Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Konferensi Pers Presiden RI Mengenai Penurunan Nilai Tukar Rupiah, Tgl. 21 Agt 2013, di Jakarta Rabu, 21 Agustus 2013

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013

Keterangan Pers Presiden RI Mengenai RUU Ttg Desa, tgl 18 Des 2013, di Kantor Presiden, Jakarta Rabu, 18 Desember 2013

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

Sambutan Presiden RI Pd Strategi Nasional Literasi Keuangan, tgl 19 Nov. 2013, di JCC Selasa, 19 November 2013

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripruna, Jakarta, 27 Oktober 2011 Kamis, 27 Oktober 2011

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

Keterangan Pers Presiden RI Mengenai Perpu Ttg MK, tgl 18 Des 2013, di TMII, Jakarta Rabu, 18 Desember 2013

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

Konferensi Pers Presiden RI Tentang Kasus Hukum Ketua MK, tgl 5 Okt 2013, di Jakarta Sabtu, 05 Oktober 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas tentang Kejahatan Seksual, di Jakarta, Tgl. 14 Mei 2014 Rabu, 14 Mei 2014

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Bidang Polhukam, di Cipanas, Tgl. 30 Mei 2014 Jumat, 30 Mei 2014

Pengantar Presiden RI pada Ratas Kabinet ttg Perlindung Hukum.., di Kanpres,Jakarta, Tgl.26 Mar 2014 Rabu, 26 Maret 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Raker Pemerintah dengan Dunia Usaha Swasta, Bogor, 18 April 2011 Senin, 18 April 2011

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

Keterangan Pers Presiden RI Sebelum Berangkat ke London, Jakarta, 30 Oktober 2012 Selasa, 30 Oktober 2012

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

LAMPIRAN II PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016

Pengarahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 2 Februari 2012 Kamis, 02 Pebruari 2012

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

Keterangan Pers Presiden RI setelah Ratas Ttg Implementasi JKN dan Insentif Dr, Tgl. 6 Jan 2014, Jkt Senin, 06 Januari 2014

Sambutan Presiden RI pada Silaturahmi Kel. Besar Persatuan Tuna Netra Indonesia, Jumat, 03 Juli 2009

Keterangan Pers Presiden RI Mengenai Pengunduran Diri Menpora, Jakarta, 7 Desember 2012 Jumat, 07 Desember 2012

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 7 April 2011 Kamis, 07 April 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI Pd Penyerahan DIPA Tahun 2014, di Istana Bogor, tgl 10 Des 2013 Selasa, 10 Desember 2013

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung, Bandung, 30 Juni 2012 Sabtu, 30 Juni 2012

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

PENULISAN PR INTERNAL

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pertemuan Forum KPU Se-ASEAN, Jakarta, 3 Oktober 2011 Senin, 03 Oktober 2011

Sambutan Presiden RI pada Peluncuran MP3EI , Jakarta, 27 Mei 2011 Selasa, 14 Juni 2011

Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Pidato Kenegaraan, di Cipanas, Tgl. 8 Agustus 2014 Jumat, 08 Agustus 2014

Pengarahan Presiden pada Peninjauan PT. Unilever Indonesia Tbk., Surabaya, 1 Mei 2013 Rabu, 01 Mei 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI KEMARITIMAN SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG KEMARITIMAN

Pengantar Presiden RI pada Sidkab Menghadapi Puasa dan Idul Fitri, Jakarta, 8 Juli 2013 Senin, 08 Juli 2013

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011

Sambutan Presiden RI Pd Rapat KKIP, tgl 12 Maret 2014, di Mako Armatim TNI-AL, Surabaya Rabu, 12 Maret 2014

Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 5 April 2010 Senin, 05 April 2010

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Bandara Internasional Kualanamu, tgl 27 Mar 2014, di Sumut Kamis, 27 Maret 2014

Pengarahan Presiden RI pada Penyerahan DIPA TA 2012, Jakarta, 20 Desember 2011 Selasa, 20 Desember 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG DUKUNGAN KERJA KABINET SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG DUKUNGAN KERJA KABINET

Keterangan Pers Presiden RI Mengenai Pengumuman Calon Menkes dan Wamen ESDM, Bogor, 13 Juni 2012 Rabu, 13 Juni 2012

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Kabinet, Jakarta, 4 April 2012 Rabu, 04 April 2012

Sambutan Presiden RI pada Raker dengan Menteri, Gubernur, Pimpinan TNI/Polri, Bogor, 19 April 2011 Selasa, 19 April 2011

Pengantar Presiden RI pada Silaturahim Presiden dg Pimp. Lembaga Negara tgl. 13 Nov 2013, di Jakarta Rabu, 13 November 2013

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RUU TENTANG TENTANG PROTOKOL KE NEGARA CANADA ( 11 Juli 17 Juli 2010 )

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, di Jatim tgl. 7 Okt 2014 Selasa, 07 Oktober 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Penas XIV Petani Nelayan, di Malang, tgl. 7 Juni 2014 Sabtu, 07 Juni 2014

