Kesehatan tentang Antenatal Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Pengaruh Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuann Dan Sikap Siswa SMP Negeri 08 Bitung

Pengaruh Penyuluhan Tentang Senam Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Posyandu Terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Balita Di Kelurahan Pinokalan Kecamatan Ranowulu Kota Bitung

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menurunkan Angka Kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan Ibu. adalah dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS KADER POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN


ABSTRAK. Pengetahuan, Sikap dan Pendidika, PWS-KIA di Puskesmas. Volume 2 Nomor 2. Juli Desember JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan ISSN :

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rizka Artanti. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

BAB I PENDAHULUAN. orangan, keluarga maupun masyarakat. Pelayanan antenatal adalah pelayanan

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap permasalahan keluarga berencana. Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NK KBS) menjadi visi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen tersebut pre experimental designs (Notoatmodjo, 2010). 01 X 02

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Hubungan Pengetahuann dan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih

Restu Yuliani 1, Evawany Y Aritonang 2, Syarifah 2. Alumni Program Pascasarjana IKM FKM-USU, Medan 2. Staf Pengajar IKM FKM-USU, Medan.

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kurangnya Kunjungan Anak Balita Di Posyandu

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

Transkripsi:

Pengaruh Promosi Kesehatan tentang Antenatal Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Rembang Samsia, Sandra Tombokan, Syuul Adam Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRAK Latar Belakang : Masalah kesehatan ibu erat kaitannya dengan ibu hamil, yang banyak memberikan kontribusi terhadap angka kematian ibu saat ini, kematian ibu hamil dapat di cegah bila ibu hamil mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai antenatal care atau pemeriksaan kehamilan mengakibatkan kurang pedulinya ibu hamil tentang kesehatan dirinya dan bayi yang di kandungnya. Menurut data yang di peroleh pada bulan januari 2013 Puskesmas Pintu Kota tahun 2011 dan tahun 2012 cakupan K1 dan K4 kurang dari target capaian 95%. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan dan mengindentifikasi pengetahuann ibu hamil sesudah diberikan serta menganalisa pengaruh promosi kesehatan tentang antenatal care terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Metode : penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang berupaya mencari pengaruh antara variabel. Deskriptif analitik ini menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Postest dengan jumlah populasi 128 orang dan sampel 57 responden. Teknik analisis data menggunakann uji Paired Samples T Test. Hasil : menunjukkan nilaii pengetahuan sebelum diberikan promosi kesehatan rata-rata berpengetahuan kurang sebesar 9,25% dan setelah diberikan promosi kesehatan pengetahuan responden rata-rata pengetahuann baik sebesar 18,96%. Analisa data menunjukkan signifikansi lebih kecil dari (p=0,000<0,05). Kata kunci : Promosi Kesehatan, Antenatal care, Peningkatan Pengetahuann PENDAHULUAN Menurut SDKI 2007, Angka kematian ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) merupakan indikator tingkat kesehatan wanita sekaligus indikator kesejateraan suatu bangsa. Departemen Kesehatan RI memberi perhatian untuk kesehatan dan kesejatraan ibu, sebagai upaya untuk menurunkan AKI yang masih tinggi di Indonesia di bandingkan dengan negaranegara ASEAN. Saat ini AKI di Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran Pendidikan kesehatan atau yang disebut dengan istilah promosi kesehatan, kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan prilaku maka promosi kesehatan tidak hanya untuk perubahan prilaku tetapi juga perubahan lingkungan yang memanifestasi perubahan prilaku tersebut. Disamping itu promosi kesehatan lebih menekankan kepada peningkatan kemampuan hidup sehat, bukan sekedar prilaku sehat. Promosi kesehatan di Indonesia telah mempunyai visi, misi, dan strategi yang jelas, sebagai mana tertuang dalam SK Menkes RI NO.1193/2004 tentang kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Visi, misi tersebut sejalan bersama program kesehatan lainnya mengisi pembangunan kesehatan dalam kerangka paradigma sehat menuju visi Indonesia Sehat. (1) Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen global untuk mencapai kehidupan yang lebih baik 21

