BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

MAKALAH. Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source

Definisi Cloud Computing

Tugas Teknologi Open Source

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

Cloud Computing Windows Azure

Implementasi Virtualisasi dan Server Cloud Menggunakan Proxmox VE. Disusun Oleh : Dwi Prastiyo Utomo

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

Raihana Rahma Fadhilah

Tren Cloud Computing

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori-teori dasar/umum Informasi adalah sumber daya yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam

RANCANG BANGUN PRIVATE CLOUD COMPUTING PADA SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMSEL. Iwan Agusti Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang

Virtualisasi, Cloud Computing & Teknologi Open Source Dosen Pembina: Imam Suharjo, ST, M.Eng Ditulis Oleh:

PEMBUATAN PROTOTYPE VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX VE UNTUK OPTIMALISASI RESOURCE HARDWARE DI NOC FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Profil Perusahaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah

INTRO TO CLOUD COMPUTING

PENERAPAN MULTI VIRTUAL APPLIANCE SERVER PADA PENGEMBANGAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VIRTUALISASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bersifat simulasi, karena jaringan Cloud

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)

RANCANG BANGUN VIRTUAL MACHINE BERBASIS CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN SERVER PROXMOX UNTUK OPTIMALISASI SUMBER DAYA KOMPUTER SERVER

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Virtulisasi Server Sederhana Menggunakan Proxmox


Cloud Computing Perangkat Lunak Cloud Computing

Komputasi Awan (Cloud Computing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

BAB 4. Perancangan dan Implementasi

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan jaringan cloud computing Implementasi dan pengembangan Cloud Computing di BPPT dimulai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

CLOUD COMPUTING, TEKNOLOGI KOMPUTASI MASA DEPAN

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Analisis dan Perancangan Infrastruktur Jaringan Cloud Computing. Pada PT Indonusa System Integrator Prima. Anthonius Bernadh

1. Pendahuluan 2. Tinjanuan Pusataka Virtualisasi

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2012 Pengantar Cloud Computing

Mengenal Cloud Computing

PERBEDAAN HYPER-V DAN VIRTUAL MESIN

PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX PADA AMIK IBNU KHALDUN PALOPO

III. METODE PENELITIAN. kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI DATA SERVER METODE KVM (KERNEL BASIS VIRTUAL MACHINE) DENGAN OPENVZ (CONTAINER/CT)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI. perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF GRID COMPUTING MANAGEMENT RESOURCE SYSTEM ON INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) USING NATIVE HYPERVISOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memvirtualisasikan server sehingga dengannya aplikasi-aplikasi dapat

JURNAL DASI ISSN: Vol. 15 No. 1 Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah sebuah solusi virtual desktop yang terpusat

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN. Wiwin Hartanto 1

PENERAPAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN SISWA

PEMBUATAN APLIKASI CLOUD COMPUTING PADA SHOWROOM MOBIL

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

Analisis Overhead Server Cloud Infrastructure pada Proxmox VE Hypervisor

PENERAPAN LAYANAN PRIVATE CLOUD COMPUTING PADA LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG


TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STUDI KASUS KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Analisis dan Desain Sistem Jaringan

ANALISIS PERANCANGAN DEDICATED WEBSERVER BERBASIS CLOUD COMPUTING NASKAH PUBLIKASI

DESAIN DAN ANALISIS KINERJA VIRTUALISASI SERVER MENGGUNAKAN PROXMOX VIRTUAL ENVIRONTMENT

2012 Pengantar Cloud Computing

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service)

Perancangan Teknologi Private Cloud Computing Sebagai Sarana Infrastruktur Online System Di Universitas Advent Indonesia

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR IT DAN APLIKASI E-LEARNING IPB

Gambar 1. Ilustrasi Cloud Computing

Desain Dan Analysis Kinerja Virtualisasi Server Menggunakan Proxmox Virtual Environment

TUGAS MAKALAH INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TI024329

Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Rancang Bangun Cloud Computing Di Laboratorium Komputer Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

BAB I Pendahuluan. 1BAB I Pendahuluan

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN OPENVZ DALAM PERKULIAHAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Cloud Computing 2.1.1 Sejarah & Definisi Cloud Computing Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata Komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum. Ide dari Cloud Computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, Cloud Computing melalui internet menjadi realitas. Cloud Computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan Teknologi Informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita menyewa sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja. Cloud Computing merupakan evolusi dari virtualization, serviceoriented architecture, autonomic dan utility computing. Cara kerja dari Cloud Computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, kontrol akan, teknologi infrastruktur dari Cloud Computing 7

