PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN. (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUSAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh MADE SETIA HARINI

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh RAPENDA ESANTINO

PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA. (Artikel) Oleh IMRON ROSADI

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh NI WAYAN NILA SRI LESTARI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh IRA ROSITA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL KOOPERATIF TAI TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R.

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh YUDI SAPUTRA

PENGARUH METODE SOCRATIC CIRCLES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh NURMALA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL PBM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (ARTIKEL) Oleh RAISA RAMADHANI

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS. (Artikel) Oleh SILFI AULIYANTI

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

PENGARUH ACTIVE LERANING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh. Emilia Yuliani

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI KINGDOM PLANTAE OLEH SISWA. (Artikel) Oleh FERI PERNANDO

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh RENITA PRAHASTIANI

PENGARUH ACTIVE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh MADE OKTAVIA SRI RAHAYU

KUALITAS KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MEDIA POWER POINT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh WINA HALIMAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

PERBANDINGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP. (Artikel) Oleh DEWI OKTARIA

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA. (Artikel) Oleh KARTIKA AYU WULANDARI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2011 di SMP Negeri 1

PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS. (Artikel) Oleh PUTRI CHRIS YANTO

PENGGUNAAN STRATEGI PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh FEBI MULIA IBKA SARI

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh SARVIA TRISNIATI

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK JAMUR. (Artikel) Oleh Wulan Sari Irawati

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMA Negeri 7 Bandar

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA

yang ditetapkan di sekolah yaitu 100% siswa memperoleh nilai 65.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2013 di SMP Negeri 2

PENDAHULUAN. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim belajar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 25 Bandar Lampung pada bulan

I. METODE PENELITIAN. di SMPN 3 Tulang Bawang Tengah pada bulan Mei Bawang Tengah yang terdiri dari lima kelas. Sedangkan sampel dalam

PENGARUH LKS BERBANTUKAN WORD SQUARE MELALUI MODEL NHT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGGUNAAN POSTER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh RIA MUSTIKA

PENGARUH METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan Mei Tahun. Pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri 1 Talang Padang.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei di SMA Negeri 8 Bandar. Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh RELA KRISTIYAWANTI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 di

R 1 O 1 X 1 O 2 R 2 O 1 X 2 O 2

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh WELLY MENTARI

Susi Susanti 1*, Tri Jalmo 1, Berti Yolida 1 Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Lampung

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENGARUH STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari yaitu pada semester genap. Tahun pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri I Sekincau.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2012 tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Merbau Mataram pada 24-

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 13 Bandar Lampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan Febuari Tahun. Pelajaran 2012/2013 di MA AL-hikmah Bandar Lampung.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh SILVIA PRANA MAHKOTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember semester ganjil tahun. pelajaran 2013/2014 di SMP Muhammadiyah 1 Gisting.

PENGARUH PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA. (Artikel) Oleh. Sefty Goestira

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Punggur Kabupaten Lampung

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan November tahun

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester ganjil Tahun. Pelajaran 2012/2013 di SMA Persada Bandar Lampung.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh DIAS AMBARSARI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

Kelebihan model PBL menurut Pannen, Mustafa, Sekarwinahayu (2005:65) yaitu: fokus pada

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA. (Artikel) Oleh ERFINA TRIUTAMI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Transkripsi:

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN Dian Yustie Anggraeni 1, Arwin Achmad 2, Berti Yolida 2 e-mail: dian_yustie@yahoo.com. HP: 085279315562 ABSTRAK The purpose of this research to determine the effect of concept mapping to student s learning activities and conceptual understanding of living organization. The study design was a pretest-posttest equivalent group. Samples were VII E and VII F grades selected by cluster random sampling. The quantitative data obtained from the average of pretest, posttest and N-gain that were analyzed using T test and U test. The qualitative data were description of learning activities. The result showed that the students activities were increase. The student s conceptual understanding also increase with the average value of N-gain (72,44). So, it can be concluded that the using of concept mapping gave significant effect to increase student s learning activity and conceptual understanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik pencatatan pemetaan konsep terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep pada materi pokok organisasi kehidupan oleh siswa. Desain penelitian ini adalah pretes postes ekuivalen. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII E dan VII F yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain yang dianalisis secara statistik menggunakan uji T dan uji U. Data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar mengalami peningkatan. Penguasaan konsep siswa juga mengalami peningkatan dengan rata-rata N-gain (72,44). Dengan demikian, pembelajaran pemetaan konsep berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa. Kata kunci : teknik pencatatan pemetaan konsep, aktivitas belajar, penguasaan konsep, organisasi kehidupan 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi 2 Dosen Pembimbing

