PENGARUH VARIASI TEKANAN PENGEPRESAN TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK DAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET KOKAS LOKAL

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET KOKAS LOKAL PADA BEBERAPA TEMPERATUR KARBONASI

KARAKTERISTIK MEKANIK BRIKET KOKAS LOKAL DENGAN VARIASI JENIS PEREKAT

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

PENGARUH KOMPOSISI BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BIOBRIKET CAMPURAN ARANG KAYU DAN SEKAM PADI TERHADAP LAJU PEMBAKARAN, TEMPERATUR PEMBAKARAN DAN LAJU PENGURANGAN MASA

PENGARUH VARIASI BAHAN PEREKAT TERHADAP LAJU PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN BATUBARA DAN SABUT KELAPA

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN BATUBARA DAN SABUT KELAPA

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAN KARAKTERISTIK MEKANIS KOKAS IMPOR SEBAGAI BAHAN BAKAR DAPUR KUPOLA

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes

Karakteristik Pembakaran Briket Kokas Lokal dengan Variasi Waktu Karbonasi 90 Menit, 120 Menit dan 135 Menit

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN ARANG KAYU DAN JERAMI

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN BATUBARA, AMPAS TEBU DAN JERAMI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai densitas pada briket arang Ampas Tebu. Nilai Densitas Pada Masing-masing Variasi Tekanan Pembriketan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

PENGARUH HEATING RATE PADA PROSES SLOW PYROLISIS SAMPAH BAMBU DAN SAMPAH DAUN PISANG

ANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT

Karakteristik Pembakaran Briket Arang Tongkol Jagung

Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

Aditya Kurniawan ( ) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dylla Chandra Wilasita Ragil Purwaningsih

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar, hal ini didasari oleh banyaknya industri kecil menengah yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

Kaji Eksperimental Effek Prilaku Briket Kokas Dengan Menggunakan Material Perekat Berbasis Dapat Diperbaharui

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(Maryati Doloksaribu)

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

SCALE UP PROTOTYPE SCREW PYROLYSER UNTUK PIROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri

ANALISIS KARAKTERISTIK PEMBAKARAN CAMPURAN BIOBRIKET ENCENG GONDOK DAN BATUBARA DENGAN VARIASI BAHAN PEREKAT

JURNAL TEKNIK POMITS 1

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran I Data Pengamatan. 1.1 Data Hasil Pengamatan Bahan Baku Tabel 6. Hasil Analisa Bahan Baku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER

VARIASI PEREKAT TAR SENGON, TAR MAHONI DAN TAR SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET KOKAS LOKAL TERKARBONASI

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

PENGARUH KOMPOSISI DAN UKURAN SERBUK BRIKET YANG TERBUAT DARI BATUBARA DAN JERAMI PADI TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MUTU BRIKET BATU BARA MELALUI PEMILIHAN JENIS BINDER YANG TEPAT

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Randemen Arang Tempurung Kelapa

STUDI GASIFIKASI BATU BARA LIGNITE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA UNTUK KEPERLUAN KARBONASI

Berapa Total Produksi Sampah di ITS..??

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN CHAR HASIL PYROLISIS SAMPAH KOTA TERSELEKSI SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Teknik

RASIO BAHAN BAKAR TERHADAP UMPAN PADA KARBONISASI BATUBARA DENGAN SISTEM PEMANASAN TIDAK LANGSUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Briket dari Char Hasil Pirolisa Tempurung Kelapa (Coconut Shells)

V. HASIL UJI UNJUK KERJA

Gambar 4.1 Grafik nilai densitas briket arang ampas tebu

BAB V PEMBAHASAN. Analisis dilakukan sejak batubara (raw coal) baru diterima dari supplier saat

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET ARANG PADA PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BIJI BUAH KARET