8 untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka. Mereka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya. Gambar 2.1 Diagram Cloud Computing Sebagai contoh gambaran sederhananya, kita bisa bayangkan Cloud Computing seperti sebuah jaringan listrik. Jika kita butuh listrik, kita tidak harus punya pembangkit listrik. Kita hanya perlu menghubungi penyedia layanan listrik, yaitu PLN untuk menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik dan kita tinggal menikmatinya saja. Dan pembayaran kita lakukan sesuai dengan besaran pemakaiannya. Perusahaan dapat melakukan order dengan menghubungi server pusat penyedianya untuk menghubungkan perusahaannya (dalam hal ini

9 melalui internet) dan tinggal menggunakannya pada komputer yang ingin menggunakan apapun yang dibutuhkan. Pembayaran atas pemakaian/peminjaman resource yang digunakan juga disesuaikan dengan besar pemakaiannya dan pembayaran tersebut dapat dilakukan per bulan, per triwulan, per semester, per tahun, atau sesuai kontrak yang telah disetujui. Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi besar-besaran. Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiap organisasi akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan di sisi Teknologi Informasi. Cloud Computing secara sederhana dapat didefinisikan adalah layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet. Kata-kata Cloud sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia Teknologi Informasi yang digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud). 2.1.2 Karakteristik dari Cloud Computing 1. On-demand Self-service User tidak akan mengalami kesulitan ketika mereka membutuhkan sesuatu dari provider. Mereka dapat tetap meminta suatu layanan terhadap Cloud tanpa harus menghubungi provider secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta suatu layanan melalui web portal, management interface, dsb. Provider

10 akan mengerjakan permintaan tersebut nantinya. Dengan kata lain, Cloud menjadi jembatan penghubung antara provider dengan user dengan sedikit interaksi di antara keduanya. 2. Broad Network Access Akses ke software menjadi tersedia di mana saja melalui jaringan yang ada sehingga semua alat dapat mengaksesnya, seperti laptop, PDA dan handphone. 3. Resource Pooling Infrastruktur dari Cloud menyediakan resource yang dapat digunakan oleh user. 4. Rapid Elasticity Keuntungan dari Cloud Computing yang sangat penting adalah kemampuan scalability. Scalability artinya kapabilitas dari Cloud dapat diturunkan atau pun dinaikkan secara otomatis sesuai dengan kebutuhan dari user. Hal ini dapat menaikkan efisiensi dan efektivitas dari resource yang berada di Cloud. 5. Measured Service Measured Service berarti bahwa Sistem dari Cloud Computing dapat dengan otomatis mengontrol dan mengoptimasi resources yang ada dengan mengontrol tipe dari layanan yang sedang digunakan.

11 2.1.3 Cloud Computing Layer Gambar 2.2 Tingkatan Layer Cloud Computing Cloud Computing mempunyai 5 layer layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu: 1. Client Cloud Client terdiri dari hardware dan software komputer yang bergantung pada Cloud Computing untuk dapat mengerjakan tugastugasnya. 2. Application / Software as a Service (SaaS) SaaS merupakan layanan Cloud Computing yang paling dahulu populer. SaaS ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan, sehingga tidak perlu

12 mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu. Meskipun demikian, kustomisasi tidak serta-merta diharamkan, meskipun hanya untuk skala dan fungsi yang terbatas. Tapi dengan berkembangnya pasar dan kemajuan teknologi pemrograman, keterbatasan-keterbatasan itu pasti akan berkurang dalam waktu tidak terlalu lama. Untuk contoh layanan SaaS, tentu saja kita harus menyebut layanan CRM online Salesforce.com yang dikomandai Marc Benioff dan telah menjadi ikon SaaS ini. Selain itu Zoho.com, dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang cukup beragam, dari mulai layanan word processor seperti Google Docs, project management, hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia, seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area kolaborasi/unified

13 communication. Sayangnya untuk pasar dalam negeri sendiri masih sangat sedikit yang mau berinvestasi untuk menyediakan layanan SaaS ini. 3. Platform as a Service (PaaS) Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang menyediakan modulmodul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django. Kemudian Salesforce juga menyediakan layanan PaaS melalui Force.com, menyediakan modulmodul untuk mengembangkan aplikasi diatas platform Salesforce yang menggunakan bahasa Apex. Dan mungkin yang jarang sekali kita ketahui, bahwa Facebook juga bisa dianggap menyediakan layanan PaaS, yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi diatasnya.