PENDAHULUAN Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia masih sangat kurang memuaskan. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan menerapkan KTSP, suatu kurikulum yang diharapkan dapat mengangkat kompetensi siswa secara utuh. Selain itu juga adanya peningkatan mutu komponen pendidikan, baik berupa fasilitas maupun tenaga pengajar (guru) (Hanafiah dan Suhana, 2009: 106). Penerapan KTSP menjadi tantangan bagi guru untuk meningkatkan kualitasnya sebagai tenaga pendidik. Guru dituntut mengoptimalkan seluruh peran yang harus dilaksanakannya dalam proses pembelajaran. Namun belum semua guru dapat mengoptimalkan perannya tersebut. Seperti hasil observasi yang telah dilakukan di SMPN 10 Bandar Lampung, guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah yang membuat siswa cenderung kurang tertarik untuk belajar. Siswa lebih banyak menerima informasi dari guru sehingga siswa kurang termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Diketahui pula bahwa selama ini guru kurang memberdayakan aktivitas belajar, misalnya mengajukan pertanyaan terhadap suatu materi pokok dan pemahaman suatu konsep oleh siswa secara optimal. Dari hasil observasi juga diketahui salah satu pokok bahasan mata pelajaran Biologi pada siswa SMP kelas VII semester genap tahun ajaran 2010/2011, yaitu organisasi kehidupan terdapat 56% atau 19 siswa kelas VII yang tidak dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah, yaitu mencapai nilai 70.

Hal ini berarti metode pembelajaran yang digunakan guru belum dapat mencapai karakteristik materi organisasi kehidupan sehingga penulis memandang perlu adanya inovasi dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik antara lain dengan pemetaan konsep Pembelajaran melalui peta konsep membelajarkan siswa untuk membentuk suatu pemahaman dari suatu informasi, fakta dan konsep. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Maryam (2009: ii) menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami konsep sistem pencernaan makanan dengan penerapan metode pembelajaran pemetaan konsep. eksperimen dan kelas kontrol. Persentase aktivitas belajar siswa menggunakan metode pemetaan konsep lebih tinggi yaitu 79,5% dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 60,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik pencatatan pemetaan konsep terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012 di SMP Negeri 10 Bandar Lampung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel tersebut adalah siswa-siswi kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan siswa-siswi kelas VII F sebagai kelas kontrol. Pembelajaran menggunakan peta konsep juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Nurasiah (2011: iii) yang menunjukkan adanya perbedaan aktivitas belajar siswa untuk materi pokok ekosistem pada kelas Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretespostes ekuivalen. Kelas eksperimen maupun kontrol menggunakan kelas dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan teknik pencatatan pemetaan konsep, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Hasil

pretes dan postes pada kedua kelompok subyek lalu dibandingkan. Data kuantitatif berupa N-gain diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan postes yang dianalisis secara statistik menggunakan uji t dan uji-u. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi berupa data aktivitas belajar siswa yang dianalisis secara deskriptif. Struktur penelitian sebagai berikut : I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 Keterangan : I = kelompok eksperimen; II = kelompok kontrol; O 1 = pretes O 2 = postes; X = perlakuan teknik pencatatan pemetaan konsep C = perlakuan metode diskusi. (dimodifikasi dari Riyanto, 2001: 43) Gambar 1. Desain pretes postes ekuivalen HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik pencatatan pemetaan konsep terhadap aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok Organisasi Kehidupan. Pengambilan data aktivitas belajar siswa dilakukan dengan mengisi lembar observasi, diketahui bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Data hasil observasi aktivitas siswa tersaji pada tabel 1. Tabel 1. Rata-rata aktivitas belajar siswa Aspek Kelas Kelas N yang Eksperimen Kontrol o diamati (%) K (%) K 1 A 77,28 T 74,87 S 2 B 74,25 S 60,11 S 3 C 73,74 S 69,70 S 4 D 74,25 S 70,75 S 5 E 84,85 T 70,71 S Ratarata 76,87 T 74,25 S Keterangan : A = Mengajukan pertanyaan B = Membaca buku yang relevan C = Memberikan ide/pendapat D = Bertukar informasi E = Bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok; P: Pertemuan; K: Kategori; ST: Sangat Tinggi; T: Tinggi; S: Sedang. Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa persentase hasil rata-rata keseluruhan aktivitas siswa dinyatakan bahwa aktivitas pada kelas yang menggunakan teknik pencatatan pemetaan konsep memiliki kriteria lebih tinggi dibandingkan pada kelas tanpa pemetaan konsep. Penguasaan konsep oleh siswa diperoleh dari pretes dan postes pada materi pokok Organisasi Kehidupan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai pretes dan postes

