Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 2015 ISSN : Harold Situmorang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMILIHAN CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

Desi Reskika Sari ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS RAMBUT MANUSIA DENGAN MENERAPKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Rudi Hartoyo ( )

Keywords - Rekrutmen, SAW (Simple Additive Weighting) 12 JURNAL TRANSFORMATIKA, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016

Keywords - Rekrutmen, SAW (Simple Additive Weighting) 12 JURNAL TRANSFORMATIKA, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA THERESIANA WELERI KENDAL MENGGUNAKAN METODE SAW

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMBERIAN KREDIT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS PT.SURYA ENERGI INDOTAMA (SEI)

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

Metode Simple Additive Weighting Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Murid Berprestasi

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW DI SDN IV TUBUMURI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

Kata Kunci : Sistem pendukung keputusan; simple additive weighting; guru;, SMK

SISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

1 AMIK BSI Karawang. AMIK BSI Karawang

BAB II LANDASAN TEORI

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA BANK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN PINJAMAN TERHADAP NASABAH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS: PT. BPR LAKSANA GUNA PERCUT

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN PADA SMK N 1 KENDAL BERBASIS DECISION SUPPORT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN KARYAWAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITVE WEIGHTING ( SAW ) PADA CV.GARUDA PLASTIK KURIPAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH KOST MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLEADDITIVE WEIGHTING) (Studi Kasus : Kec. Mojoroto, Kota Kediri)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN BURUNG PUYUH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT

APLIKASI SISTEM PEMILIHAN JURUSAN SEKOLAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW DI SMAN 1 KAMPAK TRENGGALEK SKRIPSI

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

PENERAPAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) DALAM PROSES SELEKSI CALON KARYAWAN (STUDI KASUS PT. ISH BANDUNG)

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Prodi Teknik Informatika OLEH :

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Penilaian Kinerja, Simple Additive Weighting (SAW). *) = pembimbing

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE SAW PADA KOPERASI RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

Implementasi Metode Simple Additive Weighting pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemasok Bahan Baku di PT. Abadi Kimia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PERANGKAT KANTOR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG

PENERAPAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) DALAM PROSES SELEKSI CALON KARYAWAN (STUDI KASUS PT. ISH BANDUNG)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON KEPALA PEKON PADA PEKON SUKOYOSO MENGGUNAKAN METODE SAW. Asiah 1, Rina Wati 2

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Fuzzy SAW Untuk Penilaian Kinerja Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal

Utility Vectors To Fuzzy Preference Relation Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Untuk Penentuan Kelayakan Penerimaan Beasiswa

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN GURU TELADAN DI SMP N 24 SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kontrak Kerja Agent Call Center Menggunakan Metode Saw

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

M. Ari Effendi 1, Oktafianto 2

Transkripsi:

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 205 ISSN : 2337-360 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN LANGKAT PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 TANJUNG PURA DENGANMENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Harold Situmorang Program Studi Magister (S2) Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara Jl. dr. Mansur No. 9 Padang Bulan Medan E-mail: haroldsitumorang@gmail.com Abstrak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tanjung Pura merupakan salah satu Sekolah Islam negeri yang setara dengan Sekolah Menengah Atas, dari pengalaman beberapa tahun dalam pemilihan siswa untuk mengikuti olimpiade sains masih berdasarkan nilai pelajaran yang didapat padahal soal-soal olimpiade sains memerlukan faktor-faktor lain diantaranya yaitu tingkat intelligensi dan pengalaman dalam mengikuti olimpiade sains. Maka perlu dirancang suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu pihak sekolah dalam menentukan siswa yang tepat dalam mengikuti olimpiade sains. Salah satu metode yang digunakan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW), metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam pemilihan calon peserta olimpiade sains berdasarkan kriteria yang ditentukan. Dengan adanya metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat menentukan siswa yang berhak mengikuti olimpiade sains berdasarkan seluruh kriteria penilaian dalam mengikuti olimpiade sains. Kata Kunci: Olimpiade, Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting (SAW). Pendahuluan Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Departemen Pendidikan Nasional adalah dengan menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN). Penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, kemampuan kreatifitas, menanamkan sikap disiplin ilmiah serta kerja keras para remaja untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Olimpiade Sains Nasional tersebut mempertandingkan tiga mata pelajaran yaitu fisika, kimia, matematika yang dilakukan secara berkala satu tahun sekali dengan peserta para siswa sekolah menengah atas. Untuk dapat mengikuti Olimpiade Sains sampai tingkat nasional para peserta harus lolos pada olimpiade tingkat kabupaten dan propinsi. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tanjung Pura merupakan salah satu Sekolah Islam Negeri yang setara dengan Sekolah Menengah Atas, yang selalu mengirimkan siswa setiap tahunnya untuk mengikuti olimpiade pada tingkat kabupaten. Dari pengalaman beberapa tahun yang telah dilakukan dalam pemilihan siswa terdapat beberapa permasalahan diantaranya yaitu guru atau kepala sekolah dalam memilih siswa hanya berdasarkan nilai pelajaran yang didapat, padahal soal-soal olimpiade sains yang di ujikan baik pada tingkat kabupaten, propinsi dan nasional diperlukan faktorfaktor yang lain di antaranya yaitu tingkat intelegensi dan pengalaman dalam mengikuti olimpiade sains sebelumnya. Disamping permasalahan diatas terkadang guru dalam memilih siswa tidak memperhatikan semua faktor diatas sehingga hasilnya kurang maksimal. Oleh karena permasalahan diatas maka perlu di rancang suatu sistem pendukung keputusan yang di harapkan dapat membantu pengambil keputusan dalam mendapatkan informasi untuk menentukan siswa yang tepat dalam mengikuti olimpiade sains baik pada tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. Persoalan pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif keputusan yang mungkin di pilih dimana prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Begitu juga dalam memilih siswa dalam mengikuti olimpiade sains pada tingkat kabupaten diperlukan analisa yang tepat sehingga pemilihan siswa benar-benar tepat sesuai dengan kemampuan siswa sehingga mampu bersaing dengan siswa dari Sekolah Menengah Atas yang lain. Maka dari itu untuk menentukan calon peserta olimpiade yang akan diikut sertakan dalam Olimpiade Sains Nasional diperlukan suatu prosedur terstruktur dan sistematis yang dapat dipertanggung jawabkan, yaitu melalui penjaringan atau seleksi. Seleksi merupakan tahapan untuk memutuskan apakah seorang siswa di nyatakan diterima atau tidak untuk menjadi peserta olimpiade. Keputusan yang diambil ini, diharapkan tidak subyektif agar kualitas SDM yang diperoleh dapat sesuai dengan harapan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Tantangan pihak penyelengara (pihak sekolah) dalam hal ini adalah bagaimana 24

