C A C A T DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI Ir Sumardjito, MT.

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

BAB I PENDAHULUAN. A. Teori Umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pada perencanaan pembangunan sebuah pondasi harus diperhatikan beberapa

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

Struktur dan Konstruksi II

SILABUS MATA PELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

Dinding Penahan Tanah

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman. Pengertian beban di sini adalah beban-beban baik secara langsung

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

KELAYAKAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL SEDERHANA (SETENGAH BATA) TERHADAP KERUSAKAN AKIBAT GEMPA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain biaya (cost), kekakuan (stiffness), kekuatan (strength), kestabilan (stability)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

KONSTRUKSI BANGUNAN TEKNIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR TUJUH LANTAI DI PONTIANAK. Arikris Siboro 1), M. Yusuf 2), Aryanto 2) Abstrak

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak langsung mempengaruhi struktur bangunan tersebut. Berdasarkan

garis kontur permukaan tanah digunakan sebagai pedoman dalam menentukan elevasi

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PONDASI. Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah.

STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Struktur dan Konstruksi II

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

SILABUS MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

KEGAGALAN STRUKTUR DAN PENANGANANNYA

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM 1.2. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada perubahan pola kehidupan sosial masyarakat dengan trend

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG MANAJEMEN TEMPAT PEMBANGUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkantoran, sekolah, atau rumah sakit. Dalam hal ini saya akan mencoba. beberapa hal yang harus diperhatikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

Struktur dan Konstruksi II

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

LEMBAR PENGESAHAN. LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BNI WILAYAH-05 jl. Dr. Cipto 128 SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

KATA PENGANTAR. Dalam makalah ini saya membahas mengenai macam-macam Pondasi Dangkal beserta karakteristik Pondasi Dangkal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melebihi daya dukung tanah yang diijinkan (Sukirman, 1992).

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH 4 LANTAI ( 1 BASEMENT ) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

PENANGANAN DAERAH ALIRAN SUNGAI. Kementerian Pekerjaan Umum

Rumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.

Transkripsi:

C A C A T DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI Ir Sumardjito, MT. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini membahas tentang cacat dan kegagalan pekerjaan konstruksi, yang mencakup: pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi bangunan gedung, pekerjaan jalan dan konstruksi jembatan, pekerjaan saluran dan drainasi, pekerjaan instalasi teknik dan pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan penanganan khusus yang berkaitan dengan pekerjaan keteknik sipilan dan arsitektur. 1

Target dan tujuan Perkuliahan : Setelah menempuh mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu untuk : Mengidentifikasi adanya kemungkinan cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi Mendiskripsikan secara rinci dan teknis adanya cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi Menjelaskan kemungkinan penyebab timbulnya cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi Memberikan usulan/saran atau solusi terhadap adanya cacat atau kegagalan suatu pekerjaan konstruksi tersebut. 2

PENGERTIAN UMUM CACAT DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI CACAT KONSTRUKSI : Suatu kondisi penyimpangan atau ketidak sempurnaan hasil dan atau proses pekerjaan konstruksi yang masih dalam batas toleransi. Artinya belum atau tidak membahayakan konstruksi secara keseluruhan KEGAGALAN KONSTRUKSI : adalah suatu kondisi penyimpangan, kesalahan dan atau kerusakan hasil pekerjaan konstruksi yang dapat mengakibatkan keruntuhan konstruksi 3

DEFINISI UMUM (MENURUT PP NO 29 TH 2000) KEGAGALAN KONSTRUKSI : Kegagalan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa. 4

KEGAGALAN BANGUNAN : Pasal 34, Kegagalan bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan, atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan Penyedia Jasa dan atau Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi. 5

Sesuatu kebiasaan yang tidak terpuji tentang masalah kegagalan konstruksi di suatu proyek, pihak-pihak yang terkait selalu ada cara untuk memilih langkah-langkah mengamankan dan menyelamatkan orang-orangnya yang terlibat dari pada mengamankan atau menyelesaikan masalah-masalah itu sendiri. Tidak jarang kondisi alamlah yang dikambing hitamkan untuk menyelamatkan kecerobohan dan kelalaian manusia-manusia yang seharusnya bertanggung jawab dalam kegagalan konstruksi tersebut. 6

Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserah terimakan oleh penyedia jasa kepada penguasa jasa, menjadi tidak berfungsi baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa. 7

Menyamakan persepsi tentang kegagalan bangunan sangat penting, istilah tersebut dapat berbeda antara satu profesi dengan yang lainnya. Menurut UU No.18/1999 tentang JASA KONSTRUKSI, Pasal 1: Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi baik sebagian atau secara keseluruhan dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa;. Sedangkan menurut Pasal 6: Bidang usaha jasa konstruksi mencakup pekerjaan arsitektural dan/atau sipil dan/atau mekanikal dan/atau elektrikal dan /atau tata lingkungan, masingmasing beserta kelengkapannya 8

