PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR

1 Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak

PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

NET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY

PENGARUH PELATIHAN ZIG ZAG RUN DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU. Oleh:

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

PENGARUH PELATIHAN FARTLEK DAN OBSTACLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 81 85, Agustus 2016

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

PENGARUH PELATIHAN SLALOM DRIBBLING TERHADAP KELINCAHAN DAN VO 2 MAKS SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

PENGARUH METODE BAGIAN TERHADAP HASIL LATIHAN KETERAMPILA TEKNIK DRIBLING

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PERBANDINGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA NORMAL YANG RUTIN BEROLAHRAGA FUTSAL DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL DAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA NEGERI Se-KABUPATEN PURBALINGGA

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN UMUR TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DEWASA NORMAL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULU TANGKIS DI MTs NEGERI YOGYAKARTA 2 TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak langsung, memiliki andil besar dalam mempengaruhi berbagai aspek dalam

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

BAB III METODE PENELITIAN

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DENGAN RASIO KERJA DAN ISTIRAHAT 1:1 DAN 1:2 TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER. Oleh

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

Transkripsi:

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU Ketut Mertayasa Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Undiksha, Jln Udayana Singaraja Bali e-mail: ketut.mertayasa @ ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan yoga asana (suryanamaskar) terhadap kelentukan dan kapasitas vital paru. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experimental) dengan menggunakan rancangan penelitian The Non-randomized Control Group Pretes- Posttest Design. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta putra ekstrakurikuler yoga SMA N 2 Banjar Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang siswa. Kelentukan di ukur menggunakan instrument sit and reach dengan reliabilitas tes 0,92, sedangkan kapasitas vital paru di ukur menggunakan spirometer dengan reliabilitas tes 0,99. Data dianalisis dengan uji-t independent menggunakan bantuan program SPSS 16. Dari hasil uji-t independent untuk data kelentukan diperoleh nilai t hitung = 3,390 dengan nilai signifikansi 0,002, sedangkan untuk data kapasitas vital paru diperoleh nilai t hitung = 2,197 dengan nilai signifikansi 0,036. Nilai signifikansi t hitung lebih kecil dari nilai α (0,05), dengan demikian hipotesis penelitian (suryanamaskar) berpengaruh terhadap kelentukan dan kapasitas vital paru dapat diterima. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (suryanamaskar) berpengaruh terhadap peningkatan kelentukan dan peningkatan kapasitas vital paru. Abstract: This research aimed to determine the effect of yoga asana (suryanamaskar) training on flexibility and lung vital capacity. A quasiexperiment research using the non-randomized control group pretest-posttest design was used in this research. Subject in this research were 30 male participants of extracurricular yoga at SMA N 2 Banjar in academic year 2012/2013. The flexibility measured by sit and reach instrument with reliability of the test was 0.92,while lung vital capacity measured by spirometer instrument with reliability 0.99. The data was analyzed by independent t-test with SPSS 16. The result of independent t-test for flexibility obtained t c of 3.390 with significance 0.002, while the lung vital capacity obtained t c of 2.197 with significance 0.036. The significance of t c was less than α (0.05), meant that the hypotheses which stated that yoga asana (suryanamaskar) training was affecting the flexibility and lung vital capacity could be accepted. From the results of this research could be concluded that yoga asana (suryanamaskar) training was affecting the improvement of flexibility and lung vital capacity. Keywords: yoga asana (suryanamaskar) training, flexibility, and lung vital capacity 1

Salah satu yang menjadi penunjang untuk tercapainya kebugaran jasmani adalah sistem pernapasan, yang berfungsi untuk melakukan proses metabolisme sel dalam tubuh. Metabolisme sel dalam tubuh sangat tergantung dengan tingkat konsumsi oksigen yang dilakukan oleh seseorang baik saat beraktivitas maupun berolahraga. Tingkat kebugaran seseorang dapat diukur dari kapasitas vital paru yang dimilikinya. Kapasitas vital paru merupakan jumlah udara atau volume oksigen yang dapat kita hirup dan kemudian kita hembuskan secara maksimal (Wiarto, 2013:9). Semakin banyak oksigen yang diasup/diserap maka semakin baik kinerja otot sehingga zat-zat sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit (Wiarto, 2013:15). Seseorang yang memiliki tingkat konsumsi oksigen yang tinggi akan memiliki tingkat kebugaran yang lebih dibandingkan dengan orang yang memiliki tingkat konsumsi oksigen rendah. Selain kapasitas vital paru, kelentukan juga sangat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang. Kelentukan (flexibility) yang merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi dimana ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot, tendon dan ligamen (Yoda, 2006:13). Perbaikan kelentukan bisa mengurangi kemungkinan cedera pada otot dan sendi, membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan, menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan, serta membantu mengembangkan prestasi. Penurunan kebugaran jasmani, ini dilihat dari kenyataan yang ada di lingkungan masyarakat seperti: (1) banyak siswa yang merokok, (2) menyempatkan waktu olahraga sangat kurang hanya melakukan olahraga di sekolah saat mendapatkan pelajaran olahraga, (3) banyak siswa yang kurang memanfaatkan waktu luang untuk meraih prestasi olahraga yang lebih tinggi. Seharusnya masa remaja, usia anak menginjak SMA (Sekolah Menengah Atas) merupakan masa yang baik untuk meningkatkan kekuatan dan mengembangkan kemampuan gerak untuk bisa mencapai prestasi. Jika siswa 2