14 4. Infrastructure as a Service (IaaS) IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. Ini adalah sebuah layanan yang menyewakan sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting, permintaan mereka atas sumberdaya dasar teknologi informasi itu dapat dipenuhi. Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat ini adalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis. Salah satu pionir dalam penyediaan IaaS ini adalah Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Computing Cloud). Layanan Amazon EC2 ini menyediakan berbagai pilihan persewaan mulai CPU, media penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan juga platform pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan jam-jaman. Untuk di dalam negeri sendiri, rencananya ada beberapa provider yang akan menyediakan layanan sejenis mulai pertengahan tahun ini.

15 5. Server Layer server terdiri dari hardware dan software komputer yang telah dibuat secara khusus untuk menangani kinerja dari layanan Cloud. 2.1.4 Jenis-jenis Cloud Computing 1. Public Cloud Sesuai dengan namanya, jenis Cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya dan dapat diakses oleh siapa saja dengan menggunakan internet. Gambar 2.3 Public Clouds

16 2. Private Cloud Di mana sebuah infrastruktur layanan Cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur Cloud itu bisa saja dikelola oleh organisasi yang bersangkutan atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola Private Cloud ini. Gambar 2.4 Private Clouds 3. Community Cloud Dibuat dan dikembangkan oleh beberapa organisasi/perusahaan yang menjadi sebuah komunitas dan memiliki tujuan yang sama. Konsep dari Community Cloud sama dengan Private Cloud di mana hanya user yang telah diregistrasikan dalam Cloud ini yang dapat

17 mengaksesnya. Perbedaannya adalah tipe Cloud ini dibuat untuk beberapa organisasi / perusahaan. 4. Hybrid Cloud Untuk jenis ini, infrastruktur Cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur Cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar Cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antar Cloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. 2.1.5 Mekanisme Akses Cloud Computing Mekanisme akses ke Cloud Computing dapat dijalankan secara beraneka ragam seperti akses standard melalui LAN (apabila menggunakan private cloud) dan internet melalui browser yang terhubung ke sebuah web portal atau management interface dari penyedia layanan Cloud Computing. Protokol aplikasi yang digunakan pun dapat beragam, tetapi hal ini tidaklah terlalu signifikan bila dilihat dari sisi enduser karena bersifat transparan, dimana end-user cukup mengetahui bagaimana cara mengakses dan mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada Cloud Computing.

18 2.1.6 Kelebihan & Kekurangan Cloud Computing 2.1.6.1 Kelebihan 1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya. 2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat. 3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi / perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah. 4. Meningkatkan performa dari komputer. 5. Menghemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun. 6. Maintenance mudah dilakukan. 7. Mempunyai kapasitas penyimpanan yang tak terhingga. Michael Millner berkata bahwa Cloud menyediakan kapasitas penyimpanan yang tak terbatas secara virtual. Ini berarti bahwa tidak adanya batas pada tempat penyimpanan data jika dibandingkan dengan sebuah PC (Personal Computer). 8. Kolaborasi dengan grup menjadi lebih mudah. Kolaborasi pada grup akan menjadi lebih baik karena semua user dalam grup tersebut dapat mengakses data pada saat yang bersamaan dan apabila terjadi perubahan pada data tersebut, perubahan tersebut akan langsung terjadi pada data tersebut.

19 2.1.6.2 Kekurangan 1. Membutuhkan koneksi internet yang konstan. 2. Kecepatan dari koneksi internet memiliki pengaruh yang sangat besar. Apabila koneksi internet pelan, maka user akan menghadapi masalah dalam mengakses aplikasi yang terdapat pada Cloud. 3. Masalah penyimpanan data. Apabila server dari Cloud rusak dan data belum di-backup, maka data akan hilang semua.

20 2.2 Proxmox Virtual Environtment (Proxmox VE) Gambar 2.5 Contoh Screen Shoot Proxmox 2.2.1 Definisi Proxmox VE Proxmox merupakan software open source Virtualization Platform untuk menjalankan Virtual Appliances dan Virtual Machine. Proxmox VE adalah distro khusus yang didedikasikan secara khusus sebagai mesin host virtualisasi sistem dan memuat 2 teknologi virtualisasi, yaitu KVM dan OpenVZ.

