BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. 1. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

Jenis Kelamin. Umur : tahun

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan merugikan masyarakat (Bambang Waluyo, 2008: 1). dengan judi togel, yang saat ini masih marak di Kabupaten Banyumas.

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM MENANGGULANGI PERJUDIAN DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. Skripsi Oleh: SUNARNO NIM: X

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

2008, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tenta

BAB I PENDAHULUAN. misalnya kecanduan alkohol, obat-obatan terlarang, Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan alkohol dan

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia bertindak dan bertingkah

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PREKTEK ARISAN DI KOPERASI MITRA BAHAGIA DINOYO DEKET LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun yang benar-benar menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia serta

BAB IV TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR :191/PID.B/2016/PN.PDG

I. PENDAHULUAN. sangat sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita bahkan kita sendiri pernah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Nanggroe Aceh Darussalam dikenal dengan sebutan Seramoe Mekkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

UPAYA KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PERJUDIAN DI WILAYAH HUKUM POLRES BOYOLALI

BAB IV. A. Sanksi hukum terhadap tindak pidana bagi orang tua atau wali dari. pecandu narkotika yang belum cukup umur menurut pasal 86 Undangundang

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN PERMAINAN JUDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

sendiri diatur dalam pasak 303 ayat (3) KUHP yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN MAKSIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sesuai dengan moral dan cara hidup yang diharapkan oleh ajaran

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronik (sulit disembuhkan) yang berulang kali kambuh yang hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya arus modernisasi serta cepatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penggunaan dan penjualan minuman beralkohol dirasa sudah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TENTANG PERJUDIAN TOGEL MELALUI MEDIA INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. dan kodratnya. Karena itu anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam diri manusia selalu terdapat ketidak puasan, oleh sebab itu ia akan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

PEMIDANAAN TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

PERJUDIAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

BAB I PENAHULUHAN. norma dan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Setiap perbutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali pelanggaran terhadap

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskriptif untuk masing-masing variabel penelitian, dan uji korelasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

I. PENDAHULUAN. hidup sebagai makhluk sosial, melakukan relasi dengan manusia lain karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimana keturunan tersebut secara biologis berasal dari sel telur laki-laki yang kemudian

MAKALAH NARKOBA. : Bpk.Kalis Purwanto : Hadi Syah Putra NIM :

LAMPIRAN 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

STUDI KRITIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANGKINANG PERKARA NO 01/PID.B/2013/PN.BKN TENTANG NARKOTIKA PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Allah telah menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. Nations Office Drugs and Crime pada tahun 2009 melaporkan ada 149

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VI/2008

BAB I PENDAHULUAN. paling dominan adalah semakin terpuruknya nilai-nilai perekonomian yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Khutbah Jum'at. Hukum & Bahaya Minuman Keras. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan masyarakat, demikian juga halnya dengan daerah-daerah yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

RechtsVinding Online

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dikarenakan berpengaruh langsung pada lingkungan. Kenyataan yang ada

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud penegakan hak asasi manusia yang melekat pada diri. agar mendapatkan hukuman yang setimpal.

HUKUM PIDANA TRANSNASIONAL. Dr Trisno Raharjo, S.H. M.Hum

FUNGSI DAN KEDUDUKAN SAKSI A DE CHARGE DALAM PERADILAN PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkan manusia

EKONOMI SYARIAH PERTEMUAN KE LIMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

I. PENDAHULUAN. berlainan tetapi tetap saja modusnya dinilai sama. Semakin lama kejahatan di ibu

yang tersendiri yang terpisah dari Peradilan umum. 1

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN. TENTANG PERLINDUNGAN UMAT BERAGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI PIDANA PELANGGARAN HAK PEMEGANG PATEN MENURUT UU NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam

Perundangan Zaman Rasulullah. Prinsip2 Asas Perundangan Islam:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara hukum Pasal 24 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. luasnya pergaulan internasional atau antar negara adalah adanya praktek