memiliki tingkat kesehatan rendah tentu akan mempengaruhi proses belajar, tingkat kecerdasan menjadi berkurang, tingkat konsentrasi belajar menjadi berkurang dan akan mempengaruhi prestasi belajar di sekolah secara umum. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti ingin menawarkan pelatihan olahraga kesehatan yang berguna untuk memelihara atau untuk meningkatkan derajat kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi yang berkembang di Indonesia yaitu pelatihan yoga. Yoga merupakan penyatuan/penggabungan antara gerakan, nafas, dan pikiran secara teratur (Ferry, 2011:7). Banyak kelebihan dari (suryanamaskar) seperti: (1) tidak menghabiskan tempat/ruangan yang luas dibandingkan dengan melakukan pelatihan aerobic seperti lari yang memerlukan lapangan yang luas, (2) tidak terlalu menguras energi untuk menghasilkan hasil yang maksimal, (3) pelatihan yoga secara tidak langsung memberikan dampak yang positif terhadap psikologis, (4) tingkat cidera saat melakukan pelatihan sangat kecil. Melakukan pelatihan yang teratur untuk mengetahui pengaruh (suryanamaskar) terhadap kebugaran jasmani ditinjau dari kelentukan dan kapasitas vital paru peserta putra ekstrakurikuler yoga SMA N 2 Banjar tahun pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu (quasi experimental) yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Non-randomized Control Group Pretes-Posttest Design (Kanca, 2006:81). Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sekolah SMA N 3

2 Banjar. Penelitian dilaksanakan selama 4 minggu dan frekuensi pertemuan 3 kali dalam seminggu. Pelatihan ini dilaksanakan 3 kali dalam seminggu, yang bertujuan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban pelatihan yang diterimanya. Secara keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 12 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah keseluruhan orang yang dikenakan dalam penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler yoga SMA N 2 Banjar Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk tes kelentukan adalah sit and reach dengan face validity dan reliabilitas tes 0,92 (Nurhasan, 2000:133). Sedangkan instrumen untuk tes kapasitas vital paru adalah spirometer dengan reliabilitas tes 0,99. Uji hipotesis terdapat pengaruh (suryanamaskar) terhadap kelentukan dan kapasitas vital paru, menggunakan uji inferensial dengan uji-t independent. Hipotesis ini diuji menggunakan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Setiap kelompok terjadi peningkatan mean, nilai pre-test kelentukan pada kelompok perlakuan memiliki mean sebesar 33, sedangkan nilai post-test kelentukan pada kelompok perlakuan memiliki mean sebesar 37,60, dengan demikian nilai rata-rata kelompok perlakuan terjadi peningkatan sebanyak 5 cm. Pada kelompok kontrol nilai pre-test kelentukan memiliki mean sebesar 31,40, sedangkan nilai post-test kelentukan pada kelompok kontrol memiliki mean sebesar 32,87, peningkatan rata-rata nilai pada kelompok kontrol sebanyak 1,47 cm. Data tersebut menunjukkan bahwa pelatihan yoga asana (suryanamaskar) lebih baik meningkatkan kelentukan dibanding dengan hanya memberikan pelatihan konvensional pada subjek penelitian. Untuk variabel kapasitas vital paru, juga mengalami peningkatan disetiap kelompok. Pada kelompok perlakuan nilai pre-test kapasitas vital paru memiliki mean sebesar 2106,67, sedangkan nilai post-test 4