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 205 ISSN : 2337-360 mengambil keputusan dari siswa yang diseleksi dengan cara yang obyektif, tidak memihak, serta transparan. Untuk menghindari subyektifitas keputusan yang dihasilkan, diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu pihak sekolah dalam memutuskan siswa mana yang sesuai kualifikasi. Metode yang digunakan untuk pemilihan calon peserta olimpiade sains adalah metode Simple Additive Weighting (SAW), karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari kriteria yang sudah ditentukan. Dengan metode perangkingan diharapkan lebih tepat dan akurat karena sudah didasarkan pada kriteria dan bobot yang sudah di tetapkan sehingga dapat menentukan siapa yang lebih berhak mendapatkan penghargaan tersebut. Sesuai dengan latar belakang masalah yang diungkap diatas, maka peneliti mengangkat penelitian dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten Langkat Pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tanjung Pura Dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). 2. Landasan Teori 2.. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Alter [] Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu di gunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Sistem pendukung keputusan lebih di tujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia. Keputusan yang di ambil untuk menyelesaikan suatu masalah dapat dilihat dari keterstrukturannya yang bisa di bagi menjadi [] :. Keputusan terstruktur (structured decision) yaitu keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin, prosedur pengambilan keputusan sangatlah jelas, keputusan tersebut terutama dilakukan pada menajemen tingkat bawah. 2. Keputusan semiterstruktur (semistructured decision) yaitu keputusan yang memiliki dua sifat, sebagian sifat bisa ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan, prosedur dalam pengambil keputusan tersebut secara garis besar sudah ada, tetapi ada beberapa hal yang masih memerlukan kebijakan dari pengambil keputusan. Biasanya, keputusan semacam ini di ambil oleh manajer level menengah dalam suatu organisasi. 3. Keputusan tak terstruktur (unstructured decision), yaitu keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi beulang-ulang atau tidak selalu terjadi, keputusan tersebut menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan tersebut umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. 2.2. Metode Simple Additive Weighting Metode Simple Additive Weighting sering juga di kenal dengan istilah metode penjumlahan berbobot. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting disarankan untuk menyelesaikan masalah penyeleksian dalam sistem pengambilan keputusan multi proses. Metode Simple Additive Weighting merupakan metode yang banyak digunakan dalam pengambilan keputusan yang memiliki banyak atribut. Metode Simple Additive Weighting membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (x) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut: rij = { Max Min jika j attribut keuntungan (benefit) jika j attribut biaya (cost) Keterangan: Max = Nilai terbesar dari setiap kriteria i. Min = Nilai terkecil dari setiap kriteria i. = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria. Benefit = Jika nilai terbesar adalah yang terbaik. Cost = Jika nilai terkecil adalah yang terbaik. Dimana adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A i pada atribut C ij i=,2,,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (V i) di berikan sebagai: n V i = w j j= Keterangan: V i = Rangking untuk setiap alternatif. Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria). = Nilai rating kinerja ternormalisasi. 25

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 205 ISSN : 2337-360 Nilai V i yang lebih besar mengidentifikasikan bahwa alternatif A i lebih terpilih. Nurdin [2] 2.3. Langkah Penyelesaian Metode SAW Dalam penelitian ini menggunakan FMDAM metode SAW. Langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam menentukan pengambilan keputusan C j. 2. Memberikan nilai setiap alternatif (A i) pada setiap kriteria (C j) yang sudah ditentukan, dimana nilai i=,2, n. 3. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria kemudian memodelkannya ke dalam bilangan fuzzy setelah itu dikonversikan kebilangan crisp. 4. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. 5. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi () dari alternatif A i pada atribut C j berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit = MAXIMUM atau atribut biaya/cost = MINIMUM). Apabila berupa atribut keuntungan maka crisp (X i j) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX X i j) dari setiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN X i j) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (X i j) setiap kolom. 6. Melakukan proses perangkingan untuk setiap alternatif (V i) dengan cara mengalikan nilai (W i) dengan nilai rating kinerja ternormalisasi (). 7. Menentukan nilai prefensi untuk setiap alternatif (V i) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai V i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A i lebih terpilih Nurdin (dalam Dicky, 202:3). 3. Pembahasan 3.. Analisa Permasalahan Pada proses penentuan peserta olimpiade dibutuhkan sistem yang dapat membantu dalam membuat suatu keputusan. Untuk mempermudah kinerja guru dan staf yang bertugas, dan khususnya dalam penentuan peserta olimpiade. Untuk mendapatkan peserta olimpiade tersebut maka harus sesuai dengan aturan aturan yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan dalam studi kasus ini adalah Peringkat Rangking, Nilai Rata-rata Fisika, Nilai Rata-rata Kimia, Nilai Rata-rata Matematika, dan nilai Rata-rata Kepribadian. Dalam penentuan peserta olimpiade dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting diperlukan kriteria-kriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik [2]. Urutan alternatif yang akan ditampilkan mulai dari alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Alternatif yang dimaksud adalah siswa calon peserta olimpiade. 3.2. Analisis Sistem Dalam metode Simple Additive Weighting terdapat kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan penilaian peserta olimpiade. Adapun bobot setiap kriteria sebagai berikut: Dari masingmasing kriteria tersebut akan ditentukan bobotbobotnya. Pada bobot terdiri dari lima bilangan Simple Additive Weighting, yaitu sangat rendah (SR), sedang (R), Cukup (C), Tinggi (T), dan sangat tinggi (ST) seperti terlihat pada gambar 3.. Gambar. Bilangan Fuzzy Untuk Bobot Keterangan : SR = Sangat Rendah; R = Rendah; C = Cukup; T = Tinggi; ST = Sangat Tinggi. Dari gambar diatas, bilangan bilangan fuzzy dapat dikonversikan kebilangan crisp untuk lebih jelas data bobot dibentuk dalam tabel dibawah ini: Tabel. Nilai Bobot Bobot Nilai Fuzzy Sangat Rendah (SR) 0,00 Rendah (R) 0,25 Cukup (C) 0,50 Tinggi(T) 0,75 Sangat Tinggi (ST),00 Berdasarkan kriteria dan ranting kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria yang telah ditentukan, selanjutnya penjabaran bobot setiap kriteria yang telah dikonversikan dengan bilangan Simple Additive Weighting. Analisis Hasil dan Pembahasan Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah dengan mengunakan metode SAW yang telah dijelaskan sebelumnya, pada subbab ini akan dibahas tentang proses perhitungan dan keluaran yang diharapkan pada penelitian ini.. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu. Dalam metode penelitian ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan siapa yang akan terseleksi sebagai peserta 26

