PENERAPAN METODE TANYA JAWAB BERBANTUAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE BERCAKAP-CAKAP BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA PADA ANAK TK MAHA WIDYA I

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK PUTRA SESANA ANTIGA, KARANGASEM

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA WAYANG KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN METODE BERCAKAP-CAKAP BERBANTUAN MEDIA KARTU GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN PADA ANAK USIA DINI

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK KUMARA ADI 1 DENPASAR

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA PUZZLE ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM PENGENALAN BILANGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA WADAH TELUR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF KONSEP BILANGAN PADA ANAK

MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK TK KELOMPOK B

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 2 No 1 Tahun 2014)

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN DENGAN KARTU SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B1 TK KEMALA BHYANGKARI 2 SINGARAJA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK KELOMPOK B TK STANA WIDYA KUMARA DEPEHA

PENERAPAN METODE BERMAIN DENGAN MEDIA MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BICARA ANAK

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN ANAK

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MELALUI KEGIATAN MOZAIK BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IVB

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA MENARA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA KANTUNG CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PADA ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT RENDAH IPA KELAS V

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KOTAK MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA BONEKA JARI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK USIA DINI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 1 BITERA

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA KANTUNG CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA ANAK

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN EMPATI ANAK KELOMPOK B1

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Boneka Jari Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak TK Kelompok A

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENERAPAN PERMAINAN SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK KELOMPOK A1 TK NEGERI PEMBINA DENPASAR

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA FLIP CHART DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN PADA ANAK TK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Anak Kelompok B3

Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa VII-5 SMP Lab Undiksha Singaraja Melalui Model Talking Stick

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA MELALUI METODE TANYA JAWAB BERBANTUAN MEDIA FLIP CHART PADA ANAK KELOMPOK B1 TK IKAL WIDYA KUMARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE TEBAK KATA BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA LISAN ANAK KELOMPOK A TK KUMARA JAYA DENPASAR

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Melalui Metode Bermain Peran Mikro Pada Kelompok B

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BERBAHASA ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA KELAS V

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

Transkripsi:

PENERAPAN METODE TANYA JAWAB BERBANTUAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK Ni Wyn. Apriana Dewi 1, Siti Zulaikha 2, I Wayan Sujana 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email: wayanaprianadewi@gmail.com 1, sitizulaikha349@yahoo.com 2, wayan_sujana59@yahoo.com 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa lisan anak melalui penerapan metode tanya jawab anak kelompok B TK Soma Negara Pejeng Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah 24 orang anak Kelompok B TK Soma Negara Pejeng Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Data perkembangan kemampuan berbahasa lisan dikumpulkan dengan menggunakan metode non tes (wawancara/percakapan) dengan instrumen lembar wawancara dan observasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskripif dan metode analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukan bahwa persentase rerata perkembangan kemampuan berbahasa lisan pada siklus I sebesar 57,88% dengan kategori rendah dan meningkat menjadi 88,45% dengan kategori tinggi pada siklus II. Jadi simpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode tanya jawab dapat mengembangkan kemampuan berbahasa lisan anak kelompok B TK Soma Negara Pejeng Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata-kata kunci: metode tanya jawab, media kartu kata bergambar, kemampuan berbahasa lisan.