KARAKTERISTIK MEKANIK BRIKET BIOCOAL YANG DIHASILKAN DARI MESIN PEMBRIKET TYPE SCREW

4.1.1 Nilai Kalor (Heating value)

PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH

EKO-BRIKET DARI KOMPOSIT SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ARANG SAMPAH ORGANIK KOTA ECO-BRIQUETTE FROM COMPOSITE HIGH DENSITY

OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL

Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru

BAB III PROSES PEMBAKARAN

Peningkatan Kualitas Pembakaran Tungku Briket Batu Bara yang Ramah Lingkungan Untuk Aplikasi di Rumah Tangga

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai Kecepatan Minimun Fluidisasi (U mf ), Kecepatan Terminal (U t ) dan Kecepatan Operasi (U o ) pada Temperatur 25 o C

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

PERANCANGAN DAN ANALISA ALAT PENGERING IKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI BRIKET BATUBARA

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Kusuma (2014) menganalisis pengaruh tekanan pada limbah kelapa Sawit meliputi tandan

PENGARUH PERBANDINGAN MASSA ECENG GONDOK DAN TEMPURUNG KELAPA SERTA KADAR PEREKAT TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET

LAPORAN AKHIR TAHUN III PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. MOISTURE BATUBARA

PEMANFAATAN KOTORAN AYAM DENGAN CAMPURAN CANGKANG KARET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

ANALISA KUALITAS BRIKET ARANG KULIT DURIAN DENGAN CAMPURAN KULIT PISANG PADA BERBAGAI KOMPOSISI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

I. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT KONTINU

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

UJICOBA PEMBAKARAN LIMBAH BATUBARA DENGAN PEMBAKAR SIKLON

ANALISA THERMOGRAVIMETRY PADA PIROLISIS LIMBAH PERTANIAN DENGAN VARIASI KOMPOSISI

ANALISA PROKSIMAT BRIKET BIOARANG CAMPURAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN ARANG KAYU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS HALUOLEO

Transkripsi:

Subroto, Dwi Aries Himawanto, Sartono, Pengaruh Variasi Tekanan Pengepresan Terhadap Karakteristik PENGARUH VARIASI TEKANAN PENGEPRESAN TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIK DAN KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET KOKAS LOKAL Subroto 1), Dwi Aries Himawanto 2), Sartono 1) 1) Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura 2) Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami no. 36 A Surakarta e-mail : subroto@ums.ac.id ABSTRAK Briket kokas merupakan bahan baku penting dalam industri pengecoran logam. Kokas yang digunakan kebanyakan diimpor dari Cina sehingga sangat rentan terhadap fluktuasi harga. Oleh karena itu dirasakan penting untuk membuat briket kokas lokal yang memiliki kekuatan mekanis dan karakteristik pembakaran yang setara dengan kokas impor. Penelitian diawali dengan pengumpulan green coke dan brezee coke yang kemudian dihancurkan sampai ukuran tertentu untuk kemudian dicampur dengan binder berupa aspal seberat 30 % dari berat kokas. Komposisi yang digunakan adalah 50% brezee coke dan 50 % green coke. Variasi penelitian yang digunakan adalah variasi tekanan pembriketan, yaitu 100 kg/cm 2, 150 kg/cm 2, 200 kg/cm 2 dan 250 kg/cm 2. Briket yang terbentuk kemudian dikeringkan secara alami untuk kemudian diuji kuat tekan dan uji pembakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tekanan pembriketan akan menaikan nilai kekuatan mekanik dan memperlambat waktu pembakaran, namun kenaikan ini akan mencapai titik maksimal pada tekanan 150 kg/cm 2 yaitu sebesar 18,939 kg/cm 2 dan waktu pembakaran selama 53 menit. Kata kunci : green coke, breeze coke, kekuatan mekanik, pembakaran. PENDAHULUAN Dalam dunia perindustrian khusunya industri pengecoran, kokas merupakan bahan bakar yang sangat penting karena dapat menghasilkan panas yang tinggi dan tahan lama sehingga besi yang dipanaskan bisa cepat lebur. Beberapa tahun terakhir ini, industri pengecoran logam di Ceper Jawa Tengah mengalami masalah mengenai bahan bakar utama pengecoran yaitu kokas. Kualitas kokas lokal yang lemah dan harga kokas import yang mahal menjadi masalah utama. Kualitas kokas dapat dilihat dari seberapa besar dan lama kokas tersebut dapat menghasilkan panas dan bagaimanakah kekuatan makanik kokas tersebut untuk dapat menahan beban. 73

