Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

dokumen-dokumen yang mirip
Kisah Sebuah Amanah. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Syafaat Kubra. Abu Ishaq al-huwaini al-atsari. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

Abu Ishaq al-huwaini al-atsari

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Tiga Kedustaan Yang Dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam

Pembelahan Dada Nabi Muhammad serta Peristiwa Mi rajnya

Pertama Kali Wahyu Turun

Nabi Yahya dan Lima Ajaran untuk Kaumnya

Orang yang Terakhir Masuk Surga dan yang Paling Rendah

Kisah Orang Botak, Orang Tuli, dan Orang yang Sakit Kusta

Mimpi Yang Dilihat Oleh Nabi Shalallahu'alaihi wasallam

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

Tiga Orang Yang Terkurung didalam Goa

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail alaihimassalam

Tukang Sihir, Pemuda dan Rahib

Keluarnya Dajjal, Ya juj dan Ma juj Serta Turunnya Nabi Isa alaihissalam

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Kisah Tamim ad-dari Tentang Jasasah

Hukum Mustahadoh. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Lima Syarat Wajib Haji

Syarat-Syarat Hijab Syar'i

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Tata Cara Sujud Tilawah

Membatalkan Shalat Witir

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Tata Cara Shalat Malam

Salaf Dan Sabar Terhadap Musibah

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Puasa Hari Asyura. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Mengubah Nazar

Hukum membuka wajah dan Berkhalwah

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Ruang Lingkup Kerja Wanita

Pelajaran Dari Perang Badar

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Orang Munafik Akan Kehilangan Cahaya di Tengah Kegelapan

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Keluhan Pemuda Karena Tidak Dibangunkan Orang Tuanya Untuk Shalat Fajar

Siapakah Mukmin Sejati?

Sekelumit Tentang Perang Badar

Mendulang Faidah Dari Surat al- Qomar (Ayat : 54-55)

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Bacaan dalam Shalat Malam

Jembatan Antara Surga Dan Neraka

Membalas Kebaikan Orang Lain

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

PUASA DI BULAN RAJAB

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Memetik Pelajaran Dari al-qur'an Surat At Taubah

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Salafus Shalih Tidak Suka Ketenaran

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Cinta Sejati. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Kelembutan Dalam Islam

Tips dalam Memahami Ilmu

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Adab Berpakaian. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Jaga Emosi Anda! Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Memakai Celana Panjang yang Lebar

Tata Cara Sholat Khusuf (gerhana)

Hukum Mandi Hari Jum'at

Hukum Haid. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah. Terjemah : Tim Islamhouse.

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

HUKUM MEMAKAI BAJU YANG TERDAPAT TULISAN DALAM SHALAT ح م لبس القميص ملكتوب عليه ف الصلاة

Ar-Rabb, Yang Maha Mengatur Dan Menguasai Alam Semesta

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Tafsir Surat al-infithar

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Doa Setelah Khatam al-qur`an

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

Suap, Budaya Terkutuk

Dunia, Antara Harapan dan Pijakan

Transkripsi:

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa ] إندوني [ Indonesia Indonesian Abu Ishaq al-huwaini al-atsari Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1434

قصة قاتل التسعة و سع نفسا» باللغة الا ندونيسية «أبو اسحاق ا و ا ثري تر ة: رف هداية ا مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2013-1434

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa Dari Abu Sa'id al-khudri radhiyallahu 'anhu, bahwasannya Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Adalah orang sebelum kalian, ada yang pernah membunuh Sembilan puluh Sembilan nyawa. Maka dirinya bertanya kepada orang-orang disekitarnya, siapa orang yang paling alim di muka bumi, lantas dirinya di tunjukan kepada seorang rahib (ahli ibadah). Ia pun mendatanginya, lalu ia menceritakan kepadanya, bahwa dirinya pernah membunuh Sembilan puluh Sembilan nyawa, apakah masih ada pintu taubat?! Rahib tersebut spontan menjawab: "Tidak ada taubat bagimu". Lalu rahib tersebut pun di bunuhnya, sehingga genap menjadi seratus nyawa, jiwa yang telah di bunuhnya. Kemudian ia bertanya kembali siapa orang yang paling alim di muka bumi, maka dirinya di kasih tahu untuk mendatangi seorang yang berilmu. Iapun menceritakan bahwa dirinya telah membunuh seratus orang, lalu bertanya apakah masih ada taubat? Orang alim tersebut menjawab: "Ya, pintu taubat masih terbuka untukmu. Tidak ada yang menghalangi dirimu untuk taubat?! Tapi engkau harus pergi ke negeri ini dan itu, karena