Abstract This study aims to develop the oral language skills of children through the application of picture media-assisted question and answer cards method to kindergarten children in group B of TK Soma Negara Pejeng Gianyar in Academic Year 2013/2014. This study used Classroom Action Research (CAR) which was conducted in two cycles. Subjects in this study were 24 Kids Kindergarten Group B of TK Soma Negara Pejeng Gianyar Academic Year 2013/2014. Development of oral language proficiency data were collected using non-test methods (interviews / conversations) with the questionnaires and observation instruments. The data were analyzed using descriptive statistical analysis and quantitative descriptive statistical analysis methods. The results of the data analysis showed that the mean percentage of the development of oral language skills in the first cycle was 57.88% which was in the low category and then increased to 88.45% which was high category on the second cycle. So the conclusion from this research is the application of question and answer mediaassisted picture cards method can develop oral language skills of children in group B of TK Soma Negara Pejeng Gianyar in Academic Year 2013/2014. Keywords : Question and answer method, pictured word card media, oral language skills. PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu untuk pembentukan karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, dan terampil. Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak, karena dalam pendidikan anak usia dini terdapat dasar pembentukan kepribadian manusia, minat, kebutuhan, kepandaian, keterampilan, dan mempersiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Tujuan dari pendidikan anak usia dini yaitu untuk membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal, sehingga terbentuk prilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Asmawati dkk 2012:1.5) menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini tidak selalu mengeluarkan biaya mahal namun pendidikan anak usia dini dapat dimulai dirumah atau dalam pendidikan keluarga. Perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan menentukan kualitasnya di masa depan. Anak adalah individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan tahapan usianya. Oleh karena itu upaya-upaya pengembangan anak usia dini hendaknya dilakukan melalui bermain sambil belajar. Proses perubahan yang dialami oleh anak disebut perkembangan. Secara sederhana perkembangan adalah perubahan individu yang berawal pada masa konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, produk bahasa mereka juga meningkat dalam kuantitas, keluasaan dan kerumitannya. Mulai usia 3 tahun, bahasa anak sudah mulai berkembang dan

penggunaan kata-kata juga semakin tepat misalnya penggunaan kata benda, sifat, dan bentuk jamak. Menurut Aisyah dkk (2008:6.7) Pada usia 3 tahun anak akan tampak berbicara secara terus menerus, dimana anak dapat mengenal kata-kata baru dan mendapatkan pengalaman dalam menggunakan kata serta memikirkannya. Pada usia 4-5 tahun, anak akan dapat menggunakan 4 atau 5 kata dalam kalimat. Mereka juga sudah dapat menggunakan kata dan, untuk, bagi dan sejenisnya. Pada usia ini kemampuan bahasa anak akan berkembang. Anak pada usia ini sudah mampu mengucapkan sebagian besar kata dalam bahasa Indonesia. Kemampuan berbahasa pada anak usia dini sangat bervariasi. Secara alamiah setiap anak yang normal belajar berbahasa melalui proses mendengar/menyimak, melalui proses tersebut akhirnya anak belajar berbicara. Menurut Santosa (2008:1.2) menyatakan bahwa: Bahasa adalah suatu bentuk ungkapan dalam bentuk dasarnya ujaran. Ujaran yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Bahasa disebut juga ujaran karena media bahasa yang terpenting adalah bunyi, walaupun kemudian ada juga media tulisan. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan perasaan, isi hati, kemauan, dan gagasan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan, orang lain tidak akan memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan, demikian pula halnya peranan bahasa bagi anak. Menurut Indriati (2011:22) bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Bahasa memberikan sumbangan yang pesat dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa. Walaupun setiap anak itu unik dan berbeda satu sama lain yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal namun demikian perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan anak khususnya dalam berbahasa lisan. Kemampuan berbahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan dengan alat ucap. Dengan memahami bahasa anak akan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan orang lain terutama teman sebaya dan orang-orang terdekatnya. Menurut Dhieni dkk (2007:4.4) menyatakan bahwa: Ragam lisan atau disebut dengan bahasa lisan merupakan kemapuaan berbahasa pertama yang dikuasai anak. Secara alamiah setiap anak yang normal belajar bahasa melalui proses mendengarkan atau menyimak. Melalui proses akhirnya anak belajar berbicara. Berdasarkan kondisi awal di TK Soma Negara Pejeng Gianyar hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas kelompok B, kemampuan berbahasa lisan anak masih rendah, ini terlihat anak susah untuk melakukan 3-4 perintah secara berurutan dan anak kurang memperhatikan apa yang diucapkan oleh guru saat didepan kelas sehingga kegiatan pembelajaran belum mencapai tingkat perkembangan yang optimal. Selain itu hambatan yang sering dihadapi para guru dalam mengembangkan kemampuan berbahasa khususnya dalam berbahassa lisan yaitu kurangnya media yang inovatif untuk menunjang kegiatan pembelajaran sehingga nilai perkembangan anak belum memuaskan serta sulitnya penerapan metode pembelajaran yang cocok untuk digunakan. Berdasarkan kondisi tersebut untuk mengembangkan kemampuan berbahasa lisan anak usia dini maka dapat dilakukan dengan menerapkan metode tanya jawab melalui kegiatan permainan kartu kata bergambar. Metode tanya- jawab dapat diartikan sebagai format interaksi antara guru dengan anak melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan dari anak, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri anak. Menurut Soetomo (dalam Dhieni dkk 2007:7.20) menyatakan bahwa metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru memberikan pertanyaan kepada anak atau sebaliknya anak bertanya kepada guru dan guru yang menjawab. Metode tanya jawab merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak. Dengan metode tanya jawab guru

