IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHI PROCESS (AHP) PADA SMK NEGERI I RUNDENG

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Metode AHP

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

Rici Efrianda ( )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

P11 AHP. A. Sidiq P.

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(STUDI KASUS : SMK SWASTA KARTINI UTAMA SEI RAMPAH)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SMK SINGOSARI DELITUA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN SISWA SMA PGRI 2 PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang berpotensi

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. II Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem pendukung keputusan pemilihan program studi pada perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN pada SMA N 16 Semarang

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGUKUR KUALITAS SOFTWARE DENGAN MENERAPKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT. BTN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

Prima Canggih Kawuryan, A Sistem Informasi S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang Abstrak

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V2.i1( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SANTRI BERPRESTASI PONDOK PESANTREN ASSYAFI IYYAH KEDIRI DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH TERBAIK PADA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN SAW

METODE FUZZY AHP DAN AHP DALAM PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI TOKO BUKU BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (Studi Kasus : Tembilahan) Darmawati

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

Analisa Kelayakan Proyek e-government Untuk Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Studi Kasus pada Dinas Kominfo Medan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPKAR KARYA BHAKTI NUSANTARA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIERARCHY PROCESS )

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Pertemuan 9 (AHP) - Mochammad Eko S, S.T

Transkripsi:

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHI PROCESS (AHP) PADA SMK NEGERI I RUNDENG 1 M. Opy Ardiansyah(12110278), 2 Kristian Siregar 1) Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan 2) Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang limun Medan http\\ stmik-budidarma.ac.id// Email :opyardiansyah3@gmail.com ABSTRAK SMK Negeri 1 Rundeng adalah Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan berdiri sejak tahun 2002 dan mempunyai banyak prestasi mulai dari tingkat kecamatan, sampai tingkat kabupaten. Bagian kesiswaan di SMK Negeri 1 Rundeng berusaha memberikan predikat kepada siswa berprestasi yang memenuhi criteria, tetapi pemilihan siswa berprestasi cenderung bersifat subjektif, sehingga hasil keputusan kurang berkualitas dan kurang baik. Penelitian yang dilaksanakan ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam penentuan siswa berprestasi di SMK Negeri 1 Rundeng. Aplikasi penunjang keputusan dalam penentuan siswa berprestasi merupakan subjek dalam pembuatan aplikasi ini. Metode rekayasa yang digunakan adalah metode AHP yang dimulai dari tahap analisis kemudian menggunakan aplikasi VB.Net sebagai desain, pengkodean dan pengujian sistem. Penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah perangkat lunak tentang Implementasi sistem pendukung keputusan siswa berprestasi menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchi Process) pada SMK Negeri 1 Rundeng yang dapat membantu dalam penentuan siswa berprestasi. Informasi yang dihasilkan dari sistem ini adalah perangkingan siswa berprestasi berdasarkan data criteria dan data bobot. Perangkingan yang dihasilkan oleh sistem dapat digunakan untuk membantu Guru bagian kesiswaaan dalam mengambil keputusan penentuan siswa berprestasi. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Penentuan Siswa Berprestasi, Metode Rundeng. AHP, VB.Net, SMK N1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam dunia pendidikan yang sangat strategis untuk mengambil bagian dalam mengatasi berbagai masalah pendidikan terutama kualitas sumber daya manusia. Pendidikan adalah salah satu komponen bagi setiap negara karena pendidikan akan membuat ilmu dan kepribadian seseorang semakin berkembang. Disetiap negara atau daerah masing-masing pastilah berbeda baik dari segi kualitas dan segi biaya. Contohnya di Indonesia pendidikan sampai sekarang masih dikembangkan oleh ahli-ahli pendidikan baik dengan cara meningkatkan kualitas guru, memperhatikan kesejahteraan guru, dan adanya kompetisi-kompetisi antar siswa. Pendidikan didukung oleh pemerintah, tetapi pada kenyataannya pendidikan semakin tahun semakin mahal sampai banyak masyarakat yang mengeluh. Karena hal itu, banyak siswa yang berprestasi yang tidak mampu membiayai sekolahnya, akhirnya putus sekolah. Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah putus sekolah, salah satunya dengan cara memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan kurang mampu. Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan hingga selesai. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk meringankan biaya yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan. Hanya saja tidak semua siswa dapat memperoleh kesempatan baik ini dengan mudah. Banyaknya saingan siswa yang sama-sama ingin mendapatkan beasiswa, memerlukan hal lainnya seperti sifat dan perilaku siswa itu sendiri dan ujian saringan yang harus dilalui.pembagian beasiswa dilakukan oleh beberapa lembaga untuk membantu seseorang yang kurang mampu ataupun berprestasi selama menempuh studinya. Dalam persaingan dunia kerja, dibutuhkan lulusan yang memiliki kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga siswa/siswi dituntut untuk aktif dan memiliki prestasi di bidang akademik dan non akademik. Oleh karena itu, di setiap Sekolah perlu diidentifikasi siswa/siswi yang dapat melakukan keduanya dan diberikan penghargaan sebagai siswa/siswi yang berprestasi.melalui pedoman umum pemilihan siswa/siswi berprestasi yang ditetapkan oleh sekolah tersebut, Maka kriteria yang ditetapkan dapat menjadi pedoman untuk pihak sekolah tersebut melakukan pemilihan terhadap alternatif-alternatif 12

