PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 8, 2014 BNN. Penghargaan. Pencegahan. Pemberantasan. Narkotika. Prekursor. Tata Cara.

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional;

2014, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Nega

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN WADAH PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1386, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengaduan. Laporan. Penanganan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Pelanggaran di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih da

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik I

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Penghargaan. Piagam. Korupsi. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2 Kepala Badan Narkotika Nasional Tentang Akses Data Sistem Administrasi Badan Hukum Dan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian Dalam Pelaksanaan Pen

RechtsVinding Online. Kelembagaan Badan Narkotika Nasional Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 2 Oktober 2015; disetujui: 7 Oktober 2015

2017, No Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

No.1095, 2014 BNPB. Desa/Kelurahan. Tangguh Bencana. Pedoman Umum.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA. No.859, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pelayanan. Komunikasi Masyarakat. Rencana Aksi Nasional. HAM. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LABORATORIUM NARKOBA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2000 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Kelompok Ahli. Pengorganisasian.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2017, No (Lembaran Negara Republik Indoinesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 5. Peraturan Pemeri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KEPEGAWAIAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lemba

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE KOORDINASI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

BAZNAS Badan Annl Zakat Nasionat

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 02 TAHUN 2009 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA PELAKSANA HARIAN BADAN NARKOTIKA KOTA PAYAKUMBUH

2016, No Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Logo dan Atribut Unit Deteksi K9 Badan Nakotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Unda

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2 Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembar

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA PENDIDIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGHARGAAN DI BIDANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 109 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Pemerintah diamanatkan memberikan penghargaan kepada Penegak Hukum dan Masyarakat dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Tata Cara Pemberian Penghargaan Kepada Penegak Hukum dan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; Mengingat...

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1959 tentang Ketentuan Umum Mengenai Tanda-Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1789); 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 3. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional; Menetapkan MEMUTUSKAN: : TATA CARA PEMBERIAN PENGHARGAAN DI BIDANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Masyarakat adalah setiap orang, perorangan, kelompok masyarakat, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pemerintah dan penegak hukum. 2. Penegak Hukum adalah setiap kesatuan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan mempunyai kewenangan untuk menjalankan tugas dan fungsi penegakan hukum. 3. Peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan, organisasi masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. 4. Penghargaan adalah pemberian Tanda Penghargaan kepada penegak hukum dan masyarakat yang telah berjasa dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. 5. Tanda...

3 5. Tanda Penghargaan Di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika yang selanjutnya disingkat Tanda Penghargaan P4GN adalah bentuk penghargaan di bidang P4GN dari pemerintah berupa piagam, tanda jasa dan/atau bentuk penghargaan lainnya. 6. Piagam adalah bentuk penghargaan baik berupa lencana maupun sertifikat dari pemerintah kepada pihak yang telah berjasa dalam usaha membantu upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. BAB II PERAN SERTA MASYARAKAT Bagian Kesatu Umum Pasal 2 Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika dan Tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika. Bagian Kedua Hak dan Tanggung Jawab Pasal 3 Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika dan Tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika. Pasal 4...

4 Pasal 4 Hak masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika dan Tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika diwujudkan dalam bentuk : a. mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika dan tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika; b. memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan informasi tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika dan tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika kepada penegak hukum atau Badan Narkotika Nasional yang menangani perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan c. menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak hukum atau Badan Narkotika Nasional yang menangani perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika dan tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika; d. memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan kepada penegak hukum atau Badan Narkotika Nasional; dan e. memperoleh perlindungan hukum pada saat yang bersangkutan melaksanakan haknya atau diminta hadir dalam proses peradilan. Pasal 5 (1) Hak masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dan huruf c dilakukan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Hak masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan secara lisan dan/atau tertulis dengan disertai : a. Nama dan alamat pelapor dengan identitas lengkap dan jelas. b. Keterangan mengenai dugaan pelaku tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika dan Tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika dilengkapi dengan bukti-bukti permulaan. (3) Hak...

5 (3) Hak masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diklarifikasi dan ditindaklanjuti oleh satuan kerja terkait di lingkungan Badan Narkotika Nasional. Pasal 6 (1) Hak Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dan huruf d dilakukan oleh satuan kerja terkait di lingkungan Badan Narkotika Nasional dengan memberikan jawaban secara lisan dan/atau tertulis atas informasi, saran, dan/atau pendapat dari masyarakat dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal informasi, saran dan/atau pendapat diterima. (2) Informasi, saran dan/atau pendapat yang dapat diberikan jawaban oleh Badan Narkotika Nasional adalah informasi, saran dan/atau pendapat yang telah diklarifikasi dan ditindaklanjuti oleh satuan kerja terkait di lingkungan Badan Narkotika Nasional. BAB III PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 7 Pihak yang berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika dan Tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika berhak menerima tanda penghargaan. Pasal 8 Pemberian penghargaan bertujuan untuk memberikan pengakuan atas prestasi dan peran serta masyarakat dan penegak hukum sebagai dorongan untuk meningkatkan motivasi dalam ikut serta mendukung dan mendorong Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. Pasal 9...

