HUKUM ADAT (Pasca Mid Semester)

dokumen-dokumen yang mirip
ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Tanah, dan Kepemilikan Harta Benda lainnya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

HUKUM KEKERABATAN A. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera.

BAB III PELAKSANAAN PENGANGAKATAN ANAK TERHADAP BAPAK KASUN YANG TERJADI DI DESA BLURI KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain. 1. Pertalian darah menurut garis bapak (Patrilineal)

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan kematian. Peristiwa hukum tersebut menimbulkan akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perkawinan masing-masing pihak dari suami

BAB I PENDAHULUAN. ratus) pulau-pulau yang tersebar di nusantara, masyarakat Indonesia terbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan usahanya seperti untuk tempat perdagangan, industri, pendidikan, pembangunan sarana dan perasarana lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. diberi nama. Meski demikian, Indonesia memiliki lima pulau besar yaitu

BAB IV ANALISIS HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARIS DI KEJAWAN LOR KEL. KENJERAN KEC. BULAK SURABAYA

beragam adat budaya dan hukum adatnya. Suku-suku tersebut memiliki corak tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Karo dikenal sebagai masyarakat yang menganut stelsel

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

KULIAH WARDAT 10 April 2012 Pertemuan ke 9

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

DAFTAR ISI BAB I. PENGANTAR... 1

BAB I PENDAHULUAN. antaranya, waris menurut hukum BW (Burgerlijk Wetboek), hukum Islam, dan. Ika ini tidak mati, melainkan selalu berkembang.

BAB V PARA AHLI WARIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/ SIJUNJUNG NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN IZIN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

I. PENDAHULUAN. merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan. Sejalan dengan kehadiran negara modern, kemandirian dan kemampuan

BAB IV PRAKTEK PEWARISAN HARTA PUSAKA TINGGI TIDAK BERGERAK DALAM MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU DI NAGARI PARIANGAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG TANAH ULAYAT DAN PEMANFAATANNYA

PARENTAL SISTEM WARIS ADAT PARENTAL. Perhitungan sistem Parental 06/10/2016

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, dan harta ini berada dibawah pengelolahan mamak kepala waris (lelaki

Hukum Adopsi menurut Hukum Adat

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dalam Islam merupakan anjuran bagi kaum muslimin. Dalam undang

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia baik secara langsung maupun tidak langsung selalu memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat menghormati adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. terjalinnya hubungan antar individu maupun kelompok.

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

ADOPSI HUKUM ADAT MATRILINEAL AKIBAT HUKUM ADOPSI 15/03/2018

BAB V KESIMPULAN. bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat batak toba menganut sistem kekeluargaan patrilineal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia didalam perjalanannya di dunia mengalami tiga peristiwa

Diskusi Mata Kuliah Gemar Belajar Perjanjian dan Waris

BAB I PENDAHULUAN. kekerabatan patrilinial yang menyebabkan sistem pertalian kewangsaan

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PERADIGMA. Digunakannya istilah hukum waris adat dalam skripsi ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup umat manusia. 1. nafkah sehari-hari berupa lahan pertanian atau perladangan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DAN KELEMBAGAAN DESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN. 1. Pengertian perkawinan menurut Undang-Undang Perkawinan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KAMPAR HAK TANAH ULAYAT

II TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat hukum adat disebut juga dengan istilah masyarakat tradisional atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hal yang sakral dilakukan oleh setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial kemasyarakatan (Fatimah, 2006, h. 188). Menurut Soebekti (dalam Sulastri, 2015, h. 132) perkawinan adalah

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir.

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pangan dalam kehidupannya, yaitu dengan mengolah dan mengusahakan

1. Hak individual diliputi juga oleh hak persekutuan.

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DAN ASET DESA

Psl. 119 BW jo. Psl. 124 BW

Persekutuan Unsur Status kelengkapan. ada. Famili di Minangkabau. Merupakan persekutuan hukum. Pengurus. Bernama Penghulu Andiko. Harta benda sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tiap-tiap hukum merupakan suatu sistem yaitu peraturan-peraturannya

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang baru atau ketika individu telah menikah, status yang

Seorang pria yang telah 18 tahun dan wanita yang telah 15 tahun boleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Apabila ada peristiwa meninggalnya seseorang yang

K E P E N D U D U K A N

Tujuan Umum Pembelajaran Mampu berkomunikasi dengan menerapkan prinsip budaya setempat (Minangkabau)

