BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh manusia semakin kompleks dan bervariasi. Oleh sebab itu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan digunakan dengan tujuan utama untuk. dinyatakan dalam surat Mujadalah: 11 yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses tranformasi budaya dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di masa ini Indonesia sedang dilanda berbagai masalah baik dalam

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Mengingat persaingan didunia sangat sengit dalam bidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. cara kerja yang inovatif, keterampilan memanfaatkan fasilitas yang tersedia,

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. di dunia maupun di akhirat. Pendidikan jugalah yang akan menentukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan sangat berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu interaksi manusiawi (human interaction)

BAB I PENDAHULUAN. Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman yang ke empat. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar dipandang masih belum efektif. Indikasi kearah sana

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menjadi tantangan bangsa dalam mempersiapkan generasi masa depan

(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009), hlm Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia serta meningkatkan prestasi belajar bagi siswa-siswa, berkembang sesuai dengan ajaran Islam dan mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009, hlm Juwariyah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam AlQur an, Yogyakarta: Teras, 2010, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di madrasah, kegiatan belajar

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

BAB I PENDAHULUAN. wajib diberikan pada setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan (Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, persoalan

BAB I PENDAHULUAN. namun bentuk keyakinan agama yang akan dianut anak sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga orang yang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Karya, Bandung, 2008, hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia lengkap, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2000, hlm. 58.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. saing dalam menghadapi zaman perubahan yang serba instan. 1 Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kuantitas lembaga. sampai dengan Perguruan Tinggi (PT).

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

"#$%! 789:;4 789:; "#$

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia membutuhkan tuntunan melalui proses pendidikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah membawa implikasi lain dalam tingkah laku anak didik. Dulu guru agama dan orang tua sebagai panutan utama tingkah laku anak didik, namun saat ini banyak guru agama yang kurang mendapat kepercayaan sebagai sumber otoritas anak didik. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Di mana kehidupan di dunia cenderung selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu seiring dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian maka permasalahan yang akan dan harus dihadapi oleh manusia semakin kompleks dan bervariasi. Oleh sebab itu manusia selalu dituntut untuk terus belajar dan menambah serta mengembangkan ilmu pengetahuannya, karena dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dimiliki dan diperoleh dari suatu pendidikan akan mengantarkan manusia menuju kehidupan yang sempurna, mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan mampu menghadapi serta menjawab semua tantangan yang ada. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur an Surat Al-Mujaadilah ayat 11 yang berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan 1. Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwasannnya peranan suatu pendidikan memang sangat penting dalam kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat, karena mereka akan mendapatkan kebahagiaan di dunia karena kedudukannya yang mulia di sisi Tuhan dan sesamanya. Pendidikan di Indonesia sangat erat kaitannya dengan kegiatan pembelajaran di sekolah, di mana keduanya merupakan suatu usaha yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Secara umum pendidikan di Indonesia memiliki tujuan ideal yang ingin dicapai, sebagaimana yang ditetapkan dalam menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I pasal 1 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 2 1 Depag RI. Al-Qur an dan Terjemahannya, Surabaya: Surya Cipta Aksara. 1993, hal. 20. 2 Depag RI. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta. 2006. hal. 5.

Akan tetapi tujuan yang ingin dicapai itu tidak mungkin dengan begitu saja dapat berhasil, dalam hal ini perlunya suatu pengkajian dan pengembangan terhadap komponen-komponen yang ada di dalamnya. Seperti pemerintah, orang tua, guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana dan lainlain, sehingga mekanisme kerja elemennya secara maksimal dan akan memperoleh hasil yang maksimal pula. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, siswa merupakan komponen yang memegang peranan penting, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik di mana dalam proses belajar tersebut banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal siswa. Motivasi adalah dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu 3. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap belajar dan penting dimiliki oleh siswa. Karena melalui proses pembelajaran, potensi yang ada dalam diri siswa dapat dibina, diarahkan dan dimanfaatkan untuk memperoleh hasil belajar yang gemilang. Dengan demikian apabila siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata pelajaran tertentu, maka siswa tersebut akan termotivasi untuk tekun belajar dan hal ini akan terlihat pada gejala-gejala yang ditimbulkan melalui sikap serta perilakunya ketika proses pembelajaran berlangsung. Namun sebaliknya jika siswa kurang berminat atau tidak ada 3 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2002, hal. 747.

minat sama sekali ketika mempelajari suatu mata pelajaran, maka kemungkinan besar dia tidak bergairah bahkan tidak memiliki semangat sama sekali ketika belajar. Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka jika dikaitkan dengan salah satu kreatifitas yang dilakukan guru untuk memberikan motivasi kepada siswa, khususnya pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah yang merupakan sebuah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenis pendidikan keagamaan, salah satunya untuk peningkatan motivasi belajar akidah akhlak bagi siswa. Banyak yang seharusnya guru lakukan untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada anak agar anak tidak merasa bosan dengan penyampaian materi yang sudah diberikan selama ini. Guru harus memberikan program-progam jenis kreatifitas yang dimiliki untuk menunjang dan memberikan inspirasi kepada siswa agar mempunyai semangat untuk belajar yang lebih baik, guru harus lebih banyak juga memberikan metode-metode yang menarik dalam menyampaikan materi terhadap siswa. Di MTs Sukomoro Kabupaten Magetan, sejauh pengamatan peneliti pada pembelajaran Akidah Akhlak kelas IX di MTs Sukomoro siswanya memiliki motivasi yang tinggi dan prestasi bagus. Di madrasah ini guru pendidikan agama Islam mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam memberikan pembelajaran pada bidang studi Akidah Akhlak di kelas, yakni menggunakan metode pembelajaran yang memberikan semangat bagi siswa seperti penggunaan media gambar, audio visual, dan lain-lain sehingga sistem pembelajarannya sangat komunikatif antara guru dengan siswa dan siswa

dengan siswa yang lain. Sehubungan dengan hal ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013. B. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013? 3. Bagaimana dampak kreatifitas guru terhadap motivasi dan hasil belajar Aqidah Akhlak siswa kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013?

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang akan penulis rumuskan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bentuk kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kreativitas guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013. 3. Untuk mengetahui dampak kreatifitas guru terhadap motivasi dan hasil belajar Aqidah Akhlak siswa kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013. D. Ruang Lingkup Penelitian Agar tidak biasa, penelitian ini penulis batasi dalam ruang lingkup penelitian yaitu: 1. Kreativitas guru Aqidah Akhlak siswa kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013. 2. Faktor pendukung dan penghambat kreativitas guru Aqidah Akhlak kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013.

3. Hasil motivasi belajar dan prestasi Aqidah Akhlak siswa kelas IX di MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Tahun Pelajaran 2012-2013. E. Manfaat Penelitian 1. Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah keilmuan dalam bidang pembelajaran Aqidah Akhlak. 2. Secara praktis penelitian ini berguna di antaranya: a. Bagi Penulis Dapat menambah luasnya pengetahuan dan wawasan penulis terutama dalam hal penelitian, sehingga dapat disajikan sebagai bahan dokumen untuk mengadakan penelitian lanjutan bila diperlukan. b. MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Dapat dijadikan bahan acuan bagi Kepala Madrasah dalam hal memberikan bimbingan terhadap guru-guru agar lebih berkonsentrasi dan lebih banyak memberikan pengawasan, suri tauladan dan pembelajaran agama pada anak didik. c. Siswa MTs Sukomoro Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Siswa lebih meningkatkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, disiplin waktu, tidak mudah meniru tayangan-tayangan yang belum jelas baik dan buruknya sehingga waktu yang tersedia tidak terbuang sia-sia.

F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman skripsi ini, maka penulis akan membahasnya dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab pertama : Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua : Kajian Teori Kajian teori membahas tentang tinjauan pustaka, kreatifitas guru, motivasi belajar, hasil belajar dan kerangka berpikir. Bab ketiga : Metode Penelitian Dalam bab ini terdiri dari populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan analisa data. Bab keempat: Paparan Data dan Pembahasan Hasil Temuan Paparan data dan pembahasan hasil temuan ini meliputi latar belakang obyek penelitian yang terdiri dari letak geografis, sejarah berdirinya, struktur organisasi dan keadaan sarana prasarana di MTs Sukomoro dan penyajian data. Bab kelima : Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari sebuah hasil penelitian.