Sumber Daya Alam dan Pengelolaannya. Sulistyani, M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Iklim Perubahan iklim

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR

Pencemaran Lingkungan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

DEFINISI SUMBERDAYA ALAM (UURI NO. 32 TH 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP. DOSEN: Dr. TIEN AMINATUN, M.Si.

BAB 13. KELUARGA DAN PERUBAHAN IKLIM. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN

4.1 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

INDONESIA DIJULUKI NEGARA RING OF FIRE KARENA DIKELILINGI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF. MEMILIKI BANYAK DEPOSIT MINERAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KESUBURAN

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

II. PERMASALAHAN USAHA TANI DI KAWASAN MEGABIODIVERSITAS TROPIKA BASAH

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. pada pulau. Berbagai fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial budaya dari

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

REKLAMASI BENTUK LAIN PADA LAHAN BEKAS TAMBANG

KONSEP EKOSISTEM Living in the Environment BI2001 Pengetahuan Lingkungan SITH ITB 2013

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

SUMBER DAYA ALAM, SIFAT DAN KLASIFIKASINYA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

SUMBER DAYA ALAM DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

Global Warming. Kelompok 10

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Dampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem

EKOSISTEM, SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Pendahuluan ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN. Jika Σ E meningkat kegiatan : - ekonomi - ilmu pengetahuan - apresiasi manusia Akan berkembang dengan subur

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.2

MENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI UPAYA MEMPERBAIKI MUTU HIDUP

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR PENGEMBANGAN SUMBERDAYA AIR

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Mangrove

Pemodelan Penyebaran Polutan di DPS Waduk Sutami Dan Penyusunan Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMKUA) Pendahuluan

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

APA ITU GLOBAL WARMING???

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

Transkripsi:

Sumber Daya Alam dan Pengelolaannya Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id

Pengertian Sumber daya alam: sesuatu yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar dapat hidup lebih sejahtera. SDA terdapat di dalam media lingkungan, yaitu air (hidrosfer), tanah (litosfer), udara (atmosfer). Wujud SDA: barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan, dsb.

SDA Berdasarkan Jenisnya SDA hayati / biotik: SDA yang berasal dari makhluk hidup, contoh: rotan, daging ternak, mikroorganisme (jamur, ragi), dll SDA nirhayati / abiotik: SDA yang berasal dari benda tak hidup, contoh: bahan tambang, air, udara, batuan, dll.

SDA Berdasarkan Sifat Pembaruan SDA yang dapat diperbarui/renewable: SDA yang dapat digunakan berulang kali dan dapat dilestarikan, contoh: tumbuhan, hewan, hasil hutan, dll. SDA yang tidak dapat diperbarui: SDA yang tidak dapat didaur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah, contoh: minyak bumi, batubara, timah, gas alam. SDA yang tidak terbatas jumlahnya: sinar matahari, arus air laut, udara, dll.

SDA Berdasarkan Penggunaannya SDA penghasil bahan baku: SDA yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. Contoh: hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dll. SDA penghasil energi: SDA yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. Contoh: ombak, panas bumi, arus air, sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dll.

Konservasi /Preservasi, dan Pengelolaan Lingkungan Pengertian konservasi tidak mutlak tetapi nisbi. Petani: konservasi berarti menyimpan kelebihan hasil panenannya di lumbung (gudang) untuk keperluan makan kelak bila musim kemarau tiba. Masyarakat luas: konservasi berarti membiarkan hutan dengan segala isinya tumbuh liar tanpa campur tangan manusia. Pengusaha tambang: konservasi berarti penambangan dilakukan dengan perhitungan agar dapat mencukupi kebutuhan dalam jangka panjang (penggunaan secara bijaksana). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, konservasi mengandung arti; dalam membuat keputusan untuk pengambilan keputusan bahwa prinsip konservasi harus mengandung arti tindakan konservasi adalah berpandangan ke masa depan

UU No.4 Th 1982 Pasal 1 Bab 1: tentang ketentuanketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.