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945

AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN

TRILOGI NOVEL MARITO

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA KANTOR WALI NAGARI SITUJUAH GADANG KECAMATAN SITUJUAH LIMO NAGARI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERDAYAAN PELESTARIAN, PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN KEDAMANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Agama Republik Indonesia (1975:2) menyatakan bahwa : maka dilakukan perkawinan melalui akad nikah, lambang kesucian dan

KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KEWARISAN

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

Transkripsi:

HUKUM ADAT (Pasca Mid Semester) Struktur Genealogis Teritorial keanggotaan struktur genealogis teritorial ada dua : 1. Harus masuk dalam satu kesatuan genealogis. 2. Harus berdiam di daerah persekutuan yang bersangkutan. maksudnya : dalam suatu desa harus ada hubungan darah. Contoh : Tapanuli Huta-huta Maluku Negari Palembang Marga Minangkabau Negari Di dalam masyarakat hukum adat kita sering menemui silsilah raja-raja peletak dasarnya adalah 1 orang. peletaknya itu adalah orang yang terkenal / terkemuka. diambil dari 1 garis darah saja (patrilineal maupun matrilineal). Silsilah bisa dipotong karena keturunannya yang ke bawah sudah banyak. Kalau mau dipotong, harus diambil dari orang yang paling terkenal. Dikenal dengan istilah kewangsaan, kalau di jawa sering disebut Trah Trah Kasunanan Trah Kasultanan Peletak dasarnya diambil dari 2 orang bapak dan ibu. Siapa yang mau diletakkan dasarnya tidak boleh dipilih-pilih. Di dalam satu generasi, peletak dasarnya sudah 2 orang dan generasi ke-2 peletak dasarnya, sudah bercabang menjadi 4 orang (sesuai deret hitung). Dalam hal ini, solidaritasnya adalah (kelompok) silsilah, maksudnya silsilah yang 1 dengan silsilah yang lain saling berbeda. Kewangsaan ini tergantung individunya, jika tidak saling kenal, maka tidak akan tahu. Masyarakat Genealogis Paguyuban hidup himpunan manusia dengan penonjolan hubungan guyub (suatu hubungan dimana orang yang satu memandang orang yang lainnya sebagai tujuan). perekat hubungan ini adalah kasih sayang, tolong-menolong dan kebaikan hatinya, dll. Adapun perekat lainnya yaitu adanya pamrih. Jika kita lihat dan perhatikan organisasinya secara fungsional ada 4 kesatuan : 1. Brayat Mandiri / Somah Mandiri / Keluarga / Parental berlaku di Jawa. 2. Somah Seperut Anggotanya berasal dari satu perut yaitu perut ibu kekerabatan matrilineal. 3. Brayat besar Patriyalkal dari kekerabatan garis keturunan ayah. 1

4. Brayat yang diliputi klen pancar laki-laki (3 & 4) serupa tetapi tidak sama walaupun dari 1 garis patrilineal. BRAYAT MANDIRI Suatu kesatuan kemasyarakatan yang organisasinya didasarkan atas perkawinan. Dikatakan pernikahan yang sah jika sesuai dengan adat agama dan hukum positif. Harta pribadi diwariskan ke anak kandung, harta bersama dibagi antara anak kandung dengan anak angkat. SOMAH SEPERUT Satu kebulatan kemasyarakatan yang organisasinya didasarkan atas kewangsaan pancar perempuan / keturunan perempuan (anaknya). Anggota intinya adalah anak laki-laki dan perempuan yang seibu. Idealnya dengan keturunan pancar perempuan dan kemenakan-kemenakan dari saudara perempuan. - Anak dari anggota laki-laki tidak termasuk somah seperut. - Anak dari seorang anggota laki-laki dan A tidak menjadi anggota dan bapaknya juga bukan anggota. Harta Warisan Di dalam somah seperut, belum tentu ada harta bersama karena sejak perkawinan baik suami maupun istri tetap di dalam klennya (kekerabatannya masing-masing). Harta keluarga sama seperti harta parental. Anak-anak berada pada garis ibunya. Pewarisan Anak kandung tidak mewarisi harta pusaka ayahnya, hartanya mewarisi ibunya. Seandainya ada harta bersama, harta itulah yang bisa diwariskan oleh ayah kepada anak-anaknya. Jika hanya punya anak angkat, maka hanya anak angkat perempuan yang bisa mewarisi seluruh harta ibunya. Jika anak tiri tentunya hanya mendapatkan warisan dari orang tuanya sendiri. Biasanya Samah Seperut hanya membentuk sampai 4 generasi, setelah itu dapat dipecah dan memisahkan diri. Sedangkan bentuk perkawinannya adalah semenda, jika dalam Brayat Mandiri bentuk perkawinannya adalah mentas. Di dalam Samah Seperut diantaranya anggotanya tidak ada solidaritas karena tidak dalam satu rumah. Solidaritas yang tinggi hanya terjadi pada saudara lakilaki dan perempuan yang seperut / seibu serta ditambah kemenakankemenakannya / anak saudara perempuan. Brayat Mandiri solidaritasnya tinggi, hal ini yang membedakan dengan Samah Seperut. Mengenai warisan hanya diterima dari ibunya kepada anak-anaknya saja (pusaka tinggi merupakan harta pribadi). 2

