Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

dokumen-dokumen yang mirip
BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008

BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PROFIL PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA di DKI JAKARTA TAHUN 2011

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2009

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

PERKEMBANGAN PDRB TRIWULAN II-2009 KALIMANTAN SELATAN

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2011

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGADA PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2011 MENCAPAI 5,11 PERSEN

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BPS PROVINSI MALUKU PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU PDRB MALUKU TRIWULAN IV TAHUN 2013 TUMBUH POSITIF SEBESAR 5,97 PERSEN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

BADAN PUSAT STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III/2012

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN EKONOMI 2.1 STRUKTUR EKONOMI Produk domestik regional bruto atas dasar berlaku mencerminkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah. Pada tahun 2013, kabupaten Lamandau nilai PDRB-nya mencapai Rp 1.596,25 Milyar yang merupakan total nilai tambah bruto (NTB) yang dibentuk oleh seluruh sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Lamandau. Peranan PDRB Kabupaten Lamandau terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Tengah menempati posisi dua terendah di antara 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Gambar 2.1 Kontribusi PDRB Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengan Tahun 2013 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 49

PDRB Kabupaten Lamandau menyumbang sebesar 2,51 persen terhadap total PDRB Provinsi Kalimantan Tengah. Meskipun menempati posisi dua terendah, sumber daya ekonomi di kabupaten ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Gambar 2.2 PDRB Kabupaten Lamandau 2009 2013 (milyar Rupiah) Untuk melihat gambaran yang komprehensif mengenai perekonomian di kabupaten Lamandau, maka dapat dilihat lebih dalam pada struktur dari besaran yang dihasilkan. Struktur ekonomi yang dibangun oleh sektor-sektor produksi bergerak menjadi kekuatan ekonomi. Sektor dengan NTB terbesar akan menjadi tulang punggung 50 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014

perekonomian suatu daerah dan apabila nilainya semakin besar pada sektor tertentu maka tingkat ketergantungan suatu daerah terhadap sektor tersebut semakin besar juga. Seperti halnya di kabupaten/kota lain di provinsi Kalimantan Tengah ini, kabupaten Lamandau didominasi oleh tiga sektor, yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor jasa-jasa, baik di tahun 2012 maupun tahun 2013. Dari ketiga sektor tersebut menyumbang 91,49 persen terhadap pembentuka PDRB Kabupaten Lamandau. Dari ketiga sektor tersebut, sektor pertanian masih menjadi primadona utama di kabupaten Lamandau. Sementara kontribusi sektor lain relatif lebih kecil. Gambar 2.3 Struktur Ekonomi Kabupaten Lamandau 2012-2013 (%) Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 51

Besarnya sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Lamandau mengindikasikan bahwa peranan sumber daya alam (resource base) masih sangat tinggi. Meskipun demikian, persentase yang ditunjukkan makin turun nilainya, hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kontribusi pada sektor perekonomian yang lain. Peningkatan kontribusi terlihat pada sektor perdagangan, hotel, dan restauran. Peranan sektor ini terlihat meningkat di tahun 2013 ini. Sektor lain yang mengalami peningkatan adalah sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan, serta sektor pertambangan dan penggalian. Meningkatnya arus barang dan aktivitas perekonomian mendorong peningkatan kontribusi pada sektor di atas. Tabel 2.1 Struktur Ekonomi Kabupaten Lamandau, 2009 2013 (%) Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pertanian 67,51 67,96 68,10 68,08 67,71 2 Pertambangan dan penggalian 1,07 1,22 1,30 1,37 1,40 3 Industri Pengolahan 0,74 0,69 0,66 0,65 0,64 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,10 0,12 0,13 0,12 0,13 5 Konstruksi 0,24 0,26 0,27 0,27 0,26 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 15,87 15,27 14,70 14,67 14,95 7 Pengangkutan dan komunikasi 3,82 3,53 3,41 3,36 3,30 8 Keuangan, real estate, dan Jasa Perusahaan 2,31 2,43 2,49 2,61 2,78 9 Jasa- Jasa 8,34 8,52 8,94 8,86 8,82 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara 52 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014