dapat memberikan pertanyaanpertanyaan untuk mendapatkan respon lisan dari anak. Agar pertanyaan yang diberikan guru dapat menarik perhatian anak, guru dapat menggunakan media kartu kata bergabar. Adapun empat tahap dalam prosedur pemakaian metode tanya-jawab, agar pemakaian metode tanya-jawab dapat mencapai hasil yang lebih baik. Menurut Moedjiono dan Dimyati (1991:48) tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut. 1) Tahap persiapan tanya-jawab Langkah persipan ini dimaksudkan agar guru selalu membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa. Pertanyaan hendaknya dirumuskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan karakter siswa. Selain itu, guru juga sudah memperkirakan alokasi waktu yang butuhkan untuk melaksanakan metode tanya-jawab. 2) Tahap awal tanya-jawab Pada awal pertemuan yang menggunakan metode tanya-jawab, guru diharapkan memberikan penjelasan atau pengarahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Guru dapat melakukan dengan memberitahukan tujuan, langkahlangkah kegiatan, dan penjelasan garis besar isi pelajaran. 3) Tahap pengembangan tanya-jawab Apabila guru telah memberikan pengarahan pada tahap awal tanyajawab, maka guru dapat mengembangkan metode tanyajawab dengan menempuh berbagai variasi dalam mengajukan pertanyaan. 4) Tahap akhir tanya-jawab Pada tahap akhir pemakaian tanyajawab, guru bersama para siswa membuat ringkasan isi pelajaran yang telah disajikan selama tanyajawab. Kegiatan ini dimagsudkan untuk pemantapan sajian, dan sekaligus untuk memperoleh umpan balik dari para siswa. Dari beberapa tahapan-tahapan penggunaan metode tanya-jawab di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan ke empat tahapan tersebut yaitu tahap persiapan, tahap awal, tahap pengembangan, dan tahap akhir maka pemakaian metode tanya jawab akan lebih terarah serta dapat mencapai hasil yang lebih baik. Media kartu kata bergambar merupakan salah satu media yang tepat diterapkan agar anak lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran, karena dengan media kartu kata bergambar anak dapat secara langsung melihat gambar pada kartu kata bergambar dan memahami kata dengan mengetahui huruf pada gambar tersebut. Media kartu kata bergambar juga dapat dilakukan dengan permainan. Bermain merupakan suatu kegiatan yang melekat pada dunia anak. Menurut Johnson et al (dalam Yulianti, 2010:3) menyatakan bahwa: Dengan bermain anak mempunyai kesempatan untuk berekplorasi, menemukan, mengekspresikan, berkereasi, dan belajar secara menyenangkan. Permainan kartu kata bergambar merupakan permainan yang menyenangkan bagi anak, dimana permainan kartu kata bergambar dapat memberikan situasi belajar yang santai dan informal, bebas dari ketegangan dan kecemasan. Menurut Musfiroh (2010:2.19) permainan kartu kata bergambar bertujuan untuk merangsang kepekaan anak terhadap struktur bahasa secara lisan. Anak- anak dengan aktif dilibatkan untuk memberikan tanggapan dan keputusan. Langkah ini akan membiasakan anak untuk lebih mudah mengekspresikan gagasan dan idenya, serta memperkuat daya imjinasi anak. Kartu kata bergambar dapat menjadi sarana untuk mengakrabkan anak dengan huruf. Selain itu adapun manfaat dari media kartu kata bergambar. Manfaat media kartu kata bergambar dalam proses pembelajaran yaitu untuk menyampaikan suatu informasi atau menyampaikan suatu materi pembelajaran dalam mengenalkan huruf dan mengabungkan huruf menjadi kata serta menebak gambar untuk mengembangkan kemampuan berbahasa lisan pada anak TK, khusunya pada kelompok B. Dengan bantuan media kartu kata bergambar anak-anak akan lebih