JURNAL TEKNIK GELAGAR, Vol. 18, No. 01, April 2007 : 73 79 Untuk mengetahui kualitas kokas yang baik yaitu dengan melakukan pengujian pembakaran dan pengujian mekanik, untuk itu pada penelitian ini mencoba melakukan penelitian tentang pengaruh tekanan pembriketan terhadap karateristik mekanik dan pembakaran kokas. TINJAUAN PUSTAKA Studi Pustaka Gale dkk. (1995) meneliti masalah pengurangan swelling dan porositas batu bara selama proses devolatilisasi menemukan bahwa swelling dan porositas batu bara akan meningkat seiring dengan kenaikan laju aliran panas yang diterimanya selama proses devolatilisasi. Ndaji dkk. (1997) melakukan penelitian mengenai masalah perubahan struktur makromolekul batubara sebagai akibat temperatur pirolisis, menyimpulkan bahwa peristiwa swelling (retakan) pada batu bara yang dipirolisis akan berhenti pada temperatur pirolisis sekitar 600 0 C. Dujambi (1999) meneliti masalah laju pembakaran briket batubara produksi PT Bukit Asam dengan variasi parameter yang mempengaruhi pembakaran, seperti ukuran briket, laju aliran udara, temperatur dinding tungku dan temperatur udara preheat. Massa partikel yang diuji berkisar 45-60 gram, suhu pemanasan udara pembakaran antara 43-87 0 C, suhu dinding tungku antara 180-480 0 C, kecepatan aliran udara pada pipa 10,5 cm berkisar 0-2,19 m/detik, ukuran partikel antara 17-39 mm. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa laju pembakaran naik jika aliran udara naik. Tetapi ada suatu kondisi optimum dimana laju pembakaran menurun dengan kenaikan lebih lanjut dari laju aliran udara, karena pengaruh dari pendinginan yang terjadi secara konveksi. Laju pembakaran naik dengan naiknya temperatur udara, tetapi kenaikan ini tidak terlalu besar, karena pengaruh dari laju aliran udara. Laju pembakaran naik jika temperatur dinding tungku naik dan semakin besar ukuran partikel akan menyebabkan laju pembakaran berkurang. Liu dkk. (2000) dalam penelitiannya mengenai masalah struktur porous arang batu bara bituminus dan pengaruhnya terhadap pembakaran menyatakan bahwa terdapat hubungan yang jelas antara struktur arang dengan karakterisasi pembakarannya. Khoirot (2005) meneliti pengaruh tekanan 50 kg/cm 2, 75 kg/cm 2, dan 100 kg/cm 2 saat pembuatan biobriket campuran batubara dan sabut kelapa terhadap pembakaran briket. Pembuatan biobriket dengan tekanan 100 kg/cm 2 menghasilkan briket yang mempunyai laju pengurangan massa yang paling lama sedangkan yang paling cepat habis adalah briket dengan tekanan pembriketan 50 kg/cm 2. Hal ini disebabkan karena biobriket yang mempunyai tekanan tinggi pada saat pembuatannya mempunyai nilai bulk density yang juga tinggi. Dasar Teori Batubara adalah bahan bakar padat, terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Sementara kokas adalah hasil karbonasi dari batubara atau lebih mudahnya adalah arangnya batubara. Proses pengarangan batubara disebut karbonasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas batubara Jenis kokas yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis breeze coke dan green coke. Breeze coke adalah jenis kokas yang memiliki bentuk dan ukuran kecil 74

