PEMERINTAH KOTA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGGABUNGAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 28 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENGGABUNGAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG RANCANGAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2015 Seri E Nomor 6 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DI BIDANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR / 285 / /2010 TENTANG TIM PEMBAHASAN PROGRAM KERJA KERJASAMA ANTAR DAERAH DI KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KELURAHAN OMPANG TANAH SIRAH

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 01 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN 2006 SERI : E.12

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2007

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG HONORARIUM GURU BANTU DI KOTA SURABAYA TAHUN ANGGARAN 2009 WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA TENTANG ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN,PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 320 / /2009 TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 04 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 13 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010 NOMOR 3

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL WALIKOTA SURABAYA,

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

2014, No Pajak Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 101 / / 2009

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2013

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR :188.45/ 306 / /2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 93 / /2010 TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KELURAHAN PABUARAN MEKAR KECAMATAN CIBINONG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan fungsi pemerintahan, Kelurahan sebagai salah satu perangkat daerah harus memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat; b. bahwa agar Kelurahan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, dalam pembentukan Kelurahan perlu diperhatikan batasan-batasan mengenai jumlah penduduk, luas wilayah, bagian wilayah kerja serta sarana dan prasarana pemerintahan; c. bahwa pembentukan Kelurahan berupa pemekaran dari 1 (satu) Kelurahan menjadi 2 (dua) Kelurahan atau lebih, berdasarkan ketentuan Pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan, dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit 5 (lima) tahun penyelenggaraan pemerintahan di Kelurahan dengan ketentuan harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf b; d. bahwa selain itu, terhadap Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, berdasarkan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan, dapat dihapus atau digabung; e. bahwa pembentukan, penghapusan atau penggabungan Kelurahan, berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan, harus diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c huruf d dan huruf e, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pemekaran dan Penggabungan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/ Jawa Tengah/ Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 159 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4588); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; 8. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 8 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 8). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURABAYA dan WALIKOTA SURABAYA, MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Surabaya. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Surabaya. 3. Kepala Daerah adalah Walikota Surabaya. 4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah Kota Surabaya. 5. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah dalam wilayah kerja Kecamatan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Daerah ini adalah sebagai dasar pembentukan Kelurahan yang terjadi akibat pemekaran dan penggabungan Kelurahan. Pasal 3 Tujuan ditetapkannya Peraturan Daerah ini adalah untuk : a. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; b. melaksanakan fungsi pemerintahan; c. meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat; d. mengembangkan potensi wilayah Kelurahan. BAB III SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN Pasal 4 Pembentukan Kelurahan sekurang-kurangnya memenuhi syarat : a. jumlah penduduk; b. luas wilayah; c. bagian wilayah kerja; dan d. sarana dan prasarana pemerintahan.

4 Pasal 5 (1) Jumlah penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, yaitu paling sedikit 4.500 (empat ribu lima ratus) jiwa atau 900 (sembilan ratus) Kepala Keluarga. (2) Luas wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, yaitu paling sedikit 3 KM 2 (tiga kilometer persegi). (3) Bagian wilayah kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, yaitu wilayah yang dapat dijangkau dalam meningkatkan pelayanan dan pembinaan masyarakat. (4) Sarana dan prasarana pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d, yaitu : a. memiliki kantor pemerintahan; b. memiliki jaringan perhubungan yang lancar; c. sarana komunikasi yang memadai; d. fasilitas umum yang memadai. Pasal 6 (1) Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat dihapus atau digabung. (2) Pemekaran dari 1 (satu) Kelurahan menjadi 2 (dua) Kelutahan atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit 5 (lima) tahun penyelenggaraan pemerintahan di Kelurahan. Pasal 7 (1) Kelurahan yang dilakukan pemekaran mempunyai jumlah penduduk sebanyak : a. lebih dari 53.000 (lima puluh tiga ribu) jiwa untuk Kelurahan Simomulyo Kecamatan Sukomanunggal; b. lebih dari 80.000 (delapan ribu) jiwa untuk Kelurahan Gading Kecamatan Tambaksari. (2) Kelurahan yang dilakukan penggabungan mempunyai jumlah penduduk, sebanyak : a. kurang dari 4.500 (empat ribu lima ratus) jiwa, masingmasing untuk Kelurahan Tandes Lor, Kelurahan Gedang Asin, Kelurahan Karang Poh, Kelurahan Gadel, Kelurahan Tubanan, Kelurahan Bibis, Kelurahan Manukan Wetan dan Kelurahan Buntaran; b. lebih dari 4.500 (empat ribu lima ratus) jiwa untuk Kelurahan Tandes Kidul.