serta kerangka pijakan yang di gunakan untuk mencapai target-target pembangunan pada tahun 2015. Target- delapan target yang akan dicapai meliputi isu strategi dalam pembangunan manusia, diantaranya penurunan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, mengurangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya. Masalah kesehatan ibu erat kaitannya dengan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang banyak memberikan kontribusi terhadap angka kematian ibu saat ini yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Kematian ibu dapat dicegah, bila ibu hamil mendapatkan kualitas pelayanan antenatal care yang baik. Kunjungan antenatal care adalah kontak ibu hamil dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan standart. Hasil pelayanan antenatal care dapat dilihat dari cakupan kunjungan pertama (K1) dan kunjungan (K4). Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama kefasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan antenatal care sesuai dengan standar pelayanan. (2) Hal ini menjadi tanggung jawab bersama serta memerlukan adanya upaya aktif dalam meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil minimal empat kali ke tempat pelayanan kesehatan karena setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah/komplikasi setiap saat, itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan / pemeriksaan selama kehamilan. (3) Kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengetahuan, pendidikan, jarak puskesmas, keterpaparan media, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan. (4) Berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara tahun 2010 cakupan K1 (96%), K4 (87%), tahun 2011 cakupan K1 (94,1%), K4 (83,4%) dan tahun 20122 K1 (95,8% ), K4 (91,1%), dimana targett Nasional K1 dan K4 (95%), Data Dinas Keshatan Bitung pada tahun 2010 cakupan K1 (96%), K4 (88%), tahun 2011 K1(100%), K4 (95,6%) dan tahun 2012 K1 (100%), K4 (97.16%) walaupun telah mencapai target yang di tetapkan 95%, tapi masih ada Puskesmas yang belum mencapai target. Capaian kunjungan K1 dan K4 di sembilan Puskesmas yang ada di Kota Bitung tahun 2012 : Puskesmas Sagerat K1 (100%), K4 (95%), Puskesmas Danowudu K1 (100%), K4 (100%), Puskemas Girian weru K1 (100%), K4 (100%), Puskesmas Paceda K1(98%), K4 (95%), Puskesmas Bitung Barat K1 (100%), K4 (100%), Puskesmas Pintu Kota K1 (76%), K4 (71%), Puskesmas Papusungann K1 (93%), K4 (79%), Puskesmas Aertembaga K1 (95 %), K4 (95%), Puskesmas Tinombala K1 (100%), K4 (100%). Walaupun sebagian besar Puskesmas telah mencapai target yang di tetapkan (95%) tapi masih ada ada Puskesmas yang belum mencapai target diantaranya Puskesmas Pintu Kota. Menurut data Puskesmas Pintu Kota tahun 2011 cakupan kunjungan ibu hamil K1 (71%), K4 (68,71%) sedangkan pada tahun 2012 cakupan kunjungan K1 (76%), 22

K4 (7 1%) ternyata cakupanan ini masih rendah dari target capaian (95% 5%). Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Pintu Kota, pada bulan Januari 2013, dari 128 ibu hamil di dapati sebanyak 56 ibu hamil yang tidak teratur melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas yang terdiri dari 36 ibu hamil trimester II yang melakukan pemeriksaan kehamilan satu kali dan 20 ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan kehamilan satu kali. Dari wawancara dengan beberapa ibu hamil alasan mereka tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur karena ibu tidak mengetahui waktu interval pemeriksaan kehamilan dan manfaat pemeriksaan kehamilan. METODE Metode penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang berupaya mencari pengaruh antara variabel. menggunakan desain penelitian One-Group Pretest- pengaruh Postest untuk mengetahui terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol) tetapi dilakukan observasi pertama (pre-testmemungkinkan menguji perubahan- yang perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program) (5). Sampel adalah 57 ibu hamil dari 128 jumlah populasi dengan mengunakan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus n = N N.d² +1 dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d²= Presisi/tingkat penyimpangan yang diharapkan diketahui N = 128 maka jumlah sampel adalah n = 128 128.0.1² +1 n = 128 (128).(0.01) +1 n = 128 = 57 ibu hamil 2.28 Selanjutnya dari jumlah 57 ibu hamil tersebut akan diambil secara Proposional Random Sampling memakai rumusan alokasi proporsional di tiap kelurahan di 10 kelurahan dengan menggunakan rumus : ni = Ni. n N Dimana : ni = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya Ni = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya Teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung pada responden dengan menggunakan kuesioner pretest dan posttest dan data dokumentasi yang ada d profil Puskesmas. Data yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis dengan menggunakan uji Pariet T- Test, untuk mengetahui Pengaruh Promosi Kesehatan tentang antenatal care terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil. Teknik analisis data menggunakan SPSS Versi 17. HASIL Karakteristik yang di ambil antara lain umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas ibu hamil yang ada di Puskesmas Pintu Kota Kecamatan lembeh Utara Kota Bitung. Untuk umur responden sebagian besar berumur 20 35 tahun (63,2%). Pendidikan menunjukan bahwa separuh (50,9%) responden dengan pendidikan SMP. Umur kehmilan tampak bahwa 23