Selanjutnya dalam konteks permasalahan ini akan diulas kegagalan bangunan dari sudut pandang pekerjaan sipil / konstruksi. Dalam kaca mata profesi teknik sipil, fungsi utama bangunan adalah memikul beban-beban dan pengaruh lingkungan luar. Jadi bangunan yang gagal adalah jika tidak mampu memikul beban atau rusak akibat pengaruh lingkungan luar. Adapun tolok ukurnya adalah kekuatan dan kekakuan struktur dan bahan dan tidak terbatas setelah waktu penyerahan saja tetapi telah dimulai sejak pelaksanaan. 9

Contoh 2 kasus KEGAGALAN KONSTRUKSI 10

Contoh 2 kasus KEGAGALAN KONSTRUKSI 11

PROSES RUNTUHNYA APARTMENT DI SHANGHAI BANGUNAN APARTMENT BERDIRI MEGAH DIBUAT GALIAN UNTUK PRASARANA UMUM DISAMPING GEDUNG 12

KARENA GERUSAN AIR AKIBAT GALIAN, PONDASI GEDUNG PATAH AKHIRNYA GEDUNG APARTMENT AMBRUK 13

Kondisi gedung apartment setelah ambruk/runtuh 14

CONTOH 2 KASUS CACAT KONSTRUKSI 15

TUGAS SEMESTER CGK : Tugas dibuat kelompok, dengan anggota kelompok masing-masing 2 (dua) orang Masing-masing kelompok diminta untuk mengkaji suatu kasus CACAT ATAU GAGAL KONSTRUKSI pada suatu pekerjaan /obyek sipil/konstruksi Obyek bisa didapat dari : Majalah, Internet, suatu Artikel atau Kasus Nyata. Hasil kajian harus dipresentasikan dan didiskusikan di depan kelas. Hasil kajian berupa : 1). Identifikasi CGK, 2). Deskripsi teknis CGK, 3). Rumusan penyebab CGK, 4). Usulan solusi/pengatasan masalah. 16

Tinjauan Kasus CGK : KASUS CGK PADA BANGUNAN GEDUNG : KOMPONEN PONDASI : Struktur Pondasi Stabilitas dan Kekuatan Tanah Struktur Penunjang / pengaku Pondasi STRUKTUR UTAMA BANGUNAN Kekuatan dan kekakuan Kolom dan dinding penopang Kekuatan dan kekakuan Balok dan Plaat ATAP BANGUNAN Hubungan kolom dan kaki rangka atap Kekakuan, kekuatan dan keawetan rangka atap Pemasangan penutup atap (genting, talang, dll) FINISHING BANGUNAN Kembang susut dinding Kualitas finishing permukaan 17

Tinjauan Kasus CGK : KASUS CGK PADA BANGUNAN JEMBATAN: KOMPONEN STRUKTUR BAWAH : Struktur PondasI Pilar jembatan Stabilitas dan Kekuatan Tanah Stabilitas terhadap spesifikasi Aliran Air Sungai Struktur Perkuatan tanggul, kisdam, dll STRUKTUR UTAMA JEMBATAN Kekuatan dan kekakuan Struktur Utama Jembatan Pemeliharaan dan keawetan Struktur Utama Jembatan Hubungan/tumpuan kaki struktur Utama pada Pilar Penumpu BUILDING MAINTENANCE Pemeliharaan Rutin Thd Fenomena Alam Pemeliharaan Rutin Thd fungsi Waktu Pemeliharaan Rutin Thd Ulah Manusia KASUS KERUSAKAN JEMBATAN : Jembatan PABELAN RUSAK akibat dihantam banjir lahar dingin, pilar penyangga jembatan di bagian tengah juga terkikis. Pilar tersebut terkikis setinggi 4,8 meter dari total ketinggian pilar 7,4 meter, dan lebar 1,8 meter dari total lebar 5,6 meter. 18

Tinjauan Kasus CGK : KASUS CGK PADA JALAN RAYA : STRUKTUR TANAH : Stabilitas dan Kekuatan Tanah Stabilitas terhadap spesifikasi Aliran Air Drainasi Struktur Perkuatan tanggul, turap, sistem drainasi dll STRUKTUR /KONSTRUKSI JALAN Kekuatan struktur perkerasan jalan terhadap beban rencana Kekuatan struktur jalan terhadap pergerakan tanah Kekuatan Struktur Jalan dikaitkan dgn kelengkapan sistem drainasi Kekuatan dan stabilitas turap penahan tanah CONTOH Kasus Kerusakan Jalan : Jalan Mega Mall Pluit amblas (18/9/2011) diakibatkan oleh rusaknya gorong 2 drainasi 19

Kasus kasus CGK pada jalan dan jembatan Kasus longsornya struktur dinding penahan tanah Struktur bawah jembatan ini sangat rawan terhadap terkikisnya pilar penyangga oleh Aliran air sungai 20

Kasus kasus CGK pada jalan dan jembatan Jalan amblong karena struktur jalan tidak kuat menahan beban Jembatan runtuh oleh sebabsebab yang belum diketahui (USA) 21