BRAYAT BESAR PATRIALKAL Terdiri dari beberapa brayat pancar laki-laki, satu brayat pancar laki-laki sama dengan satu keluarga di Jawa. Mengapa dinamakan brayat besar? Karena menurut sejarahnya, ayah dan ibu menikah kemudian punya anak lakilaki. Jumlahnya 5 kemudian menikah, yang membawa brayat ke dalam keluarga asalnya. Bentuk perkawinannya dinamakan Jujur, yaitu suatu perkawinan dimana setelah menikah, si istri keluar dari kekerabatannya dan masuk menjadi kerabat suaminya dengan pembekalan uang / barang dari orang tuanya. Fungsi Jujur adalah untuk memindahkan anggota kerabat jika Jujur di pihak perempuan (wanita, maka bisa dilakukan tawar-menawar). Perkawinan Jujur Perkawinan Jujur adalah perkawinan yang setelah menikah istri keluar dari kerabatnya, masuk ke kerabat suaminya dengan pemberian uang / barang. Jujur suatu barang / uang / istilah yang digunakan untuk memindahkan anggota kerabt tadi. Jujur ditentukan oleh pihak wanita, Jujur dapat ditawar (tawar-menawar) dan bisa dihutang. Bila jujur dihutang maka disebut perkawinan mengabdi karena sebelum uang Jujur terbayar lunas suami harus bekerja untuk mertuanya dan si istri belum pindah kerabatnya dan anak-anaknya ikut dalam kerabat istrinya. - Masalah yang timbul, Bagaimana jika Jujur belum lunas suami sudah meninggal? Maka jika anaknya laki-laki maka anak laki-laki harus membayar Jujur. - Jika Jujur belum lunas, istri dapat menikah lagi dengan pria lain maka istri dapat menikah dengan pria itu tetapi istri harus mengembalikan Jujur yang sudah dibayar oleh suami sebelumnya (perkawinan pertama bubar). Perkawinan Levirat / Perkawinan Mengganti Untuk mempertahankan keturunan maka bila suami mati maka adik laki-laki dari suami dapat mengawini istri kakaknya (harus dari adik laki-laki suami). Perkawinan Sororat Jika yang meninggal istri, maka suami bisa menikah dengan saudara istrinya bisa kakaknya / adiknya. Sistem Pewarisan Masyarakat Laki-Laki Anak laki-laki saja yang bisa mewarisi harta pribadi ayahnya. Contoh: Di Bali, anak laki-laki tetapi hanya laki-laki yang paling tua dari anak lakilaki anaknya. Sedang untuk anak wanita caranya dilakukan dengan pembekalan / hadiah saat akan menikah yang biasanya berupa tanah atau perhiasan. Jika tidak ada anak 3

laki-laki maka dapat mengangkat anak, maka anak tersebut akan menguasai semua harta dari ayah angkatnya (patrilineal). Jika yang menganut sistem kekerabatan parental anak angkat hanya mewarisi harta bersama. Contoh : Anggota Inti Ayah + Ibu Anak laki2 Anak perempuan Syaratnya, anak perempuan belum menikah. Jika sudah menikah maka keluar dari keluarga inti. Anggota inti anak-anak tadi ditambah saudara-saudara / sepupu pancar laki-laki (anak saudara laki-laki). STRUKTUR TERITORIAL Struktur paling rendah adalah desa. Dibedakan menjadi : Desa tradisional dan desa dalam kota (kelurahan). Perbedaan desa tradisional dan kelurahan, yaitu : Desa Tradisional Kelurahan - Kepala / pemimpin kepala desa - Lurah - Letaknya di luar kota - Di dalam kota - Kepala desanya bukan PNS - Lurah menjadi PNS - Kepala desa digaji dengan tanah - Kepala desa digaji oleh pemerintah (tanah bengkok / tanah jabatan) sama seperti PNS lain. - Kepala desa mengurus rumah - Untuk setiap kebijakan dan tangganya sendiri dengan dibantu oleh pertanggungjawaban harus lapor pembantu-pembantunya kepada kecamatan (hubungan hierarki). DESA TRADISONAL Dibedakan menjadi 3 jenis : 1. Desa bersentralisasi : hanya ada 1 pemimpin yaitu kepala desa. 2. Desa berdesentralisasi : wilayah desa sangat luas, karena susah untuk mengaturnya maka desa itu dibagi-bagi lagi (dulu disebut perdukuhan), kepala desanya disebut dukuh dan tiap-tiap dukuh membantu tugas kepala desa. Dalam desa ini ada hubungan hierarki, jadi ada jenjang dan pendelegasian tugas pemerintahan. 3. Serikat desa : beberapa desa yang berdekatan mempunyai kepala yang sama karena mempunyai kepentingan yang sama itu maka mereka membentuk suatu kepentingan bersama. Contoh : Di Bali Subak mengurusi masalah irigasi, kedudukan subah sejajar dengan lurah karena mengurusi kepentingan beberapa desa. Carik sekarang diangkat menjadi PNS sama seperti lurah yang kemudian digaji oleh pemerintah. Jika carik telah menjadi PNS maka pada umur 55 tahun akan pensiun. Tahun 1979, muncul UU Pemerintahan Desa. UU No.5 Tahun 1979 diundangkan pada 1 Desember 1979 dalam Lembaran Negara tahun 1979 Ha.56 disini desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh 4

sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan RT-nya sendiri dalam kesatuan Rumah Tangga RI. - Rumusannya ada dalam Pasal 1 huruf A. - Ada 4 syarat untuk menjadi Desa (UU No.5 Tahun 1979) : a) Ditambah oleh sejumlah penduduk. b) Mempunyai kesatuan masyarakat hukum. c) Mempunyai organisasi pemerintahan terendah dibawah camat. d) Desa tradisional apa-apa menjalankan sendiri. Desa menurut UU diawasi oleh camat e) Berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri (jika mengalami masalah akan dibantu oleh samat dalam pengurusan sesuatu harus melalui camat). DESA KOTA (administrasi) pendelegasian oleh pemerintah Jika dilihat otonomi desa, otonomi yang ada pada daerah tingkat I (propinsi) dengan daerah tingkat II (kabupaten) dan otonomi Dati I dan Dati II biayanya dari pemerintah. DESA TRADISIONAL biayanya dari masyarakat disebut juga desa otonomi sehingga kerukunan dan kebersamaan antar warga masih terjaga. Misalnya gotong-royong. Dalam perkembangan sekarang jika terjadi musibah yang menimpa suatu desa maka desa tersebut akan dibantu oleh pemerintah baik desa tradisional maupun desa otonomi. Dari UU No.5 Tahun 1979, dibentuk lagi UU No.22 Tahun 1999 dan diganti dengan UU No.32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah. Dalam UU No.22 Tahun 1999 - Desa diatur dalam Pasal 1 huruf o Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang pernah mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat di dalam kabupaten. Dalam UU ini hukum adat desa ditimbulkan kembali dan dilestarikan sehingga banyak memunculkan lembaga-lembaga desa yang baru yang dilestarikan adalah adat-istiadatnya. Contoh: Sinoman untuk membantu hajatan warga (pernikahan). Sinoman ini juga bisa dijadikan ajang untuk mencari jodoh. Dalam UU No.5 Tahun 1979, lembaga desa yang ada adalah karang taruna sedang UU No.22 Tahun 1999 adalah sinoman. 5