6 Pasal 9 Penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat berupa : a. piagam; b. tanda jasa; dan/atau c. bentuk penghargaan lainnya. Pasal 10 Penerima Tanda Penghargaan P4GN bertanggung jawab : a. menjaga dan memelihara nama baik diri dan Tanda Penghargaan P4GN yang telah diberikan; dan b. memberikan keteladanan sebagai dorongan untuk meningkatkan motivasi di dalam ikut serta mendukung dan mendorong keberhasilan dalam bidang P4GN. BAB IV TATA CARA PEMBERIAN PENGHARGAAN Bagian Kesatu Umum Pasal 11 Tata cara pemberian Tanda Penghargaan P4GN yang diberikan terdiri atas: a. pengusulan; b. penilaian; c. penyerahan; dan d. pencabutan. Pasal 12 Pemberian Tanda Penghargaan P4GN diberikan berdasarkan : a. prestasi; b. pengabdian; dan/atau c. berperan serta secara aktif di bidang P4GN. Pasal 13...

7 Pasal 13 (1) Tim Penghargaan P4GN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan usulan dari masing-masing pimpinan satuan kerja di lingkungan Badan Narkotika Nasional dengan dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat. (2) Pemberian Tanda Penghargaan P4GN dilakukan setelah adanya penilaian dari Tim Penghargaan P4GN yang ditetapkan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tim Penghargaan P4GN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 14 Tim Penghargaan P4GN mempunyai tugas meliputi : a. melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian terhadap usulan calon penerima penghargaan baik teknis maupun administrasi; b. melakukan verifikasi dalam rangka validasi data terhadap usulan yang disampaikan; dan c. memberikan pertimbangan-pertimbangan, penelusuran dan menyampaikan hasil penilaian kepada Kepala Badan Narkotika Nasional. Bagian Kedua Pengusulan Pasal 15 (1) Calon penerima penghargaan dapat diusulkan oleh orang perorangan, kelompok masyarakat, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pemerintah dan penegak hukum. (2) Pengusulan pemberian Tanda Penghargaan P4GN dilakukan dengan atau tanpa usulan yang ditujukan kepada Kepala Badan Narkotika Nasional melalui Tim Penghargaan P4GN. (3) Pengusulan...

8 (3) Pengusulan yang disampaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan atas : a. persaksian langsung atas perbuatan jasa yang telah dilakukan oleh yang akan diusulkan; dan/atau b. laporan berdasarkan atas persaksian sekurang-kurangnya 2 (dua) orang tentang perbuatan jasa yang telah dilakukan oleh orang yang akan diusulkan. Pasal 16 Waktu pengusulan yang dapat disampaikan kepada Tim Penghargaan P4GN sebagai berikut : a. usulan pemberian Tanda Penghargaan P4GN yang akan diberikan pada Hari Anti Narkoba Internasional diterima oleh Tim Penghargaan P4GN paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tanggal 26 Juni tahun berjalan; b. usulan pemberian Tanda Penghargaan P4GN yang akan diberikan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia diterima Tim Penghargaan P4GN paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tanggal 17 Agustus tahun berjalan; dan c. usulan pemberian Tanda Penghargaan P4GN yang akan diberikan pada setiap waktu tertentu diterima Tim Penghargaan P4GN paling lambat 1 (satu) hari sebelum penyerahan penghargaan. Bagian Ketiga Penilaian Pasal 17 Keputusan pemberian Tanda Penghargaan P4GN dilakukan setelah adanya penilaian dari Tim Penghargaan P4GN setelah memenuhi persyaratan calon penerima Tanda Penghargaan P4GN dan kriteria penilaian. Pasal 21...

9 Pasal 18 Persyaratan calon penerima Tanda Penghargaan P4GN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 meliputi : a. Perorangan 1. Syarat Umum : a) berakhlak dan berbudi pekerti baik; dan b) warga Negara Indonesia dan/atau Warga Negara Asing yang telah berjasa terhadap Republik Indonesia dalam bidang P4GN. 2. Syarat Khusus : a) besarnya pengaruh suatu perbuatan jasa yang dilakukan oleh perorangan, baik kuantitas maupun kualitas terhadap tingkat pencapaian hasil di bidang P4GN; b) besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk melakukan perbuatan jasa di bidang P4GN; dan c) perbuatan jasa tersebut mempunyai nilai strategi dan pengaruh yang besar bagi masyarakat di bidang P4GN. b. Kelompok Masyarakat/Organisasi Masyarakat/Lembaga Swadaya Masyarakat/Lembaga Pemerintah/Penegak Hukum 1. Syarat Umum : a) Lembaga/Institusi Berbadan Hukum/Hukum Adat/ Kesatuan Penegak Hukum; b) mempunyai program kerja khususnya berkaitan dengan P4GN; dan c) memiliki sekretariat/alamat yang jelas. 2. Syarat Khusus : a) besarnya pengaruh suatu perbuatan jasa yang dilakukan oleh lembaga/institusi, baik kuantitas maupun kualitas terhadap tingkat pencapaian di bidang P4GN; b) besarnya dukungan yang diberikan di bidang P4GN; c) dukungan tersebut memiliki nilai strategi dan pengaruh yang besar bagi masyarakat dalam upaya P4GN di masa yang akan datang; dan d) diberikan kepada instansi/lembaga dalam negeri atas jasanya yang berdampak besar terhadap Negara Republik Indonesia di bidang P4GN. Pasal 22...

10 Pasal 19 Persyaratan kriteria penilaian penerima Tanda Penghargaan P4GN meliputi : a. Perorangan 1. Lingkup jasa meliputi : a) prestasi dalam bidang P4GN; dan/atau b) pengabdi/peduli/relawan di bidang P4GN. 2. Ukuran perbuatan jasa yang digunakan : a) besarnya pengaruh suatu perbuatan jasa yang dilakukan oleh perorangan, baik kuantitas maupun kualitas terhadap tingkat pencapaian hasil di bidang P4GN dengan ukuran luasnya lapisan masyarakat yang terkena dampak positif; b) besarnya pengorbanan yang diamalkan untuk melaksanakan perbuatan jasa di bidang P4GN; dan c) perbuatan jasa tersebut memiliki nilai strategi dan pengaruh yang besar untuk pengembangan P4GN bagi masyarakat di masa yang akan datang. b. Kelompok Masyarakat/Organisasi Masyarakat/Lembaga Swadaya Masyarakat/Lembaga Pemerintah/Penegak Hukum 1. Lingkup jasa meliputi : a) prestasi dalam bidang P4GN; dan/atau b) pengabdi/peduli/relawan di bidang P4GN. 2. Ukuran yang dipakai adalah : a) besarnya pengaruh suatu perbuatan jasa yang dilakukan oleh Kelompok Masyarakat/ Organisasi Masyarakat /Lembaga Swadaya Masyarakat /Lembaga Pemerintah/Penegak Hukum, baik kuantitas maupun kualitas terhadap tingkat pencapaian hasil di bidang P4GN, ukuran yang dipakai luasnya lapisan masyarakat yang terkena dampak positif; b) besarnya dukungan yang diberikan di bidang P4GN; dan c) dukungan tersebut memiliki nilai strategi dan pengaruh yang besar bagi P4GN masyarakat di masa yang akan datang. Bagian Keempat...

11 Bagian Keempat Penyerahan Pasal 20 Tanda Penghargaan P4GN dapat diterima secara : a. langsung, yaitu penghargaan diterima secara langsung oleh penerima penghargaan. b. tidak langsung, yaitu penerima penghargaan yang telah meninggal dunia, Tanda Penghargaan P4GN diterima oleh ahli waris sesuai urutan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 (1) Penyerahan Tanda Penghargaan P4GN diberikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional atau pejabat yang ditunjuk Kepala Badan Narkotika Nasional untuk melakukan penyerahan tersebut. (2) Pelaksanaan penyerahan Tanda Penghargaan P4GN dilakukan setelah dikeluarkan Surat Keputusan Pemberian Tanda Penghargaan P4GN. Pasal 22 Penyerahan Tanda Penghargaan P4GN dapat dilaksanakan pada : a. peringatan Hari Besar Nasional; b. peringatan Hari Anti Narkoba Internasional; dan c. setiap waktu tertentu yang dianggap perlu selain butir a dan b diatas. Bagian Kelima Pencabutan Pasal 23 (1) Kepala BNN berhak mencabut Tanda Penghargaan P4GN yang telah diberikan. (2) Pencabutan Tanda Penghargaan P4GN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan apabila penerima Tanda Penghargaan P4GN: a. melakukan tindak pidana narkotika atau melakukan tindak pidana lainnya; b. diberhentikan...

12 b. diberhentikan dari jabatannya atau dari unit kerjanya dengan pemberhentian tidak hormat; c. menjadi anggota organisasi terlarang baik di dalam maupun luar negeri; dan/atau d. memberontak atau berkhianat dari Pemerintah Republik Indonesia. (3) Pelaksanaan pencabutan Tanda Penghargaan P4GN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah dikeluarkan Surat Keputusan Pencabutan Tanda Penghargaan P4GN. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Peraturan Kepala BNN ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala BNN ini dengan penempatan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2013 KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL, ANANG ISKANDAR Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 8

13 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGHARGAAN DI BIDANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA

14 Susunan Tim Penghargaan : Penasehat : Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Pengarah : Sestama, Irtama, dan para Deputi di lingkungan Badan Narkotika Nasional Ketua : Deputi Pemberdayaan Masyarakat Wakil Ketua : Direktur Peran Serta Masyarakat Sekretaris : Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat Anggota : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.