GENDER BUDGET STATEMENT (Pernyataan Anggaran Gender)Tahun : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PENGEMBANGAN SARJANA MEMBANGUN DESA WIRAUSAHAWAN PENDAMPING (SMD WP) T.A. 2015

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) TA. 2016

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Kredit Usaha. Pembibitan Sapi. Pelaksanaan. Pencabutan.

PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

NO NARASI TOLOK UKUR TARGET KINERJA

Revisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017

PENGANTAR. Ir. Suprapti

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan sedang berusaha mencapai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tengang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negar

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun BAB I PENDAHULUAN

Revisi ke : 04 Tanggal : 31 Desember 2014

LKPJ- Bupati Berau Tahun 2014 Bab V halaman 286

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

EVALUASI KEGIATAN DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER TAHUN 2017 & RENCANA KEGIATAN TAHUN 2018 RAKONTEKNAS II SURABAYA, 12 NOVEMBER 2017

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 60/Permentan/HK.060/8/2007 TENTANG UNIT PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI TAHUN 2010

2013, No

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 95/Perrrentan/ar.140/12/2011 TENTANG

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Pengertian dan Definisi...

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN USAHA PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010

Seleksi dan Penyembelihan Hewan Qurban yang Halal dan Baik. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI

KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017 LAYANAN INTERNAL

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) SOSIALISASI PERENCANAAN PROGRAM TAHUN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIP YANG RESPONSIP GENDER

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TAHUN 2013 PENYELENGGARAAN SEKOLAH LAPANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN (SL-PPHP)

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

KERAGAAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG YANG DIFASILITASI PROGRAM PENYELAMATAN SAPI BETINA PRODUKTIF DI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat besar (mega biodiversity) berupa sumber

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Budidaya. Izin Usaha.

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE KELUARAN (OLITPUT) KEGIATAN TA 2017

Samarinda, 29 Februari 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 97/Penrentan/ar.140/12/2011 RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

Oleh : PPTK Bintek Peningkatan Kapasitas SDA NGURAH SUGIARTHA Pembina NIP

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIP (PIP) DI KABUPATEN KULON PROGO

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) : Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan. Perlindungan Anak

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

I. PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan yang telah digariskan dalam propenas. Pembangunan

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jl. Pahlawan No Telpon (031) Fax.

4.9 Anggaran Responsif Gender Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun , telah menetapkan tiga strategi pengarusutamaan

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB II. PERJANJIAN KINERJA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 15 TAHUN 2015 TENTANG

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT MELALUI SISTEM PEMBINAAN DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 96/Pennentan/ar.140/12/2011 TENTANG

Revisi ke 01 Tanggal : 05 Januari 2015

Walikota Medan PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BAB V. LKPJ Tahun LKPJ Tahun

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

Transkripsi:

GENDER BUDGET STATEMENT (Pernyataan Anggaran Gender)Tahun 2013 Kementerian Negara / Lembaga Unit Organisasi : Kementerian Pertanian : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Program Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal Kegiatan Output Analisis Situasi Penjaminan Pangan Asal Hewan yang Aman dan Halal Serta Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan Fasilitasi Penataan Kios Daging 22 Kelompok Penyediaan daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani yang terus meningkat khususnya di pasar tradisional hingga saat ini belum banyak mendapat perhatian sehingga aspek kualitas daging pada tahap ini cenderung terabaikan. Padahal situasi pasar tradisonal dengan segala kegiatan dan kondisi lingkungannya justru memiliki potensi kontaminasi yang tinggi terhadap daging yang dijajakan. Upaya pembenahan kios daging yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah selama ini lebih cenderung pada rehabilitasi pembangunan fisik dengan detail desain berdasarkan kelaziman konstruksi secara umum, belum mempertimbangkan aspek teknis higiene sanitasi yang dipersyaratkan. Sementara penertiban penjajaan dagingpun belum secara konsisten dilaksanakan sehingga peluang tersebut dimanfaatkan oleh para pelaku usaha skala kecil dengan sarana penjualan seadanya dapat menjajakan di sembarang tempat di lokasi pasar. Berkenaan dengan kondisi tersebut, dalam rangka meningkatkan penyediaan daging yang aman dan layak konsumsi diperlukan terobosan program fasilitasi kios daging pasar tradisional secara bertahap dan berkelanjutan. Disadari bahwa untuk dapat mewujudkan penyediaan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) di pasar tradisional pada kenyataannya relatif berat mengingat permasalahan yang dihadapi tidak sekedar masalah teknis tetapi juga masalah sosial yang justru relatif dominan. Untuk itu sangat diperlukan komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah dan semua stakeholder terkait untuk mendukung pelaksanaan program ini. Diharapkan dengan terealisasinya fasilitas kios daging di pasar tradisional maka daging yang dijajakan dapat terjamin keamanan dan kelayakannya sebagai bahan pangan bagi masyarakat, sekaligus juga akan dapat mencegah terjadinya praktek penyimpangan kualitas daging yang beredar di masyarakat.