atau calon-calon siswa/siswi berprestasi sesuai kriteria yang ditetapkan. Sumber kerumitan masalah pengambilan keputusan bukan hanya ketidak pastian atau ketidak sempurnaan informasi, penyebab lainnya yaitu faktorfaktor yang berpengaruh terhadap pilihanpilihan yang ada, beragamnya kriteria pilihan dan jika pengambilan keputusan lebih dari satu pilihan. Jika sumber kerumitan itu adalah beragamnya kriteria, maka Analitycal Hierarchy Process ( AHP ) merupakan teknik untuk penyelesaian masalah ini. AHP tidak hanya digunakan untuk menentukan prioritas pilihanpilihan dengan banyak kriteria, tetapi penerapanya telah meluas sebagai model alternatif untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah.( Prima, 2014 ) Proses pemilihan siswa/siswi berprestasi merupakan permasalahan yang melibatkan banyak komponen atau kriteria yang dinilai, sehingga dalam penyelesaiannya diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan dengan multikriteria. Salah satu metode sistem pendukung keputusan yang multikriteria adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Pada Penilitian Proses Pemilihan siswa/siswi Berprestasi yang dilakukan di Sekolah Menengah Keguruan ( SMK ) masih terdapat kendala yaitu: Penentuan Keputusan siswa/siswi berprestasi masih menggunakan manual yaitu seperti Microsoft Office sehingga jika data yang diuji banyak, maka tidak memberikan hasil yang maksimal dan membutuhkan waktu yang lama, serta banyaknya siswa/siswi berprestasi dalam Sekolah Menengah, menjadi faktor yang sulit untuk menentukan siswa/siswi yang paling berprestasi.dalam penelitian sebelumnya dalam Jurnal Nurma agus sari yang berjudul sistem pendukung keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi menggunakan metode analytical Hierarchy process (AHP) yaitu untuk mendapatkan solusi pengambilan keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi perlu disusun beberapa Kriteria dan alternatif 1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagaimana Proses kriteria-kriteria penentuan siswa berprestasi pada SMK I Rundeng? 2. Bagaimana menerapkan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk membantu penentuan siswa berprestasi? 3. Bagaimana merancang aplikasi dalam sebuah bahasa pemograman? 1.3 Batasan Masalah Untuk menfokuskan penelitian, maka dibuat batasan masalah dari perumusan masalah diatas, diantaranya sebagai berikut : 1. Kriteria yang ditetentukan adalah Nilai keseluruhan, Absensi siswa, kedisplinan siswa, keterampilan siswa dan penghargaan siswa yang akan diproses oleh aplikasi ini. 2. Menetukan alternatif disetiap kriteria dalam penentuan siswa berprestasi pada SMK Negri I Rundeng. 3. Merancang sebuah aplikasi menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 2008. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Membantu pihak sekolah dalam melakukan proses pemilihan Siswa Berprestasi dengan menggunakan Metode AHP. 2. Membantu Pihak Sekolah SMK Negeri I Rundeng dalam mengambil sebuah keputusan pemilihan Siswa Berprestasi dengan cepat dan tepat. 3. Membangun sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Siswa Berprestasi Menggunakan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) Pada SMK Negri I Rundeng. 1.4.1 Manfaat Penelitian Penelitian dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat, diantaranya : 1. Untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi pada bagian pemilihan siswa berprestasi sehingga menghasilkan data yang akurat dan relevan. 2. Mempermudah pihak sekolah dalam mencari Siswa yang Berprestasi terutama dalam satu jurusan. 3. Menyimpan data siswa-siswi yang berprestasi dari tahun ke tahun. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Model Analytic Hierarchy Process (AHP) Pada dasarnya AHP adalah metode pengambilan keputusan dengan cara memecah suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompokkelompok dan mengaturnya ke dalam suatu hirarki. Pendekatan yang dilakukan dalam AHP adalah analisis permasalahan keputusan kriteria majemuk melalui prinsip-prinsip dekomposisi, analisis perbandingan, dan sintesa prioritas. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Sifat model AHP adalah menyeluruh, yaitu memasukkan unsur kuantitatif dan kualitatif. Memasukkan intuisi, sehingga data yang dipergunakan adalah data primer 13