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 205 ISSN : 2337-360 olimpiade. Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah: Kode C C2 C3 C4 C5 Tabel 2. Tabel Kriteria Kriteria Peringkat Rangking Nilai Rata-rata Fisika Nilai Rata-rata Kimia Nilai Rata-rata Matematika Nilai Rata-rata Kepribadian 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. a. Variabel Peringkat Rangking dikonversikan dengan bilangan fuzzy Tabel 3. Peringkat Rangking Peringkat rangking Keterangan Bobot (C) C=-2 Sangat Tinggi (ST),00 C=3-4 Tinggi (T) 0,75 C=5-6 Cukup (C) 0,50 C=7-8 Rendah (R) 0,25 C=9-0 Sangat Rendah (SR) 0,00 b. Variabel Nilai Rata-rata Fisika Tabel 4. Nilai Rata-rata Fisika Nilai Ratarata Fisika (C2) Keterangan Bobot C2=76-00 Sangat Tinggi (ST),00 C2=66-75 Tinggi (T) 0,75 C2=56-65 Cukup (C) 0,50 C2=46-55 Rendah (R) 0,25 C2=0-45 Sangat Rendah (SR) 0,00 c. Variabel Nilai Rata-rata Kimia Tabel 5. Nilai Rata-rata Kimia Nilai Rata-rata Keterangan Bobot Kimia (C3) C3=76-00 Sangat Tinggi (ST),00 C3=66-75 Tinggi (T) 0,75 C3=56-65 Cukup (C) 0,50 C3=46-55 Rendah (R) 0,25 C3=0-45 Sangat Rendah (SR) 0,00 Nilai Rata-rata Matematika (C4) Keterangan Bobot C4=76-00 Sangat Tinggi (ST),00 C4=66-75 Tinggi (T) 0,75 C4=56-65 Cukup (C) 0,50 C4=46-55 Rendah (R) 0,25 C4=0-45 Sangat Rendah (SR) 0,00 e. Variabel Nilai Rata-rata Kepribadian Tabel 7. Nilai Rata-rata Kepribadian Nilai Rata-rata Kepribadian (C5) C5 = 76-00 A (Amat Baik) C5 = 66-75 B (Baik) C5 = 56-65 C (Cukup) C5 = 46-55 D (Buruk) C5 = 0-45 E (Sangat Buruk) Keterangan Sangat Tinggi (ST) Bobot,00 Tinggi (T) 0,75 Cukup (C) 0,50 Rendah (R) 0,25 Sangat Rendah (SR) 0,00 Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. Contoh hasil penginputan dari peserta olimpiade. Dimana data-data yang dimasukan sesuai dengan data yang sebenarnya dan sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan melalui proses perhitungan. Tabel 8. Masukan Data Awal Siswa Calon Peserta Olimpiade. NIS Nama (C) (C2) (C3) (C4) (C5) N Siswa 4055 Nurainun 94 89 96 93 958 Patimah 2 94 87 93 75 4020 Yulinda 3 93 90 95 92 4056 Irwan 4 93 87 95 74 430 Juleha 5 92 88 94 9 d. Variabel Nilai Rata-rata Matematika Tabel 6. Nilai Rata-rata Matematika 27