PARTISIPASI PEMILIH PADA PEMILIHAN GUBERNUR RIAU TAHUN MENURUT TINJAUAN FIQIH SIYASAH (STUDI KASUS DI DESA TANJUNG SAWIT KABUPATEN KAMPAR)

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi di belahan dunia dengan secara

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan

LARANGAN NIKAH SASOTIO (SUMPAH SETIA) PADA ADAT MASYARAKAT DESA RANAH DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 68, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi merupakan salah satu hakasasi warga negara dalam menyampaikan pendapat terhadap segala bentuk peristiwa maupun permasalahan yang ada di sekitar lingkungan mereka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara terhadap sesuatu yang mereka lihat yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. 1 Dalam kehidupan berkewarganegaraan yang baik, setiap warga negara harus taat dan patuh terhadap ketentuan perundang-undangan dan hukum yang berlaku sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. 2 Salah satu bentuk partisipasi warga negara terhadap penyimpangan yang ada adalah perilaku berjudi yang banyak merugikan dan membuat keresahan dalam masyarakat serta dapat merusak moral generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Hak Asasi Manusia (HAM) dalam mengemukakan pendapat dan kewajiban warga negara dalam membela bangsa dan Negara, baik dari ancaman luar maupun ancaman dari dalam bangsa itu sendiri merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap warga negara. Perjudian yang terjadi dalam masyarakat merupakan salah satu ancaman untuk negara yang berasal dari dalam, karena dapat merusak akhlak generasi mudanya agar terjerumus kedalam perbuatan yang negatif dalam kehidupan berbangsa dan 1 Samuel. P. Huntington, Partisipasi Politik, (Jakarta: Rineka Cipta, 1975), h. 78 2 Kansil, C.S.T, Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi, (Jakarta : Pradnya Pramita, 2003), h. 76 1

2 bernegara, untuk itu sebagai generasi penerus bangsa warga negara harus menjaga segala bentuk ancaman yang ada baik dari luar maupun dari dalam bangsa sendiri. Partisipasi warga masyarakatdesa Limau Manis sekarang ini sedang mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh kesukaan warganya dalam bermain judi khususnya di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, dimana warganya suka bermain judi dengan alasan hobi dan ingin mendapatkan uang yang cepat tanpa harus mengeluarkan tenaga serta dijadikan ajang berkumpul sesama teman dan dijadikan arena taruhan. 3 Adapun bentuk perjudian yang mereka lakukan antara lain seperti :domino, dan kartu remi. Perjudian merupakan perilaku yang tidak baik dimana perjudian tersebut dapat merusak moral warga Desa Limau Manis yang diwujudkan dengan hilangnya rasa toleransi antar sesama warga, pudarnya rasa persatuan dan kesatuan, hilangnya rasa persaudaraan antar sesama warga negara yang satu dengan warga negara yang lainnya. Meskipun aparat keamanan menyatakan perang terhadap berbagai praktek perjudian yang ada dimasyarakat, namun dalam kenyataannya masih banyak tempat-tempat perjudian yang masih beroperasi. Adapun upaya dalam memberantas perjudian akan menjadi sia-sia tanpa diiringi dengan komitmen yang jelas. Fakta yang ada dalam lapangan menunjukkan bahwa praktek perjudian yang mencolok bisa beroperasi selama bertahun-tahun dan tidak mengherankan bila aparat keamanan dianggap bersikap diskriminasi dalam 3 Yunizar, warga, wawancara, di Desa Limau Manis, tanggal 06 Januari 2014

3 memberantas perjudian dalam masyarakat, karena dalam penutupan tempat perjudian tidak pernah berlangsung permanen melainkan penutupan sementara hanya bertujuan untuk menaikkan nilai kompromi dengan aparat. Wujud kompromi berupa upeti yang dilakukan oleh bandar judi kepada aparat dengan tujuan untuk memperlancar bisnis perjudian sebagai uang keamanan yang sudah sangat lazim dilakukan dalam bisnis perjudian. Masyarakat Limau Manis100% beragama Islam, namun merupakan hal yang ironis apabila masyarakatnya melakukan perjudian karena sudah jelas perjudian menurut hukum Islam apapun bentuk dan wujud dari perjudian tersebut adalah hukumnya haram dan dilarang oleh AllahSWT, sebagaimana firmannya : Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang.maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS.al-Maidah : 90-91). 4 2007), h. 123 4 Departemen Agama RI, al-quran dan Terjemahan, (Jakarta : PT. Tiga Serangkai,