(yang menjadi fakta). Multi objektif, multi kriteria, multi aktor, dengan demikian dalam AHP dimungkinkan tujuan lebih dari satu dengan berbagai kriteria dan pelaku yang bayak. Selanjutnya bersifat ketidakpastian, yaitu tidak tahu jawabannya sebelum data masuk, sifat-sifat ini merupakan keunggulan dari metode AHP. Proses hierarki adalah suatu model yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya.ahp didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu : 1. Aksioma Resiprokal Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali lebih besar daripada B, maka B=1/5 A. 2. Aksioma Homogenitas Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi. 3. Aksioma Ketergantungan Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak bergantung pada elemen level di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki. 2.2 Prosedur AHP Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi (Kusrini, 2007: 135) : 1. Memdefenisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. 2. Menentukan prioritas elemen a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai criteria yang diberikan. b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. 3. Sintesis Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah: a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks. b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. 4. Mengukur konsistensi Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsis baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah: a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relative elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relative elemen kedua, dan seterusnya. b. Jumlahkan setiap baris. c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan. d. Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λ maks. 5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus: CI = (λ maks-n)/n Di mana : n = Banyaknya elemen 6. Hitung Rasio Konsistensi/Consistency Rasio (CR) dengan rumus: CR = CI/RC Di mana : CR = Consistency Rasio CI = Consistency Index IR = Indeks Random Consistency 7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian dara judgment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.1 Daftar Indeks Random Konsistensi Ukuran Matriks 1,2 0,0 Nilai IR 3 0.58 4 0.90 14

5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45 10 1.49 11 1.51 12 1.48 13 1.56 14 1.57 15 1.59 Sumber: Kusrini, 2007 2.3 Prinsip AHP AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu: 1. Dekomposisi Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus. 2. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments). Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. 3. Sintesa Prioritas Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. 2.4 Kelebihan dan Kekurangan AHP Adapun Kelebihan AHP sebagai berikut : 1. Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi dari kriteria yang dipilih sampai pada sub-sub kriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisissensitivitas pengambilan keputusan. Metode pairwise comparison AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam hierarki. Jadi model ini merupakan model yang komperehensif. Pembuat keputusan menetukan pilihan atas pasangan perbandingan yang sederhana, membangun semua prioritas untuk urutan alternatif. Pairwaise comparison AHP mwenggunakan data yang ada bersifat kualitatif berdasarkan pada persepsi, pengalaman, intuisi sehigga dirasakan dan diamati, namun kelengkapan data numerik tidak menunjang untuk memodelkan secara kuantitatif. Adapun kekurangan dari metode AHP adalah sebagai berikut : 1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. 2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk. 3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Metode Adapun langkah-langkah metode AHP sebagai berikut : 1. Menentukan jenis-jenis kriteria yang akan menjadi persyaratan siswa. 2. Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan. 3. Menjumlah matriks kolom. 4. Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan rumus masing-masing elemenkolom dibagi dengan jumlah matrikskolom. 5. Menghitung nilai prioritas kriteria dengan rumus menjumlah matriks baris hasil langkah ke 4 dan hasilnya 5 dibagi dengan jumlah kriteria. 6. Menentukan alternatif-alternatif yang akan menjadi pilihan. 7. Menyusun alternatif-alternatif yang telah ditentukan dalam bentuk matriks berpasangan untuk masing-masing kriteria. Sehingga akan ada sebanyak n buah matriks berpasangan antar alternatif. 8. Masing-masing matriks berpasangan antar alternatif sebanyak n buah matriks, masingmasing matriksnya dijumlah per kolomnya. 9. Menghitung nilai prioritas alternatif masingmasing matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus seperti langkah 4 dan langkah 5. 15