Pengelolaan media lingkungan bertujuan untuk menjaga kualitas dan kuantitasnya. Kualitas meliputi: masalah bahan baku, misalnya membebaskan media ini dari pencemaran. Kuantitas meliputi: masalah keberadaan dan kelengkapan komponen penyusunnya. Kualitas dan kuantitas media lingkungan media lingkungan memberi jaminan kelestarian kehidupanmanusia dan ekosistem secara terus menerus.

Pengelolaan Sumber Daya Air Air berfungsi sebagai bahan pelarut dan sarana pengangkutan unsur makanan dari tanah ke dalam tumbuhan, dalam tubuh hewan dan manusia, melarutkan bahan buangan, dan bahan mentah fotosistesis. Bagi lingkungan fisik, air berfungsi sebagai salah satu faktor penentu cuaca dan iklim dunia.

Metode Dasar Pengelolaan Air Pendekatan input: bertujuan untuk memperbesar persediaan air untuk kawasan tertentu, dalam kaitan dengan tata guna air, yaitu membangun bendungan, membangun waduk, dan penataan sungai, penggunaan air sungai, penggunaan air tanah, penawaran air laut, pencairan gunung es, dsb. Pendekatan output: yaitu dengan cara mengurangi laju penguapan dan membersihkan air dari bahan-bahan pencemar pada persediaan air yang telah ada. Pendekatan throughput: pemeliharaan (konservasi) air dengan cara mengurangi rata-rata jumlah penggunaan air per kapita.

Pengurasan air tanah dapat menyebabkan hal-hal berikut: Penipisan persediaan air tanah Permukaan air tanah menjadi ambles Air tanah di daerah pantai menjadi asin karena intrusi air laut ke dalam air tanah Air tanah terkontaminasi oleh limbah yang berasal dari kegiatan manusia

Sikap dan perilaku yang perlu kita wujudkan: Berhemat dengan air: gosok gigi, mandi, mencuci pakaian dan alat-alat. Lakukan penggunaan ulang: menggelontor WC, mencuci mobil, menyiram pekarangan Perbaiki segera saluran atau penempung air yang bocor. Menyiram tanaman pada pagi atau sore hari

Pengelolaan Tanah Fungsi tanah: sebagai substratum (pijakan) dalam habitat alami manusia, juga merupakan lahan untuk budidaya sumbre pangan dan bahan tambang. Upaya penghematan bahan mineral: - Substitusi atau penggantian dengan bahan lain - Pendaurulangan: peleburan kembali bahan-bahan yang terbuat dari bahan tambang. Menurut penelitian telah terjadi penghematan sebesar 98,5% Mg, 96% Al, 97% plastik, 88-95% Cu, 47% baja, 23 sampai 30% kertas, dan 8% gelas dengan melakukan pendaurulangan. - Penggunaan kembali, yaitu menggunakan kembali benda yang terbuat dari bahan tambang secara berulang-ulang.

Ekosistem alami, yang tidak dapat dikelola: kehidupan liar, padang pasir, gunung, dan laut yang teramat dalam. Ekosistem yang dikelola untuk multiguna: taman nasional, perairan payau, dan hutan lindung. Ekosistem yang dikelola untuk produksi: pertanian, peternakan, pertambangan, dan industri Ekosistem yang dikelola untuk pemukiman, yaitu kota. Permasalahan pokok dalam pengelolaan tata guna lahan adalah menentukanproporsi empat tipe ekosistem tersebut dan mengatur keseimbanganmasing-masingserta interaksinya.

Pengelolaan Udara Bagian udara yang dibutuhkan untuk kehidupan di bumi 95% berada di lapisan troposfir, yaitu lapisan atmosfir bumi yang mempunyai ketebalan 8-12 km. Pengelolaan udara terhadap pencemaran lebih mengutamakan pada pendekatan input. Komposisi atmosfer bumi selama perjalanan bumi tidak pernah tetap. Puluhan juta lalu, atmosfer tersusun oleh gas hidrogen, metan, dan ammonia. Akibat fotosintesis dan pernafasan aerob makhluk hidup bumi, komposisi atmosfer berubah menjadi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan sisanya gas argon, karbondioksida, uap air, dll. Perubahan komposisi udara menyebabkan perubaan cuaca dan iklim.