kemudian dihitung selisihnya sehingga diperoleh N-Gain. Hasil selanjutnya dianalisis secara statistik untuk mengetahui taraf signifikan dari penggunaan teknik pencatatan pemetaan konsep dengan menggunakan uji t dan uji U yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas data. Data selengkapnya tersaji pada tabel 2. postes dan N-gain oleh siswa berbeda signifikan, artinya penguasaan konsep antara siswa kelas eksperimen yang pemetaan konsep dengan kelas kontrol berbeda signifikan. Peningkatan hasil belajar kognitif siswa tiap indikator setelah pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tersaji pada tabel 3. Tabel 2. Hasil analisis statistik penguasaan konsep Data Pretes Postes N-gain X ± Sd Uji N Uji H Uji t1 Uji t2 Uji U Eks 3,28± 6,21 (0,368) (0,154) TBN - - - Kon trol 2,27± 5,79 (0,410) (0,154) TBN Eks 72,92± 11,83 (0,120) < (0,154) BN Kon trol 64,3± 8,87 (0,119) < (0,154) BN F h(1,225) < F t (2,788) Homogen t h(3,336) t t(1,998) Berbeda Signifikan t h (48,158) t t (2,038) Eksperimen Lebih Tinggi dari Kontrol p (0,360) (0,05) - - Eks 72,4± 11,39 (0,130) < (0,154) BN Kon trol 63,4± 8,99 (0,094) < (0,167) BN F h(0,865) < F t(2,788) Homogen t h(3,553) t t(1,998) Berbeda Signifikan t h (48,114) t t(2,038) Eksperimen Lebih Tinggi dari kontrol Tabel 3. Hasil analisis rata-rata N-gain setiap indikator penguasaan konsep Indi X ± Kls kator Sd C1 E 77,46 ± 19,26 K 59,56 ± 12,70 C2 E 81,96 ± 7,58 Uji N Uji U Ket it (0,165) it (0,352) it (0,420) p (0,000< 0,05) p (0,093 0,05) BS BTS K 76,98 ± 11,18 it (0,291) C3 E 100±0 Konstan --- BTS K 100±0 Konstan it (0,304) C4 E 53,14 ± 16,19 K 50,16 ± 14,20 it (0,314) p (0,755 0,05) BTS Ket: E: eksperimen; K: kontrol; uji N: uji normalitas; p: probabilitas; BS: berbeda signifikan; BTS: berbeda tidak signifikan Ket Berbeda Tidak Signifikan Berbeda Signifikan Berbeda Signifikan Ket: Uji N: uji Normalitas; Uji H: uji Homogenitas; X: rata-rata; Sd: Standar Deviasi; TBN: tidak berdistribusi normal; BN: berdistribusi normal; p = Probabilitas. Berdasarkan Tabel 2 diketahui nilai rata-rata pretes berbeda tidak signifikan sedangkan nilai rata-rata Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa rata-rata N-gain pada setiap indikator penguasaan konsep pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Data menunjukkan bahwa itung abel yang artinya data berdistribusi tidak normal sehingga

selanjutnya dilakukan uji U. Dari hasil uji U, terlihat probabilitas hasil uji U terhadap N-gain C1 kurang dari 0,05, sehingga H 0 ditolak yang artinya ada perbedaan signifikan pada indikator C1 antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Penelitian ini diawali dengan melakukan pengukuran kemampuan awal siswa pada kedua kelas untuk materi pokok organisasi kehidupan melalui pretes. Hasil analisis ter-hadap nilai rata-rata pretes (Tabel 2) pada kedua kelas adalah sama. Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan teknik pencatatan pemetaan konsep sedangkan kelas kontrol tanpa pemetaan konsep. Setelah dilakukan postes, kemudian dilakukan uji t dan uji U terhadap nilai pretes, postes dan N-gain untuk mengetahui perbedaan peningkatan penguasaan konsep oleh siswa. Berdasarkan hasil analisis uji t dan uji U tersebut diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelas tersebut. Peningkatan penguasaan konsep oleh siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan pemetaan konsep ini, sesuai dengan hasil penelitian Nurasiah (2001: iii) pada siswa kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung bahwa penggunaan peta konsep dalam pembelajaran Biologi dapat meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa. Nilai siswa mengalami peningkatan dari nilai pretes ke nilai postes. Kelas yang pembelajarannya menggunakan teknik pencatatan pemetaan konsep menunjukkan bahwa siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Rata-rata penguasaan konsep (gain score) siswa pada kelas eksperimen yaitu kelas yang pemetaan konsep adalah 72,44 sedangkan pada kelas yang pembelajarannya tanpa meng-gunakan teknik pencatatan pemetaan konsep yaitu 63,47. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki rata-rata penguasaan konsep yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar tanpa menggunakan teknik pencatatan pemetaan konsep.