mudah memahami materi yang disampaikan yaitu dengan cara menebak gambar lalu menggabungkan huruf dari gambar tersebut seperti: R-a-d-i-o. Media pandang berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Menurut Dhieni (2007:11.13) menyatakan bahwa media visual adalah media yang dapat menyampaikan pesan/informasi secara visual, yang artinya penerimaan pesan dan informasi tersebut melalui indera penglihatan. Media ini dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Secara visual media kartu kata bergambar yang tampak oleh mata adalah wujud dari perpaduan unsurunsurnya, jika media kartu kata bergambar dibuat menarik seperti perpaduan warna, gambar yang bagus, dan huruf yang jelas maka minat belajar anak akan menjadi lebih baik untuk mengembangkan kemampuan berbahasa lisan dimana anak dapat menyimak kemudian mengucapkan huruf-huruf pada gambar dengan bantuan media kartu kata bergambar. Penerapan metode tanya jawab diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa lisan pada anak, karena dengan menerapkan metode tanya jawab berbantuan media kartu kata bergambar guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan media yang dapat menarik perhatian anak serta guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kreatif, aktif, dan bebas dari ketegangan. Pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab diharapkan terjadi perubahan dan peningkatan ke arah yang lebih baik pada diri anak. Berdasarkan uraian diatas, maka metode tanya jawab berbantuan media kartu kata bergambar diterapkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa lisan anak dan diterapkan dalam penelitian tindakan kelas ini dengan judul Penerapan Metode Tanya Jawab Berbantuan Media Kartu Kata Bergambar Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anak Kelompok B TK Soma Negara Pejeng Gianyar Tahun Pelajaran 2013/204. METODE Penelitian ini dilaksanakan di TK Soma Negara Desa Pejeng yang berada di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan adalah proses untuk meningkatkan pendidikan dengan memasukkan perubahan dan melibatkan pendidik bekerja sama untuk meningkatkan praktek mereka sendiri. Arikunto (2009:3) mengemukakan bahwa: Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Sementara Menurut Paizaluddin (2013:6) menyatakan: PTK merupakan penelitian yang berorientasi pada penerapan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang sedang dilihat dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan Penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan di dalam kelas untk memecahkan permasalahan yang ada dengan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan pratik pembelajaran di kelas secara lebih professional. Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus, tetapi tidak menutup