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 205 ISSN : 2337-360 Tabel 9 Masukan Data Siswa Calon Peserta Olimpiade. NIS Nama (C) (C2) (C3 (C4) (C5) N Siswa ) 4055 Nurainun,00,00,00,00,00 958 Patimah,00,00,00,00 0,75 4020 Yulinda 0,75,00,00,00,00 4056 Irwan 0,75,00,00,00 0,75 430 Juleha 0,50,00,00,00,00 Berdasarkan pada tabel 3.8 diatas, dapat dibentuk matriks keputusan X dengan data tersebut: rij = { Max Min R = ( 0.5 ) jika j attribut keuntungan (benefit) jika j attribut biaya (cost) Keterangan : Max = Nilai terbesar dari setiap kriteria i. Min = Nilai terkecil dari setiap kriteria i. = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria. Benefit = Jika nilai terbesar adalah yang terbaik. Cost = Jika nilai terkecil adalah yang terbaik. = Nilai rating kinerja ternormalisasi a. Peringkat Rangking (C) R = max(; ; ; ; 0.5) = = R2 = max(; ; ; ; ) = = R3 = max(; ; ; ; ) = = R4 = max(; ; ; ; ) = = R5 = max(; ; ; ; ) = = b. Nilai Rata-rata Fisika (C2) R2 = max(; ; ; : 0.5) = = R22 = max(; ; ; ; ) = = R23 = max(; ; ; ; ) = = R24 = max(; ; ; ; ) = = R25 = max(; ; ; ; ) = = c. Nilai Rata-rata Kimia (C3) R3 = max(; ; ; : 0.5) = = R32 = max(; ; ; ; ) = = R33 = max(; ; ; ; ) = = R34 = max(; ; ; ; ) = = R35 = max(; ; ; ; ) = = d. Nilai Rata-rata Matematika (C4) R4 = max(; ; ; : 0.5) = = R42 = max(; ; ; ; ) = = R43 = max(; ; ; ; ) = = R44 = max(; ; ; ; ) = = R45 = max(; ; ; ; ) = = e. Nilai Rata-rata Kepribadian (C5) 0.5 R5 = max(; ; ; : 0.5) = 0.5 = 0.5 R52 = max(; ; ; ; ) = = R53 = max(; ; ; ; ) = = R54 = max(; ; ; ; ) = = R55 = max(; ; ; ; ) = = Hasil Normalisasi: R = ( 0.5 ) 3. Mencari nilai prefensi dari setiap alternatif dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi dengan nilai bobot. Berikut ini merupakan persamaan untuk mencari nilai preferensi dari setiap alternatif yang telah ditentukan. n V i = w j j= Keterangan: V i = Rangking untuk setiap alternatif. Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria). = Nilai ratingkinerja ternormalisasi. 28

