PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIPISPIS T.P. 2012/2013

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

Helastrin Hutagaol dan Sehat Simatupang Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Makmur Sirait dan Euodia Siaen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Nanda Dwi Prasepty dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

ABSTRAK


Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P 2012/2013

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 6 NO. 1 pissn : Sari, DP., Djulia, E. eissn : Halaman :

THE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA FISIKA SMP

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Jurnal Saintech Vol. 08 No.03 September 2016 ISSN No

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 3 KISARAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

Automotive Science and Education Journal

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 16 MEDAN

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI FISIKA DI KELAS VIII SMPN 27 MEDAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Anton Jahuda Parhusip dan Eva Marlina Ginting Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Yehuda

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI LISTRIK STATIS PADA SISWA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

PENGARUH METODE PRAKTIKUM MENGGUNAKAN KIT OPTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRABUMULIH

Elisabeth Hutasoit dan Henok Siagian Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed Abstrak. Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

SKRIPSI RANI APRIYANI

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

Journal of Mechanical Engineering Learning

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA Abdul Hakim S dan Lylis Bahriani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan lylis9@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi Gerak Lurus di SMP Negeri Medan T.P /3. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII Semester II SMP Negeri Medan yang terdiri dari 7 kelas berjumlah 35 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 6. dengan standar deviasi.59, dan nilai rata-rata kelas kontrol 5.56 dengan standar deviasi.88. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 65.33 dengan standar deviasi.59 dan kelas kontrol 56.78 dengan standar deviasi.4. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 74.95 termasuk dalam kriteria aktif. Hasil uji t diperoleh t hitung = 3.3 dan t tabel =.99 sehingga t hitung > t tabel maka H a diterima, dengan demikian diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus di SMP Negeri Medan T.P /3. Kata kunci : metode inkuiri, pembelajaran konvensional, hasil belajar ABSTRACT This study aimed to determine the different of student learning outcomes with method of inquiry and conventional the subject matter second semester seventh grade rectilinear motion di SMP Negeri Medan T.P /3. The study was quasi-experimental. The entire population of students of class VII second semester consisting of 7 classes totaling 35 students. Taking sampling by cluster random sampling by taking two classes, namely class X-7 as a control class and classes X-5 as an experimental class. The instrument used to determine student learning outcomes are student achievement test in the form of multiple choice questions with questions, while the student is to determine the activity of observation. The results obtained pretes average value of experiment class is 6. with deviasi standard.59, and pretes average value of control class is 5.56 with deviasi standard.88. Then, the two class given by

different treatment, obtained postes with result of experiment class mean 65.33 with deviasi standard.59 and class control 56.78 with deviasi standard.4. Average value of all students activity is 74.95 included in active criterion. T test result obtained t = 3.3 and t table =.99 so that t > t tabel so that H a accepted, thus obtained there is significant difference of student learning outcomes with method of inquiry and conventional the subject matter second semester seventh grade rectilinear motion di SMP Negeri Medan T.P /3. Kata kunci : method of inquiry, conventional teaching, student learning outcomes PENDAHULUAN Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk mengasah kemampuan kepribadiannya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia yang diperlukan dirinya dan lingkungan masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan pendidikan juga penting bagi kelangsungan dan kemajuan hidup bangsa. Namun berbagai penjelasan di media masa baik media cetak maupun media elektronik sering dikemukakan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya kualitas pendidikan itu antara lain dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa setelah akhir pelajaran, dan juga ditegaskan melalui data dalam Education For All (EFA), Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yaitu berdasarkan data tahun 8 yaitu menempatkan pendidikan Indonesia di posisi ke-69 dari 7 negara di dunia. Napitupulu, (). Pendidikan Nasional merupakan sebuah sistem yang didalamnya mengandung komponenkomponen yang saling berinteraksi, jadi untuk meningkatkan mutu Pendidikan Nasional tersebut harus dimulai dari peningkatan mutu komponen-komponen pendidikan itu sendiri. Fisika sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala gejala alam dan interaksinya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam keperluan hidupnya. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri Medan melalui hasil wawancara kepada salah satu guru IPA diperoleh data hasil belajar fisika yang dicapai peserta didik pada umumnya masih tergolong rendah dan dibawah ketuntasan yaitu 75. Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN), nilai rata -rata fisika pada ujian semester I khususnya siswa kelas VII SMP Negeri Medan tahun ajaran /3 adalah 64,7. Hal tersebut sesuai dengan hasil angket peserta didik SMP Negeri Medan yang menunjukkan dari 4 orang peserta didik hanya 7% (8 orang) berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan, % (8orang)