CACAT DAN KEGAGALAN KONSTRUKSI PADA KOMPONEN BANGUNAN PONDASI : Banyak kasus kegagalan bangunan akibat kegagalan pondasi yang tidak dapat diperbaiki sehingga seluruh bangunan (gedung atau jembatan) tidak dapat berfungsi lagi, atau untuk perbaikannya harus memerlukan biaya tinggi. Untuk mencegah kegagalan pondasi, harus sejak dini diantisipasi yaitu dari tahap penyelidikan tanah di lapangan (in situ test) dan di lab mekanika tanah, perencanaan dan perhitungan daya dukung pondasi serta penurunannya dan tahapan pelaksanaan pondasi 22

CGK yang sering terjadi pada komponen pondasi bangunan (01) Terjadi patahan Biasanya kejadian patahan terjadi pada pondasi menerus dari bahan pasangan batu kali Patahan terjadi karena kurang baiknya daya dukung tanah dibawah pondasi dan tidak diantisipasi dengan luasan pondasi yang cukup. Patahan juga dapat terjadi apabila kekuatan sloof tidak cukup kuat dalam menunjang kekakuan pondasi. Patahan jg dapat terjadi pada kondisi tanah yang tdk homogen,misalnya adanya bagian-2 tanah yang gembur sedangkan bagian yg lain cukup keras Adukan pasangan pondasi yang kurang baik juga dpt memperparah kondisi patahan yang terjadi 23

CGK yang sering terjadi pada komponen pondasi bangunan (02) Penurunan /settlement Pengertian penurunan pondasi yaitu amblasnya pondasi bangunan tanpa atau dengan disertai patahnya konstruksi pondasi, sehingga kondisi bangunan bisa turun lurus vertikal atau turun miring. Penurunan pondasi menerus maupun titik dapat terjadi apabila kondisi tanah kurang stabil, tetapi struktur pondasi masih solid, sehingga bangunan menjadi miring kaku. Pada sistem pondasi titik, penurunan yang tidak seragam dapat mengakibatkan patahnya ikatan/sloof pengaku pondasi. Penurunan pondasi juga dpt disebabkan oleh kurang baiknya sistem drainasi dibawah bangunan, sehingga air tanah dpt menggerus kekuatan tanah pendukung pondasi. 24

CGK yang sering terjadi pada komponen upper structure beton Salah satu sifat penting dari struktur beton bertulang adalah keawetan, yaitu kemampuan resistensi terhadap bekerjanya pengaruh kimia, fisika, mekanis dan bakteri. Beberapa contoh dari pengaruh tersebut adalah : > erosi (pengaruh dari cuaca dan angin, air yang mengalir dan lain-lain), > temperatur yang tinggi (kebakaran), > temperatur yang rendah (sel-sel membeku), > tumbukan atau lain kerusakan, > alga (jamur dan sejenisnya), > pengaruh bekerjaanya bahan agresif seperti sulfat dan chlorida. 25

CGK yang sering terjadi pada masing-masing tahap pekerjaan beton CGK pada tahapperencanaan ke-tidakcukup-an gambaran tentang distribusi gaya atau pengabaian beberapa pengaruh tertentu (misalnya : temperatur) akan membawa ke-retak-an yang tidak diinginkan, > ke-tidak teliti-an detail, misalnya terlalu rapatnya tulangan akan mengakibatkan lubang-lubang, sangkarsangkar atau beton porous, > kesalahan perhitungan, penyelimutan pada baja tulangan untuk pondasi beton, kelder (basement) dan lantai dasar gedung. Kurang cukupnya perhatian untuk detail sambungan struktural (terutama untuk jalur daerah gempa bumi) 26

CGK beton pd tahap pelaksanaan : kurangnya kekokohan bekesting, kekurangan selimut pelindung beton terutama pada tempat-tempat genangan air (saluran, dak atap, balkon dan tempat terbuka lainnya) kurangnya perhatian pada sambungan pengecoran, tidak menggunakan jenis semen yang tepat ataupun bahan campuran beton yang tidak memenuhi syarat, penggunaan bahan kimia tambahan yang mengandung sulfat, terlalu besar tinggi penuangan bebas dari beton (mortar), terutama pada kolom-kolom dengan tulangan campuran tidak homogen, susunan dari campuran tidak tepat dan kadang-kadang kurang kepadatannya, terlalu tinggi atau terlalu rendah faktor air semen, `Kurangnya perawatan kemudian sehingga porous kulit luar (pengeringan), dan sebagainya,.keranjang (jaring-jaring) dapat menimbulkan sangkar kerikil 27

CGK beton pd tahap pemakaian : Pembebanan yang berlebih pada struktur, contohnya : suatu bagian dari kantor yang digunakan untuk tempat arsip-arsip. Perubahan pada tujuan semula, contohnya : tempat tinggal di bagian bawah digunakan sebagai pertokoan atau tempat kerja. Perubahan pada lingkungan, contohnya : gudang mesin-mesin yang digunakan sebagai gudang pupuk. Bangunan baru terletak pada bangunan-bangunan yang ada ; peretakan akibat pelasakan tambahan. 28

Lapisan Perkerasan Jalan Pada Umumnya: Surface course (flexible pavement) 29

Lapisan Perkerasan Jalan Beton (rigid pavement) : joint 30