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012

BAB V SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN. Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi. Pasal 242. Pasal 243. Pasal 244

Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna Bidang Polhukam, 31 Agustus 2010 Selasa, 31 Agustus 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 58 TAHUN 2010

Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Bidang Ekonomi, Jakarta, 25 April 2011 Senin, 25 April 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

Instruksi Presiden RI setelah Rapat Terbatas Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, 17 Januari 2011 Senin, 17 Januari 2011

Keterangan Pers Presiden RI pasca penetapan APBN-P 2012, Jakarta, 31 Maret 2012 Sabtu, 31 Maret 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Penghargaan Ketahanan Pangan, Jakarta, 6 Desember 2011 Selasa, 06 Desember 2011

Keterangan Pers Presiden Ri pada Pembubaran BP Migas, Jakarta, 14 November 2012 Rabu, 14 November 2012

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Rapat Kabinet Terbatas Bidang Polhukam dan Kesra, Selasa, 16 November 2010

Artikel hubungan internasional antara indonesia dengan negara lain. Artikel hubungan internasional antara indonesia dengan negara lain.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Bidang Perekonomian, di Jakarta, Tgl. 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014

PENYERAHAN PENGHARGAAN PEMERINTAH ATAS KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN SISTEM SMK3, 25 JUNI 2008 Rabu, 25 Juni 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS

Sambutan Presiden RI pd Pemaparan LHP-LKPP, Jakarta, tgl 5 Juni 2015 Jumat, 05 Juni 2015

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

Pengantar Presiden RI pada Ratas Penanggulangan Asap, di Kanpres, tgl. 24 Juni 2014 Senin, 24 Juni 2013

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Acara Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 18 Januari 2012 Rabu, 18 Januari 2012

Keterangan Pers Presiden RI Setelah Rapat Kabinet Terbatas, di Kantor Presiden,Tgl. 7 Feb 2014 Jumat, 07 Pebruari 2014

MENTERI KEUANGAN R I

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Puncak Hari Koperasi Nasional Ke-66, di NTB, 12 Juli 2013 Jumat, 12 Juli 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

2 Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035); 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan (Lembaran Ne

Transkripsi:

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT TERBATAS TERKAIT SURAT BALASAN PM. AUSTRALIA ATAS PENYADAPAN YANG DILAKUKAN OLEH AUSTRALIA TANGGAL 26 NOVEMBER 2013 DI KANTOR PRESIDEN Bismillahirrahmanirrahim, Saya akan memberikan penjelasan berkaitan dengan keberlanjutan hubungan dan kerja sama bilateral kita dengan Australia. Menyusul terjadinya insiden penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap saya dan sejumlah pejabat Indonesia di waktu lalu. Saya sudah menyampaikan penjelasan pada tanggal 20 November yang lalu. Dan pada hari

yang sama, saya juga sudah mengirim surat secara resmi kepada sahabat saya, Perdana Menteri Tony Abbott. Beberapa hari setelah itu, Perdana Menteri Australia mengirimkan surat balasan kepada saya melalui utusan khusus beliau, dan tepat pada tanggal 23 November atau hari Sabtu yang lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengantarkan surat itu kepada saya, dan telah saya baca pada hari itu ketika saya sedang berada di Bali. Segera setelah itu, saya mendiskusikannya dengan Menteri Luar Negeri dan sejumlah pejabat terkait. Dan sebagaimana Saudara ketahui, hari ini saya bersama Wakil Presiden, para menteri, dan anggota kabinet yang lain, saya ajak untuk membahas kandungan dari surat itu untuk menentukan langkah-langkah seperti apa yang tepat dan patut diambil oleh Indonesia, untuk keberlanjutan dari kerja sama bilateral kedua negara. Dari surat Perdana Menteri Australia yang saya baca dengan seksama. Paling tidak ada tiga hal yang saya anggap penting dan mendasar. Pertama adalah keinginan Australia untuk menjaga dan melanjutkan hubungan bilateral, hubungan kedua negara yang sesungguhnya dewasa ini berada dalam keadaan yang kuat dan terus berkembang. Itu yang pertama. Sedangkan yang kedua, komitmen Perdana Menteri Australia bahwa Australia tidak akan melakukan sesuatu di masa depan yang akan merugikan dan mengganggu Indonesia. Satu poin yang penting. Sedangkan yang ketiga, Perdana Menteri Australia setuju dan mendukung usulan saya untuk menata kembali kerja sama bilateral, termasuk pertukaran intelijen dengan menyusun protokol dan kode etik yang jelas, yang adil, dan yang dipatuhi. Itulah tiga hal penting yang saya dapatkan dari surat Perdana Menteri Australia. Sungguhpun demikian, masih ada menurut saya, sejumlah hal yang perlu diberikan klarifikasinya oleh pihak Australia. Dengan kandungan surat seperti itu yang sekaligus menunjukkan respons dari Perdana Menteri Australia terhadap surat saya berkaitan dengan kelanjutan hubungan dan kerja sama kedua negara, maka respons saya setelah, sekali lagi, mendiskusikannya dengan Wakil Presiden, dan anggota kabinet, tentunya dengan Menteri Luar Negeri, respons saya adalah sebagai berikut: Saya akan menugasi Menteri Luar Negeri atau utusan khusus untuk membicarakan secara mendalam, serius, termasuk isu-isu yang sensitif, berkaitan dengan hubungan Indonesia-Australia pasca penyadapan. Bagi saya ini merupakan prasyarat dan sekaligus stepping stone bagi perumusan protokol dan kode etik kerja sama bilateral yang saya usulkan, dan juga sudah