berpendapat fisika biasa-biasa saja, dan hanya % (4 orang) yang berpendapat fisika menyenangkan dan menantang. Data tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berlangsung secara efektif dan banyak peserta didik yang beranggapan fisika itu sulit sehingga keinginan untuk mengikuti pelajaran menurun, pada umumnya pendidik hanya menerapkan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, mencatat, dan mengerjakan soal. Pembelajaran hanya berlangsung satu arah, metode pembelajaran kurang bervariasi, penggunaan media pembelajaran dan alat-alat laboratorium kurang digunakan secara optimal. Dengan demikian dalam pembelajaran peserta didik menjadi penerima informasi pasif, belum mampu berpikir kritis dan belum berani mengungkapkan pendapat. Sebagai langkah perbaikan pengajaran maka pemilihan metode dalam pembelajaran juga mampu menciptakan proses belajar mengajar yang aktif untuk memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran bukan lagi berpusat pada guru (teacher center learning) tetapi lebih berpusat pada peserta didik (student center learning). Metode pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencapai dan menemukan, artinya metode pembelajaran inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran inkuiri peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan pendidik secara verbal, tetapi peserta didik berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran. Peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran inkuiri telah dilakukan oleh Gulo () pada materi pokok usaha dan energi di kelas XI, yaitu 76, dan nilai rata-rata postes kelas kontrol adalah 69,. Meskipun pada penelitian tersebut terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, namun penelitian tersebut masih mempunyai kelemahan. Kelemahan-kelemahan sebelumnya akan menjadi pedoman untuk peneliti berikutnya dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Adapun beberapa kelemahan dalam penelitian sebelumnya menyangkut keterbatasan alokasi waktu untuk setiap langkah pembelajaran, untuk mengatasi kendala tersebut peneliti akan lebih memanfaatkan waktu dengan maksimal, adanya beberapa kegiatan peserta didik yang tidak relevan terhadap pelajaran, solusinya dengan membentuk pengorganisasian kelompok yang bervariasi yang memiliki perbedaan tingkat pengetahuan sehingga peserta didik bisa saling transfer pengetahuan dan mempermudah pendidik dalam melakukan pembimbingan. Dengan demikian diharapkan waktu yang telah ditentukan dapat digunakan sesuai dengan perencanaan dan meningkatkan aktivitas dalam kerjasama yang baik antara peserta didik ketika belajar kelompok. Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi Gerak Lurus di SMP Negeri Medan T.P /3 dan mengetahui aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan metode inkuiri. 3

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Medan yang beralamat di jalan Brigjen katamso kampung baru Medan pada semester II tahun ajaran /3 dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Medan. Pengambilan sampel dilakukan cara cluster random sampling terpilih kelas kontrol yakni kelas VII-7 dan kelas eksperimen yakni kelas VII-5. Jenis penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen yaitu merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek didik. Penelitian ini menerapkan dua perlakuan yang berbeda, dan sampel kelompok eksperimen diterapkan metode inkuiri kemudian pada kelompok kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Penelitian ini melibatkan dua kelas yang diberikan perlakuan berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan adalah two group pretestpostest design seperti ditunjukkan pada Tabel. Tabel Rancangan Penelitian Kelas Pretes Perlakuan Postes Eksperimen T X T Kontrol T X T Keterangan : X = Pembelajaran menggunakan metode inkuiri di kelas eksperimen X = Pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional di kelas kontrol T = Pretes diberikan kepada kelas eksperimen dan kepada kelas kontrol sebelum perlakuan T = Postes diberikan kepada kelas eksperimen dan kepada kelas kontrol setelah perlakuan Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes hasil belajar dan kegiatan siswa (observasi). Tes untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan dan melihat ketuntasan belajar dan observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa. tes hasil belajar siswa yang berjumlah soal dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 pilihan (option) yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat pretes (tes awal) dan postes (tes akhir). Lembaran observasi pengamatan yang terdapat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dan memiliki kriteria sebagai berikut:. Penilaian kemampuan aktivitas proses belajar siswa dilakukan dengan cara memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan fakta yang diamati.. Rumus untuk menentukan nilai aktivitas proses belajar siswa adalah : Persentase skor yang diperoleh skor maksimum x % Untuk menentukan taraf aktivitas proses belajar siswa dengan nilai yang dicapai adalah menggunakan standar/ kriteria penilaian sebagai berikut : 8 : Sangat aktif 6 79 : Aktif 4 59 : Cukup aktif < 4 : Kurang aktif Setelah data postes diperoleh, selanjutnya melakukan uji hipotesis yaitu dengan menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan metode inkuiri dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. 4