Subroto, Dwi Aries Himawanto, Sartono, Pengaruh Variasi Tekanan Pengepresan Terhadap Karakteristik seperti serbuk pasir dan memiiki kadar abu yang tinggi. Green coke adalah kokas yang memiliki wujud masih bongkahan seperti batu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembakaran batubara antara lain: 1. Kecepatan aliran udara 2. Ukuran partikel 3. Jumlah udara pembakaran 4. Temperatur udara pembakaran 5. Karakteristik bahan bakar padat yang terdiri dari: Kadar karbon Kadar air (moisture) Zat-zat yang mudah menguap (Volatile matter) Kadar abu (ash) Nilai kalori (a) METODOLOGI PENELITIAN Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Kokas (green coke) 2. Kokas (breeze coke) 3. Aspal Alat Alat yang digunakan untuk pembuatan briket antara lain: 1. Timbangan digital 2. Alat pengepres 3. Dongkrak hidrolik 4. Tungku pembakar 5. Termokopel 6. Stopwatch 7. Termokopel 8. Stopwatch (b) Gambar 1. Bahan-bahan penelitian (a). Green coke (b). Breeze coke (1) (2) Gambar 2. Alat-alat penelitian (1) Tungku Pembakaran (2) UTM 75

JURNAL TEKNIK GELAGAR, Vol. 18, No. 01, April 2007 : 73 79 Penyiapan Bahan Baku Proses yang pertama dalam pengolahan bahan baku yaitu penghalusan bahan baku berupa green coke dan breeze coke dan dengan tujuan untuk membuat partikel bahan baku kokas ini bisa lebih kecil dan homogen sehingga akan lebih mudah dalam pencampuran (pembuatan) briket nantinya. Ukuran partikel kokas yang dihasilkan dari tahapan ini adalah 40 mesh. Analisis Proximate dan Ultimate Bahan Baku Bahan baku yang sudah terkumpul kemudian diuji secara proximate dan ultimate. 1. Analisis Proximate Analisis proximate merupakan analisis yang digunakan untuk memperkirakan kinerja bahan bakar pada saat pemanasan dan pembakaran antara lain kadar air, zat terbang (volatile matter), kadar kalori dan abu. 2. Analisis Ultimate Analisis ultimate dijalankan dengan analisis kimia untuk menentukan kadar karbon (C), hidrogen (H 2 ), oksigen (O 2 ), nitrogen (N 2 ), dan belerang (S). Pembuatan Briket Briket dibuat dengan perbandingan komposisi 50%:50% dan dengan aspal 30%. Tekanan yang dipakai 100 kg/cm 2, 150 kg/cm 2, 150 kg/cm 2, 200 kg/cm 2, 250 kg/cm 2. Briket untuk pengujian mekanik dibuat dengan ukuran diameter 4 cm dan tinggi 8 cm sedangkan untuk pengujian pembakaran dibuat diameter 2,8 cm dan berat 5 gram. Pengujian Karakteristik Mekanik Briket Pengujian mekanik bertujuan untuk mengetahui karakteristik kekuatan mekanik briket yaitu ketahanan terhadap penekanan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan UTM (Universal Testing Machine) Pengujian Karakteristik Laju Pembakaran Pengujian pembakaran bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembakaran briket. Pengujian ini dilakukan pada sebuah tungku yang suhunya dapat dikontrol. Suhu ruang yang dipakai adalah 500 o C. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Mekanik Dari gambar 4. terlihat bahwa penambahan tekanan akan dapat menaikan nilai dari kekuatan mekanik briket. Kenaikan kekuatan mekanik briket pada penelitian ini mencapai kondisi maksimal pada tekanan 150 kg/cm 2 sebesar 18,939 kg/cm 2 dan setalah dilakukan penambahan tekanan lagi, nilai kekuatan mekanik turun menjadi 17,551 kg/cm 2 dan 16,035 kg/cm 2, penurunan ini dimungkikan karena adanya batas kekuatan butiran bahan dasar untuk menahan beban, sehingga apabila beban ditambah butiran akan pecah dan menurunkan nilai kekuatan mekaniknya. Hasil Pengujian Pembakaran Pada gambar 5. ditunjukan bahwa laju pembakaran terbesar terjadi pada briket tekanan 250 kg/cm 2 yang nilainya mencapai 0,6 kg/menit. Semakin besar nilai laju pembakaran maka akan mempercepat waktu pembakaran, sehingga kualitas dari briket akan menurun. Waktu pembakaran terlama terjadi pada briket tekanan 150 kg/cm 2 yaitu selama 53 menit untuk massa briket 5 gram. 76