Pendekatan Input Menekan pertumbuhan populasi manusia, memperkecil penghamburan dan penggunaan energi di pabrik dan mobil agar kontaminasi partikel yang berbahaya di udara berkurang. Menggantikan energi minyak dengan sumber energi lain, seperti nuklir cahaya matahari, angin, dan panas bumi Gunakan batubara yang telah dibuat gas atau dicairkan. Memperkecil penggunaan mobil pribadi dan mengutamakan angkutan massal. Arahkan pemilihan kendaraan bermesin pada jenis yang irit bahan bakar.

Pendekatan Output Bebaskan asap buangan dari cerobong asap pabrik dan mobil dari partikel pencemar udara. Cerobong asap dibuat lebih tinggi lagi sehingga asap langsung masuk ke lapisan inversi udara. Lakukan pengendalian pembuangan pencemar udara dengan metode intermitten yakni jika alat pendeteksi pencemaran udara sudah menunjukkan batas kadar maksimum maka semua kegiatan yang mencemari udara harus dihentikan. Lakukan pemasangan alat tambahan pada mesin mobil sehingga pembakaran mobil menjadi sempurna.

Pengelolaan sumber daya hayati meliputi: Pengelolaan Pangan Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk hidup dan memelihara fungsifungsi tubuh karena pangan diperlukan sebagai sumber energi dan pembangun selsel tubuh. Menurut Miller, keterkaitan antara bidaya pangan dan industri pertanian, dikaitkan dengan ekkosistem memiliki unsur-unsur berikut. - mekanisme: sebagian besar tenaga manusia digantikan oleh mesin sehingga terjadi peningkatan penggunaan energi fosil sebagai bahan bakar penggerak mesin-mesin tersebut. - Pemakaian pupuk buatan: dari segi biaya dan waktu dalam usaha untuk meningkatkan hasil, pemakaian pupuk buatan lebih menguntungkan daripada pupuk alami. Namun proses pembuatan dan pengangkutan pupuk fosil dalam jumlah besar memerlukan energi fosl dalam jumlah besar. Selain itu menimbulkan pencemaran. - Pengairan: waduk dan bendungan untuk pengairan telah mengubah ekosistem sungai. Selain itu, pompa air untuk irigasi telah menimbulkan pencemaran.

Lanjutan - Penggunaan pestisida: pemakaian pestisida dalam jumlah yang berlebihan akan menimbulkan dampak yang luas pada ekosistem karena pencemaran oleh pestisida tersebut. - Konservasi tanah: ditujukan untuk mencegah erosi karena dapat menyebabkan sedimentasi (pengendapan lapisan tanah) di daerah aliran sungai. Erosi menyebabkan tanah yang subur menjadi kehilangan kesuburannya. - Pengandangan ternak: pengubahan cara memelihara ternak dari penggembalaan menjadi pengandangan cukup mennguntungkan karena menghemat ruang. Ke dalam pakan ternak ditambhakan nutrien dari bahan-bahan kimia sehingga lebih mempercepat peningkatan produksi ternak. Namun konsekuensi terjadi peningkatan energi fosil untuk memproduksi pakan serta pengangkutan. - Seleksi genetik dan pembastaran: melalui penelitian dan pengembangan telah dihasilkan bibit-bibit unggul tanaman pertanian dan ternak melalui cara seleksi genetik dan pembastaran.