Hipotesis yang diujikan adalah : H : Ha : dimana : Keterangan : : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi Gerak Lurus di SMP Negeri Medan T.P /3. : Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi Gerak Lurus di SMP Negeri Medan T.P /3. Menguji hipotesis bila data penelitian berdistribusi normal dan homogen maka menggunakan uji t dengan rumus (Sudjana, 9) yaitu: X X t S n n Kriteria pengujian adalah : terima H jika - t -α < t < t -α dimana t -/α didapat dari daftar distribusi t dengan dk=(n +n -) (t tabel diperoleh dari daftar distribusi untuk α=.5). untuk harga t lainnya H ditolak. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes siswa dikelas eksperimen sebesar 6. dan nilai rata-rata postes sebesar 65.33. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 5.56 dan nilai rata-rata postes sebesar 56.78. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Ringkasan perhitungan uji t data postes Data Ratarata Eksperimen 65.33 Kontrol 56.78 t hitung t tabel Kesimpulan 3.3.99 Ada perbedaan yang signifikan Berdasarkan Tabel diperoleh bahwa untuk nilai postes t hitung > t tabel yaitu 3.3>.99 maka Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi Gerak Lurus di SMP Negeri Medan T.P /3. Observasi Observasi bertujuan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan metode inkuiri. Observasi dilakukan dengan dua observer yaitu guru dan satu rekan peneliti. Observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari dua kali pertemuan. Perkembangan aktivitas siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan selama menerima pembelajaran dengan metode inkuiri yaitu peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan I sampai pertemuan II dengan rata rata nilai seluruhnya adalah 74.95 dengan kriteria penilaian aktif. Berdasarkan data pengamatan dari hasil observasi nilai pretes, aktivitas, dan postes, siswa dapat dibedakan dalam beberapa kategori. yang disusun berdasarkan urutan kategori tertinggi sampai kategori 5

terendah. Hasil perhitungan disajikan dalam Gambar. Frekuensi 9 8 8 7 6 6 6 5 5 4 4 4 3 Kriteria Nilai SKAK SKAC SKAB SKASB SKSAKK SKSAC SKSAB SKSASB Gambar. Diagram batang kategori nilai pretes, aktivitas dan postes PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus di kelas VII semester II SMP Negeri Medan T.P /3. Hal ini diperkuat dengan perolehan nilai rata-rata pretes siswa dikelas eksperimen sebesar 6. dan nilai rata-rata postes sebesar 65.33. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 5.56 dan nilai rata-rata postes sebesar 56.78. Berdasarkan Gambar, data disusun dari kategori terendah (SKAK) sampai kategori tertinggi (SKSASB). Berdasarkan Gambar seharusnya mencerminkan garis berdistribusi normal namun pada gambar tersebut tidak mencerminkan garis berdistribusi normal, hal tersebut menunjukkan masih ada kekurangan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun data nilai pretes, nilai aktivitas dan nilai postes secara berurutan untuk masing-masing kategori dari nilai aktivitas, ditampilkan pada grafik dibawah ini: 9 8 7 6 5 4 3 y =.5x + 68.63 y =.x + 65.99 y =.87x + 6.7 Kategori SKAK SKAC SKAB SKASB SKSAKK SKSAC SKSAB SKASB Pretes Aktivitas Postes Linear (Pretes) Linear (Aktivitas) Linear (Postes) Gambar 4.. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postess siswa pada kelas eksperimen berdasarkan urutan kategori aktivitas terendah sampai tertinggi Grafik pada gambar diperoleh dengan menggunakan program Microsoft Office Exel 7. Persamaan linier y ax b memiliki nilai a yang menyatakan kemiringan garis.jika dilihat dari grafik, pada y post,x 65,99 memiliki nilai a yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai a pada y pre,87x 6,7. Nilai a pada persamaan linier pretes (a pre ) menjadi acuan kriteria dalam menentukan berpengaruh atau tidaknya nilai aktivitas. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut : a post > a pre : nilai aktivitas mempengaruhi hasil belajar (nilai postes) a post <a pre : nilai aktivitas tidak mempengaruhi hasil belajar (nilai postes) Hal ini berarti a post <a pre yang berarti nilai aktivitas tidak mempengaruhi hasil belajar (nilai postes) atau tidak memberi sumbangan terhadap hasil belajar. Pelaksanaan metodee pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai a postes minimal samaa dengan nilai a pretes. Dari grafik diatas menunjukan penelitian kurang 6

