adanya sebuah halaman khusus administrator yang memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengelola halaman website secara mudah. Kekurangan lain pada aplikasi ini adalah tidak adanya fasilitas get direction yang memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan panduan ke tempat tujuan dari lokasi yang diinginkan. Oleh karena itu untuk

pengembangan aplikasi ini selanjutnya diharapkan adanya sebuah fasilitas get direction yang akan memudahkan bagi setiap pengunjung yang akan berkunjung ke suatu tempat yang telah ditentukan. 6. Daftar Pustaka [1] Budiyanto, Eko, Sistem Informasi Geografis Menggunakan MapInfo, Andi, Yogyakarta, 2004.. [2] Prashasta, Eddy, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan [3]URL:http://www.ilmukomputer.com, situs materi ilmu komputer mengenai: Sistem Informasi Geografi. 16 Juni 2008. [4]URL:http://www.kotabekasi.go.id, situs resmi Pemerintah Kota Bekasi, 6 September 2009. [5]URL:http://www.satuklik.net,situs biro perjalanan, tiket, dan travel, 6 September 2009. [6]URL:http://www.bekasijakarta.blogsp MapServer, Informatika, Bandung, ot.com, situs tentang data kecamatan 2006. pada Kota Bekasi, 6 September 2009.