BAB II KAJIAN TEORITIS. mengenai kajian yang dibahas, yaitu: implementasi tugas pokok wali kelas di. Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin pekanbaru.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. baik secara fisik maupun mental dalam diri manusia. Sehingga dengan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. persiapan untuk kehidupan yang baik dikemudian hari, oleh karena itu banyak orang tua

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teori. 1. Kemampuan guru. Secara etimologi kemampuan terambil dari kata mampu berarti kuasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Kemudian dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. hidup ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan adanya reformasi. terhadap segala sesuatu melalui jalur pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal sekarang sudah merupakan bagian yang integral dan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dalam aspek-aspeknya yaitu spiritual, moral, sosial,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. reformasi kebudayaan (keindonesiaan), reformasi nasionalisme (NKRI). Pada

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri berdasarkan potensi yang dimiliki. Penigkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Majid (2014: 1) menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Disadari atau tidak, setiap orang mempunyai dua sifat yang saling

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

Transkripsi:

9 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep Teoritis Untuk mendasari kajian ini maka diperlukan landasan teoritis mengenai kajian yang dibahas, yaitu: implementasi tugas pokok wali kelas di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin pekanbaru. Wali Kelas adalah guru yang diberi tugas khusus di samping mengajar untuk mengelola satu kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling di kelasnya 1 Menurut Doni Koesoema Albertus bahwa wali kelas memiliki peranan yang sangat besar bagi siswa. Wali kelas sesungguhnya menjadi semang bagi perkembangan kemajuan di dalamkelas. Mereka bertanggung jawab atas berhasil tidaknya komunitas kelasyang menjadi tanggung jawabnya. Hasil kinerja wali kelas ini terutama bias dilihat bagaimana ia dapat menjadi animator bagi kelas sebagai sebuahkomunitas pembelajaran bersama. Wali kelas biasanya juga menjadi gurubidang studi tertentu namun mereka mendapat tugas lain sebagai penanggungjawab dinamika pembelajaran di dalam kelas tertentu. 2 Peranan wali kelas yang paling menonjol adalah menjadi semacam kepala keluarga dalam kelas tertentu, ini berarti ia bertanggung jawab 1 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 54 2 Koesoema Albertus, Doni. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. PT Grasindo: Jakarta, 2007, h. 63 9

10 terutama menciptakan kondisi dan lingkungan yang kondusif satu sama lain sehingga kelas itu menjadi komunitas belajar dapat maju bersama dalam proses secara pembelajaran. Tugas utama wali kelas adalah membuat kelas itu bersama-sama berhasil menjalankan fungsi pembelajaran yang kriterianya adalah semua siswa di kelas itu dapat naik kelas dengan nilai yang baikpadaakhir tahun. Wali kelas bekerjasama dengan pihak sekolah untuk merencanakan program pendampingan bagi kelas perwaliannya. Program iniharus terstruktur dalam kebijakan sekolah sehingga setiap program perwalianwali kelas memiliki visi dan misi yang sama. Wali kelas secara periodik perlumelakukan evaluasi terhadap kelasnya melalui pertemuan yang tidak lebih formal dan rileks. Adapun tugas wali kelas di Sekolah adalah sebagai berikut : a) Mengetahui tugas pokoknya seperti : 1. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan belajar 2. Membina kepribadian dan budi pekerti, Membantu kecerdasan b) Mengetahui nama anak didik c) Mengetahui jumlah anak didik d) Mengetahui identitas anak didik, dengan cara memanggil satu persatu anak didiknya untuk mmenyesuaikan isi kartu pribadi dengan keadaan yang sebenarnya e) Membuat absen di kelas f) Mengetahui masalah-masalah anak didik (masalah pelajaran, ekonomi, soosial dan lain-lain) g) Mengadakan penilaian dan kerajinan h) Memperhatikan buku raport kenaikan kelas dan ujian akhir i) Mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah j) Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan k) Membina suasana kekeluargaan. l) Melaporkan kepada Kepala Sekolah. 3 3 Dewa Ketut Sukardi, Op. Cit, h. 54