berhasil karena nilai a pada postes lebih kecil dari nilai a pada pretes. Berdasarkan data nilai pretes, nilai aktivitas dan nilai postes siswa pada kelas eksperimen dengan mengurutkan nilai pretes tiap individu dari nilai pretes terendah sampai nilai pretes tertinggi ditunjukkan pada Gambar 3. 9 8 7 6 5 4 3 Nilai 3 5 7 9 3 5 7 9 3 5 7 9 3 33 35 37 39 4 43 45 Pretes Postes Linear (Aktivitas) y =.69x + 57. y =,3x + 7, y =.874x + 6.6 Aktivitas Linear (Pretes) Linear (Postes) Kode Siswa Gambar 3. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai pretes terendah sampai tertinggi Grafik pada gambar 3 diperoleh dengan menggunakan program Microsoft Office Exel 7. Persamaan linier y ax b memiliki nilai a yang menyatakan kemiringan garis.jika dilihat dari grafik, pada y post.69x 57. memiliki nilai a yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai a pada y pre.874x 6.6.Nilai a pada persamaan linier pretes (a pre ) menjadi acuan kriteria dalam menentukan berpengaruh atau tidaknya nilai aktivitas. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut : a post > a pre : nilai aktivitas mempengaruhi hasil belajar (nilai postes) a post <a pre : nilai aktivitas tidak mempengaruhi hasil belajar (nilai postes) Hal ini berarti a post <a pre yang berarti nilai aktivitas tidak mempengaruhi hasil belajar (nilai postes). Pelaksanaan metode pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai a postes minimal sama dengan nilai a pretes. Pelaksanaan metode pembelajaran pada penelitian ini masih perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.selain itu untuk menggunakan metode inkuiri perlu diperhatikan kemampuan awal masing-masing siswa. Berdasarkan data nilai pretes, nilai aktivitas dan nilai postes siswa pada kelas eksperimen dengan mengurutkan nilai rata-rata pretes tiap kelompok dari nilai rata-rata pretes kelompok terendah sampai nilai rata-rata pretes kelompok tertinggi ditunjukkan pada Gambar 4. 9 8 7 6 5 4 3 y =.6x + 74.66 y =,86x + 73,4 y =.34x + 8.64 3 5 7 9 3 5 7 9 3 5 7 9 3 33 35 37 39 4 43 45 Pretes Aktivitas Postes Kode Siswa Linear (Pretes) Linear (Aktivitas) Linear (Postes) Gambar 4. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai rata-rata pretes kelompok terendah sampai tertinggi Grafik pada gambar 4 diperoleh dengan menggunakan program Microsoft Office Exel 7. Persamaan linier y ax b memiliki nilaia yang menyatakan kemiringan garis.jika dilihat dari grafik, pada y post.6x 74.66 memiliki nilai a yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai a pada 7

y pre.34x 8.64.Nilai a pada persamaan linier pretes (a pre ) menjadi acuan kriteria dalam menentukan berpengaruh atau tidaknya nilai aktivitas. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut : a post > a pre : nilai aktivitas mempengaruhi hasil belajar (nilai postes) a post <a pre : nilai aktivitas tidak mempengaruhi hasil belajar (nilai postes) Hal ini berarti a post <a pre yang berarti nilai aktivitas tidak mempengaruhi hasil belajar (nilai postes). Pelaksanaan metode pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai a postes minimal sama dengan nilai a pretes. Namun tidak demikian terjadi pada penelitian ini.hal ini dapat terjadi karena kelemahan peneliti dalam proses pembelajaran. Kelemahannya dapat terjadi dari segi pembagian kelompokpada kelas eksperimen yang kurang beragam atau kurang heterogen. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa t hitung > t tabel maka H a di terima yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan metode inkuiri dan pembelajaran konvensional pada materi gerak lurus di SMP Negeri Medan T.P /3. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan jika nilai pretes, aktivitas, dan postes diurutkan berdasarkan kategorinya. Namun tidak ada pengaruh metode jika dilihat secara individu maupun secara kelompok. SARAN Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, jika ditinjau secara individu dan secara kelompok, aktivitas berpengaruh kecil terhadap hasil belajar, peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan sintaks tahap demi tahap dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan LKS nya agar metode inkuiri dalam individu dan kelompok dapat berpengaruh secara signifikan. DAFTAR PUSTAKA Napitupulu, E.L., (), Indeks Pendidikan Indonesia Menurun.http://edukasi.kompas.com/read//3//855555 9/Indeks.Pendidikan.Indonesia. Menurun (accessed Maret 3). Sudjana, (9), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung. Gulo, D.K., (), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi di kelas XI Semester I SMA SWASTA GAJAH MADA Medan T.P 9/., Skipsi, FMIPA, Unimed, Medan. 8