disetujui oleh Perdana Menteri Australia. Kedua, setelah terjadi mutual understanding dan mutual agreement dari kedua belah pihak, saya berharap ditindaklanjuti dengan pembahasan protokol dan kode etik secara lengkap dan mendalam. Ketiga, saya akan memeriksa sendiri draft protokol dan kode etik itu, apakah sudah memadai dan menjawab keinginan Indonesia pasca-penyadapan yang lalu. Keempat, setelah protokol dan kode etik itu selesai dipersiapkan, saya ingin pengesahannya dapat dilakukan di hadapan para pemimpin pemerintahan, yang dihadiri baik saya, selaku Presiden, maupun Bapak Tony Abbott, selaku Perdana Menteri. Kelima, tugas kedua negara selanjutnya adalah membuktikan bahwa protokol dan kode etik itu sungguh dipenuhi dan dijalankan. Oleh karena itu, tentu diperlukan waktu untuk observasi dan evaluasi. Saya kira wajar dan diperlukan. Yang keenam, langkah terakhir dari apa yang akan kita kita lakukan ke depan, paling tidak apa yang saya usulkan, adalah setelah kedua negara utamanya Indonesia memiliki kembali kepercayaan atau trust, dan kemudian protokol serta kode etik itu benar-benar dijalankan, maka saya berpandangan bahwa bilateral, ulangi, kerja sama bilateral yang nyata-nyata membawa manfaat bersama dapat kita lanjutkan, termasuk kerja sama militer dan kepolisian kedua negara. Inilah enam langkah yang saya pikir mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh disertai dengan niat baik, good will, untuk membangun politik bertetangga baik dan juga kemitraan strategis yang saling menguntungkan. Tentu ada proses lebih lanjut, pembicaraan yang intensif, diplomasi, yang akan kita lakukan setelah ini. Satu hal dan satu isu yang juga berkaitan dengan apa yang saya sampaikan tadi, saya mendengar dari saudara-saudara kalangan pers, dan anggota masyarakat yang ingin

tahu, dan ingin mendengarkan apa respons saya, yaitu berkaitan dengan dugaan terhadap dua negara yaitu Singapura, tetangga, sahabat dekat, dan sama-sama negara ASEAN, dan juga Korea Selatan, salah satu sahabat baik Indonesia, yang katanya membantu Australia dan Amerika Serikat dalam penyadapan komunikasi bawah laut di Asia dan wilayah yang lain. Meskipun secara spesifik tidak disebutkan Indonesia, Asia. Terhadap hal itu, saya sudah mengintruksikan Menteri Luar Negeri kita untuk meminta penjelasan dari para duta besar negara-negara itu. Itu yang dapat saya respons sekarang ini, berkaitan dengan berita yang baru itu. melalui mimbar ini sekali lagi, saya meminta kepada rakyat Indonesia untuk tetap tenang, dan percayalah pemerintah akan bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tugas dan kewajiban yang harus pemerintah jalankan. Saya mengulangi lagi, apa yang saya sampaikan pada tanggal 20 November yang lalu agar hubungan antarkedua rakyat, rakyat Indonesia dan rakyat Australia, yang sesungguhnya berjalan dengan baik itu tetap dijaga. Ada belasan ribu mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia. Dan, juga tidak sedikit warga negara Indonesia yang bertugas dan bekerja di Australia. Demikian juga ada ratusan ribu warga negara Australia yang berkunjung ke Indonesia sebagai wisatawan, di samping warga negara lain yang juga bekerja dan bertugas di Indonesia. Hubungan antar-rakyat kedua negara itu penting, people to people relations, dan percayalah bahwa saya beserta pemerintahan yang saya pimpin memiliki tanggung jawab, dan akan bekerja keras untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah ini, tentunya bersama-sama pemerintah Australia. Tentu saja di satu sisi pemerintah akan bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknnya, serius, tetapi tentu kita harus tetap rasional dalam bertindak, dan tidak boleh gegabah, serta terlalu emosional. Inilah, yang ingin saya sampaikan kepada rakyat Indonesia pada kesempatan yang baik ini, dan melalui Saudara sebagaimana hukum media yang berlaku, saya berharap apa yang menjadi posisi dan respons Indonesia ini juga mendapatkan respons yang konstruktif dari Perdana Menteri Australia beserta pemerintahan yang dipimpinnya. Demikian Saudara-Saudara penjelasan saya, Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya. Â

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara RI