BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP. bahan substrat yang digunakan. Kemudian, menentukan bentuk patch yang

dokumen-dokumen yang mirip
: Widi Pramudito NPM :

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

BAB III PERHITUNGAN, SIMULASI DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

Bab IV Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

Bab III Pemodelan, Simulasi dan Realisasi

BAB 3 PERANCANGAN, SIMULASI dan PABRIKASI ANTENA

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

BAB III PERANCANGAN ANTENA ARRAY FRACTAL MIKROSTRIP

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

BAB II ANTENA MIKROSTRIP BIQUAD

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

BAB II DASAR TEORI. (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,

LAMPIRAN 1 GRAFIK PENGUKURAN PORT TUNGGAL

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA SEGITIGA

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

BAB III PERANCANGAN, PEMBUATAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SIRKULAR UNTUK APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro

3 BAB III PERANCANGAN PABRIKASI DAN PENGUKURAN

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. dalam sistem komunikasi tanpa kabel atau wireless. Perancangan antena yang baik

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PLANAR ARRAY

[Type the document title]

BAB II ANTENA MIKROSTRIP

Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran port tunggal

BAB III PERANCANGAN ANTENA. kerja, menentukan krakteristik substrat dan ukuran patch untuk mendapatkan

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MEANDER LINE UNTUK SISTEM TELEMETRI ROKET UJI MUATAN

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz) Oleh APLI NARDO SINAGA

UNTUK OLEH : : NIM SEMARANG

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA ULTRAWIDEBAND

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

ANALISIS PENGARUH UKURAN GROUND PLANE TERHADAP KINERJA ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2.45 GHz

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sampai merealisasikan antenna UWB mikrostrip dengan

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

BAB III PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH RECTANGULAR SLOT DUAL BAND 2,4 GHz - 5,8 GHz

BAB II DASAR TEORI. Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA ANTENA ARRAY PADA ANTENA RADAR CUACA PESAWAT EMBRAER 135

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

BAB III PERANCANGAN ALAT. segitiga sama sisi yang dapat digunakan pada sistem wireless LAN baik sebagai

BAB 3 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN SINGLE BAND

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

BAB I PENDAHULUAN. Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan salah satu aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT

PERANCANGAN ANTENA DUAL BAND BERBASIS METAMATERIAL PADA FREKUENSI 2.3/3.3 GHz

STUDI PERANCANGAN SALURAN PENCATU UNTUK ANTENA MIKROSTRIP ARRAY ELEMEN 2X2 DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED

BAB 4 PENGUKURAN ANTENA, HASIL dan ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan sistem yang saat ini marak

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0

Lower Frequency (MHz) Center Frequency (MHz)

PERANCANGAN ANTENA ARRAY 1 2 RECTANGULAR PATCH DENGAN U-SLOT UNTUK APLIKASI 5G

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

SETRUM. Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular (2,45 GHz) Array dengan Teknik Pencatu Proximity Sebagai Penguat Sinyal Wi-Fi

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA ANTENA MIKROSTRIP. mejelaskan secara tepat mengingat sangat banyaknya faktor yang

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGIEMPAT TRIPLE-BAND (2,3 GHz, 3,3 GHz dan 5,8GHz) Disusun Oleh : RAMLI QADAR NIM :

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. Antena adalah komponen pada sistem telekomunikasi nirkabel yang

