BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBINGKAIAN BERITA MEDIA ONLINE (ANALISIS FRAMING BERITA VIVA.CO.ID DAN METROTVNEWSCOM MENGENAI KISRUH KEPENGURUSAN PARTAI GOLKAR)

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

KONSTRUKSI PEMBERITAAN DINAMIKA PERPECAHAN PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) DI MEDIA ONLINE

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

LAPORAN HASIL MEDIA MONITORING RAKERNAS PDIP & RAPIMNAS GOLKAR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN. online, media elektronik dan cetak menjadi primadona dalam menyebarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia atau disingkat BNP2TKI menyatakan bahwa selama periode 1

DUALISME KEPEMIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PEMILIHAN KETUA UMUM PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Teori yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik (tv dan radio), dan internet bertanggung jawab penuh terhadap pesan yang diterima oleh masyarakat. Media komunikasi memiliki kekuatan dalam memengaruhi masyarakat. Media massa sebagai sumber informasi utama adalah pembentuk opini publik yang utama. Media massa juga mempunyai beberapa fungsi dasar yaitu untuk pengamatan lingkungan, korelasi bagian-bagian dalam masyarakat untuk merespon lingkungannya, dan yang terakhir sebagai sarana untuk menyampaikan warisan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, seperti yang dikatakan Wright (1959) dikutip dalam Severin dan James (2009). Meskipun demikian, ternyata pada realita saat ini sering terjadi disfungsi yang dilakukan oleh media massa. Misalnya saja, media massa banyak menciptakan kejadian palsu, kemudian menghalangi perubahan sosial yang terjadi, menghalangi perkembangan budaya, meminimalkan kritik masyarakat terhadap kejadian yang terjadi (Severin dan James: 2009). Dalam menyampaikan informasi, seharusnya media massa yang diantaranya adalah media cetak, media elektronik, dan media internet harus tetap menyajikan pesan tersebut berdasarkan fungsi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Harold Laswell dalam Suprapto (2009: 144) agar menjadi media yang baik. Fungsi komunikasi massa tersebut antara lain adalah menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), dan menghibur (to entertain). Selain itu media massa yang baik juga melakukan pengawasan sosial (social control) kepada perilaku masyarakat dan para penguasa. Setiap perusahaan media pada dasarnya memiliki visi dan misi masingmasing. Dari visi dan misi tersebut maka akan terbentuklah sudut pandang pemberitaan yang akan ditentukan oleh perusahaan media tersebut. Sudut pandang suatu pemberitaan yang beragam dapat membantu untuk mencerdaskan masyarakat. Dalam buku NU Politik: Analisis Wacana Media (2004: 169) dalam acara 1

2 Istighotsah Kubro II (25 Juli 1999), masing-masing media memiliki sudut padang dan penekanan tema-tema pokok yang berbeda. Harian Republika dan Media Indonesia memandang istighotsah sebagai forum politik. Republika paa edisi 26 Juli 1999 menurunkan beria itu dengan judul, Istighotsah Kubro Warga NU Se- Jabotabek, Jadi Ajang Kampanye Capres, sedangkan Media Indonesia pada edisi yang sama menulis judul Istighotsah Kubro Jadi Forum Politik: Megawati Bicara. Perkembangan media menjadi lebih ke industri saat ini tidak lepas dari faktor para pemilik kepentingan. Dicontohkan kepada dua perusahaan media yang memiliki kepentingan politik saat ini yaitu metro tv dan tv one yang dikuasai oleh dua aktor politik, Aburizal Bakrie dan Surya Paloh yang sama-sama pernah mendapatkan pendidikan politik di Partai Golkar. Kemudian dikarenakan perbedaan pemikiran yang dirasakan Surya Paloh maka ia berpindah ke partai baru pada saat itu yaitu Nasional Demokrat (NasDem). Kini mereka berdua adalah aktor politik yang aktif dalam membentuk komunikasi positif mengenai partainya masing-masing melalui media yang mereka miliki. Saat ini Aburizal sedang menjadi bahan perbincangan terkait dualisme Partai Golkar. Berita mengenai perpecahan partai Golkar menjadi 2 kubu sedang hangat diperbincangkan masyarakat. Hal ini menjadi kesempatan bagi kaum pewarta untuk meraih informasi sebanyak-banyaknya. Seperti yang diketahui Golkar merupakan salah satu partai yang memiliki sejarah cukup panjang. Partai yang berdiri pada 20 Oktober 1964 ini memiliki tujuan menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Mengawali kiprah dengan menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Sekber Golkar sukses besar karena menjadi pemenang yang tidak diperhitungkan pada Pemilu 1971 dengan total perolehan suara 62,79%. Sekber Golkar kemudian menjelma menjadi kekuatan politik pada masa Orde Baru. (http://partaigolkar.or.id) Masa kelam partai Golkar terjadi pada tahun 1998 ketika Presiden Soeharto berhasil diturunkan dari jabatannya oleh para mahasiswa. Soeharto pada saat itu merupakan penasehat Golkar, maka Golkar juga dituntut untuk dibubarkan. Akbar Tandjung yang merupakan ketua yang baru diangkat pada masa itu kemudian berusaha sekuat tenaga mempertahankan Golkar. Di bawah kepemimpinannya Golkar merubah statusnya menjadi Partai Golkar. Saat itu Golkar kemudian mengusung citra sebagai Golkar baru. Upaya Akbar mendapatkan hasil, dia berhasil