Sektor lain yang turut mengalami peningkatan kontribusi di tahun 2013 adalah pertambangan dan penggalian. Peningkatan ini didukung oleh sub sektor pertambangan non-migas maupun subsektor penggalian. Subsektor penggalian menunjukkan peningkatan didukung oleh banyaknya pembangunan-pembangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Begitu juga untuk sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan yang menunjukkan kenaikan kontribusi di tahun 2013. Pertumbuhan dunia usaha di kabupaten Lamandau sendiri pada beberapa tahun terakhir mendorong berkembangnya sektor ini. Sektor dengan kontribusi terkecil adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Pada periode 2009 2013 peranan sektor ini tidak mencapai satu persen. Untuk lebih jelas dalam mengamati struktur ekonomi kabupaten Lamandau pada periode 2009 2013 dapat dilihat pada lampiran tabel 3. 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran makro mengenai hasil dari proses pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh seluruh pelaku ekonomi di suatu daerah yang terdiri dari pemerintah, perusahaan, maupun rumah-tangga. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga merupakan suatu gambaran dari peningkatan pendapatan yang berakibat pada peningkatan kemakmuran dan taraf hidup. Karena itu pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan yang lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan penduduknya merupakan salah satu indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi yang diharapkan juga terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 53

Gambar 2.4 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 2001 2013 Berdasarkan laju pertumbuhan PDRB tahun 2013 menunjukkan adanya peningkatan kinerja ekonomi kabupaten Lamandau dibandingkan tahun 2012, yaitu sebesar 6,91 persen. Pertumbuhan di tahun 2013 ini utamanya didorong oleh sub sektor perkebunan yaitu sebesar 8,05 persen dibandingkan tahun 2012. Sektor ini cukup memperlihatkan arah yang relatif kondusif. Hal ini ditandai dengan semakin membaiknya harga jual kelapa sawit. Di tahun 2012, pertumbuhan sub sektor ini sedikit menunjukkan perlambatan, hal ini dimungkinkan karena menurunnya permintaan pasar dunia terhadap minyak sawit dan karet sebagai dampak krisis ekonomi yang berlangsung di Eropa dan Amerika. 54 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014

Tabel 2.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau Menurut Sektor, 2009 2013 (%) Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pertanian 6,87 4,59 5,73 6,55 6,53 2 Pertambangan dan penggalian -35,92 18,37 11,37 11,64 8,17 3 Industri Pengolahan 9,82 3,82 6,30 7,58 7,04 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 26,56 33,52 6,14 6,14 6,19 5 Konstruksi 22,02 22,58 12,83 5,97 6,66 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,10 8,79 5,89 5,85 6,34 7 8 Pengangkutan dan komunikasi 6,59 4,56 4,83 5,56 4,31 Keuangan, real estate, dan Jasa Perusahaan 9,62 15,26 13,70 14,23 15,02 9 Jasa- Jasa 4,84 8,39 10,19 8,01 8,39 PDRB 5,74 6,15 6,51 6,85 6,91 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar 15,02 persen. Masih tingginya pertumbuhan sektor ini merupakan sinyal perkembangan aktivitas ekonomi. Lembaga pembiayaan baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank dirasa semakin dibutuhkan dalam mendukung aktivitas pada sektor riil. Selain itu meningkaynya aktivitas perekonomian lainnya sangat memengaruhi peningkatan pada sektor ini. Pertumbuhan sektor primer maupun sekunder mendorong peningkatan output perbankan karena kebutuhan akan sektor ini meningkat. Kredit investasi yang disalurkan oleh perbankan sendiri menunjukkan peningkatan yang Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 55

cukup besar. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi kedua adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 8,39 persen. Hal ini dipicu oleh pesta demokrasi yang dilaksanakan di tahun 2013. Sektor pertambangan dan penggalian menjadi sektor dengan laju pertumbuhan tertinggi ketiga, yaitu sebesar 8,17 persen. Meskipun dibandingkan dengan tahun 2012, di tahun 2013 terlihat sedikit melambat. Hal ini dipicu oleh undang-undang Minerba dari pemerintah. 2.3 SUMBER PERTUMBUHAN Di samping laju pertumbuhan ataupun struktur ekonomi, sumber pertumbuhan digunakan untuk mengidentifikasi peranan masing-masing sektor terhadap total PDRB. Sumber pertumbuhan menunjukkan besaran persentase yang disumbangkan oleh masing-masing sektor ekonomi terhadap pertumbuhan total ekonomi. Besaran angka tiap sektor memengaruhi pertumbuhan total, baik sebagai penambah atau pengurang. Pertumbuhan dan kontribusi setiap sektor menentukan besaran sumber pertumbuhannya. Dominasi sektor di setiap tahunnya berbeda-beda. Hal ini bergantung pada perkembangan kondisi perekonomian untuk setiap tahunnya. Pada tahun 2012, sektor pertanian, sektor perdagangan; hotel; dan restoran, dan sektor jasa-jasa merupakan tiga sektor yang menyumbang sumber pertumbuhan PDRB Kabupaten Lamandau terbesar di tahun 2013, yaitu sebesar 6,07 persen. Sedangkan untuk sektor Listrik, gas, dan air bersih merupakan sektor dengan sumber pertumbuhan terkecil di tahun 2013. 56 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014