Group Akun 1 Indikator Input 1 Indikator Output 1 Kelompok pengelola kios daging ayam/daging sapi Adanya 22 kelompok pengelola kios daging ayam/daging sapi Berdirinya percontohan kios daging yang dikelola oleh kelompok/masyarakat baik laki maupun perempuan Anggaran Output Indikator Outcome atau dampak/hasil secara luas Rp. 6.915.260.000, ( Enam Milyar Sembilan Ratus Lima Belas Juta Dua Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) Peningkatan kualitas kios daging dari aspek penerapan hygiene sanitasi maupun aspek kios daging sebagai sarana pelayanan masyarakat yang dikelola oleh kelompok, baik laki laki maupun perempuan

Term Of Reference KEMENTERIAN : Kementerian Pertanian UNIT ESELON : Direktorat Jenderal Peternakan dan KesehatanHewan PROGRAM : Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal. HASIL : Fasilitasi penataan kios daging UNIT ESELON II/SATKER : Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner KEGIATAN : Penjaminan Pangan Asal Hewan yang Aman dan Halal Serta Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Peningkatan kualitas kios daging dari aspek penerapan hygiene sanitasi maupun aspek kios daging sebagai sarana pelayanan masyarakat dalam menghasilkan daging yang ASUH dan berdaya saing. SATUAN UKURAN & JENIS KELUARAN : Berdirinya percontohan kios daging yang dikelola oleh kelompok/masyarakat baik laki maupun perempuan VOLUME : 22 Paket Kelompok kios daging A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum Tugas/Fungsi 1. UU No. 17 tahun 2007 tentang RPJMN Tahun 2005 2025, peningkatan nilai tambah dan daya saing menjadi kata kunci RPJMN. Peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian telah menjadi arah pembangunan pertanian, sebagaimana visi Kementerian Pertanian, yaitu Terwujudnya pertanian industrial unggul, berkelanjutan yang berbasis lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, eksport dan peningkatan kesejahteraan petani ; 2. Undang Undang nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasal 2 ayat 2 disebutkan Penyelenggaraan Peternakan dan Kesehatan Hewan berasaskan kemanfaatan dan keberlanjutan, keamanan dan kesehatan, kerakyatan dan keadilan, keterbukaan dan keterpaduan, kemandirian, kemitraan dan keprofesionalan; 3. Berdasarkan UU. No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta PP No. 22/1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk menjamin kesehatan dan ketentraman bathin masyakarat dalam mengkonsumsi daging melalui penyediaan daging yang ASUH.