10. Menguji konsistensi setiap matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus masing-masing elemen matriks berpasangan pada langkah 2 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria. Hasilnya masing-masing baris dijumlah, kemudian hasilnya dibagi dengan masing-masing nilai prioritas kriteria sebanyak a 1, a 2, a 3..., a n 11. Menghitung Lamda max dengan rumus Table 4 Tabel Nilai Kepentingan amax = n a 12. Menghitung CI dengan rumus CI = amax n 1 13. Menghitung RC dengan rumus Tabel 5 Tabel Kriteria CI = CI RC Dimana RC merupakan nilai random dari tabel 1. Tabel 1 RC n 1 2 3 4 5 6 7 R C 0.0 0 0.0 0 0.5 8 0.9 0 1.1 2 1.2 4 1,3 Jika CR < 0.1 maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria diberikan konsisten. Jika CR > 0.1, maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria tidak konsisten. Jadi apabila matriks kriteria tersebut tidak konsisten, maka pengisian nilainilai pada matrik berpasangan pada unsur kriteria maupun alternatif harus diulang. 14. Menyusun matriks baris antara alternatif versus kriteria yang isinya hasil perhitungan proses langkah 7, langkah 8 dan langkah 9. 15. Hasil akhir berupa prioritas global sebagai nilai yang digunakan oleh pengambilan keputusan sekor yang tertinggi. Tabel 2 Tabel Hasil Kuesioner Siswa 2 Tabel 6 Tabel Siswa Berprestasi Langkah-langkah Metode Analitycal Hierarky Process (AHP) dengan kriteria yang telah disediakan sebagai berikut : 1. Kriteria-kriteria yang diperlukan dalam skripsi ini ada 5 kriteria seperti tabel 7 Tabel 7 Bentuk Matriks Berpasangan 5 Jenis Kriteria 2. Nama calon Siswa Prestasi yang ditampilkan pada tabel 8. Keterangan nilai indikator: Sangat Buruk (SBr) = 0 Buruk (Br) = 0.25 Cukup (C) = 0.50 Baik (B) = 0.75 Sangat Baik (SB) = 1 Tabel 3 Nilai Kuesioner Siswa Berdasarkan Indikator 3. Proses perhitungan dan keluaran yang diharapkan untuk studi kasus pemilihan siswa prestasi. Masukan nilai pada matriks berpasangan 5 jenis kriteria. Tabel 9 Masukan dan Hasil Perhitungan Kriteria 16