kemungkinan dilanjutkan ke siklus berikutnya apabila belum memenuhi target penelitian. Akhir siklus I ditandai dengan pelaksanaan kegiatan tanya jawab dengan media kartu kata bergambar, begitupun siklus II dan siklus selanjutnya bila belum memenuhi hasil yang di ingikan dan belum memenuhi target penelitian. Rancangan dari penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut. Refleksi Refleksi? Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan Pelaksanaan Gambar 1 : Gambar Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, Suharsimi, dkk 2009:16) Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan dua metode yaitu metode observasi dan metode wawancara. Kedua metode tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Metode Obsevasi Dalam mengumpulkan data salah satu metode yang digunakan adalah metode oservasi. Menurut Agung (2012:61) menyatakan bahwa metode observasi adalah suatu cara memperoleh data dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang sesuatu objek tertentu Pendapat di atas, dapat dipertegas bahwa metode observasi pada prinsipnya merupakan cara memperoleh data yang lebih dominan menggunakan indera pengelihatan (mata) dalam proses pengukuran terhadap suatu objek atau variable tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. b. Metode Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik untuk memperoleh informasi mengenai keberadaan anak-anak, dalam upaya melakukan identifikasi. Apabila data atau informasi yang diperoleh melalui observasi kurang memadai, maka peneliti dapat melakukan wawancara terhadap siswa, orang tua, keluarga, teman sepermainan, atau fihak-fihak lain yang dimungkinkan untuk dapat memberikan informasi tambahan mengenai kemampuan anak. Metode wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab yang sistematis, dan hasil tanya jawab ini dicatat/direkam secara cermat (Agung 2012: 62) Untuk mencari rata-rata persen (M%) perkembangan kemampuan berbahasa lisan anak pada setiap siklus dihitung dengan rumus: M (%) = x 100% (Agung, 2010:9) Keterangan: M (%) = rata-rata persen M = rata-rata skor SMI = skor maksimal ideal Tingkatan pekembangan kemampuan membaca permulaan anak Taman Kanak-kanak dengan metode tanya jawab dapat ditentukan dengan membandingkan M (%) atau rata-rata persen ke dalam PAP skala lima dengan kreteria sebagai berikut. Tabel 1. Pedoman PAP Skala lima tentang perkembangan sosial emosional Anak Persentase Perkembangan sosial - emosional 90 100 80 89 65 79 55-64 0 54 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah (Agung, 2010:12)

HASIL DAN PEMBAHASAN Data Kemampuan Berbahasa Lisan pada penelitian siklus I disajikan dalam bentuk tabel distribusi, menghitung mean (M), median (Md), modus (Mo), grafik polygon dan membandingkan rata-rata atau mean dengan model PAP skala lima. Dari hasil observasi yang dilaksanakan pada saat penerapan metode tanya-jawab menggunakan 4 indikator yang muncul dalam proses pembelajaran akan diberi bobot yakni 4 (berkembang sangat baik) 3 (berkembang sesuai harapan), bobot 2 (mulai berkembang), bobot 1 (belum berkembang). Skor total yang diperoleh masing-masing anak di bagi dengan bobot maksimal dikali 100. Dari hasil observasi yang dilaksanakan dengan penerapan metode tanya jawab berbantuan media kartu kata bergambar diperoleh rata-rata (Mean) = 57,88, modus (Mo)= 59,5, dan median (Md) = 62,25 yang selanjutnya disajikan ke dalam grafik polygon. 10 8 6 4 2 0 Gambar 2. Gambar Grafik tentang Kemampuan Berbahasa Lisan anak TK Soma Negara siklus I 46 51 56 61 66 71 M = 57,88 Mo = 59,5 Md = 62, 25 Pejeng Gianyar pada Untuk menentukan tingkat kemampuan berbahasa lisan anak dapat dihitung dengan membandingkan ratarata persen (M%) dengan criteria Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Dari nilai M% = 57,88% yang dikonversikan ke dalam PAP skala lima, M% berada pada tingkat penguasaan 55-64% yang berarti bahwa kemampuan berbahasa lisan anak kelompok B di TK Soma Negara pada siklus I berada pada criteria rendah. Dari hasil pengamatan dan temuan penulis selama pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat beberapa masalah yang menyebabkan kemampuan berbahasa lisan anak kelompok B TK Soma Negara masih berada pada criteria rendah, sedangkan dari hasil kemampuan berbahasa lisan itu masih perlu ditingkatkan pada siklus II. Adapun kendala-kendala yang dihadapi peneliti saat penerapan siklus I antara lain: a) Beberapa anak masih kurang fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sehingga suasana kelas menjadi gaduh, b) Beberapa anak masih kurang aktif dalam menjawab pertanyaan dari peneliti dan c) Anak masih kurang mampu mengulang kalimat yang didengar sehingga anak belum dapat berkomunikasi atau berbahasa lisan dengan baik. Adapun solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kendalakendala di atas yaitu : a) Memberikan anak stimulus dengan pertanyaanpertanyaan yang dapat merangsang anak agar lebih aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan mengajak anak melakukan permainan kartu kata bergambar agar anak lebih fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan secara tidak langsung anak dapat berkomunikasi dengan baik, b) Membimbing dan mendampingi anak dalam proses pembelajaran untuk memotivasi anak agar bisa terfokus pada kegiatan pembelajaran dengan memberikan nilai. Nilai yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan dimiliki masing-masing anak. Siklus II juga dilakukan sama seperti siklus I. Hasil analisis data pada siklus II, diperoleh rata-rata (Mean) =