kapasitas vital paru pada kelompok kontrol memiliki mean sebesar 2746,67, dengan demikian nilai ratarata pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan 600 mililiter. Pada kelompok kontrol nilai pre-test kapasitas vital paru memiliki mean sebesar 2273,33, sedangkan nilai post-test kapasitas vital paru memiliki mean sebesar 2320, dengan demikian nilai rata-rata pada kelompok kontrol meningkat 50 mililiter. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel 4. 2. Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Kelentukan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol No Varibel Data Post-Test Pre-Test Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol 1 Jumlah subjek 15 15 15 15 2 Mean 37,60 32,87 33,00 31,00 3 Median 37 33 34 32 4 Variance 8,971 20,267 23,143 21,829 5 Standar deviation 2,995 4,502 4,811 4,672 6 Minimum 34 26 24 24 7 Maximum 43 40 41 39 8 Range 9 14 17 15 Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian Kapasitas Vital Paru pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol No Varibel Data Post-Test Pre-Test Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol 1 Jumlah subjek 15 15 15 15 2 Mean 2746,67 2320,00 2106,67 2273,33 3 Median 2900 2500 1900 2400 4 Variance 2,198E5 3,460E5 3,978E5 4,735E5 5 Standar deviation 468,838 588,218 630,721 688,131 6 Minimum 1900 1300 1000 1000 7 Maximum 3400 3000 2900 3100 8 Range 1500 1700 1900 2100 Sedangkan berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian dengan uji-t independent, untuk kelentukan mendapatkan nilai signifikansi 0,002 dengan nilai t hitung = 3,390, dimana nilai signifikansi dari t hitung lebih 5

kecil dari nilai α (0,05). Artinya (suryanamaskar) sebanyak 12 kali pertemuan dalam satu bulan memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kelentukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Hasil Uji-t Independent Data Kelentukan Independent Samples Test Sumber data t-test for Equality of Means t df Sig. (2-tailed) Kelentukan 3,390 28,002 Untuk hasil uji hipotesis penelitian dengan uji-t independen dari nilai α (α = 0,05), yang artinya untuk kapasitas vital paru (suryanamaskar) berpengaruh mendapatkan nilai signifikansi 0,036 dengan nilai t hitung = 2,197, dimana nilai signifikansi dari t hitung lebih kecil signifikan terhadap peningkatan kapasitas vital paru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4 Hasil Uji-t Independent Data Kapasitas Vital Paru Sumber data Independent Samples Test t-test for Equality of Means t df Sig. (2-tailed) Kapasitas Vital Paru 2,197 28,036 Pembahasan Adaptasi otot dan sendi setelah diberikan (suryanamaskar) secara teratur adalah terjadi penambahan panjang yang biasanya dihasilkan dari pertambahan sarkomer (unit mendasar dari serabut otot) pada 6

serat otot, terutama pada daerah myotendinnous junction (daerah pertemuan otot dengan tendon). Jika unit tendon-otot renggang, sarkomer tambahan akan ditambahkan secara khas pada daerah tersebut. Pada daerah sendi, seperti meningkatnya elastisitas ligamen dan kapsul sendi yang merupakan penghubung antara tulang dan tulang sehingga ruang gerak sendi menjadi lebih luas, meningkatkan kekuatan kapsul sendi untuk membungkus cairan synovial sehingga pergerakan sendi tidak terganggu dan menjadi lebih luas, dan menjaga cairan synovial yang berfungsi sebagai pelumas dari sendi. Peningkatan adaptasi dari otot dan sendi yang terjadi saat diberikan (suryanamaskar) secara teratur akan meningkatkan kelentukan. Adaptasi otot-otot pernapasan setelah diberikan pelatihan yoga asana (suryanamaskar) secara teratur adalah dengan adanya kontraksi otot diafragma dan m.intercostalis eksternus yang mengangkat costa pada saat inspirasi, maka rongga dada akan membesar dan memungkinkan paru mengembang maksimal sehingga mengoptimalkan pengisian udara ke paru. Hal yang sebaliknya terjadi ketika terjadi kontraksi dari m.rectus abdominis dan m.intercostalis internus pada saat ekspirasi. Fungsi persarafan motorik (n.phrenicus dan n.intercostalis) serta kondisi otot pernapasan yang utuh memungkinkan otot pernapasan tersebut berkontraksi dan berelaksasi secara normal sehingga mekanisme ventilasi paru dapat berfungsi dengan baik. Proses pengambilan dan pengeluaran napas sangat tergantung pada kekuatan otot-otot pernapasan. SIMPULAN Pelatihan yoga asana (suryanamaskar) berpengaruh terhadap peningkatan kelentukan dan kapasitas vital paru peserta putra ekstrakurikuler yoga SMA N 2 Banjar tahun pelajaran 2012/2013. DAFTAR RUJUKAN Ferry, Wong. 2011. Acuyoga Kombinasi Akupresur + Yoga. Jakarta: Niaga Swadaya. Kanca, I Nyoman. 2006. Metode Penelitian Keolahragaan. Singaraja: Buku Ajar. Nurhasan. 2000. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Jakarta: 7

Universitas indonesia. Pendidikan Wiarto, Giri. 2013. Fisiologi dan Olahraga: Yogyakarta: Graha Ilmu. Yoda, I Ketut. 2006. Buku Ajar Peningkatan Kondisi Fisik. (Tidak diterbitkan). Singaraja: IKIP Negeri Singaraja. 8