ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati

Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KABUPATEN KLATEN THE ANALYSIS OF FRESH MILK MARKETING IN KABUPATEN KLATEN

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

III. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Sebuah Kasus di Industri Rumah Tangga di Desa Cigemblong Kecamatan Cigemblong Kabupaten Lebak)

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ANALISIS PEMASARAN BIJI JAMBU METE DI KABUPATEN ALOR TESIS

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN LEMBAGA PEMASARAN KOMODITI PALA DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS NILAI TAMBAH MANISAN CARICA DI KABUPATEN WONOSOBO

III. METODE PENELITIAN

POLA DISTRIBUSI PEMASARAN CABAI ( STUDI KASUS DI TIGA KECAMATAN KABUPATEN SEMARANG ) Oleh : SKRIPSI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

212 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

ANALISIS PEMASARAN IKAN BANDENG DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN MINA LESTARI KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

Analisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)

IV. METODE PENELITIAN

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

Oleh : SITI NURLAILA H

III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

KAJIAN RANTAI PASOK BERAS DI DISTRIK TANAH MIRING KABUPATEN MERAUKE ABSTRACT

SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH ORGANIK DI KABUPATEN DELI SERDANG

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH

ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN KOPRA (Kasus: Desa Silo baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

MARKETING EFFICIENCY OF PARTNERSHIP SCHEME BROILERS AT SUBDISTRICT KEPUNG KEDIRI REGENCY. Ahmad Zubaidi Adi Ana, Budi Hartono 1 dan Hari Dwi Utami 2

dwijenagro Vol. 7 No. 2 ISSN :

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

IV. METODE PENELITIAN

Agriekonomika, ISSN ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH DI KABUPATEN PAMEKASAN

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS PREFERENSI PETANI TERHADAP BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN DI KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

ANALISIS EKONOMI JALUR DISTRIBUSI BUNGA GEMITIR (Tagetes erecta L.) DI KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG ABSTRACT

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka Teoritis Kelayakan Usahatani

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah)

IV. METODE PENELITIAN

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI KABUPATEN MAGETAN

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

Transkripsi:

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Doni Andreas Natalis, Mohamad Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta Telp/Fax (0271)637457 Email: donny_natalies@yahoo.co.id. Telp. (0271) 7507375 Abstract: This research has objectives to (1) know the distribution pattern of rice marketing in Klaten Regency; (2) analyze the cost, profit and margin of rice marketing in Klaten Regency; (3) know the most efficient method of rice marketing distribution in Klaten Regency economically. Basic method used in this research is analytical descriptive. The research method is applied by using survey. The determination of research area is taken purposively, that Klaten Regency. The selection of sub district is also done by using purposive method, that is Delanggu Sub-District. The determination of the sample area is also done by using purposive Banaran Village and Karang Village Selecting sample for farmers is done by using propotional random sampling methot with sample returning of traders using snowball sampling. Data collected are primary and secondary data by using observation, interview, and documentation.the research result there are 3 channels of marketing, they are Marketing channel I: farmer middleman collector trader marchant supplier Big Trader Retailer Consumer. Chanel II: farmer collector trader marchant supplier Big Trader Retailer Consumer. Chanel III: farmer collector trader Food Service (non household consumers). Total cost channel I 1.675, total of profit 1.821,6 and total margin is 3.486,7. Total cost channel II 1.199,18 total of profit 3.644,5, total margin is 4.843,77. Total cost channel III 1.716,73 total of profit 2.049,17, total margin is 2.256,32. Marketing channel III is the most efficient here the famer s share is 65,29% where if famer s share if more than 50% so it is considered efficient. Keywords: Klaten Regency, rice marketing, cost, profit, margin, marketing efficient Abstrak: Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui pola saluran pemasaran beras di Kabupaten Klaten. (2) Menganalisis biaya, keuntungan dan marjin pemasaran beras di Kabupaten Klaten. (3) Mengetahui saluran pemasaran beras di Kabupaten Klaten yang paling efisien secara ekonomi. Metode dasar yang digunakan metode deskriptif analitis. Teknik penelitian ini dilaksanakan dengan metode atau teknik survai. Penentuan desa penelitian secara sengaja (Purposive) yaitu Kabupaten Klaten. Pemilihan kecamatan sebagai sampel dengan menggunakan metode Purposive yaitu Kecamatan Delanggu. Penentuan daerah sampel secara purposive yaitu memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel sesuai dengan tujuan penelitian yaitu di Desa Banaran dan Desa Karang. Penentuan jumlah petani sampel menggunakan metode Proportional random sampling dengan pengembalian, teknis penentuan petani dengan metode simple random sampling (acak sederhana). sampel pedagang secara Snowball sampling. Data primer dan data sekunder dengan teknik observasi, wawancara, dan pencatatan. Hasil penelitian ada 3 saluran pemasaran yaitu: Saluran Pemasaran I: petani Pedagang Penebas tingkat desa Pedagang penampung desa Pedagang penyalur Pedagang Besar tingkat kecamatan Pedagang Pengecer Konsumen. Saluran Pemasaran II: Petani Pedagang penampung tingkat desa pedagang penyalur tingkat desa Pedagang Besar tingkat kecamatan Pedagang Pengecer Konsumen. Saluran Pemasaran III: Petani Pedagang Penampung tingkat desa Jasa Boga (katering). Total biaya saluran I 1.675, total keuntungan 1.821,6, total marjin 3.486,7. Saluran II total biaya 1.199,18, total keuntungan 3.644,5 total marjin 4.843,77. Saluran III total biaya 1.716,73, total keuntungan 2.049,17, total margin 2.256,32. Saluran pemasaran III merupakan saluran pemasaran paling efisien dengan farmer's share sebesar 65,29% dimana apabila farmer's share lebih dari 50% maka dianggap efisien. Kata Kunci : Klaten, Pemasaran Beras,Biaya, Keuntungan, marjin dan Efisiensi Pemasaran

PENDAHULUAN Badan Litbang Pertanian (2005) mengungkapkan bahwa beras yang merupakan komoditas strategis berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, dan menjadi basis utama dalam revitalisiasi pertanian ke depan. Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan beras dalam periode 2005-2025 diproyeksikan masih akan terus meningkat. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 216 juta jiwa dengan angka pertumbuhan 1.7 % per tahun. Angka tersebut mengindikasikan besarnya bahan pangan yang harus tersedia. Kebutuhan yang besar jika tidak diimbangi peningkatan produksi pangan justru menghadapi masalah bahaya laten yaitu laju peningkatan produksi di dalam negeri yang terus menurun. Sudah pasti jika tidak ada upaya untuk meningkatkan produksi pangan akan menimbulkan masalah antara kebutuhan dan ketersediaan dengan kesenjangan semakin melebar. Penambahan penduduk yang relatif masih tinggi memberikan pengaruh cukup besar terhadap peningkatan permintaan beras. Permintaan terhadap beras meliputi konsumsi di dalam rumah, di luar rumah antara lain di rumah makan dan hotel, konsumsi makanan hasil industri pengolahan, dan kebutuhan beras untuk cadangan rumah tangga. Secara umum terdapat kecenderungan penurunan konsumsi beras per kapita di dalam rumah, yang diiringi peningkatan konsumsi di luar rumah dan konsumsi produk-produk industri pangan. (Anonim. 2002) Melihat permintaan beras yang terus meningkat, akan membuka peluang besar untuk pemasaran beras di Indonesia, khususnya sentra beras di Jawa Tengah. Klaten yang merupakan salah satu dari sekian banyak kabupaten yang terdapat di Jawa Tengah yang mempunyai predikat sebagai lumbung padinya beras Jawa Tengah pemasok terbesar beras di Provinsi Jawa Tengah merupakan tempat strategis untuk pengembangan pemasaran beras di Jawa Tengah. Pemasaran beras itu sendiri banyak kendala yang harus dihadapi diantaranya pola saluran pemasaran, biaya, margin, keuntungan dan efisiensi pemasaran. Sehingga hal-hal yang telah saya sebutkan di atas mempengaruhi pemasaran beras di Kabupaten Klaten. Melihat permintaan pasar akan beras yang terus meningkat ditambah peningkatan jumlah penduduk yang sangat tinggi, maka peneliti tertarik ingin meneliti dan menganalisis pemasaran beras di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten.

METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan obyek atau subyek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya kemudian dianalisis (Nawawi, 1998). Teknik penelitian ini dilaksanakan dengan metode atau teknik survai, yaitu mengumpulkan sebuah data dari beberapa unit atau individu-individu dalam jangka waktu yang bersamaan dengan menggunakan pengukuran wawancara berupa sebuah kuisoner, yang berisi tentang beberapa daftar pertanyaan. (Surakhmad, 1994) Penentuan daerah penelitian diambil secara sengaja (Purposive) yaitu Kabupaten Klaten. Pemilihan kecamatan sebagai sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive yaitu Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten dengan pertimbangan Kecamatan Delanggu mempunyai produktivitas beras terbesar di Kabupaten Klaten, selain itu merupakan daerah sentra produksi beras terbesar di Kabupaten Klaten. Hal ini didukung oleh keadaan iklim, topografi dan keadaan wilayah di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten yang mendukung untuk sentra penanaman padi Penentuan daerah sampel dilakukan secara purposive yaitu memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu di Desa Banaran dan Desa Karang, dengan jumlah pteani Desa Banaran sebanyak 13 orang dan Desa Karang sebanyak 17 orang. Metode penentuan responden Responden petani menggugakan proposional random sampling. Metode yang digunakan untuk pengambilan petani sampel menggunakan metode simple random sampling (acak sederhana) yaitu teknik pengambilan sempel dengan diundi dengan pengembalian, pemilihan sampel dari unit-unit sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit sampel mendapat peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Pengambilan responden lembaga pemasaran menggunakan Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dari popolasi yang tidak jelas keberadaan anggotanya dan tidak pasti jumlahnya dengan cara menemukan satu sampel (key informant), untuk kemudian dari sampel tersebut dicari/ digali keterangan mengenai keberadaan sampel lain, terus demikian secara berantai. Metode snowball sampling ini digunakan untuk pengambilan sampel lembaga pemasaran beras. Orang yang dijadikan informasi kunci ini adalah ketua kelompok tani, dengan demikian diharapkap snowball sampling dapat tercipta. Jenis dan sumber data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan pencatatan. Metode analisis data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Analisis Biaya Pemasaran, dengan menggunakan rumus : Bp = Bp1 + Bp2 + Bp3..+ Bpn...(1) Dimana Bp adalah Biaya pemasaran