88,45, modus (Mo) = 88, 75 dan median (Md) = 89,5 yang selanjutnya disajikan ke dalam grafik polygon 10 8 6 4 2 0 Gambar 3. Gambar Grafik tentang Kemampuan Berbahasa Lisan anak TK Soma Negara siklus II 77 82 87 92 97 102 M = 88,45 Mo = 88,75 Md = 89,5 Pejeng Gianyar pada Berdasarkan perhitungan dan grafik polygon di atas terlihat hasil analisis dari siklus II terjadi peningkatan sesuai dengan tingkat keberhasilan yang ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan berbahasa lisan anak kelompok B TK Soma Negara Pejeng Gianyar pada siklus II tuntas. Dari nilai M% = 88,45% yang dikonversikan ke dalam PAP skala lima, M% berada pada tingkat penguasaan 80-89% yang berarti bahwa kemampuan anak pada kelompok B pada siklus II berada pada kriteria tinggi. Melalui proses perbaikan kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka pelaksanaan siklus II tampak adanya peningkatan proses pembelajaran yang diperlihatkan melalui peningkatan kemampuan berbahasa lisan pada anak kelompok B di TK Soma Negara Pejeng Gianyar. Adapun temuan-temuan yang diperoleh selama tindakan pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut yaitu : a) Secara garis besar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, sehingga kemampuan anak meningkat sesuai dengan harapan, b) Dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran kemampuan berbahasa lisan anak sudah meningkat, yang awalnya sebesar 57,88 % dengan kategori rendah meningkat menjadi 88,45 % dengan kategori tinggi, dan c) Peneliti dalam hal ini berperan sebagai guru yang memberikan bimbingan pada anak yang belum memahami kegiatan yang sedang dilaksanakan. Secara umum proses kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode tanya-jawab dan media kartu kata bergambar sudah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari adanya peningkatan rata-rata persentase (M%) kemampuan berbahasa lisan dari siklus I ke siklus II, sehingga peneliti memandang penelitian ini cukup sampai di siklus II dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. Penyajian hasil penelitian di atas memberikan gambaran bahwa dengan penerapan metode tanya jawab dan media kartu kata bergambar ternyata dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak. Hal ini dapat dilihat dari analisis mengenai kemampuan berbahasa lisan anak dapat diuraikan sebagai berikut. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan analisis deskriptif kuantitatif diperoleh rata-rata persentase kemampuan berbahasa lisan anak kelompok B semester II di TK Soma Negara Pejeng Gianyar pada siklus I sebesar 57,88% dengan kategori rendah dan pada siklus II sebesar 88,45%, ini menunjukkan adanya peningkatan ratarata presentase sebesar 30,57% dengan kategori tinggi. Peningkatan ini mencerminkan bahwa penerapan metode tanya jawab dan media kartu kata bergambar dalam proses pembelajaran perlu dilanjutkan dalam pembelajaran selanjutnya. Dengan peningkatan kemampuan berbahasa lisan di atas, menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode tanya jawab