Subroto, Dwi Aries Himawanto, Sartono, Pengaruh Variasi Tekanan Pengepresan Terhadap Karakteristik Masing-masing briket mengalami lonjakan temperatur pada awal-awal pembakaran, hal ini dikarenakan briket menggunakan binder aspal sebanyak 30% dari berat total kokas. Sifat aspal yang mudah menguap dan terbakar pada temperatur tinggi menjadi penyebab tejadinya penyalaan api pada menit-menit awal yang menyebabkan temperatur melonjak dengan tiba-tiba. Rata-rata dari temperatur briket sekitar 600-700 o C. Laju pengurangan massa briket paling besar rata-rata terjadi pada menit-meit awal akibat dari lonjakan temperatur briket. Massa briket yang terbakar menandakan kualitas dari briket tersebut. Semakin banyak massa yang terbakar maka briket tersebut akan meninggalkan sedikit abu. Rata-rata abu yang tersisa dari masing briket adalah 1,2 gram. Waktu pembakaran tercepat terjadi pada briket tekanan 250 kg/cm 2 dan paling lama terjadi pada briket tekanan 150 kg/cm 2. Tabel 1. Karakteristik dasar bahan baku kokas Sampel Kadar Volatile Kadar Abu Kadar Karbon Nilai Kalori Air Matter (%) (kal/gr) (%) (%) (%) Green Coke 4,420 4,585 1,883 89,112 7803,852 Breeze Coke 2,551 9,894 64,965 22,590 3542,002 Gambar 3. Briket kokas hasil pengepresan Rata-rata Kekuatan Mekanik (kg/cm 2 ) 20 15 10 5 0 4,167 18,939 17,551 100 150 200 250 Tekanan Briket (kg/cm 2 ) Gambar 4. Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Briket Kokas 16,035 Laju Pembakaran (gram/menit) 0,70 0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 0,00 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Waktu (menit) (a) Tekanan 100 Tekanan 150 Tekanan 200 Tekanan 250 77

JURNAL TEKNIK GELAGAR, Vol. 18, No. 01, April 2007 : 73 79 temperatur (oc) 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 waktu (menit) (b) tekanan 100 tekanan 150 tekanan 200 tekanan 250 Laju Pengurangan massa (gram/menit) 6 5 4 3 2 1 Tekanan 100 Tekanan 150 Tekanan 200 Tekanan 250 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Waktu (menit) (c) Gambar 5. Karakteristik Pembakaran Briket Hasil Penelitian (a) grafik laju pembakaran (b) grafik temperatur pembakaran (c) grafik laju pengurangan massa Pembahasan Pada pengujian kekuatan mekanik, kuat tekan briket naik saat diberikan penambahan penekanan dari 100 kg/cm 2 menjadi 150 kg/cm 2 yaitu 4,167 kg/cm 2 menjadi 18,939 kg/cm 2, namun setelah tekanan ditambah menjadi 200 kg/cm 2 dan 250 kg/cm 2, nilai kuat tekan turun menjadi 17,551 kg/cm 2 dan 16,035 kg/cm 2. Penurunan kekuatan mekanik briket dimungkikan karena adanya batas kekuatan butiran bahan dasar untuk menahan beban, sehingga apabila beban ditambah butiran akan pecah dan menurunkan nilai kekuatan mekaniknya Hal serupa terjadi pada pengujian pembakaran dimana pada penambahan tekanan pertama 150 kg/cm 2 lama penbakaran naik dari 45 menit menjadi 54 menit, tapi ketika tekanan ditambah nilainya makin turun menjadi 51 menit dan 41 menit. Jadi tekanan optimal briket komposisi 50:50 dengan kadar aspal 30% untuk kekuatan mekanik dan pembakaran adalah 150 kg/cm 2. Rata-rata dari temperatur briket sekitar 600-700 o C. KESIMPULAN Beban penekanan yang besar mengakibatkan bulk density dari briket semakin bertambah besar yang 78

Subroto, Dwi Aries Himawanto, Sartono, Pengaruh Variasi Tekanan Pengepresan Terhadap Karakteristik mengakibatkan kekuatan mekanik semakin kuat, namun pada kondisi tertentu penambahan penekanan akan merusak struktur bahan dasar yang mengakibatkan nilai kekuatan mekanik turun Penambahan tekanan pembriketan akan menaikan nilai kekuatan mekanik dan memperlambat waktu pembakaran, namun kenaikan ini akan mencapai titik maksimal pada tekanan 150 kg/cm 2 yaitu sebesar 18,939 kg/cm 2 dan waktu pembakaran selama 53 menit. Pada komposisi briket 50% breeze coke: 50% green coke dan dengan kadar binder 30% aspal, tekanan yang optimal untuk kekuatan mekanik dan pembakaran adalah 150 kg/cm 2. PERSANTUNAN Tulisan ini sebagian hasil dari kegiatan penelitian Hibah Bersaing XIV, Tim Peneliti mengucapkan terima kasih kepada DP3M Ditjen Dikti yang telah mendanai kegiatan penelitian ini melalui kegiatan Hibah Bersaing XIV, Tim Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Saudara Supriyadi atas bantuannya selama penelitian berjalan. DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik Jawa Tengah, Tabel Input Output Jawa Tengah Tahun 2000 Dujambi,S.,1999, Burning Rate of Single Large Coal Briqettes ; An Investigation on The Effect of Size, Air Preheater, Furnace Wall Temperature and Air Flow Rate, Thesis, Gadjah Mada University Fletcher,Thomas H., 1993,Swelling Properties of Coal Chars During Rapid Pyrolisis and Combustion, Fuel, Vol. 72 Number 11, pp. 1485-1495 Gale, Thomas K., Bartholomew, Calvin H., Fletcher,Thomas H., 1995, Decreases in The Swellings and Porosity of Bituminus Coals during Devolatilization at high Heating Rate, Combustion and Flame 100 : 94-100 Herbawamurti T E. 2005. Pemanfaatan Energi Batubara. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Departemen pendidikan Nasional, Jakarta Khoirot Fastabiqul. 2005, Analisa Pembakaran Briket Campuran Batubara dan Serabut Kelapa Dengan Variasi Tekanan 50 Kg/Cm 2, 75 Kg/Cm 2, 100 Kg/Cm 2, Tugas Akhir, UMS, Surakarta Liquiddanu,Eko., Astuti, Rahmaniyah Dwi., Analisis Dampak Penurunan Kinerja sektor Industri Logam di Jawa Tengah, Gema Teknik Vol. 2/Tahun VII Juli 2004, hal.85-91 Ndaji, Francis E., Butterfield, Ian M., Thomas K Mark., 1997, Changes in The Macromolecular Structure of Coals With Pyrolisis Temperature, Fuel 1987, vol. 76 number 2, pp. 169-177 Qiu,Jianrong., Li, Fan., Zeng,Hancai., Yao, Bin., Ma, Yuyi., 2000, Determination of Optimum Blending Ratio During Coal Blends Combustion, Combust. Scie. And Tech., vol 157, pp. 167-184 Sukandarrumidi. 1995. Batubara dan Gambut, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 79