11 Wali kelas ataupun guru sebagai pemegang amanat, wali kelas bertanggung jawab atas amanat yang diserahkan kepadanya, Allah berfirman dalam Al-Qur an Surat An-nisa ayat [4] : 58 Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. Begitu beratna amanah yang diemban oleh seorang guru, terutama dari orang tua mempercayai untuk mendidik anaknya untukmenjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Keutamaan pendidik adalam ajaran Islam adalah bahwa pendidik atau guru sangat dihargai kedudukannya. Menurut tugas guru di atas, banyak amanat dan tugas yang diemban kepada wali kelas, salah satunya adalah wali kelas harus mengetahui masalahmasalah anak didik, baik itu masalah belajar, ekonomi, sosial dan lain-lain. 1. Peran Wali Kelas Seorang wali kelas merupakan orang tua pertama di sekolah, seorang wali kelas juga dapat berperan sebagai sorang motivator, fasilitator dan mengetahui seluk beluk permasalahan siswa baik secara pribadi, social

12 dan akademis. 4 2. Peran wali kelas sebagai motivator Seorang wali kelas harus mampu mendorong siswa agar lebih maju dan semangat, memberikan wawasan yang lebih luas, memberikan bekal untuk masa depan siswa. a. Peran wali kelas sebagai fasilitator. Seorang wali kelas harus bisa menjalin hubungan kemitraan dengan siswa, hubungan kemitraan antara guru denagn siswa, guru bertindak sebagai pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang demokratis dan menyenangkan agar siswa dapat belajar dengan baik. b. Pribadi. Seorang wali kelass harus mengetahui karakter dan sifat anak sehingga guru bisa memberikan pelayanan sesuai dengan sifat anak. c. Sosial Seorang wali kelas harus mengetahui hubungan sosial anak denagn teman sebaya, dengan guru, dan orang tua agar wali kelas dapat menyesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya. d. Akademis Seorang wali kelas harus mengetahui kemampuan, prestasi siswa sehingga wali kelas bisa memberikan motivasi sesuai dengan masalah akademis dalam kemampuan siswa. h. 48 4 Syaiful Bahri Jamarah, Prestasi Kompetensi Guru, Usaha Nasional, Surabaya: 1994,

13 1. Tugas guru Seorang guru mempunyai tiga tugas pokok, yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan ( sivic mission ). a. Tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau mentransmisi ilmu pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak. b. Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri. c. Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turun mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN. Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang guru harus mampu menjadi katalisator, motivator, dan dinamisator. Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi. Pengetahuan yang kita berikan kepada anak

14 didik harus mampu membuat anak didik itu pada akhirnya mampu memilih nilai-nilai hidup yang semakin komplek dan harus mampu membuat anak didik berkomunikasi dengan sesamanya di dalam masyarakat, oleh karena itu anak didik ini tidak akan hidup mengasingkan diri. Jadi nilai-nilai yang diteruskan oleh guru atau tenaga kependidikan dalam rangka melaksanakan tugasnya, tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan, apabila diutarakan sekaligus merupakan pengetahua, pilihan hidup dan praktek komunikasi. 2. Peran guru Peran guru menurut WF Connell dibedakan menjadi tujuh, yaitu : a. Pendidik b. Model c. Pengajar dan pembimbing d. Pelajar e. Komunikator terhadap masyarakat setempat f. Pekerja administrasi g. Kesetiaan terhadap lembaga 3. Peran guru sebagai pendidik Merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam

15 keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan untuk memperoleh pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggung jawab kemasyarakatan, pengetahuan dan ketrampilan dasar, persiapan untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hak yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada. 4. Peran Guru sebagai Model Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila. 5. Peran Guru sebagai Pengajar dan Pembimbing Setiap guru harus memberikan pengetuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah, seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial tingkah laku sosial anak.

