BAB I PENDAHULUAN. teknologi (Iptek). Persepsi masyarakat ini kiranya telah mampu memobilisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

ABSTRAKSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak kalangan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Suroso Prawiroharjo sebagaimana dikutip Raka Joni (1984 : 5), salah

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH D AN PENGARUHNYA TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU D I SMK SMIP YPPT BAND UNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan di Indonesia yang tercantum dalam UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 yaitu

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetitif. Dengan semakin berkembangnya era sekarang ini membuat kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1997, hlm Engkoswara & Aan komariah, Administrasi Pendidikan, Alfabeta: Bandung, 2012, hlm. 92.

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dalam tahap pembangunan masyarakat yang berencana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan bahwa keunggulan suatu bangsa bertumpu pada keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia indonesia

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan hal penting dalam komunikasi sosial. Manusia sebagai

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. mengetengahkan tanggung jawab sebagai pendidik. Dimana pendidik adalah

SRI MARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian atau kedewasaan manusia seutuhnya baik secara mental,

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan kualitas di era globalisasi ini menuntut kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BABI PENDAHULUAN. dipecabkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertfikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 45

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi professional para guru dan pengelola sekolah. pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga dianggap sebagai kekuatan utama dalam komunitas social untuk mengimbangi laju berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Persepsi masyarakat ini kiranya telah mampu memobilisasi kaum intelek untuk selalu merespons secara simultan terhadap perkembangan dan system pendidikan berikut unsur-unsur yang terkait yang berpretensi positif bagi keberhasilan pendidikan (Barizi & Idris, 2010:13). Pendidikan diarahkan kepada pembentukan manusia yang berguna. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berkualitas yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, disiplin, bekerja keras, tangguh dan bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohaninya. Saat ini pendidikan di Indonesia sedang dihadapkan pada masalah pendidikan yang sangat serius, hal ini dikarenakan karena rendahnya daya saing yang dimiliki Indonesia sebagai indikator bahwa pendidikan belum mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh United Nations Development Program (UNDP) melaporkan bahwa Indonesia berada pada rangking 108 tahun 1998, rangking 109 pada tahun 1999, dan rangking 111 tahun 1

2 2004 dari 174 negara yang diteliti (Mulyasa, 2012:3). Hal tersebut sangatlah ironis karena menggambarkan bagaimana perkembangan mutu pendidikan di Indonesia. Kurangnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kualitas pendidik atau kualitas guru. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistemik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas dan pemerataan penyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, iklim pembelajaran yang kondusif, serta didukung oleh kebijakan (political will) pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Guru merupakan komponen paling menentukan; karena di tangan gurulah kurikulum, sumber belajar, sarana dan prasarana, dan iklim pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik (Mulyasa, 2012:5). Guru yang memadai dalam standar mutu kompetensi dan profesionalitasnya terjamin dapat mewujudkan upaya pembangunan pendidikan nasional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kemampuan profesional guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan profesional guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik pada setiap jenjang pendidikan formal. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang yang mampu berperan dan bertindak yang mempunyai

3 kualitas atau memenuhi unsur-unsur secara sempurna, serta memerlukan pendidikan profesi. Guru yang profesional adalah guru yang mampu melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar, meliputi kemampuan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran (Muslich, 2007:11). Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal, pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan. Pembelajaran di sekolah semakin berkembang dari pengajaran yang bersifat tradisional sampai pembelajaran dengan modern. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar yang mengabaikan kegiatan belajar yaitu sekedar menyiapkan pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka. Akan tetapi kegiatan pembelajaran lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola pembelajaran yang bervariasi (Usman, 2006). Guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun apabila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas, maka mustahil akan menciptakan proses pembelajaran yang maksimal. Oleh karena itu, upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru tersebut. Cara yang bisa dilakukan oleh para guru agar dapat meningkatkan profesionalisme dan kinerjanya salah satunya yaitu dengan melakukan standar kompetensi dan program sertifikasi guru. Sertifikasi dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme yang dimiliki oleh guru dengan meningkatnya

4 profesionalisme guru diharapkan mutu pendidikan di Indonesia ini dapat meningkat pula dan tujuan dari pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Tujuan dengan adanya sertifikasi diharapkan agar kinerja guru menjadi lebih baik dan tujuan Pendidikan Nasional akan tercapai dengan baik. Guru yang bersertifikasi diharapkan bisa menjadi guru yang profesional, bisa mengajar dengan baik, bisa mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dan dapat menjunjung tinggi profesi guru. Melalui standar kompetensi dan sertifikasi guru sebagai proses pemberdayaan, diharapkan adanya perbaikan tata kehidupan yang lebih adil, demokratis, serta tegaknya kebenaran dan keadilan di kalangan guru dan tenaga kependidikan. Pemberdayaan dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja sekolah melalui kinerja guru agar dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal, efektif dan efisien. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan zaman, karakteristik lingkungan dan tuntutan global. Dilingkungan Kabupaten Sampang, khususnya Kecamatan Sokobanah keadaan guru di sekolah-sekolah dasar sebagian guru sudah memiliki sertifikat guru. Guru-guru yang sudah sertifikasi tersebut, telah mengajar sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat (2), dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru pasal 52 ayat (2) yang menyatakan bahwa beban kerja guru paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