sesungguhnya di sana para penduduknya senang menyembah Allah Ta'ala, beribadahlah bersama mereka, dan jangan sekali-kali kamu kembali ke negerimu, karena negerimu adalah negeri yang buruk". Orang tersebut lalu pergi menuju negeri yang di nasehatkan oleh orang alim itu, sehingga ketika sampai di tengah jalan, ajal datang menjemputnya, maka malaikat rahmat dan malaikat adzab berselisih. Malaikat rahmat berkata: "Dia telah datang dalam keadaan bertaubat dan hatinya condong untuk kembali kepada Allah Ta'ala". Malaikat adzab tidak mau kalah, ia mengatakan: "Sesungguhnya dia tidak pernah mengerjakan amal kebajikan sedikitpun". Maka datanglah kepada mereka seorang malaikat yang menyerupai sosok manusia, untuk menghukumi atas mereka semua. Malaikat tersebut mengatakan: "Ukurlah jarak antara kedua negeri tersebut, mana jarak keduanya yang paling dekat dengannya, maka itu untuknya". Para malaikat tersebut mengukur dan mendapati bahwa dirinya sudah dekat dengan 4

negeri yang menjadi tujuannya, sehingga ruhnya di bawa oleh malaikat rahmat. Hadits ini shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. 5

Kisah Nabi Musa alaihissalam Nabi Musa alaihissalam dan Malaikat Maut Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia bercerita: "Telah bersabda Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam: "Nabi Musa 'alaihi sallam dulu pernah didatangi malaikat maut, lalu berkata kepadanya: "Penuhi panggilan Rabbmu". Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan: "Maka Musa 'alaihi sallam memukul mata malaikat maut tadi, sampai terlepas. Akhirnya malaikat tersebut kembali menghadap Allah Azza wa jalla, lalu mengadu kepada -Nya, seraya mengatakan: "Sesungguhnya Engkau telah mengutus hamba kepada seseorang yang belum ingin meninggal, dan ia telah memukul mataku". Kemudian Allah Shubhanahu wa ta alla mengembalikan matanya. Lalu berfirman kepadanya: "Kembalilah kamu kepada hamba -Ku, lantas katakan padanya, kamu ingin hidup? Kalau sekiranya kamu ingin tetap hidup maka letakan kedua tanganmu di atas bulu sapi jantan, apa yang tertutupi oleh tanganmu, maka satu helai sama dengan hidupmu satu tahun". 7

Kemudian ia kembali kepada Musa, lalu mengatakan seperti yang diperintahkan oleh Allah Shubhanahu wa ta alla, Musa bertanya: "Setelah itu apa?, Malaikat tersebut menjawab: "Setelah itu kamu mati!. Musa mengatakan: "Bahkan sekarang, Ya Allah, matikanlah diriku di tempat yang suci dekat dengan bebatuan". Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Demi Allah, kalau sekiranya saya berada di sisinya, tentu akan saya beritahu kalian kuburannya yang berada di sisi jalan di tumpukan bukit berpasir yang berwarna merah". Hadits ini shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Nabi Musa alaihissalam dan Batu Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Dulu kebiasaan yang terjadi di kalangan Bani Isra'il adalah mereka biasa mandi dalam keadaan telanjang bulat, yang satu sama lain bisa saling melihat auratnya masing-masing. Adapun Musa 'alaihi sallam maka beliau biasa mandi dengan menyendiri. Sehingga pada suatu ketika kaumnya berkata: "Demi Allah, 8

tidaklah Musa enggan mandi bersama kita melainkan karena dirinya punya aib". Pada suatu hari Musa alaihissalam pergi mandi di sungai lalu meletakan bajunya di atas sebuah batu, ketika ia sedang mandi, batu tersebut berjalan dengan membawa bajunya. Maka Musa mengejarnya, sambil berteriak: "Wahai batu, bajuku! wahai batu, bajuku!, sedangkan kaumnya yang sedang memperhatikan dirinya akhirnya melihat Musa tanpa berpakaian, sehingga mereka saling mengatakan: "Demi Allah, Musa tidak terkena penyakit apa-apa". Akhirnya Musa dapat mengejar batu tersebut lalu berdiri di atasnya, dan mengambil pakaiannya, kemudian memukul batu tersebut". Abu Hurairah mengatakan: "Sungguh demi Allah Shubhanahu wa ta alla, sesungguhnya di atas batu tersebut ada bekas enam atau tujuh pukulan yang di lakukan oleh Musa 'alaihi sallam, kemudian turun ayat: 9

ن وا ا ين ء ام ه قال ا تعا : } ت ون وا كٱ ين و ء اذ ه ا م و أ.[ ا} [سورة ا حزاب : ٦ ج يه و ع ند م ا ق و ن ال وا "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; Maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah." (QS al-ahzab: 69). Hadits ini shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. 10