Keterangan : cara mengisi elemen matrik sebagai berikut : a. Elemen a[i,i]=1 dimana i = 1,2,...,n.( untuk penelitian ini n = 5). b. Elemen segitiga atas sebagai input. c. Elemen segitiga bawah mempuyai rumus a[j,i]= 1 a[i,j ] untuk i j Setelah masukkan data tabel 9 dihasilkan nilai pembagian jumlah kolom yang rumusnya adalah masing-masing sel pada tabel 9 dibagi dengan jumlah kolom masing-masing. 4. Hasil nilai pembagian jumlah kolom ditampilkan seperti tabel 10. Tabel 10 Nilai Pembagian Jumlah Kolom 5. Setelah itu menghitung nilai-nilai kriteria tiap calon dengan rumus matriks pada tabel 11 dikalikan dengan matrriks pada tabel 13 dan ditampilkan pada tabel 15. Tabel 15 Prioritas Global Masing-Masing Calon Siswa Berprestasi 6. Kemudian langkah terakhir menghitung prioritas global dengan cara menjumlahkan baris pada tabel 15 di tampilkan pada tabel 16. Dari prioritas global dapat diketahui bahwa nilai terbesar adalah Indra yaitu 0,524467, maka Indra merupakan siswa prestasi diantara calon calon lainya merupakan pilihan pertama jika dilakukan pemilihan siswa prestasi. 4. IMPLEMENTASI Pada skripsi ini, sistem dibangun menggunakan Visual Basic 2008, berikut merupakan implementasi sistem dari langkah pertama hingga penentuan solusi: 1. Tampilan Form Menu Utama Tampilan ini merupakan tampilan dari form menu utama dimana berfungsi untuk melakukan pemanggilan terhadap form-form yang lain. Form Menu utama dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini : Gambar 1 Form Menu Utama 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperolah kesimpilan sebagai berikut : 1. Sistem pendukung keputusan yang sudah ada dapat mempermudah panitia dalam penentuan siswa berprestasi untuk mempercepat proses pemilihan siswa dengan cara menginput nilai-nilai dan langsung mendapatkan hasilnya, dibandingkan dengan sebelumnya berprestasi masih dengan cara manual dengan cara memberi pilihan pada siswa tanpa melihat kemampuan akademiknya 2. Perancangan metode AHP untuk penentuan siswa berprestasi bagi siswa-siswi dapat di terapkan dengan sangat baik dalam pengimplementasinya, AHP mampu menunjukan bahwa satu alternatif merupakan prioritas keputusan 3. Sistem pendukung keputusan yang dibangun tentang penentuan siswa berprestasi pada SMK NEGERI I RUNDING terdiri dari form utama dimana ada tombol admin, untuk masuk keadmin harus mengisi form login dan akan tampil form menu admin yang terdiri dari tiga pilihan didalamnya dan diisi dalam form data siswa lanjut form data kriteria dan form penilain dimana semua form itu dirancang menggunakan program Visual Studio 2008 dan MySql sebagai database 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diharapkan adalah 1. Sistem pendukung keputusan di SMK Negeri I Rundeng dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja sistem yang lebih baik serta optimal. 2. Sistem pendukung keputusan yang dibangun sesuai dengan metode yang dipilih untuk menentukan siswa berprestasi pada sekolah tersebut dapat dekembangkan dengan metode lain seperti WP, SAW, dan TOPSIS. 17

3. Penulis mensarankan adanya implementasi pembelajaran terhadap sistem apa bila terjadinya eror DAFTAR ISI 1. Kusrini. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, 2007. Yogyakarta: Andi. 2. Azhar. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Potensi Usaha Daerah Dengan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process). 2010. Tesis MTI UGM, Yogyakarta 3. Turban. Inforamtion Technology For Management. Transforming Organizations in the Digital Economi:5 Edition. 2004. 4. Suryadi, K. Sistem Pendukung Keputusan. 2013. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 5. Norton Terry. Learning C# by Developing Games with Unity 3D Beginner s Guide. 2012. Packt Publishing. Birmingham. 6. Whitten, Jeffrey L. Metode Desain dan Analisis Sistem, Edisi 6. 2004. Yogyakarta: Andi. 7. Turban. Decision Support System and Intelligent System (Terjemahan: Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid 1. 2011. Yogyakarta: Andi. 8. Henderi. Analysis and Design System with Unified Modelling Language (UML). 2008. Tangerang. 9. Irwanto, Djon. Perancangan Object Orientid Software dengan UML. 2007. Yogyakarta: Andi. 10. Miller, Randy. Practical UML : A Hands-On Introduction for Developers. 2008. Tersedia di : bdn.borland.com\article\31863.html. 18