4 Dalam firman Allah SWT di atas sudah jelas bahwa segala sesuatu bentuk dari perjudian yang dilakukan itu dilarang keras dalam ajaran agama Islam. Karena perjudian dapat menimbulkan permusuhan, perasaan benci, iri hati dan dengki kepada sesamanya.antara manfaat dan kerugian yang dapat ambil dari perjudian lebih banyak kerugian yang diperoleh. Sebagai warga negara yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka sudah seharusnya membekali diri sendiri dengan ajaran agama dan ketaatan terhadap penciptanya yang harus diterapkan dalam berperilaku dikehidupan sehari-hari, baik dilingkungan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Jadi sudah seharusnya sebagai warga negara taat pada hukum, harus menjauhi dan tidak mendekati praktek perjudian karena lebih banyak kerugian yang peroleh dibandingkan dengan manfaat yang akan dapatkan, baik dalam kehidupan didunia maupun diakhirat nanti. Sebagai warga negara yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa tidak boleh tertipu dengan tipu daya dan kenikmatan di dunia karena itu merupakan siasat dari syaitan untuk menjerumuskan umat manusia kedalam lembah kesengsaraan. Kemudian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dalam pasal 303 ayat 1 yang melarang tegas dan diancam hukuman dengan hukuman penjara dan denda. Pada pasal ini dijelaskan: 5 Diancam denda pidana penjara selama-lamanya sepuluh tahun atau denda setinggi-tingginya dua puluh lima juta rupiah (Rp. 25.000.000-), barang siapa tanpa mendapatkan izin: 5 Soesilo, R, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, (Bogor : Politera1, 986), h. 182

5 1. Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk bermain perjudian dan menjadikan sebagai mata pencaharian, atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan itu. 2. Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan kepada khalayak ramai untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan itu dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan itu adanya suatu syarat atau dipenuhi suatu tata cara. 3. Menjadikan turut serta dalam permainan judi sebagai mata pencaharian. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang pemuka masyarat, ia mengatakan bahwa kenyataan yang terjadi dan berkembang dalam masyarakat desa Limau Manis banyak terjadi perjudian diantara : domino, kartu remi dan sebagainya, padahal di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar 100% penduduknya memeluk agama Islam dan banyak didirikan masjid-masjid sebagai tempat beribadah, perkumpulan pengajian, Ikatan remaja masjid, namun kurang diminati oleh warga masyarakat. 6 Tetapi dalam realitas dilapangan banyak warga masyarakat yang ikut terjun langsung dalam arena perjudian yang semakin lama semakin mengkhawatirkan dan dapat menjerumuskan kelembah kesengsaraan baik didunia maupun diakhirat. Sehubungan dengan permasalahan sosial tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul:partisipasi Warga Desa Limau Manis Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Dalam Menanggulangi Perjudian Menurut Fiqh Siyasah. 6 Safaruddin, Tokoh Masyarakat, Wawancara, 12 September 2014

6 B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis membatasi masalah yang akan diteliti adalah Partisipasi Warga Desa Limau ManisKecamatan Kampar Kabupaten Kampar Dalam Menanggulangi Perjudian Menurut Fiqh Siyasah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis dapat memberikan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa faktor penyebab sering terjadi perjudian di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar? 2. Bagaimana bentuk partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian? 3. Bagaimana tinjauan Fiqih Siyasah terhadap partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui faktor penyebab sering terjadi perjudian di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar b. Untuk mengetahui bentuk partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian c. Untuk mengetahui tinjauan Fiqih Siyasah terhadap partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian 2. Kegunaan Penelitian