2. Gambaran Umum Penyediaan daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani yang terus meningkat khususnya di pasar tradisional hingga saat ini belum banyak mendapat perhatian sehingga aspek kualitas daging pada tahap ini cenderung terabaikan. Padahal situasi pasar tradisonal dengan segala kegiatan dan kondisi lingkungannya justru memiliki potensi kontaminasi yang tinggi terhadap daging yang dijajakan. Upaya pembenahan kios daging yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah selama ini lebih cenderung pada rehabilitasi pembangunan fisik dengan detail desain berdasarkan kelaziman konstruksi secara umum, belum mempertimbangkan aspek teknis higiene sanitasi yang dipersyaratkan. Sementara penertiban penjajaan dagingpun belum secara konsisten dilaksanakan sehingga peluang tersebut dimanfaatkan oleh para pelaku usaha skala kecil dengan sarana penjualan seadanya dapat menjajakan di sembarang tempat di lokasi pasar. Berkenaan dengan kondisi tersebut, dalam rangka meningkatkan penyediaan daging yang aman dan layak konsumsi diperlukan terobosan program fasilitasi kios daging pasar tradisional secara bertahap dan berkelanjutan. Disadari bahwa untuk dapat mewujudkan penyediaan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) di pasar tradisional pada kenyataannya relatif berat mengingat permasalahan yang dihadapi tidak sekedar masalah teknis tetapi juga masalah sosial yang justru relatif dominan. Untuk itu sangat diperlukan komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah dan semua stakeholder terkait untuk mendukung pelaksanaan program ini. Diharapkan dengan terealisasinya fasilitas kios daging di pasar tradisional maka daging yang dijajakan dapat terjamin keamanan dan kelayakannya sebagai bahan pangan bagi masyarakat, sekaligus juga akan dapat mencegah terjadinya praktek penyimpangan kualitas daging yang beredar di masyarakat. 3. Tujuan Tujuan Program fasilitasi Kios daging adalah untuk memperbaiki dan menata kembali kondisi tempat tempat penjajaan daging di pasar tradisional melalui fasilitasi sarana bangunan dan peralatan yang sesuai kaidah kaidah teknis higiene sanitasi 4. Rincian Kegiatan 1. Sosialisasi penataan kegiatan kios daging kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Peternakan dan Kesehatan Hewan; 2. Pelaksanaan kegiatan fasilitasi penataan kios daging sapi. 3. Monitoring dan evaluasi kegiatan

5. Indikator Keluaran, Volume, dan Satuan 1. Indikator keluaran Tersedianya kios daging yang meliputi: a) pembangunan/renovasi bangunan kios daging; b) pembuatan sarana pencucian alat; c) pembuatan sarana pencucian tangan; d) pembuatan saluran air e) Fasilitas Peralatana Kios Daging 2. Volume dan Satuan Ukur Kegiatan ini dilaksanakan di Provinsi, kabupaten/ kota sesuai dengan alokasi dana Dekosentrasi dan / atau Tugas Pembantuan (TP) Kementrian Pertanian, APBN Tahun 2012. 6. Indikator Kinerja Peningkatan kualitas kios daging dari aspek penerapan hygiene sanitasi maupun aspek kios daging sebagai sarana pelayanan masyarakat dalam menghasilkan daging yang ASUH dan berdaya saing. 7. Cara pelaksanaan kegiatan Cara pelaksanaan kegiatan fasilitasi kios daging adalah sebagai berikut : a. Melakukan penilaian dan menetapkan Calon Pemilik dan Calon Lokasi (CPCL) Penataan Kios daging; b. Pelaksanaan kegiatan penataan/ fasilitasi kios daging Sapi/kerbau; c. Supervisi dan evaluasi kegiatan 8. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan a. Pelaksana kegiatan Dinas provionsi, dinas kabupaten/kota yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan yang terpilih sebagai lokasi kegiatan sesuai alokasi anggaran Dekosentarsi atau TugasPembantuan (TP) untuk fasilitasi penataan kios daging sapi.. b. Penanggung jawab kegiatan Penanggung jawab kegiatan Dinas provionsi, dinas kabupaten/kota yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan yang terpilih sebagai lokasi kegiatan fasilitasi penataan kios daging sapi sesuai alokasi anggaran Dekosentarsi atau Tugas Pembantuan (TP) untuk fasilitasi penataan kios daging sapi..

9. Jadwal Kegiatan No Uraian Kegiatan Rencana Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Penetapan CPCL X 2 Pelaksanaan X X X X X X X X Kegiatan 3 Evaluasi dan X X X Pelaporan 10. Penutup Dengan adanya program fasilitasi kios daging ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi tempat tempat penjajaan daging di pasar tradisional melalui fasilitasi sarana bangunan dan peralatan yang sesuai kaidah kaidah teknis higiene sanitasi.