beras (Rp/Kg); Bp1,2,3 n adalah Biaya pemasaran tiap lembaga pemasaran beras (Rp/Kg); 1,2,3.n adalah Jumlah lembaga pemasaran beras. (2) Keuntungan Pemasaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kp = Kp1 + Kp2 + Kp3 +..+ Kpn...(2) Dimana Kp adalah Keuntungan pemasaran beras (Rp/Kg); Kp1 +...+ Kpn adalah Keuntungan tiap-tiap lembaga pemasaran beras (Rp/Kg). (3) Marjin Pemasaran dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : M = Pr Pf...(3) Dimana, Mp adalah Marjin Pemasaran beras (Rp/Kg); Sedangkan Pr adalah Harga beras di tingkat konsumen (Rp/Kg); Pf adalah Harga beras di tingkat produsen (Rp/Kg). (4) Margin Pedagang Perantara dirumuskan sebagai berikut: Mp = Bp + Kp...(4) Dimana, Mp adalah Marjin Pemasaran beras (Rp/Kg); Bp adalah Biaya pemasaran beras (Rp/Kg); Kp adalah Keuntungan pemasaran beras (Rp/Kg). (5) Efisiensi Ekonomismenggunakan rumus sebagai berikut : (a) Persentase Marjin Pemasaran Pr Pf Mp 100% Pr...(5) Dimana Mp adalah Marjin pemasaran beras (%); Pr adalah Harga beras di tingkat produsen(rp/kg); Pf adalah Harga beras di tingakat konsumen (Rp/kg). (b) Farmer s share Mp...(6) Pr F = 1 X 100% Dimana F adalah Bagian yang diterima beras (%); M adalah Marjin Pemasaran beras (Rp/Kg); Pr adalah Harga beras di tingkat konsumen (Rp/Kg) (Sudiyono, 2002) HASIL DAN PEMBAHASAN Saluran pemasaran beras yang digunakan petani di Kecamatan Delanggu ada 3 buah saluran pemasaran, yaitu: (a) Saluran Pemasaran I petani Penebas Pedagang pengumpul pedagang penyalur Pedagang Besar tingkat kecamatan Pengecer Konsumen (b) Saluran Pemasaran II Petani Pedagang penampung Pedagang penyalur Pedagang Besar tingkat Kecamatan Pengecer Konsumen (c) Saluran Pemasaran III Petani Pedagang Penampung Jasa Boga (katering). Biaya, Keuntungan, Marjin dan Efisiensi Pemasaran (a) Dapat diketahui total biaya, keuntungan dan margin pemasaran beras serta rata rata efisiensi tiap saluran pemasaran beras di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten. Saluran pemasaran I mempunyai total biaya 3.228,9, saluran II total biaya sebesar 2.946,2, saluran III memilki total biaya sebesar 1.716,73. (b) Total keuntungan untuk saluran pemasaran I sebesar 1.821,6, saluran pemasaran ke II memiliki keuntungan sebesar 3.771,48, Saluran pemasaran ke III memiliki keuntungan 2.049,17. (c)margin pemasaran tiap masing-masing pemasaran adalah sebagai berikut saluran I mempunyai marjin sebesar 3.486,7, saluran pemasaran II memiliki margin sebesar