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 205 ISSN : 2337-360 Berikut merupakan perhitungan nilai preferensi dari setiap alternatif yang telah ditentukan. Proses perangkingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil keputusan: Bobot Kriteria Peringkat Rangking Nilai Rata-rata Fisika 0.5 Nilai Rata-rata Kimia 0.5 Nilai Rata-rat Matematika 0.5 Nilai Rata-rata Kepribadian 0.25 Maka: W= [ 0,75 0,5 0,5 0,5 0,25 ] Hasil yang diperoleh sebagai berikut: V = (*) + (0.5 *) + (0.5*) + (0.5*) + (0.25*) = ( + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.25) = 2.5 V2 = (*) + (0.5*) + (0.5*) + (0.5*) + (0.25*) = ( + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.875) = 2.4375 V3 = (*) + (0.5*) + (0.5*) + (0.5*) + (0.25*) = (0.5625 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.25) = 2.325 V4 = ( *) + (0.5*) + (0.5*) + (0.5*) + (0.25*) = (0.5625 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.875) = 2.25 V5 = (*0.5) + (0.5*) + (0.5*) + (0.5*) + (0.25*) = (0.375 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.25) = 2.25 Gambar 2. Menu Utama 2. Form Data Siswa Rancangan ini berguna untuk mengisikan data siswa sesuai degan nisn nya masing-masing, berikut adalah tampilannya. Sehingga dapat dilihat hasil perangkingan setiap siswa dibawah ini: Tabel 0. Perankingan Siswa Peserta Olimpiade NISN Alternatif Nama Siswa Akhir 4055 V Nurainun 2.50 958 V2 Patimah 2.4375 4020 V3 Yulinda 2.325 4056 V4 Irwan 2.25 430 V5 Juleha 2.25 Gambar 3. Form Data Siswa 3. Form Data Kriteria Form kriteria digunakan untuk mengisikan data kriteria berdasarkan kode kriteria, berikut adalah tampilannya. Dari perhitungan diatas didapat V (Nurainun) dan alternatif V 2 (Patimah) merupakan nilai terbesar sehingga diperoleh sebagai alternatif terbaik. 4. Implementasi Pada sub bab ini, penulis akan menjelaskan cara kerja dari program aplikasi yang telah dirancang penulis, yakni sebagai berikut:. Form Utama Rancangan menu utama ini berfungsi untuk menampilkan sub menu file, penilaian, about dan tutup. Pada menu sub menu file terdapat dua menu yaitu data siswa dan data kriteria, pada sub menu penilaian terdapat rancangan data hasil penilaian. [3] [4] Gambar 4. Form Data Kriteria 4. Form Data Penilaian Form data penilaian ini berguna mengisikan data penilaian yang menampilkan hasil penilaian berupa hasil akhir, berikut adalah tampilannya. 29

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 205 ISSN : 2337-360 6. Daftar Pustaka Gambar 5. Form Data Penilaian 5. Form Hasil Keputusan [] K. Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007. [2] D. Novriansyah, Konsep Data Mining vs Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Budi Utama, 202. [3] B. S. D. Oetomo, Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2002. [4] H. Yudi, Pemrograman Visual Basic 2008, Bandung: Elex Media Komputindo, 200. Gambar 4.5 Form Hasil Keputusan 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:. Peringkat rangking tidak menjadi prioritas dalam pemilihan siswa yang dapat mengikuti olimpiade sains. 2. Sistem pendukung keputusan ini dapat mempermudah sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 dalam menentukan peserta olimpiade sains. 3. Dengan menerapkan metode SAW sistem yang dirancang mampu menampilkan hasil keputusan pemilihan calon peserta olimpiade sains berdasarkan kriteria nilai yang diinputkan. Adapun saran yang dapat diberikan setelah menyusun laporan skripsi ini adalah sebagai berikut:. Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW dapat diaplikasikan pada kasus lain. 2. Perangkat lunak dapat dikembangkan menjadi sistem pendukung apa saja yang mempunyai konsep kerja yang hampir sama dengan konsep awal dari sistem pendukung keputusan ini, sehingga dapat membantu dalam kinerja perangkat lunak dengan menambahkan fungsifungsi lainnya. 30