Pada kelas yang belajar tanpa pemetaan konsep, penguasaan konsepnya lebih rendah dibandingkan dengan kelas yang pembelajarannya pemetaan konsep. Pada kelas ini, siswa hanya berdiskusi mengerjakan dan membahas LKS tanpa menyusun informasi yang diperoleh dalam peta konsep. Kemudian salah satu dari perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang telah diperoleh. Dengan demikian, siswa tidak mampu membangun sendiri pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam suatu susunan yang lebih konkret yang dapat mempermudah siswa mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik pencatatan pemetaan konsep dalam proses pembelajaran lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa. Rata-rata peningkatan penguasaan konsep tertinggi terjadi pada indikator C2 yaitu pemahaman. Teknik pencatatan pemetaan konsep membantu siswa menangkap ide atau informasi yang terkandung dalam LKS dengan jelas sehingga siswa dapat dengan mudah memahami suatu konsep. Hal ini didukung dengan tingginya aktivitas bertanya siswa saat proses pembelajaran baik itu bertanya kepada teman sekelompoknya maupun kepada guru. Peningkatan penguasaan konsep pada indikator C3 tidak terlihat adanya perbedaan untuk perhitungan dan analisisnya. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya perbedaan nilai indikator C3 antara kelas eksperimen maupun kelas kontrol baik itu saat pretes maupun postes sehingga perhitungan dan analisisnya menunjukkan hasil yang konstan dengan nilai rata-rata dan standar deviasi yang sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penggunaan teknik pencatatan pemetaan konsep juga memengaruhi aktivitas belajar siswa. Karena penguasaan konsep dan kemampuan siswa dapat juga terlihat dari aktivitas belajarnya selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan Tabel 1, aktivitas siswa pada kelas eksperimen persentasenya masuk dalam kategori tinggi dalam

beberapa aspek yaitu aspek mengajukan pertanyaan dan aspek bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Sedangkan aktivitas siswa pada kelas kontrol persentasenya tergolong dalam kategori sedang baik itu aspek mengajukan pertanyaan, membaca buku yang relevan terhadap materi, memberikan ide atau pendapat, bertukar informasi dan aspek bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Hasil analisis data dapat menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pemetaaan konsep dapat mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran yang berdampak meningkatkan aktivitas belajar. Dengan demikian jelas bahwa dalam pembelajaran, siswa harus aktif berbuat agar proses belajar berlangsung dengan baik, hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2003 : 95), yakni dalam proses belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Dari beberapa uraian di atas terlihat bahwa penggunaan teknik pembelajaran yang diterapkan berpengaruh signifikan terhadap penguasaan konsep siswa dan terjadi perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal tersebut disebabkan karena siswa pada kelas eksperimen dilatih untuk mencari dan memahami sendiri konsep pembelajaran yang benar sehingga siswa cenderung lebih aktif dan bersemangat dalam pembelajaran. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep dan aktivitas belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan teknik pencatatan pemetaan konsep berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok Organisasi Kehidupan oleh siswa kelas VII SMPN 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Penggunaan teknik pencatatan pemetaan konsep berpengaruh signifikan dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi pokok Organisasi

Kehidupan oleh siswa kelas VII SMPN 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012. 3. Rata-rata penguasaan konsep oleh siswa dengan menggunakan teknik pencatatan pemetaan konsep lebih tinggi dibandingkan rata-rata penguasaan konsep oleh siswa dengan menggunakan metode diskusi pada materi pokok organisasi kehidupan. Beberapa saran yang dapat diberikan dalam untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1. Dalam pelaksanaanya, guru harus dapat membimbing siswa dalam menyusun peta konsep dengan baik dengan cara mendatangi setiap kelompok, banyak memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, lebih tegas agar siswa tidak melakukan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran, lebih menguasai kelas saat siswa menyusun peta konsep di papan tulis dan memberikan tugas membuat peta konsep agar siswa lebih terlatih dalam membuat peta konsep. 2. Bagi guru atau peneliti yang hendak menerapkan teknik pencatatan pemetaan konsep hendaknya merancang kesesuaian waktu dengan materi pokok agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Hanafiah, N dan C. Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Maryam, S. 2009. Pengaruh Metode Pemetaan Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan (Skripsi). Bandar Lampung: FKIP Unila. Nurasiah, S. 2011. Pengaruh Penggunaan Peta Konsep Terhadap Penguasaan Materi Pada Materi Pokok Ekosistem Pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011 (Skripsi). Bandar Lampung: FKIP Unila. Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Rajawali Press. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Mendiknas. 2003.