4.952,1, saluran pemasaran III sebesar 2.256,3. (d) Efisien pemasaran secara ekonomi dapat dilihat pada perbandingan antara total biaya, total margin pemasaran dan farmer's share. Tabel 1 dibawah ini menunjukan berbandingan antara total biaya, margin, dan farmer's share pemasaran beras di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten: Tabel 1. Perbandingan Total Biaya, Total Keuntungan dan Total Marjin Pemasaran serta Farmer s Share dari Ketiga Saluran Pemasaran Beras di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten No Uraian Saluran I Saluran II Saluran III 1 Total Biaya (Rp) 3.228,9 2.946,2 1.716,73 2 Total Keuntungan (Rp) 1.821,6 3.771,48 2.049,17 3 Marjin Pemasaran (Rp) 3.486,7 4.952,1 2.256,32 Farmer's Share (%) 53,51 41,74 65,29 Sumber : Analisis Data Primer Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa besar kecilnya farmer's share dipengaruhi oleh besar kecilnya marjin pemasaran, karena semakin rendah marjin pemasaran dan semakin besar bagian yang diterima oleh petani maka pemasaran tersebut sudah efisien. Saluran pemasaran II mempunyai marjin pemasaran paling besar dibandingkan dengan saluran I. Saluran II yaitu sebesar Rp. 4.952,1/Kg sedangkan untuk saluran I yaitu sebesar Rp.3.486,7/Kg. Tingkatan terendah margin pemasaran terdapat pada saluran pemasaran III yaitu Rp. 2.256,32/Kg. Farmer's share yang dimiliki oleh masing-masing tiap saluran berbeda tipis, farmer's share terendah terdapat pada saluran II yaitu hanya sebesar 41,74% dan belum dianggap efisien secara ekonomi karena farmer's share 50%. Urutan terendah ke dua adalah saluran pemasaran I yaitu sebesar 53,51%, berdasarkan teori dikatakan bahwa apabila farmer's share 50% maka sudah diangap efisien. Saluran pemasaran yang memiliki farmer's share tertinggi terdapat di saluran III yaitu sebesar 65,29%, angka ini jauh lebih tinggi apabila dibandingkan yang dimiliki oleh saluran ke I yaitu sebesar 53,51%. Jelas bahwa saluran pemasaran ke III adalah saluran paling efisien. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka hipotesis dapat diterima, karena saluran pemasaran pendeklah yang secara ekonomi lebih efisien, yaitu terdapat pada saluran pemasaran III.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Saluran Pemasaran I petani Penebas Pedagang pengumpul pedagang penyalur Pedagang Besar tingkat kecamatan Pengecer Konsumen (b) Saluran Pemasaran II Petani Pedagang penampung Pedagang penyalur Pedagang Besar tingkat Kecamatan Pengecer Konsumen (c) Saluran Pemasaran III Petani Pedagang Penampung Jasa Boga (katering). (2)Total dari biaya-biaya pemasaran saluran I adalah 3.228,9 dengan persentase 43,05%. Total keuntungan sebesar 1.821,6, dan untuk Total margin pemasaran sebesar 3.486,7. Total biaya pemasaran untuk saluran pemasaran II ini adalah sebesar 2.946,2 dengan persentase sebesar 34,66%. Total keuntungan sebesar 3.771,48 dengan persentase 44,37. Total margin pemasaran adalah 4.952,1 dengan persentase 58,26%. Total biaya pemasaran untuk saluran pemasaran III adalah 1.716,73/Kg, untuk total keuntungan 2.049,17/Kg dan untuk total margin pemasaran untuk saluran pemasaran III ini adalah 2.256,32. (3) Farmer's Share yang ada pada saluran pemasaran I ini sudah dianggap efisien yaitu sebesar 53,51% DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2002. Beras: http://google.com/beras karena farmer's Share 50% dianggap efisien. Efisiensi pemasaran beras pada saluran pemasaran II ini belum efisen, hal ini terbukti dengan bagian yang diterima oleh petani pada saluran pemasaran ini 50% yaitu hanya 41,74% jadi belum dikatakan efisien. Saluran pemasaran III merupakan saluran pemasaran paling efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran lainnya (I dan II) yaitu dengan farmer's share sebesar 65,29% dimana apabila farmer's share lebih dari 50% maka dianggap efisien. Saran Berdasarkan uraian diatas maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada petani adalah sebaiknya petani dalam memasarkan hasil usahataninya memakai saluran pemasaran ketiga, karena saluran pemasaran ke III merupakan saluran pemasaran paling efisien dibandingkan dengan saluran I dan II dengan farmer's share sebesar 65,29%. Alternatif Kedua adalah saluran I, karena Farmer's Share yang ada pada saluran pemasaran I ini juga sudah dianggap efisien yaitu sebesar 53,51% karena farmer's Share 50% dianggap efisien. Sedangkan untuk alternatif ketiga yaitu saluran II dengan Farmer's Share 50% yaitu hanya 41,74%. Badan Litbang Pertanian. 2005. Dalam Jurnalnya Rencana Aksi Pemantapan Ketahanan Pangan 2005-2010. Diakses tanggal 23/08/2010.

Nawawi, H. Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Singarimbun, M., dan Effendi, S. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. Sudiyono. 2002. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang Surakhmad, W. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar-Dasar Metoda Teknik. Tarsito. Bandung.