BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diungkapkan Sardiman (2004 : 95) bahwa didalam belajar diperlukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran pembelajaran matematika di Sekolah Dasar adalah keterampilan

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran memiliki kemiripan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. Hisyam Zaeni menyebutkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai. dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai unsur. pendidik, agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar, dimana kegiatan tersebut sangatlah penting, artinya akan ada. tersebut yang sudah mengalami proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran matematika mempunyai peranan yang sangat penting di dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Konsep merupakan prinsip dasar

BAB II MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA SMP NEGERI 5 WATES

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG GAYA MAGNET MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 13 TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. suatu proses terjadinya peristiwa. Menurut Rusminiati (2007: 2) metode

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kegiatan fisik maupun mental yang mengandung kecakapan hidup hasil interaksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan bahwa proses yang dilakukan guru dan siswa merupakan kunci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan seperangkat pembelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk di

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

BAB I PENDAHULUAN. maka hasil yang dicapai akan rendah. Bentuk keterlibatan siswa itu ialah adanya perhatian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar mengajar Sardiman (2004: 93). Dalam aktivitas belajar ada beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media

BAB I PENDAHULUAN. yang bagaimanakah yang paling tepat untuk anak-anak? Oleh karena struktur

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sebagian siswa juga tidak menyukai pelajaran matematika, ini

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa ahli mendefinisikan tentang pengertian belajar atau lerning, baik

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari Freudenthal Institute, Urecht University di negeri Belanda. kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Wujud Benda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. akumulasi dari berbagai faktor dimulai dari faktor awal proses sampai denga hasil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberhasilan sebuah proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan upaya cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah pembelajaran yang menekankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sanjaya W (2006:152) metode demonstrasi Metode penyajian pelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang. dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seseorang akan mengetahui hal-hal baru serta dapat mengerti dan memahami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Active Learning melalui Teknik Group to Group Exchange. Active learning/ pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting, tanpa aktivitas belajar itu tidak mugkin akan berlangsung baik seperti yang diungkapkan Sardiman (2004 : 95) bahwa didalam belajar diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar. Semakin banyak aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka semakin ingat anak akan pentingnya pembelajaran itu dan tujuan pembelajaran akan lebih cepat tercapai. Terkait mengenai efektivitas suatu pembelajaran, Hamalik (2001 : 171) berpendapat bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dari keterangan di atas bearti dalam kegiatan pembelajaran harus ada aktivitas siswa didalamnya karena dengan adanya aktivitas tersebut akan mewujdkan suatu pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, diharapkan dengan danya proses pembelajaran yang efektif yang ditandai dengan adanya aktivitas siswa yang baik akan menyebabkan hasil belajar yang baik pula. Selanjutnya Hamalik (2001 : 175-176) mengungkapkan bahwa penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pengajaran pada siswa karena :

7 1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral. 3. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis. 4. Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. 5. Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa. 6. Mempererat hubungan sekolah, masyarakat dan orang tua dengan guru. 7. pengajaran diselenggarakan secara realita dan kongrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitas. 8. pengajaran disekolah menjai lebih hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan penbelajaran yag dilakukan siswa selama proses pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku belajar pada diri siswa, misalnya dari tidak tahu menjdi tahu atau dari tidak mampu menjadi mampu. B. Hasil Belajar Menurut Hamalik (2002 : 155) Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkahlaku pada siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan.

8 Menurut Dimyati (2002 : 3) Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses balajar. salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang dapat diukur melalui tes. Menurut Keler (Nashar 2004 : 77) hasil belajar adalah merupakan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Keler memandang hasil belajar sebagai keluaran dari berbagai masukkan yaitu, masukan pribadi (personal inputs) dan masukan yang berasal dari lingkungan (environmental inputs). dalam hal ini penekanan hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk behasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

9 C. Metode Demontrasi Menurut Sanjaya, ( 2006 : 152 ) Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya maupun hanya sekadar tiruan. Sebaiknya dalam mendemontrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru diikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk. Adapun dalam metode demontrasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode demontrasi menurut Sanjaya (2006 : 152) : 1) Melalui metode demontrasi terjadinya verbalitas akan dapat terhindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. 2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran. Kelemahan metode demontrasi menurut Sanjaya, (2006 : 153) : 1) Metode demontrasi memerlukan persiapan yanglebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demontrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.

10 2) Demontrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan penbiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. 3) Demontrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu demontrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Langkah Pelaksanaan Demontrasi Menurut Sanjaya, (2006 : 154) 1. Mulailah demontrasi dengan kegiatan- kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demontrasi. 2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. 3. Yakinlah bahwa semua siswa mengikuti jalannya demontrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa 4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikrikan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demontrasi itu 5. Membagi dan menjelaskan sumber-sumber kegiatan demonstrasi. 6. Memberikan gambaran tentang seluruh kegiatan demonstrasi dan mewujudkan hasil akhir. 7. Menghubugkan kegiatan dengan keterampilan yang dimliki peserta didik dan keterampilan yang akan disampaikan. 8. Mendemonstrasikan langkah-lngkah secara perlahan dan memberikan waktu yang cukup pada peserta didik untuk mengamatinya.

11 9. Menentukan hal-hal yang penting dan kritis atau hal yng berkaitan dengan keselamatan kerja. D. Kerangka Berpikir Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran matematika membuat siswa merasa bosan dan enggan belajar, sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran cenderung rendah. Penggunaan metode demonstrasi dapat menjadi alternatif dalam peningkatan aktivitas pembelajaran matematika pada pokok bahasan macam-macam sudut. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini adalah : dengan menggunakan metode demonstrasi, aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri Tanjung Agung Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat meningkat.