5 BAB IV PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN WILAYAH KERJA Pasal 8 Dengan Peraturan Daerah ini dilakukan pemekaran dan penggabungan Kelurahan di lingkungan Pemerintah Daerah yang semula terdiri dari 163 (seratus enam puluh tiga) Kelurahan berubah menjadi 160 (seratus enam puluh) Kelurahan. Bagian Kesatu Pemekaran Pasal 9 (1) Pemekaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan terhadap 2 (dua) Kelurahan yaitu : a. Kelurahan Simomulyo Kecamatan Sukomanunggal; b. Kelurahan Gading Kecamatan Tambaksari. (2) Kelurahan Simomulyo Kecamatan Sukomanunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dimekarkan menjadi 2 (dua) Kelurahan yaitu : a. Kelurahan Simomulyo; b. Kelurahan Simomulyo Baru. (3) Kelurahan Gading Kecamatan Tambaksari, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kelurahan yaitu : a. Kelurahan Gading; b. Kelurahan Kapasmadya Baru; c. Kelurahan Dukuh Setro. Bagian Kedua Penggabungan Pasal 10 (1) Penggabungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan terhadap 9 (sembilan) Kelurahan yaitu : a. Kelurahan Tandes Lor; b. Kelurahan Tandes Kidul; c. Kelurahan Gedang Asin; d. Kelurahan Karang Poh;

6 e. Kelurahan Gadel; f. Kelurahan Tubanan; g. Kelurahan Bibis; h. Kelurahan Manukan Wetan; i. Kelurahan Buntaran. (2) Kelurahan Tandes Lor, Kelurahan Tandes Kidul dan Kelurahan Gedang Asin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b dan huruf c dihapus dan digabung menjadi 1 (satu) Kelurahan, dengan nomenklatur baru yakni Kelurahan Tandes. (3) Kelurahan Karang Poh, Kelurahan Gadel dan Kelurahan Tubanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, huruf e dan huruf f dihapus dan digabung menjadi 1 (satu) Kelurahan, dengan nomenklatur baru yakni Kelurahan Karang Poh. (4) Kelurahan Bibis, Kelurahan Manukan Wetan dan Kelurahan Buntaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, huruf h dan huruf i dihapus dan digabung menjadi 1 (satu) Kelurahan, dengan nomenklatur baru yakni Kelurahan Manukan Wetan. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 11 Segala pembiayaan yang timbul sebagai akibat terjadinya pemekaran dan penggabungan wilayah kerja Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 10 ayat (1) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 12 Kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi, tata kerja, penjabaran tugas dan fungsi, jabatan fungsional tertentu untuk Kelurahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2), Pasal 9 ayat (3), Pasal 10 ayat (2), Pasal 10 ayat (3) dan Pasal 10 ayat (4), dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang Organisasi Perangkat Daerah.

7 BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Sebelum Kelurahan hasil pemekaran dan penggabungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), Pasal 9 ayat (3), Pasal 10 ayat (2), Pasal 10 ayat (3) dan Pasal 10 ayat (4) diadakan pengisian jabatan sesuai ketentuan yang berlaku, maka pelaksanaan kegiatan administrasi Kelurahan tetap berada pada Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 10 ayat (1). BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Peraturan Daerah ini, diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. Pasal 15 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, ketentuan dalam Lampiran II angka 1, angka 2, angka 3, angka 4, angka 5, angka 8 dan angka 10 pada Kecamatan Tandes Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 8 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 8), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan berlaku efektif paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Surabaya. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal WALIKOTA SURABAYA, BAMBANG DWI HARTONO

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG PEMEKARAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA I. UMUM Pemekaran wilayah merupakan bagian dari pengembangan wilayah secara umum. Pengembangan wilayah merupakan kegiatan yang meliputi pembentukan, pemekaran, penghapusan dan penggabungan wilayah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut dapat dicapai antara lain melalui peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pembangunan wilayah dan pengelolaan potensi wilayah. Bahwa Pemerintah Daerah harus senantiasa memperhatikan kondisi wilayahnya, mulai dari lingkungan terkecil yaitu Kelurahan. Kelurahan sebagai salah satu perangkat Daerah harus senantiasa memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, sehingga dalam pembentukannya, Pemerintah Daerah perlu memperhatikan batasan-batasan mengenai jumlah penduduk, luas wilayah, bagian wilayah kerja serta sarana dan prasarana pemerintahan. Bahwa luas wilayah dan persebaran penduduk pada beberapa Kelurahan di Kota Surabaya dalam kondisi yang tidak proporsional, sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah perlu melakukan pengembangan Kelurahan, dengan cara pemekaran dan penggabungan Kelurahan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 : Cukup jelas. Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 : Cukup jelas. Pasal 6 : Cukup jelas. Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Cukup jelas. Pasal 9 : Cukup jelas.

2 Pasal 10 : Cukup jelas. Pasal 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Peraturan Daerah yang mengatur tentang Organisasi Perangkat Daerah yang berlaku saat ini adalah Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 8 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 8). Pasal 13 : Cukup jelas. Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 : Cukup jelas. Pasal 16 : Cukup jelas.