3 mempertahankan Golkar dari serangan eksternal dan krisis citra yang dibentuk oleh masyarakat. Babak baru permasalahan Partai Golkar terjadi pada awal 2015. Perpecahan menjadi dua kubu antara Kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono menjadi konflik lainnya. Dalam hal ini, berbagai pihak turut aktif membantu pihak mana yang pantas dan sah untuk memimpin Golkar. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yassona Laoly dengan kuasanya akhirnya menyatakan bahwa Golkar pihak Agung Laksono merupakan pihak yang sah sebagai Partai Golkar. Hal ini membuat kericuhan semakin rumit. Pendukung dari tiap pihak satu persatu muncul menemui media dan mengklarifikasi apa yang terjadi. Berbagai kelemahan di atas memberi kita pengertian bahwa cara subjektivitas normatif, yang membangun pandangan berdasarkan asumsi-asumsi ideologis, sangat potensial untuk gagal melihat realitas yang sesungguhnya atau justru menutup mata terhadap realitas dan perubahan yang berlangsung dalam realitas tersebut. Karena itu yang diperlukan kemudian adalah, selain kritik ideologi, cermin yang merefleksikan realitas yang sesungguhnya (realitas objektif). Pada titik inilah, penelaahan teks media seperti analisis framing menjadi relevan (Sobur, 2012: 159). Salah satu efek framing yang paling mendasar adalah realitas sosial yang kompleks, penuh dimensi, dan tidak beraturan disajikan dalam berita sebagai sesuatu yang sederhana, beraturan, dan memenuhi logika tertentu. Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam kategori yang dikenal khalayak. Karena itu, framing menolong khalayak untu memproses informasi ke dalam kategori yang dikenal, kata-kata kunci dan citra tertentu (Eriyanto, 2011: 166). Pada kasus seperti ini, partai Golkar yang notabene adalah partai yang memiliki nama besar dalam sejarah politik di Indonesia dipimpin oleh seorang pemilik media besar di Indonesia. Hal ini membuat adanya suatu kepentingan politik. Penulis akan menganalisa media online seperti Viva.co.id dan metrotvnews.com tentang sudut pandang yang mereka ambil dalam mengkaji informasi mengenai kisruh Partai Golkar dengan judul Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Berita Viva.co.id dan Metrotvnews.com Mengenai Kisruh Golkar).

4 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang ada di atas maka fokus dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sudut pandang pemberitaan yang dilakukan pada media online Viva.co.id dan Metrotvnews.com mengenai kisruh kepengurusan Partai Golkar. 1.3 Pertanyaan Penelitian adalah: Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, pertanyaan pada penelitian ini - Bagaimana bingkai berita yang dilakukan viva.co.id dalam wacana kasus kisruh kepengurusan Partai Golkar periode 20 Maret-13 Mei? - Bagaimana bingkai berita yang dilakukan metrotvnews.com dalam wacana kasus kisruh kepengurusan Partai Golkar periode 20 Maret-13 Mei? 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian ini bertujuan antara lain untuk: 1. Untuk mengetahui bingkai berita yang dilakukan viva.co.id dalam wacana kasus kisruh kepengurusan Partai Golkar periode 20 Maret-13 Mei. 2. Untuk mengetahui bingkai berita yang dilakukan metrotvnews.com dalam wacana kasus kisruh kepengurusan Partai Golkar periode 20 Maret-13 Mei. 1.4.2 Manfaat 1. Manfaat akademis dari penelitian ini adalah sebagai sumber pengetahuan mengenai pembingkaian terhadap berita Kisruh Partai Golkar. 2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penggambaran cara pembingkaian berita yang dilakukan media dalam memberitakan sebuah peristiwa. Hasil penelitian diharapkan dapat membawa pencerahan pada media dalam

5 menjaga objektivitas pemberitaan dan posisi netral dalam menyampaikan berita. 3. Manfaat sosial dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat tentang konstruksi realitas sosial yang dilakukan oleh media massa, agar masyarakat tidak begitu saja mengkonsumsi berita tetapi juga memiliki kemampuan penilaian kritis untuk memilah dan memilih berita yang disampaikan oleh media. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I PENDAHULUAN Pada bab I, peneliti membahas latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan pada judul Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Berita Viva.co.id dan Metrotvnews.com Mengenai Kisruh Kepengurusan Partai Golkar ). Bab II KAJIAN PUSTAKA Pada bab II, peneliti membahas mengenai teori-teori umum, teoriteori khusus yang berkaitan dengan judul skripsi Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing Berita Kompas.com dan Detik.com Mengenai Kisruh Kepengurusan Partai Golkar ). Bab III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III, peneliti membahas tentang metode penelitian yaitu kualitatif. Bab IV HASIL PENELITIAN Pada bab IV, berisikan profil perusahaan dan latar belakang media yang akan diangkat menjadi pembahasan dalam penelitian.

6 Bab V PENUTUP Pada bab V, peneliti memberikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dari bab I-bab IV serta saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah diteliti dan kemudian didapat oleh penulis.

7