16 Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk mengembangkan kemempuannya lebih lanjut. 6. Peran Guru sebagai Pelajar Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemesyarakatan maupun tugas kemanusiaan. 7. Peran Guru sebagai Komunikator Pembangunan Masyarakat Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. 8. Peran Guru sebagai Administrator Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannyaproses belajar mengatur perlu diadministrassikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya

17 merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugsanya dengan baik. 5 B. Penelitian yang Relevan Penelitian tentang wali kelas/guru sebelumnya sudah pernah diteliti oleh beberapa orang peneliti. Namun penelitian yang mereka lakukan tidak sama dengan penelitian yang penulis lakukan, karena penelitian yang penulis lakukan adalah tentang implementasi tugas pokok wali kelas di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan peneliti yang lain meneliti tentang wali kelas terhadap kreativitas siswa. Diantara penelitian tentang wali kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh Lahmudin Jurusan BK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau pada tahun 2005 dengan Judul Persepsi wali kelas tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN 1 Pekanbaru. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi wali kelas tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di MAN 1 Pekanbaru adalah kurang baik dan berada pada 23,80%. Selain itu ada juga penelitian yang dilakukan oleh Ani Sri Rahayu mahasiswi Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA Riau pada tahun 2009 dengan judul Respon wali kelas/guru Terhadap Kreativitas Siswa Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Air Tiris Kec. Kampar Kab. Kampar. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Respon Guru Terhadap Kreativitas Siswa Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Air Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar adalah 5 Syaiful Bahri Jamarah, Op. cit. h. 54

18 tergolong baik, kerena sekornya adalah 187 dengan persentase 77,9%. Persentase ini pada rentang nilai 76%-100% atau masuk pada kelompok tergolong baik. C. Konsep Operasional Konsep operasional adalah penjabaran dalam bentuk konkret bagi konsep teoritis agar mudah dipahami dan dapat diterapkan di lapangan sebagai acuan dalam penelitian, bagaimana yang seharusnya terjadi dan tidak boleh menyimpang dari konsep teoritis. Konsep operasional ini juga merupakan batasan-batasan terhadap kerangka teoritis. Hal ini sangat diperlukan agar tidak serjadi salah pengertian dalam memahami tulisan ini. Kajian ini terdiri satu variabel yaitu implementasi tugas pokok wali kelas di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru. 1. Untuk mengetahui implementasi tugas pokok wali kelas di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru indikatornya sebagai berikut: a. Wali kelas Mengetahui nama anak didik b. Wali kelas Mengetahui jumlah anak didik c. Wali kelas Mengetahui identitas anak didik, dengan cara memanggil satu persatu anak didiknya untuk mmenyesuaikan isi kartu pribadi dengan keadaan yang sebenarnya d. Wali kelas Membuat absen di kelas e. Wali kelas Mengetahui masalah-masalah anak didik (masalah pelajaran, ekonomi, soosial dan lain-lain) f. Wali kelas Mengadakan penilaian dan kerajinan g. Wali kelas Memperhatikan buku raport kenaikan kelas dan ujian akhir h. Wali kelas Mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah i. Wali kelas Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan j. Wali kelas Membina suasana kekeluargaan. k. Wali kelas Melaporkan kepada Kepala Sekolah 6. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi tugas pokok wali kelas di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru Tugas guru atau wali kelas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang 6 Departemen P dan K, Piagam Tutwuri Handayani (12 Langkah Wali Kelas), Departemen P dan K), Jakarta: 1991. h. 115

19 melingkupinya dan masing-masing individu berbeda satu sama lain. Indikatornya sebagai berikut: a. Faktor individu Faktor individu menentukan bagaimana ia dapat mengaktualisasikan dirinya dalam lingkungan pekerjaan. b. Latar belakang pendidikan Latar belakang pendidikan wali kelas sangat mempengaruhi dalam mengimplementasikan tugas pokok wali kelas c. Pengalaman Kemampuan wali kelas dalam menjalankan tugas pokoknya faktor pengalaman juga menjadi faktor dalam mengimplementasi tugas pokok wali kelas d. Pengawasan Kepala Sekolah Faktor dari pengawasan kepala sekolah kepada wali kelas menjadi penting apakah ada yang belum terlaksana dengan baik implementasi tugas wali kelas sudah dijalankan atau belum. e. Waktu Apakah waktu yang kurang dalam mengimplementasikan tugas wali kelas sehingga tugas tidak dijalankan sepenuhnya.