7 a. Untuk mengetahui faktor penyebab sering terjadi perjudian di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. b. Untuk mengetahui bentuk partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian. c. Untuk mengetahui tinjauan Fiqih Siyasah terhadap partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian. d. Bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan penulis serta menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis peroleh selama di perkuliahan. e. Bagi penegak hukum, hasil penelitian ini dapat di jadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam menegakkan serta menerapkan aturan hukum terhadap pelaku perjudian serta upaya-upaya penanggulangannya. f. Sebagai karya tulis dalam melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana syari ah pada Fakultas Syari ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bersifat lapangan (Field Research) yang berlokasi di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar.Pertimbangan penulis untuk menjadikan lokasi ini sebagai tempat penelitian, karena penulis tinggal di desa tersebut,sehinggamemudahkan dari segi pembiayaan dan waktu.

8 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah masyarakat Desa Limau Manisyang melakukanperjudian, serta yang menjadi objek penelitian ini adalah partisipasi masyarakat dalam menanggulangi perjudian di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dalam pandangan fiqh siyasah. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah warga masyarakat dan yang melakukan perjudian. Karena populasinya tidak di ketahui maka penulis mengambil sampel sebanyak 20 orang yaitu 10 para pelaku perjudian, dan 10 orang warga masyarakat (pemerintahan desa, pemuka adat, tokoh masyarakat, dan masyarakat biasa) yang ada di Desa Limau Manis dilakukan secara Rondam sampling yaitu memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang tepat. 4. Sumber Data a. Data primer, yaitu data yang diambil dari masyarakat yang dijadikan sebagai responden dan yang berhubungan penelitian ini. b. Data sekunder, yaitu literatur yang berkaitan dengan pembahasan yang diteliti, yaitu berupa buku-buku ilmiah yang mendukung penelitian ini. 5. Metode Pengumpulan Data

9 a. Wawancara, yaitu penulis mengadakan wawancara secara langsung dengan para penjudi dan warga masyarakat setempat. b. Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan secara langsung ke lapangan tentang objek penelitian yaitu partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian. 6. Metode Penulisan a. Deskriptif, yaitu menggambarkan masalah-masalah yang dibahas berdasarkan data yang diproleh kemudian dianalisa. b. Deduktif, yaitu mengemukakan data-data yang bersifat umum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dianalisa dan ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. c. Induktif, yaitu, mengemukakan data-data yang bersifat khusus yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dianalisa dan ditarik kesimpulan yang bersifat umum. 7. Analisa Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yaitu data yang sudah terkumpul di klasifikasikan ke dalam kategori-kategori berdasarkan persamaan jenis data yang kemudian data tersebut di uraikan lalu di bandingkan antara satu dengan yang lainnya sehingga di peroleh gambaran yang utuh tentang masalah yang di teliti. F. Sistematika Penulisan

10 Demi terarahnya dan memudahkan dalam memahami tulisan ini,maka penulisan skripsi ini penulis bagi dalam lima bab terdiri dari beberapa pasal yang kesemuanyamerupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. BAB I : PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang masalah, Batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, yang menjelaskan sejarah, struktur pemerintahan Desa Limau Manis 2013-2019, potensi sumber daya alam, kondisi geografis dan demografis, kondisi pendidikan, kehidupan beragama, sosial ekonomi masyarakat dan adat istiadat. BAB III : TINJAUN TOERITIS, yang meliputi pengertian partisipasi, macam-macam partisipasi, syarat tumbuhnya partisipasi, pengertian warga negara, hak dan kewajiban warga negara Indonesia, partisipasi warga negara, perjudian dalam pandangan Islam dan perjudian menurut undang-undang BAB IV : HASIL PENELITIAN, yang meliputi faktor penyebab sering terjadi perjudian di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, bentuk partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian dan tinjauan Fiqih Siyasah terhadap partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian. BAB V : KESIMPULAN, yang meliputi kesimpulan dan Saran

11 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN