4. KPBC Jakarta 5. KPBC Bandung 6. KPBC Tanjung Emas 7. KPBC Tanjung Perak

dokumen-dokumen yang mirip
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

Contoh Permohonan. Yth. Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Teknis Kepabeanan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-43/BC/1999 T E N T A N G

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KOP PERUSAHAAN. Nomor : Tanggal. Lampiran : Hal : Permohonan Fasilitas Pembebasan Barang dan atau Bahan

MENTERI KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 347/KMK.01/1999

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P- 05 /BC/2006

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70 / PMK.04 / 2009 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR 25/BC/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008

NOMOR : 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan : NPWP : Alamat Kantor : Telepon : Facsimile : Alamat Pabrik :

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : Tanggal : Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari :

BUKTI PENERIMAAN JAMINAN (BPJ) NOMOR :...(3)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

KOP PERUSAHAAN SURAT SANGGUP BAYAR (SSB) (PROMESSORY NOTE)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/PMK.04/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 585 /KMK.05/1996

PEMBERITAHUAN DAN PERHITUNGAN BEA KELUAR EKSPOR BARANG BAWAAN DAN KIRIMAN

P - 34/BC/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JAMINAN TERTULIS Nomor :...

P - 12/BC/2010 TATA CARA PEMBERIAN BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SURAT EDARAN Nomor SE-17/BC/2005 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 209/KMK.01/1999 TENTANG

Pasal 9. Ketentuan teknis yang diperlukan bagi pelaksanaan ketentuan dalam keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR : KEP-14/BC/1999

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.04/2011 TENTANG IMPOR SEMENTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

KOP PERUSAHAAN. Nomor : Lampiran :.. Hal : Permohonan Penetapan Sebagai Kawasan Pabean

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

142/PMK.04/2011 IMPOR SEMENTARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 214/PMK.04/2008 TENTANG PEMUNGUTAN BEA KELUAR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 6 /BC/2011 TENTANG

FORMAT TANDA TERIMA PERMOHONAN KEBERATAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER- 14/BC/2012

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Konsekuensi Penetapan Tarif dan Nilai Pabean

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 52/BC/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Nomor : Tanggal : Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pimpinan dari :

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 3 /BC/2010 TENTANG

NOMOR: 208/KMK.01/1999

KOP SURAT PEMOHON (PIHAK YANG BERHAK) Nomor : Tanggal... Lampiran : Hal : Permohonan Pengembalian Cukai dan/atau Denda Administrasi *)

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, dan dalam rangka memberikan pelayanan kep

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 441 /KMK.05/1999 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

2017, No Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tent

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami pimpinan dari : Nama Perusahaan : N P W P : Alamat Kantor : Telepon : Facsimile : Alamat Pabrik :

P - 03/BC/2009 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 03/BC/2009 TENTANG TATA CARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 25/BC/2007 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 27/BC/2004 TENTANG

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

M E M U T U S K A N :

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP- 64/BC/1997 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 24/PMK.04/2011 TENTANG : TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.03/2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/KMK.05/2000 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.04/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.04/2017 TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN UTANG BEA MASUK, BEA KELUAR,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 458/MPP/Kep/7/2003 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114/PMK.04/2008 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG CUKAI MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 171/PMK.03/2017

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-20/BC/2008

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.04/2009 TENTANG

SALINAN : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 457/KMK.05/1997 TENTANG

Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-12/BC/2001 tanggal 20 April 2001 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-27/BC/2009 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI. SURAT EDARAN Nomor : SE-12 /BC/1998

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 1 /BC/2012 TENTANG

KOP SURAT PEMOHON (PIHAK YANG BERHAK)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 42 /BC/2010

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

TATAKERJA REGISTRASI PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

Transkripsi:

Lampiran I-a Contoh Permohonan Untuk Penyelesaian Sepeda Motor Yth. Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Teknis Kepabeanan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur Sehubungan dengan sepeda motor yang saya miliki belum memenuhi kewajiban pabean pada saat pemasukannya, dengan ini saya mengajukan permohonan izin penyelesaian kewajiban pabean atas sepeda motor tersebut dengan data: Merek dan Tipe : Tahun Pembuatan : Nomor Mesin : Nomor Rangka : Kapasitas Silinder : Negara Asal : Warna : Sebagai bahan pemrosesan, bersama ini saya lampirkan: 1. fotokopi identitas pemilik (KTP); 2. fotokopi NPWP; 3. Berita Acara Pemeriksaan (BAP); 4. surat pernyataan kepemilikan; dan 5. surat kuasa, apabila pengurusannya dikuasakan kepada pihak lain. Untuk pengajuan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) akan saya lakukan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC): * ) 1. KPBC Medan 2. KPBC Batam 3. KPBC Pekan Baru 4. KPBC Jakarta 5. KPBC Bandung 6. KPBC Tanjung Emas 7. KPBC Tanjung Perak 8. KPBC Ngurah Rai 9. KPBC Balikpapan 10. KPBC Makassar Demikian permohonan ini saya buat dengan data yang sebenarnya dan saya akan segera menyelesaikan kewajiban pabean sesuai ketentuan yang berlaku....,... 2007 Hormat saya, * ) Pilih salah satu... 5

Contoh Permohonan Untuk Penyelesaian Kapal Pesiar / Yacht Yth. Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Teknis Kepabeanan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur Lampiran I-b Sehubungan dengan kapal pesiar / yacht yang saya miliki belum memenuhi kewajiban pabean pada saat pemasukannya, dengan ini saya mengajukan permohonan izin penyelesaian kewajiban pabean dengan data: 1. Identitas Pemilik : a. b. Alamat : c. Kewarganegaraan : d. Pekerjaan : e. Nomor KTP/Paspor : 2. Identitas Kapal : a. Nama Kapal : b. Bendera : c. Negara Asal : d. Tahun Pembuatan : e. Ukuran (panjang, lebar, dalam): f. Gross Tonage/Net Tonage : g. Kapasitas Penumpang : h. Bukti kepemilikan : Akte jual-beli / Akte Hibah / Akte Waris * ) i. Tempat Sandar / Dermaga : Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan : 1. fotokopi identitas pemilik (KTP / Paspor); 2. fotokopi NPWP; 3. fotokopi identitas kapal antara lain nama kapal, builder certificate, bill of sale; 4. fotokopi perizinan yang telah diperoleh dari intansi terkait; 5. Berita Acara Pemeriksaan (BAP); 6. surat pernyataan kepemilikan; 7. surat kuasa, apabila pengurusannya dikuasakan kepada pihak lain. Untuk pengajuan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) akan saya lakukan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC): * ) 1. KPBC Belawan 2. KPBC Batam 3. KPBC Tanjung Priok I 4. KPBC Tanjung Emas 5. KPBC Tanjung Perak 6. KPBC Benoa 7. KPBC Balikpapan 8. KPBC Bitung 9. KPBC Makassar Demikian permohonan ini saya buat dengan data yang sebenarnya dan saya akan segera menyelesaikan kewajiban pabean sesuai ketentuan yang berlaku....,... 2007 Hormat saya, * ) Pilih salah satu... 6

Lampiran II-a Contoh Surat Pernyataan Untuk Sepeda Motor SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Alamat : No. Identitas : dengan ini menyatakan: 1. Sepeda Motor dengan data: Merek dan Tipe : Tahun Pembuatan : Nomor Mesin : Nomor Rangka : Kapasitas silinder : Warna : adalah benar dan sah milik saya. 2. Tidak akan melakukan perubahan merek/tipe dan tahun pembuatan atas kendaraan bermotor tersebut di atas. 3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia bertanggung jawab di depan hukum atas pernyataan saya ini. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan....,... 2007 Yang menyatakan, meterai 6000... 7

Lampiran II-b Contoh Surat Pernyataan Untuk Kapal Pesiar / Yacht SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Alamat : No. Identitas : dengan ini menyatakan: 1. Kapal Pesiar / Yacht dengan data: Nama Kapal : Bendera : Negara Asal : Tahun Pembuatan : Ukuran : Tempat Sandar / Dermaga : adalah benar dan sah milik saya. 2. Tidak akan melakukan perubahan data atas Kapal Pesiar / Yacht tersebut di atas. 3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia bertanggung jawab di depan hukum atas pernyataan saya ini. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan....,... 2007 Yang menyatakan, meterai 6000... 8

Lampiran III-a Contoh Berita Acara Pemeriksaan Untuk Sepeda Motor KOP SURAT KPBC BERITA ACARA PEMERIKSAAN NOMOR: Berdasarkan Surat Tugas (diisi nama jabatan penanda tangan surat tugas) nomor : (diisi nomor surat tugas) tanggal (diisi tanggal surat tugas), kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama / NIP : Pangkat / Gol. : Jabatan : 2. Nama/NIP : Pangkat / Gol. : Jabatan : pada hari ini. tanggal..(dalam huruf), di lokasi (diisi lokasi pemeriksaan fisik barang secara detail), telah melaksanakan tugas pemeriksaan fisik atas Sepeda Motor dengan hasil sebagai berikut. Merek : Tipe : Tahun Pembuatan : Nomor Rangka : Nomor Mesin : Kapasitas Silinder : Warna : Hasil cek fisik: TEMPELKAN HASIL CEK FISIK NOMOR MESIN DI SINI TEMPELKAN HASIL CEK FISIK NOMOR RANGKA DI SINI Foto barang terlampir. Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya....,...2007 Pemeriksa I, Pemeriksa II, Mengetahui, Pemilik/kuasanya NIP : NIP : 9

Contoh Berita Acara Pemeriksaan Untuk Kapal Pesiar / Yacht KOP SURAT KPBC Lampiran III-b BERITA ACARA PEMERIKSAAN Berdasarkan Surat Tugas (diisi nama jabatan penanda tangan surat tugas) nomor : diisi nomor surat tugas tanggal (diisi tanggal surat tugas), kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama / NIP : Pangkat / Gol. : Jabatan : 2. Nama/NIP : Pangkat / Gol. : Jabatan : pada hari ini. tanggal. (dalam huruf), di lokasi (diisi lokasi pemeriksaan fisik barang secara detail), telah melaksanakan tugas pemeriksaan fisik atas kapal pesiar / yacht dengan hasil sebagai berikut. Jumlah barang Nama barang Merk Tipe/Model Ukuran Hull Material Kapasitas penumpang Tonage Mesin Tahun pembuatan Negara asal : angka (huruf ) unit; : diisi kapal pesiar (yacht) : diisi merk / nama kapal pesiar : diisi tipe atau model : diisi panjang, lebar dan tinggi; : diisi fiberglass, kayu, aluminium atau lainnya; : diisi jumlah kapasitas penumpang; : diisi kapasitas gross weight / net weight : diisi merk, tipe, kapasitas dan spesifikasi mesin lengkap : diisi angka dan huruf : diisi nama negara pembuat barang; Foto barang (dari beberapa sisi eksterior dan interior) terlampir. Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya....,...2007 Pemeriksa I, Pemeriksa II, Mengetahui, Pemilik/kuasanya NIP : NIP : 10

Contoh Keputusan Direktur Jenderal untuk Sepeda Motor DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP- /BC.2/MB/200.. TENTANG PEMBERIAN IZIN PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN ATAS SEPEDA MOTOR KEPADA... Membaca : Surat permohonan Sdr.... tanggal... Lampiran IV-a Menimbang : a. bahwa kendaraan Sepeda Motor sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini belum diselesaikan kewajiban pabeannya pada saat dimasukkan ke dalam Daerah Pabean Indonesia; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas status sepeda motor dimaksud, kewajiban pabean yang terutang wajib dipenuhi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pemberian Izin Penyelesaian Kewajiban Pabean Atas Sepeda Motor Kepada...; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4661); 2. Surat Menteri Keuangan Nomor S-167/MK.04/2007 tanggal 19 April 2007; 3.... tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Kapal Pesiar termasuk Yacht Yang Pada Saat Pemasukannya Ke Dalam Daerah Pabean Indonesia ; MEMUTUSKAN: Menetapkan : Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pemberitan Izin Kepada... PERTAMA : Memberikan izin kepada Sdr.... untuk menyelesaikan kewajiban pabean atas Sepeda Motor dengan data: Merek dan Tipe : Tahun Pembuatan : Nomor Mesin : Nomor Rangka : Kapasitas silinder : Warna : 11

KEDUA KETIGA : Izin Penyelesaian kewajiban pabean sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA diberikan dengan ketentuan melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka impor dengan pos tarif... dan nilai pabean CIF Rp.... (... dalam huruf...), yakni: a. bea masuk dengan tarif pembebanan..%, sebesar Rp....; b. Pajak Pertambahan Nilai dengan tarif pembebanan 10%, sebesar Rp....; c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif pembebanan..%, sebesar Rp....; d. Pajak Penghasilan Pasal 22 Impor dengan tarif pembebanan..%, sebesar Rp.... : (1) Yang berkepentingan diwajibkan untuk menyelesaikan kewajiban pabean dengan mengajukan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) ke Kantor Pelayanan Bea dan Cukai... disertai bukti pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor; (2) Penyelesaian kewajiban pabean sebagaimana dimaksud pada butir (1) dilakukan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini; (3) Apabila sampai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada butir (2), bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang terutang belum dibayar, maka dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) dari bea masuk dan pajak dalam rangka impor setiap bulan, dihitung sejak tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayarannya, dan bagian bulan dihitung satu bulan; (4) Apabila sampai dengan tanggal 30 April 2008 tidak dilakukan pelunasan atas bea masuk dan pajak dalam rangka impor, maka Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini dinyatakan tidak berlaku. KEEMPAT : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan/kekurangan dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini disampaikan kepada: Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai. Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada: Sdr.... dengan alamat. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal. a.n. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Direktur Teknis Kepabeanan 12

Lampiran IV-b Contoh Keputusan Direktur Jenderal untuk Kapal Pesiar / Yacht DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: /BC.2/KAPAL/200.. TENTANG PEMBERIAN IZIN PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN ATAS KAPAL PESIAR / YACHT KEPADA... Membaca : Surat permohonan Sdr.... tanggal... Menimbang : a. bahwa kapal pesiar atau yacht sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini belum diselesaikan kewajiban pabeannya pada saat dimasukkan ke dalam Daerah Pabean Indonesia; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum atas status kapal pesiar / yacht, kewajiban pabean yang terutang wajib dipenuhi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Pemberian Izin Penyelesaian Kewajiban Pabean Atas Kapal Pesiar / Yacht Kepada...; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4661); 2. Surat Menteri Keuangan Nomor S-167/MK.04/2007 tanggal 19 April 2007; 3.... tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Kapal Pesiar termasuk Yacht Yang Pada Saat Pemasukannya Ke Dalam Daerah Pabean Indonesia ; MEMUTUSKAN: Menetapkan : Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pemberitan Izin Penyelesaian Kewajiban Pabean Atas Kapal Pesiar / Yacht Kepada... PERTAMA : Memberikan izin kepada Sdr.... untuk menyelesaikan kewajiban pabean atas Kapal Pesiar / Yacht dengan data: Nama Kapal : Bendera : Negara Asal : Tahun Pembuatan : Ukuran : Tempat Sandar / Dermaga : 13

KEDUA KETIGA : Izin Penyelesaian kewajiban pabean sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA diberikan dengan ketentuan melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka impor dengan pos tarif... dan nilai pabean CIF Rp.... (... dalam huruf...), yakni: a. bea masuk dengan tarif pembebanan..%, sebesar Rp....; b. Pajak Pertambahan Nilai dengan tarif pembebanan 10%, sebesar Rp....; c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif pembebanan..%, sebesar Rp....; d. Pajak Penghasilan Pasal 22 Impor dengan tarif pembebanan..%, sebesar Rp.... : (1) Yang berkepentingan diwajibkan untuk menyelesaikan kewajiban pabean dengan mengajukan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) ke Kantor Pelayanan Bea dan Cukai... disertai bukti pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor; (2) Penyelesaian kewajiban pabean sebagaimana dimaksud pada butir (1) dilakukan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini; (3) Apabila sampai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada butir (2), bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang terutang belum dibayar, maka dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) dari bea masuk dan pajak dalam rangka impor setiap bulan, dihitung sejak tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayarannya, dan bagian bulan dihitung satu bulan; (4) Apabila sampai dengan tanggal 30 April 2008 tidak dilakukan pelunasan atas bea masuk dan pajak dalam rangka impor, maka Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini dinyatakan tidak berlaku. KEEMPAT : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan/kekurangan dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini disampaikan kepada: Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai. Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada: Sdr.... dengan alamat. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal. a.n. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Direktur Teknis Kepabeanan 14

Lampiran V-a TATACARA PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN ATAS SEPEDA MOTOR DENGAN KAPASITAS SILINDER MELEBIHI 250CC 1. Pemilik atau kuasanya mengajukan permohonan pemeriksaan fisik barang kepada Direktur Teknis Kepabeanan atau Kepala KPBC dimana lokasi barang berada; 2. Direktur Teknis Kepabeanan atau Kepala KPBC dimana lokasi barang berada menunjuk pegawai untuk melakukan pemeriksaan fisik; 3. Pegawai yang ditunjuk melakukan pemeriksaan fisik barang dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sesuai contoh yang ditetapkan serta menyerahkan BAP kepada Pemilik atau kuasanya; 4. Pemilik atau kuasanya mengajukan permohonan penyelesaian Sepeda motor kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Teknis Kepabeanan sesuai contoh yang ditetapkan dengan dilampiri dokumen yang dipersyaratkan. 5. Pejabat yang menerima permohonan memberikan tanda terima kepada pemohon. 6. Direktur Teknis Kepabeanan melakukan penelitian atas kelengkapan permohonan yang bersangkutan: a. Dalam hal permohonan telah lengkap menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pemberian Izin Penyelesaian Kewajiban Pabean Atas sepeda motor dengan mencantumkan penetapan klasifikasi, pembebanan impor, dan nilai pabean serta besarnya bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang wajib dilunasi; b. Dalam hal permohonan tidak lengkap, permohonan ditolak dengan menyampaikan alasan penolakan. 7. Staf Tata Usaha Direktorat Teknis Kepabeanan mengadministrasikan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dimaksud dan mendistribusikannya kepada pemohon dan Kepala KPBC yang ditunjuk. 8. Pemilik atau kuasanya: a. membuat PIB dengan mencantumkan nomor dan tanggal Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dalam kolom 19 (Skep fasilitas); b. melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka impor melalui Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi dengan menerima Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam rangka impor (SSPCP); c. mengajukan PIB secara manual disertai SSPCP ke KPBC yang ditunjuk. 9. KPBC yang ditunjuk: a. melakukan penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian PIB beserta SSPCP; b. memberikan nomor dan tanggal pendaftaran PIB, dengan tidak: 1) menetapkan jalur pengeluaran barang; 2) melakukan penetapan tarif dan nilai pabean; 3) menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB). c. menerbitkan Formulir A dan mendistribusikannya sesuai ketentuan yang berlaku. 15

Lampiran V-b TATACARA PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN ATAS KAPAL PESIAR / YACHT 1. Pemilik atau kuasanya mengajukan permohonan pemeriksaan fisik barang kepada Kepala KPBC dimana lokasi barang berada; 2. Kepala KPBC dimana lokasi barang berada menunjuk pegawai untuk melakukan pemeriksaan fisik; 3. Pegawai yang ditunjuk melakukan pemeriksaan fisik barang dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sesuai contoh yang ditetapkan serta menyerahkan BAP kepada Pemilik atau kuasanya; 4. Pemilik atau kuasanya mengajukan permohonan penyelesaian Kapal Pesiar / Yacht kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Teknis Kepabeanan sesuai contoh yang ditetapkan dengan dilampiri dokumen yang dipersyaratkan. 5. Pejabat yang menerima permohonan memberikan tanda terima kepada pemohon. 6. Direktur Teknis Kepabeanan melakukan penelitian atas kelengkapan permohonan yang bersangkutan: a. dalam hal permohonan telah lengkap, menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pemberian Izin Penyelesaian Kewajiban Pabean Atas Kapal Pesiar / Yacht dengan mencantumkan penetapan klasifikasi, pembebanan impor, dan nilai pabean serta besarnya bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang wajib dilunasi; b. dalam hal permohonan tidak lengkap, permohonan ditolak dengan menyampaikan alasan penolakan. 7. Staf Tata Usaha Direktorat Teknis Kepabeanan mengadministrasikan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dimaksud dan mendistribusikannya kepada pemohon dan Kepala KPBC yang ditunjuk. 8. Pemilik atau kuasanya: a. membuat PIB dengan mencantumkan nomor dan tanggal Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dalam kolom 19 (Skep fasilitas); b. melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka impor melalui Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi dengan menerima SSPCP; c. mengajukan PIB secara manual disertai SSPCP ke KPBC yang ditunjuk. 9. KPBC yang ditunjuk: a. melakukan penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian PIB beserta SSPCP; b. memberikan nomor dan tanggal pendaftaran PIB, dengan tidak: 1) menetapkan jalur pengeluaran barang; 2) melakukan penetapan tarif dan nilai pabean; 3) menerbitkan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB). c. menerbitkan Formulir A dan mendistribusikan sesuai peruntukannya. 10. Berdasarkan PIB beserta SSPCP, KPBC yang mengawasi lokasi Kapal Pesiar / Yacht: a. melakukan pembukaan segel terhadap Kapal Pesiar / Yacht yang masih dalam keadaan disegel. b. mengembalikan jaminan apabila pemilik menyerahkan jaminan sebelum dilakukan penyelesaian kewajiban pabean. 16