distribusi responden menurut umur kehamilan sebagian besar 13 27 minggu (47,4%). Paritas menunjukkan bahwa karakteristik responden menurut paritas separuh (52,6%) dengan paritas 1. Gambaran Variabel Penelitian Responden Mencakup Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah Promosi Kesehatan Tantang Antenatal care dapat Analisis Bivariat menunjukkan bahwa hasil pre-test tingkat pengetahuan respondenn sebelum promosi kesehatan mayoritas pengetahuan kurang (86%) di bandingkan dengan pengetahuan baik (0%). Hasil Post test bahwa tinkat pengetahuan respondenn sesudah promosi kesehatan (100%) responden berpengetahuan baik. Tabel 1. Perbedaan Skor Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Promosi Kesehatan Tentang Antenatal care di Puskesmas Pintu Kota Kecamatan Lebeh Utara Kota Bitung. Pengetahuan n Rerata (Mean) Pengetahuan Ibu hamil tentang antenatal care (Pre-Test) Pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal care (Post-Test) P value < (0,05) 57 57 9,25 18,96 Selisih Standar deviasi 9,719 p 0,0001 PEMBAHASAN Pengetahuan responden sebelum di lakukan promosi kesehatan tentang antenatal care di peroleh hasil mayoritas responden kategori kurang (86%). Hal ini dikaitkan umur respoden 20-35 tahun merupakan usia yang produktif dengan banyak aktifitas kegiatan sehingga responden belum mengetahui banyak hal tentang antenatal care, sebagian besar responden memiliki tingkatt pendidikan Sekolah Menengah Pertama sehingga tidak mempunyai pengetahuan yang lebih tentang antenatal care, semua responden adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus keluarga sehingga mereka belum mempunyai wawasan yang lebih tentang antenatal care, umur kehamilan sebagian besar umur kehamilan 13-27 minggu dimana responden baru rata-rata 2 kali melakukan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan dan masih kurang mengetahui tentang antenatal care, begitu juga dengan karakteristik responden berdasarkan paritas sebagian besar responden dengan paritas 1 sehingga masih kurang pengalaman tentang kehamilan. Pengetahuan respondenn setelah dilakukan semuanya pada kategori baik (100%), Hasil menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan responden sesudah diberikan promosi kesehatan dan tidak memperlihatkan adanya penurunan pengetahuan sesudah diberikan promosi kesehatan. Peningkatan pengetahuan dipengaruhi oleh karakteristik umur responden yang masih dalam usia 20-35 tahun merupakan usia produktif dewasa dengan kematangan fisik yang memungkinkan mereka menangkap 24

dan mengingat kembali informasi yang di berikan, Pendidikan responden sebagian besar Sekolah Menengah Pertama umumnya ibu dengan pendidikan seperti ini mudah untuk di ajak untuk mengikuti penyuluhan atau kegiatan pertemuan ibu- ibu seperti PKK dan posyandu dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan lebih tinggi, sehingga mereka lebih memperhatikan karena dianggap sangat penting, begitu juga dengan karakteristik pekerjaan responden yang semuanya adalah ibu rumah tangga sangat mendukung dalam kesedian waktu dan kesempatan untuk melakukan antenatal care dibandingkann dengan ibu yang bekerja, umur kehamilan sebagian besar responden dengan umur kehamilan 13-27 minggu yang merupakan masa ibu hamil lebih memperhatikan kehamilannya setelah melewati masa mual dan muntah sehingga responden lebih memperhatikan materi yang di sajikan, karakteristik responden berdasarkan paritas adalah ibu dengan paritas 1 hal ini sangat mendukung ibu untuk lebih memperhatikan penyuluhan karena hal ini dianggap penting sehubungan dengann ibu belum mempunyai pengalamann tentang kehamilan. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji paired sample t-test, menunjukkan sebelum diberikan promosi kesehatan sebesar 9,25 dan sesudah di berikan promosi kesehatan sebesar 18,96 dengan t hitung adala -40,758 hal ini terlihat peningkatan nilai rata-rata antara pengukuran sebelum dan sesudah promosi kesehatan adalah 9,719 poin sedangkan nilai p = 0,0001 (p< 0,05) artinya Ho di tolak dan Ha di terima berarti terdapat perbedaan yang signifikan atau perubahan skor antara pengukuran sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang antenatal care terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara. Peningkatan pengetahuan responden dikarenakan jarak antaraa pemberian materi penyuluhan dan posttest dilakukan tidak terlalu lama sehingga responden masih mengingat materi yang di berikan yang merupakan jawaban pada lembar pertanyaan posttest, materi yang diberikan sama dengan materi pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sehingga persponden lebih mudah untuk memahami. Materi di sajikan dalam bentuk power point di sertai dengan leaflet yang di bagikan pada setiap responden sehingga mereka lebih tertarik hal ini dapat di lihat dengan banyaknya pertanyaan setelah responden di berikan kesempatan untuk bertanya. Keterbatasan penelitii mengumpulkan responden dalam hal ini ibu hamil untuk mendengarkan penyuluhan dikarenakan letak geografi. Penyuluhan kesehatan merupakan proses suatu kegiatan pemberian informasi untuk mengubah perilaku masyarakat. Penyuluhan kesehatan juga merupakan salah satu bentuk intervensi yang mandiri untuk membantu klien baik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya (6). Menurut teori dengan pemberian informasi dapat meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran, yang dapat dilakukan dengan pemberian penyuluhan kesehatan. Pengetahuann adalah hasil tahu dari manusia yang terdiri dari sejumlah faktor dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, pengetahuan 25

diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun pengalaman dari orang lain. (5) Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan sbelumnya, menyimpulkan bahwa ada pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care sesudah di berikan promosi kesehatan. (7) Dalam penelitian ini, promosi kesehatan dilakukan melalui penyuluhan dengan metode ceramah yaitu salah satu cara menerangkan atau menjelaskan suatu ide, pengertian atau peran secara lisan kepada sekelompok pendengar yang disertai diskusi dan tanya jawab, sehingga responden memahami apa yang diberikan dan disampaikan. Selain itu, materi juga ditampilkan melaui power point dan leaflet yang berisi informasi tentang antenatal care disertai gambar yang menarik sehingga informasi dapat ditangkap dengan mudah. Melalui promosi kesehatan penyuluhan dan pembagian leaflet, responden yaitu ibu-ibu hamil lebih antusias mendengarkan sambil memberikan respons yang baik. Hal ini dapat dilihat dari evaluasi yang dilakukan dalam waktu tidak terlalu lama kurang lebih dua jam setelah promosi kesehatan, ternyata hasilnya sangat berpengaruh terhadap jawaban kuesioner. Teori Ebbinghaus menyatakan bahwa kekuatan mengingat manusia makin lama makin berkurang yang pada ahirnya manusia akan mengalami kelupaan. Intensitas promosi kesehatan kepada ibu hamil harus terus di lakukan karena dengan pemberian promosi kesehatan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. (8) KESIMPULAN Pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan di Puskesmas Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara nilai rata-rata adalah 9,25. Pengetahuan ibu hamil sesudah diberikan di Puskesmas Pintu Kota Kecamatan Lebeh Utara nilai rata-rata adalah 18,96. Ada pengaruh promosi kesehatan tentang antenatal care sebelum dan sesudah di berikan promosi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung dengan nilai t hitung - 40,758 dan p value = 0,0001. SARAN Bagi Dinas Kesehatan Kota Bitung dan Puskesmas Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara agar dapat meningkatkan fasilitas berupa alat transportasi laut yang dapat mendukung pelayanan kesehatan. Bagi petugas kesehatan khususnya petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bidan agar dapat memberikan promosi kesehatan secara rutin dan terjadwal khususnya tentang antenatal care kepada ibu hamil. Bagi ibu hamil agar dapat meningkatkan inisiatif dalam menemukan informasi lebih banyak tentang antenatal care, dengan memanfaatkan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) secara baik sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu hami. DAFTAR PUSTAKA 1. Supiyati, Ambarwati. Promosi Kesehatan Dalam Perspektif Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Rihama; 2012. 2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwonoo Prawirohardjo; (2008). 26

3. Pudiastuti RD. Asuhan Kebidanan pada Hamil Normal & Patologi. Jakarta: Nuha Medika; (2012). 4. Salmah. Asuhan Kebidanann Antenatal. Jakarta EGC; 2006. 5. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta; 2010. 6. Fitriani S. Promosi Kesehatan. Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu; (2011). 7. Pani. Pengaruh Promosi Kesehatan di Kelas Antenatal Care Tentang Antenatal Care Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil di Puskesmas Mamboro Kecamatan Palu Utara. 2012 [cited 25 juni 2013]; Diakses dari: www// http.nurse.com.net.id. 8. Prasetyawati A. Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012. 27