Lanjutan - Spesialisasi produksi dan dalam skala besar: karena permintaan konsumsi yang makin besar dari masyarakat, produksi ditingkatkan akibatnya, kebutuhan SDA (bahan baku) dan energi meningkat dengan pesat. - Penyimpanan, proses, distribusi, dan pemasaran: sebagai konsekuensi spesialisasi dan produksi skala besar, harus dikembangkan sarana penyimpanan (pengawetan dan gudang) dan perluasan jaring-jaring transportasi untuk mendistribusikan sampai pada konsumen dan pemasaran. - Kepelatihan dan pengembangan penelitian: tenaga-tenaga terampil di bidang pertanian harus dipersiapkan untuk peningkatan produksi serta pengembangan penelitian yang bertujuan untuk menemukan produk dan metode baru.

Pengelolaan Hutan Berdasarkan pengembangan ekologik, pengeloaan yang bertujuan untuk penyelamatan hutan membedakan hutan dalam fungsi sebagai: Hutan lindung: kawasan hutan dengan keadaan sifat alaminya berkemampuan mengatur tata air, mencegah erosi dan banjir, serta memelihara kesuburan tanah. Hutan perlindungan dan pelestarian alam: kawasan yang ditujukan untuk melindungi dan melestarikan tipe-tipe ekosistem tertentu guna menjamin stabilitas tumbuhan dan hewan, menjamin sumber plasma nutfah bagi perkembangan flora fauna, sehingga hutan ini bermanfaat bagi manusia sebagai laboratorium hidup, wahana pembiakan bibit-bibit baru, sarana pendidikan dan penelitian, serta pelestarian sumber alam yang diwariskan dari generasi ke generasi. Hutan produksi: hutan yang diusahakan untuk dapat dipungut hasilnya bagi kepentingan manusia.

Berdasarkan fungsinya, pengaturan hak penguasaan hutan sbb: Hutan lindung (~47 juta hektar) diserahkan kepada Perum Perhutani dan Dinas Kehutanan Huta PPA (~10 juta hektar) diserahkan kepada Dinas Kehutanan dan PT Inhutani serta pengusaha HPH yang terdekat dan bonafid. Hutan Produksi (~40 juta hektar) diserahkan oleh Departemen Kehutanan kepada PN atau PT Swasta dan hak pemungutan hasil hutan (HHPH) oleh Gubernur diberikan kepada penduduk setempat.

Pengelolaan Laut Kelimpahan makhluk hidup di laut dibatasi oleh faktor-faktor pembatas terutama: cahaya matahari, nutrien, suhu, pasang surut air, dan gelombang. Wilayah laut yang produktif adalah daerah eufotik, yaitu daerah fotosintetik, dengan kedalaman >100 m (~3% dari keseluruhan). Namun daerah ini merupakan habitat ~90% dari seluruh makhluk hidup lautan Dari seluruh daerah eufotik, bagian terpenting pendukung kehidupan laut adalah daerah payau (estuarin), yaitu daerah sepanjang pantai yang merupakan pertemuan antara air laut yang bergaram dengan air tawar dari sungai. Daerah ini meliputi; daerah pasang surut, teluk, selat, dan hutan bakau di sepanjang pantai. Manusia seringkali mengubah lahan-lahan di sepanjang pantai untuk lahan budidaya misalnya tambak udang/bandeng dengan membuka hutan bakau. Akibatnya, mengganggu ekosistem laut.

Upaya pengelolaan SDA Hayati Pengurangan konsumsi pangan berupa daging Mengganti konsumsi lemak hewani dengan lemak tumbuhan Mengutamakan protein nabati daripada protein hewani Mengganti ternak yang biasa dikandangkan dengan ternak yang tumbuh di lahan marginal (kritis) Pupuk hanya diberikan pada tanaman yang dapat dipanen hasilnya sebagai pangan Hindari menyisakan makanan Mengurangi penggunaan energi fosil Mengutamakan penggunaan energi matahari Mengendalikan populasi hewan kesayangan Menghindari kegemukan tubuh agar kesehatan meningkat dan menghemat energi Mencegah erosi tanah yang subur dan jaga agar tanah mampu menahan air.