5 Dibandingkan dengan sebelum guru-guru tersebut sertifikasi, mereka kebanyakan mengajar kurang dari 24 jam tatap muka setiap minggunya. Sehingga setelah mereka menerima sertifikat pendidik, mereka menerima tambahan beban mengajar sesuai dengan peraturan yang ada. Setelah guru tersebut menerima tambahan beban mengajar otomatis waktu mereka untuk mengajar tidaklah sedikit lagi bahkan tidak ada kata untuk bermain-main lagi bagi guru tersebut. Beban mengajar yang dibebankan ini tidak menghambat guru tersebut untuk menjalankan tugasnya dengan baik, mereka memang benar-benar menunjukkan mereka adalah guru yang propfesional, dibalik itu semua ternyata banyak kendalakendala yang dialami oleh guru tersebut dalam mengoptimalkan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa, seperti lambatnya pembuatan rencana pembelajaran oleh guru, ini mengakibatkan kinerja guru kurang baik. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana kompetensi pedagogik guru yang sudah bersertifikasi di beberapa SD Kabupaten Sampang. Sehubungan dengan masalah tersebut maka perlu dilakukannya penelitian agar dapat mengukur sejauh mana tingkat kompetensi pedagogik guru bersertifikasi. B. Identifikasi / Fokus Masalah Penelitian ini difokuskan pada kompetensi pedagogik guru SDN bersertifikasi di kecamatan Sokobanah kabupaten Sampang (17 SDN dengan 35 guru bersertifikasi yang terdiri dari 19 guru laki-laki dan 16 guru perempuan).

6 C. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang di dapat dan akan di teliti berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas adalah: 1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru sekolah dasar bersertifikasi di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang dalam aspek perencanaan pembelajaran? 2. Bagaimana kompetensi pedagogik guru sekolah dasar bersertifikasi di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang dalam aspek pelaksanaan kegiatan pembelajaran? 3. Bagaimana kompetensi pedagogik guru sekolah dasar bersertifikasi di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang dalam aspek penilaian pembelajaran? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan harapan yang ingin dicapai oleh peneliti setelah penelitian dilaksanakan. Bertitik tolak dari masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian di antaranya sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru sekolah dasar bersertifikasi di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang dalam aspek perencanaan pembelajaran? 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru sekolah dasar bersertifikasi di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang dalam aspek pelaksanaan kegiatan pembelajaran?

7 3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru sekolah dasar bersertifikasi di Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang dalam aspek penilaian pembelajaran? E. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat secara teoritis yaitu sebagai salah satu referensi khususnya dalam meningkatkan profesionalitas para guru untuk mutu pendidikan serta diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan sertifikasi guru dalam meningkatkan kompetensi professional. Sedangkan manfaat penelitian secara praktis dapat memberikan manfaat: 1. Bagi penulis sebagai informasi dan pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai profesionalisme dan kinerja guru. 2. Bagi masyarakat sebagai bahan masukan dalam memberikan saran, kritik atau saran yang membangun khususnya dalam peningkatan pendidikan nasional. 3. Bagi lembaga pendidikan sebagai acuan dalam mencari solusi terhadap masalah yang menghambat proses untuk mengikuti sertifikasi dalam upaya menjadikan pendidikan lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan IPTEK. Profesionalitas itu sendiri diharapkan dapat mempunyai manfaat terhadap dunia pendidikan. 4. Bagi peneliti selanjutnya dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pustaka bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji

8 tentang konsep dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang berkualitas secara menyeluruh. F. Batasan Istilah 1. Kinerja guru merupakan tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan selama periode tertentu dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan (Barnawi & Mohammad Arifin, 2012:14). 2. Sertifikasi berasal dari kata certification yang artinya diploma atau pengakuan secara resmi kompetensi seseorang untk memangku jabatan profesional. Istilah sertifikasi dapat diartikan sebagai surat keteraangan (sertifikat) dari lembaga berwenang yang diberikan kepada profesi, dan sekaligus pernyataan (lisensi) terhadap kelayakaan profesi utuk melaksanakan tugas (Imam wahyudi, 2012:68). 3. Kompetensi guru dapat diartikan sebagai gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan. Adapun kompetensi guru yaitu meliputi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional (Imam wahyudi, 2012:18). 4. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.