Tabel 2.3 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau Menurut Sektor, 2009 2013 (%) Sektor 2009 2010 2011 2012*) 2013**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Pertanian 4,39 2,97 3,65 4,14 4,12 2 Pertambangan dan -0,63 0,20 0,14 0,14 0,11 penggalian 3 Industri Pengolahan 0,07 0,03 0,05 0,06 0,05 4 Listrik, Gas, dan Air 0,02 0,03 0,01 0,01 0,01 Bersih 5 Konstruksi 0,05 0,06 0,04 0,02 0,02 6 Perdagangan, Hotel, 0,83 1,42 0,98 0,96 1,03 dan Restoran 7 Pengangkutan dan 0,27 0,19 0,20 0,22 0,17 komunikasi Keuangan, real 0,24 0,39 0,38 0,42 0,48 8 estate, dan Jasa Perusahaan 9 Jasa- Jasa 0,50 0,86 1,07 0,87 0,92 PDRB 5,74 6,15 6,51 6,85 6,91 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara 2.4 PERANAN KELOMPOK SEKTOR EKONOMI Sektor ekonomi yang tercakup dalam PDRB digolongkan kembali menjadi tiga kelompok, yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier. Sektor primer merupakan sektor yang outpunya masih bergantung pada sumber daya alam. Sektor yang tercakup dalam kelompok ini adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan&penggalian. Sebaliknya sektor sekunder merupakan sektor yang inputnya berasal dari sektor primer. Sektor yang tercakup dalam sektor sekunder adalah sektor industri Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 57

pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, serta sektor bangunan. Sedangkan empat sektor sisanya merupakan sektor tersier. Gambar 2.5 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lamandau Menurut Kelompok Sektor, 2009 2013 (%) Peranan dari ketiga sektor terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lamandau dalam periode lima tahun terkahir memperlihatkan masih dominannya sektor primer dibanding dua kelompok sektor lainnya. Hal ini mengindikasikan masih bergantungnya kabupaten Lamandau terhadap sumber daya alamnya. 2.5 PERKEMBANGAN PDRB PERKAPITA Peningkatan pendapatan yang tinggi merupakan salah satu ukuran terhadap meningkatnya pendapatan dan tingkat kemakmuran 58 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014

masyarakat. Untuk mengetahui besarnya pendapatan masyarakat salah satu pendekatannya adalah besarnya PDRB per-kapita. Dikarenakan masih terbatasnya data maupun informasi mengenai pendapatan yang keluar ataupun yang masuk ke Lamandau, maka PDRB Per-kapita dihitung dengan membagi nilai nominal PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Gambar 2.6 Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Lamandau, 2009 2013 (%) *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Berdasarkan perhitungan atas dasar harga berlaku, PDRB perkapita Kabupaten Lamandau pada tahun 2013 mencapai Rp 22,90 juta. Sedangkan untuk PDRB perkapita atas dasar harga konstan juga meningkat untuk setiap tahunnya di lima tahun terakhir. PDRB perkapita Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 59

atas dasar harga konstan di tahun 2013 mencapai Rp 10,31 juta meningkat dibanding tahun 2012 yang mencapai Rp 9,95 juta. Apabila dilihat nilai persentase pertumbuhannya, di tahun 2013 mencapai 3,69 persen untuk PDRB perkapita atas dasar harga konstan. Perlu menjadi catatan bahwa angka ini belum mempertimbangkan pendapatan yang keluar-masuk kabupaten Lamandau, tetapi angka ini sudah menunjukkan adanya peningkatan pendapatan masyarakat dalam kurun waktu lima tahun. 60 Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014