PROTOTYPE ANTENA OMNIDIRECTIONAL MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEBAGAI PENGUAT TRANSMITTER RADAR PESAWAT TERBANG PADA FREKUENSI 1030MHZ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP 3.1 Pendahuluan Perancangan antena mikrostrip sangat bergantung pada spesifikasi antena yang di buat dan bahan atau substrat yang digunakan. Langkah awal dari perancangan antena adalah menentukan frekuensi kerja yang diinginkan dan bahan substrat yang digunakan. Kemudian, menentukan bentuk patch yang digunakan. Substrat yang digunakan adalah FR-4 dengan permitivitas relatif 4,4 dan tebal substrat dielektrik 1,6 mm.dan konduktor berupa tembaga dengan tebal 3,5 µm 3.2 Spesifikasi Antena Antena yang didesain dalam tugas akhir ini adalah antena mikrostrip berbentuk persegi. Frekuensi yang digunakan dalam perancangan antena adalah 2,4 GHz. Berikut ini adalah spesifikasi antena mikrostrip yang diinginkan : 1. Frekuensi kerja : 2,4 GHz 2. Polarisasi : lingkaran 3. Lingkaran : max. 2 39

40 3.3 Dimensi Antena Penulis menggunakan bantuan program ansoft untuk mensimulasikan antena patch berpolarisasi lingkaran dengan pencatuan tunggal yang di peroleh dengan cara menambahkan slot 45 0 di tengah patch antena. Untuk mendapatkan dimensi antena digunakan persamaan (2. 13). Dengan persamaan ini kita bisa mendapatkan nilai optimum dari W. merupakan panjang gelombang di udara bebas. åo merupakan permitivitas dari bahan substrat. Pendekatan untuk menghitung panjang patch (L) antena adalah Dimensi slot ditentukan dengan pesamaan berikut: Untuk memperoleh polarisasi lingkaran, penambahan slot 45 0 di tengah patch antena harus tepat. Program simulasi ansoft memiliki kemampuan untuk memperkirakan ukuran dari slot yang ditambah agar menghasilkan polarisasi lingkaran. Dengan memanfaatkan fitur tersebut, penulis memperoleh hasil bahwa ukuran patch adalah :

41 Gambar 3.1 Ukuran patch sebagai titik awal desain Meskipun demikian ukuran tersebut bukanlah ukuran yang tepat. Ukuran tersebut hanya merupakan ukuran sebagai titik awal untuk melakukan desain. Dengan adanya ukuran perkiraan ini, usaha penulis dalam mendesain akan sedikit lebih mudah karena penulis tidak mencoba-coba dari awal. Dalam melakukan optimasi antena, penulis melakukan metode coba-coba karena program simulasi ansoft hanya mensimulasikan antena berdasarkan desain yang diberikan. Metode coba-coba ini tentunya tidak sembarangan tetapi dengan perkiraan yang masuk akal dengan bantuan dari fitur program simulasi ansoft yang memungkinkan untuk memperkirakan ukuran dimensi antena yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Untuk meningkatkan bandwidth antena, penulis menggunakan penyesuaian impedansi λ/4. Penggunaan penyesuaian λ/4 ini dengan anggapan bahwa impedansi antena murni riil, tidak memiliki komponen imajiner. Meskipun demikian, dari hasil simulasi menunjukkan bahwa impedansi antena

42 tidak murni riil, tetapi mempunyai komponen imajiner juga meskipun nilainya cukup kecil. Jika impedansi antena memiliki komponen imajiner seharusnya penyesuai impedansinya menggunakan stub, namun untuk memudahkan perhitungan penulis hanya menggunakan penyesuai impedansi λ/4. Hal ini dapat dilakukan karena harga komponen imajiner dari impedansi antena cukup kecil. Pengaruh dari penggunaan penyesuai impedansi λ/4 adalah bandwidthnya akan lebih sempit daripada menggunakan penyesuai impedansi menggunakan stub, karena salah satu metode untuk meningkatkan bandwidth antenna adalah dengan membuat penyesuai impedansi antara antena dengan saluran pencatu. 3.4 Desain Antena Antena yang penulis desain terdiri dari tiga bagian yaitu patch antena, penyesuai impedansi λ/4, dan saluran pencatu. Bagian yang berbentuk bujur sangkar dengan ditambah slot ditengah bagian antena disebut patch antena. Bagian inilah yang berfungsi sebagai antena mikrostrip. Bagian paling bawah adalah saluran pencatu yang akan di hubungkan dengan titik catu. Harga impedansi dari saluran pencatu ini adalah 50 ohm. Bagian yang berada diantara patch antena dan saluran pencatu disebut penyesuai impedansi λ/4. Fungsi dari penyesuai impedansi λ/4 adalah agar patch antena match dengan saluran pencatu. Harga impedansi dari penyesuai impedansi λ/4 adalah : Z λ/4 = Z 0. Z L Z λ/4 : impedansi penyesuai impedansi λ/4 Z 0 : impedansi patch antena

43 Z L : impedansi saluran pencatu Persamaan di atas hanya berlaku untuk nilai impedansi patch antena dan impedansi saluran pencatu riil. Jika impedansi patch antena mengandung bagian imajiner, maka persamaan tersebut tidak berlaku. Penyesuai impedansi harus menggunakan stub bukan menggunakan penyesuai impedansi λ/4. Tabel 3.1 Perbandingan teknik pencatuan Karakteristik Pencatuan saluran mikrostrip Pencatuan koaksial Pencatuan koplinng medan dekat Pencatuan kopling aparture Kehandalan Lebih baik Jelek Baik Baik Fabrikasi Mudah Butuh pengeboran Butuh penyesuaian Butuh penyesuaian Impedance matching Bandwidth (dicapai dengan impedance matching) Mudah Mudah Mudah Mudah 2-5% 2-5% 13% 2-5%

44 Gambar 3.2 Ukuran dimensi elemen antena Untuk pencatuan antena, penulis menggunakan teknik pencatuan saluran mikrostrip. Teknik tersebut penulis gunakan karena pembuatannya mudah dan impedance matching juga mudah. Gambar 3.2 merupakan ukuran dimensi antena yang menurut penulis merupakan ukuran dimensi antena yang optimum untuk memenuhi kriteria di atas. Untuk memperoleh hasil tersebut. Simulasi dimulai dengan menggunakan ukuran perkiraan awal yang didapat dari fitur yang ada pada program simulasi ansoft. Ukuran awal yang penulis gunakan adalah panjang 29,88 mm dan panjang slot yang ditambah 10,99 mm dan lebar slot yang ditambah 1.10 mm. Dengan mengubah ukuran patch antena yaitu pada tengah patch yang ditambah slot 45 0, menyebabkan impedansi antena juga berubah,

45 karena harga impedansinya bergantung pada impedansi patch antena dan impedansi saluran pencatu. Oleh karena impedansi saluran pencatu tetap yaitu 50 ohm, maka harga impedansi penyesuai λ/4 praktis hanya ditentukan oleh impedansi patch antena. Setelah melakukan beberapa kali simulasi, sehingga dapat diperoleh desain antena yang menggunakan substrat FR-4.dan desain tersebut memberikan hasil yang optimal. Desain tersebut dijadikan sebagai titik awal simulasi. Hasil simulasi desain awal tersebut, menunjukkan bahwa desain tersebut masih kurang tepat dan memerlukan optimasi lebih lanjut. Dalam melakukan optimasi, penulis menggunakan metode trial and error dengan bantuan simulator hingga diperoleh desain yang paling optimal. Walaupun menggunakan metode trial and error, bukan berarti penulis asal memperkirakan dimensi antena. Perkiraan dimensi antena penulis tentukan berdasarkan teori-teori yang ada. 3.5 Perhitungan pada matlab untuk optimasi algoritma genetika Mengasumsikan dengan Algoritma Genetika melalui program matlab dimana ε r sebagai variabel x, dalam hal ini akan mempertimbangkan masalah optimasi untuk memaksimalkan fungsi f(x) = dengan variabel x bervariasi antara 0 sampai 9. Angka-angka antara 0 dan 9 dengan resolusi 0,001 diasumsikan sebagai kromosom yang digunakan dalam algoritma genetika. Dalam perhitungan ini, penduduk berukuran 10 kromosom yang bertahan dalam setiap generasi. Aritmatika Silang digunakan sebagai operator genetik. Operasi

46 mutasi dalam perhitungan ini tidak digunakan sedangkan Roullette Wheel adalah dilakukan disetiap generasi. Aliran algoritma akan berhenti setelah mencapai batas jumlah yang maksimum. Angka dalam perhitungan ini yang digunakan adalah 100. Program matlab untuk mendapatkan solusi yang terbaik untuk memaksimalkan fungsi f (x) = dengan menggunakan algoritma genetika. Dimana nilai lambda telah diketahui terlebih dahulu yaitu 0.125 mm. function [res]=fcn(x) res=0.49*(0.125/sqrt('x')); Hasil dari matlab adalah : ans = 0.0056 Nilai tersebut adalah hasil secara pindah silang dengan menggunakan perhitungan algoritma genetika pada posisi function aktif yang memanggil pada file program dalam matlab adalah geneticgv.m. Angka tersebut bisa disebut adalah L panjang pacth dari antena mikrostrip yang bernilai 0.0056 sama dengan 5.6 mm. Sebagai perbandingan untuk memastikan nilai tersebut didapat secara acak mari kita masukkan nilai dari permittivity dari bahan FR-4 yaitu 4.4. function [res]=fcn(x) res=0.49*(0.125/sqrt(4.4)); Hasil dengan memasukkan nilai x dengan angka 4.4 adalah : ans = 0.0292

47 Maka hasil yang di dapat adalah 0.0292 sama dengan 29.20 mm. Angka ini merupakan ukuran patch dari antena mikrostrip pada bahan substrat FR-4. Dikarenakan ukuran hasil dari perhitungan secara acak sangat kecil yaitu 5.6 mm maka apabila di rancang antena mikrostrip dengan ukuran patch tersebut memerlukan bahan yang menunjang dengan kualitas yang sangat bagus untuk frekuensi tinggi. Tabel 3.2 Parameter perancangan antena mikrostrip Desain Parameter Patch Optimum Antena mikrostrip Lambda=0,125 mm X=4.4 L=29.20 mm P=10.73 mm I=1.073 mm Tabel 3.3 Perhitungan parameter antena menggunakan rumus dasar teori antena mikrostrip Parameter Material FR-4 Duroid -5880 Dielektric Permitivity 4.4 2.2 Panjang Pacth(L)=W

48 Dimensi Slot (P) Dimensi Slot Dimensi Saluran Pencatu pertama (a) < 2 < 2 < 29.20 2 < 41.29 2 Dimensi Saluran Pencatu kedua (b) < 14,6 = 15 < 3 < 20,645 = 21 < 3 < 29.20 3 < 41.29 3 Dimensi lebar pencatu pertama ( ) Dimensi lebar pencatu kedua ( ) < 9,73 = 10 = 2 = 3 2 = 1,5 = 0.3 = 0.3 10 = 3 < 13.76 = 14 = 2 = 4,2 2 = 2,1 = 0.3 = 0.3 14 = 4,2 Slot patch ditengah 45 0 45 0

49 3.6 Simulasi Menggunakan Program Ansoft Setelah tahap perancangan selesai, langkah selanjutnya adalah mensimulasikan hasil rancangan sebelum diimplementasikan dalam bentuk sebenarnya. Simulasi digunakan sebagai pendekatan antara perancangan dengan keadaan sebenarnya. Dalam simulasi, akan diketahui apakah hasil rancangan sudah sesuai dengan kondisi yang diinginkan atau belum. Parameter-parameter pada tabel 3.3 selanjutnya digunakan sebagai input bagi software untuk membuat model dari antena mikrostrip yang dirancang. Proses memasukan parameter-parameter input pada antena mikrostrip mengalami pergeseran dimensi, hal ini dilakukan untuk mendapatkan ukuran yang optimal dan dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 3.3 Memasukan Parameter Rancangan pada Software Ansoft

50 Merancang ukuran pacth dengan memasukkan parameter yang telah di cari ke dalam program simulasi ansoft. Gambar 3.4 Memasukkan parameter ukuran pacth Gambar 3.5 Tampilan ukuran pacth yang di rancang

51 Merancang ukuran slot di tengah pacth dengan memasukkan parameter yang telah di cari ke dalam program simulasi ansoft. Gambar 3.6 Memasukan parameter ukuran slot ditengah pacth Gambar 3.7 Tampilan ukuran slot ditengah pacth yang dirancang

52 Merancang ukuran saluran mikrostrip pertama dengan penyesuaian impedansi yang dilakukan melalui teknik pencatuan. Gambar 3.8 Memasukkan parameter ukuran saluran mikrostrip pertama Gambar 3.9 Tampilan ukuran saluran mikrostrip pertama yang dirancang

53 Merancang ukuran saluran mikrostrip kedua dengan penyesuaian impedansi yang dilakukan melalui teknik pencatuan. Gambar 3.10 Memasukkan parameter ukuran mikrostrip kedua Gambar 3.11 Tampilan ukuran saluran mikrostrip kedua yang dirancang

54 Gambar 3.12 Tampilan secara keseluruhan antena mikrostrip Sampai disini model antena mikrostrip telah siap disimulasikan. Software Ansoft secara otomatis melakukan perhitungan-perhitungan berdasarkan pada parameter simulasi yang telah diatur tadi. Berikut ini adalah hasil simulasi dari desain antena tersebut. Gambar 3.13 Kurva VSWR antena

55 Jika bandwidth antena didefinisikan sebagai daerah frekuensi dengan VSWR maksimal pada nilai tertentu 2, dalam hal ini penulis menggunakan VSWR<2, dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa bandwith antena telah memenuhi spesifikasi yang diinginkan. memiliki bandwidth sekitar 120 MHz,yaitu dari 2,28-2,4 GHz. Gambar 3. 14 Kurva parameter S antena Gambar 3.15 menunjukkan nilai parameter S dari antena yang penulis desain pada interval frekuensi 2,3 2,39 GHz maksimum bernilai -20 db.

56 Gambar 3. 15 Kurva axial ratio antena Gambar 3.16 Kurva Impedansi Antena Axial ratio (AR) merupakan perbandingan antara sumbu mayor dan sumbu minor. Antena yang penulis desain memiliki polarisasi lingkaran, sehingga secara teoritis nilai AR harus bernilai 1 atau 0 db. Pada kenyataannya, sangat sulit untuk

57 mendapatkan desain antena dengan AR tepat bernilai 0 db. Berdasarkan simulasi yang penulis lakukan, kesulitan ini dikarenakan keterkaitan antara AR dengan bandwidth antena. Seperti telah dibahas sebelumnya, polarisasi lingkaran dari antena diperoleh dengan menambahkan slot pada patch antena. Penambahan slot ini menimbulkan komponen reaktif pada impedansi antena, yang berakibat antena sulit untuk matched dengan saluran pencatunya. Ketidak-matched-an ini dapat mengakibatkan penurunan bandwidth. Dengan mengubah-ubah ukuran slot, penulis akhirnya mendapatkan bandwidth antena yang sesuai dengan nilai AR sekecil mungkin. Gambar 3.15 nilai AR antena bernilai minimum sekitar 1,2 db. Gambar 3.17 Kurva gain antena Antena mikrostrip termasuk antena yang memiliki gain kecil. Secara teoritis, direktivitas antena mikrostrip bernilai sekitar 6 dbi

58 Sementara antena yang penulis desain memiliki gain 6,36 6,64 dbi pada frekuensi kerjanya. Gambar 3.18 Pola Radiasi Antena Pada gambar 3.18 menunjukkan pola radiasi antena mikrostrip memiliki beamwidth yang lebar, akan tetapi memiliki gain yang kecil.