21 Proxmox VE menggunakan Container Virtualization dan Full Virtualization: Container Virtualization (OpenVZ) Merupakan teknologi yang disarankan untuk menjalankan server Linux. OpenVZ membuat beberapa container yang secure dan terisolasi (disebut juga CT, VE atau VPS). Setiap container melakukan dan mengeksekusi persis seperti layaknya sebuah standalone server, sebuah container dapat di-reboot secara independen dan memiliki akses root, user, IP address, memori, proses, file, aplikasi, system libraries, dan file konfigurasi tersendiri. Full Virtualization (KVM) KVM (singkatan dari Kernel-based Virtual Machine) adalah solusi virtualisasi penuh untuk hardware berbasis x86 yang memiliki ekstensi virtualisasi (Intel VT atau AMD-V CPU). Setiap virtual machine memiliki hardware pribadi yang virtual: network card, disk, adapter grafis, dll. KVM mirip dengan XEN, tetapi KVM merupakan bagian dari Linux dan menggunakan sistem scheduler dan memory management regular dari Linux. 2.2.2 Fitur-Fitur Proxmox Bare-metal ISO Installer Proxmox VE menginstal sistem operasi yang lengkap dan alat manajemen dalam 3 sampai 5 menit (tergantung pada perangkat keras

22 yang digunakan). Bare-metal berarti bahwa anda mulai dari server kosong tidak perlu untuk menginstal sistem operasi dasar. Central Web-based Management Tidak perlu menginstal alat manajemen yang terpisah, semuanya dapat dilakukan melalui web browser anda (IE6/7/8/9, Firefox 2/3/4), dengan fitur-fiturnya seperti: tampilan konsol terintegrasi ke virtual machines, integrasi dan manajemen Proxmox VE cluster yang mulus, teknologi AJAX untuk update dinamis sumber daya dan akses yang aman ke semua mesin virtual melalui enkripsi SSL (https). Backup - Restore - Live Migration Salah satu fitur terintegrasi terpenting pada Proxmox VE dengan menggunakan VZDump (sebuah utilitas untuk membuat snapshot yang konsisten dalam menjalankan Virtual Machines (OpenVZ containers dan KVM)). Proxmox VE Cluster Memungkinkan manajemen pusat beberapa server fisik, di mana sebuah Proxmox VE Cluster terdiri dari satu master dan beberapa node (minimum adalah satu master dan satu node). Fiturfiturnya terdiri dari: web management tersentralisasi, satu ID login dan password untuk mengakses semua node dan guest, console dapat melihat semua virtual machine, migrasi dari virtual machines antara physical hosts, virtual appliance template store yang tersinkronisasi.

23 Proxmox VE lebih fokus pada pasar perusahaan. Dengan memberikan pilihan virtual appliances berguna, perusahaan dapat fokus pada target utama mereka. Proxmox VE tidak hanya menyediakan platform-bahkan lebih. Anda dapat menjalankan virtual appliances yang open source dan komersial, hanya apa yang anda butuhkan dan juga campuran keduanya. Saat ini orang dihadapkan dengan perangkat lunak server dan metode instalasi yang lebih kompleks. Tapi Proxmox VE berbeda. Proxmox VE mudah digunakan karena: Pre-built virtual appliances. Menginstal dan mengatur dengan beberapa klik tampilan. Proxmox VE dilisensikan di bawah GPLv2 (Open Source). 2.2.3 Kelebihan & Kelemahan 2.2.3.1 Kelebihan 1. Produk pilihan untuk penggunaan dalam perusahaan. 2. Optimasi instalasi yang sempurna, siap dijalankan dalam hitungan detik. 3. Kinerja terbaik karena Container Virtualization. 4. Manajemen yang mudah. 2.2.3.1 Kelemahan 1. Satu Pusat Masalah: Jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara

24 otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over / clustering. 2. Satu Pusat Serangan: Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server-server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk. 2.2.4 Spesifikasi Server Untuk Menggunakan Proxmox 2.2.4.1 Rekomendasi: 1. Dual Socket, Quad Core CPU. 2. CPU: 64 bit (Intel EMT64 atau AMD64), direkomendasikan Multi core CPU. 3. Intel VT / AMD-V capable CPU / Mainboard (untuk KVM Full Virtualization support). 4. 4 GB RAM. 5. Hardware RAID with batteries protected write cache (BBU) 6. Hard drive yang cepat. 7. Dua Gbit NIC (for bonding). 2.2.4.2 Minimum (untuk testing): 1. CPU: 64bit (Intel EMT64 atau AMD64)

25 2. Intel VT / AMD-V capable CPU / Mainboard (untuk KVM Full Virtualization support) 3. Minimum 1 GB RAM 4. Hard drive 5. One NIC 2.2.5 Kenapa menggunakan Proxmox? a. Menggunakan GUI (Graphic User Interface), bukan lagi CLI (commandline Interface) seperti UEC. b. Permintaan spesifikasi sistem lebih rendah; cukup memerlukan 1 buah server kelas Xeon. c. Manajemen terpusat melalui web. d. Satu ID login dan password untuk mengakses semua node dan guest. e. Console dapat melihat semua virtual machine. f. Melakukan migrasi dari VM antara berbagai mesin yang secara fisik berbeda. g. Sinkronisasi virtual appliances template store. h. Open Source.