untuk mengembangkan kemapuan berbahasa lisan anak kelompok B TK Soma Negara Pejeng Gianyar tentunya sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Melalui penerapan metode tanyajawab maka akan terjadi format interaksi antara guru dengan anak melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan dari anak, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri anak. Sejalan dengan pendapat Hyman (dalam Moedjiono, 1991:40) menyatakan bahwa: Untuk mengerti tentang metode tanyajawab, ada tiga istilah yang perlu dimegerti terlebih dahulu. Tiga istilah itu adalah pertanyaan, respon, dan reaksi. Secara ringkas ketiga istilah tersebut dapat dijelaskan seperti berikut. Pertanyaan dapat ditandai sebagai katakata atau kalimat yang digunakan untuk memperolah respon verbal. Sedangkan respon dapat menunjuk kepada pemenuhan dari yang diharapkan sebuah pertanyaan yakni sebuah jawaban. Sisi lain reaksi dapat menunjuk kepada perubahan dan penilaian terhadap pertanyaan atau respon. Penerapan metode tanya jawab dilakukan dalam beberapa proses kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak. Dengan media kartu kata bergambar guru dapat merangsang anak dengan cara memberikan stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan agar anak lebih aktif dan fokus dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ini anak akan mengenal banyak hal secara mandiri dan anak secara tidak langsung dapat mengembangkan kemampuan berbahasanya melalui permainan kartu kata bergambar. Media kartu kata bergambar akan merangsang kemampuan berbahasa lisan anak dalam hal mengenal gambar dan kata. Media kartu kata bergambar merupakan suatu media yang dapat dilakukan denga permainan dimana dengan permainan media kartu kata bergambar anak dapat mengenal gambar kemudian menebak kata dari gambar tersebut sehingga kemampuan berbahasa lisan anak akan berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Melalui metode tanya jawab guru akan lebih mudah menyampaikan informasi kepada anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang anak agar lebih kreatif dalam menjawab pertanyaan yang di berikan guru. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Winastuti (2012) yang menyatakan penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan keterampilan berbahasa lisan pada anak kelompok A TK Ganesha Denpasar tahun ajaran 2011/2012. Selain itu penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian Trisnawati (2012) yang menyatakan penerapan metode bercerita berbantuan media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak kelompok A1 Semester II di TK Visi Mandiri School Jimbaran tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian tersebut ini berarti bahwa dengan penerapan metode tanya jawab dan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak pada kelompok B semester II TK Soma Negara Pejeng Gianyar, dan oleh karenanya strategi pembelajaran yang demikian sangat perlu dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penerapkan metode tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak kelomopok B semester II TK Soma Negara Pejeng Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan rata-rata persentase (M%) dalam penerapan metode tanya jawab yang dilihat dari adanya peningkatan kemampuan berbahasa lisan pada setiap siklus. Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus I, dapat diketahui pencapaian kemampuan berbahasa lisan sebesar 57,88% menjadi sebesar 88,45%

pada siklus II yang berada pada kategori tinggi. Berdasarkan simpulan tersebut adapun saran yang ingin peneliti sampaikan yaitu kepada Guru TK disarankan lebih kreatif, inovatif dan aktif dalam menyiapkan media pembelajaran dan memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, sehingga anak lebih tertarik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan suasana pembelajaran akan menyenangkan. Bagi anak disarankan dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk lebih fokus dan lebih aktif terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga kemampuan yang diperoleh benar-benar berkembang sesuai dengan taraf perkembangan kemampuan anak. Kepada Kepala TK, diharapkan mampu menjadi motivator atau mendukung upaya-upaya guru dalam meningkatkan proses pembelajaran dengan menerapkan metode dan media yang dibuat dalam setiap tema-tema pembelajaran yang diajarkan di TK. Bagi peneliti lain hendaknya dapat melaksanakan PTK dengan berbagai model dan media pembelajaran lain yang belum sepenuhnya dapat terjangkau dalam penelitian ini, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dalam melakukan suatu penelitian berikutnya. DAFTAR RUJUKAN Agung, A.A.Gede. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Singaraja: makalah disajikan pada Workshop Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Undiksha pada Tanggal 27 September 2010 Di Kampus PGSD FIP Undiksha Singaraja. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asmawati, Luluk, dkk. 2012. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Dhieni Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Indriati, Etty. 2011. Kesulitan Berbicara dan Berbahasa Pada Anak. Jakarta: Prenada Moedjiono dan Dimyati. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Musfiroh, Tadkiroatun. 2010. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Universitas Terbuka. Paizaluddin dan Ermalida. 2013. Penelitian Tindakan kelas (classroom action research). Bandung: Alfabeta Santosa, Puji. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Yuliati, Dwi. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT INDEKS -------, 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: FIP Undiksha Singaraja Aisyah Siti, dkk. 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengebangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.