HUKUM TANAH Ada 2 pokok, yaitu : - Tanah ulayat - Tanah hak milik (hak perseorangan) TANAH ULAYAT Yaitu tanah yang dikuasai untuk kepentingan bersama. Tanah yang diolah bersama menjadi milik bersama. Tanah ulayat sebelum berlakunya UU No.5 Tahun 1960 disebut hak purba / persekutuan. Cara perolehannya melalui membuka lahan di hutan ini adalah hak milik / kolektif yang pemanfaatannya untuk kepentingan bersama. Pengertian Hak Ulayat Yaitu hak menguasai tanah / lahan secara bersama untuk tujuan bersama (bukan hak milik). Contoh : Hak Pakai Bagaimana keberadaan tanah ulayat sekarang? Menurut Pasal 3 UU No.5 Tahun 1960 sepanjang keberadaannya masih ada maka tetap diakui Jika tanah milik masih longgar maka tanah ulayat disini masih luas dan sebaliknya. Di Jawa dan Bali, tanah ulayat sedikit, sedangkan di luar jawa masih banyak. Contoh: Sumatera Barat. Di Sumatera Barat tanah ulayat dibedakan menjadi : 1. Tanah Ulayat Nagari, yaitu tanah yang dikuasai oleh penguasa nagari secara penuh diolah oleh beberapa orang yang sanggup dan digunakan untuk kepentingan bersama (menjadi milik penguasa nagari). 2. Tanah Ulayat Kaum (suku), yaitu mereka ada dalam persekutuan itu dapat menguasai tanah ulayat kaum biasanya ada di bukit-bukit Sumatera Barat terdapat batasan-batasan biasanya yang rendah dimiliki oleh beberapa suku pembagiannya sangat jelas karena dibatasi oleh tanaman pembatas, sedang di atasnya adalah hutan negara di bawah milik negara ditanami kopi, kayu manis, dll). Contoh: Chaniago, Budhi. Penguasaan tanah ulayat oleh sukunya masih jelas, sedangkan di Jawa tanah ulayat relatif tinggal sedikit. Contohnya: Tanah kas desa, yaitu tanah yang dikuasai oleh seluruh warga desa. Untuk tanah ulayat di Irian masih luas sekali dan dikuasai suku-suku. Pengusaha membuat sebuah bukit dimana ada hak ulayat. Rencananya akan didirikan usaha. Menurut orang Irian tanah ulayat dapat dijual dengan persetujuan seluruh warga. 6

Prinsip-prinsip hak ulayat : a) Tanah Ulayat tidak boleh diperjualbelikan. Hanya digunakan untuk seluruh warga dalam persekutuan itu dengan menggunakan hak pakai dipertahankan + dilestarikan. b) Masyarakat dalam persekutuan itu berhak untuk menikmati hasil, maksudnya ini akan dikelola bersama dan hasilnya dibagikan untuk semua masyarakat (hanya untuk lingkup sukunya Sumatera) tetapi orang luar juga bisa mengelola harus minta izin kepada persekutuan. Dengan adanya UU No. 32 Tahun 2004 ini menghilangkan istilah adatistiadat sehingga kembali lagi ke otonomi lagi dimana desa mengatur sendiri kepentingannya. Hal ini dikarenakan UU No.22 Tahun 1999 menjelaskan desa terlalu luas otonominya tetapi kebaikannya adalah desa bisa membuat peraturan-peraturan untuk desanya dan dikirimkan ke kabupaten dan bupati berhak untuk mengganti pasal mana yang tidak sesuai. Jika UU No.32 Tahun 2004 menjelaskan kabupaten tinggal mengesahkan peraturan dari desa itu tanpa mengubahnya. Sejarah tanah ulayat ada suatu hutan yang ditebang secara kolektif oleh sekelompok orang, kemudian mereka menginformasikan kepada kepala suku kemudian menjadi hak dari orang-orang yang telah membuka lahan secara kolektif tersebut. Hak Ulayat hak menguasai sebidang tanah yang dimiliki oleh persekutuan untuk kepentingan bersama. Tanah Ulayat bisa disertifikasikan siapa yang akan memilikinya? Namanya siapa? - Misal, dinamakan oleh seseorang nanti ada klaim bahwa tanah itu tanah warisan. - Jika atas nama warga untuk apa dibuat sertifikat? Pewarisan proses peralihan hak benda-material dari generasi ke generasi sesudahnya. Harta kekayaan dan harta warisan : 1. Sebelumnya dihitung pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan. 2. Harta waris harta yang bersih dari tanggungan. Sistem may... dikuasakan pada 1 orang dan diurusi. Sistem Pewarisan sistem idividual sistem kolektif sistem may... Sistem kolektif harta kekayaan tidak dibagi tetapi dipertahankan dan hasilnya untuk ahli waris orang Minang, yaitu berupa harta pusaka. 7

Sistem Mayo... harta kekayaan diserahkan pada seorang ahli waris untuk mengolah dan hasilnya untuk menanggung ahli waris yang lain. Persekutuan masyarakat hukum untuk milihat anatomi masyarakat mempunyai aturan-aturan hukum. Ciri Masyarakat Persekutuan Hukum : - Ada kumpulan orang-orang yang mempunyai ikatan lahir dan - Mempunyai wilayah - Mempunyai harta kekayaan secara kolektif - Mempunyai aturan yang dibuat bersama - Ada yang memimpin (ketua kaum) dan ada yang dipimpin Contoh: Di Kalimantan ada hutan nasional, sebagian ini masuk dalam tanah ulayat, kemudian ditetapkan oleh pemerintah agar masyarakat tidak menggunakan hutan tersebut. Hal ini menimbulkan konflik. Tanah ulayat bukan untuk dijual dan tidak bisa dibagi-bagi. Tanah ulayat boleh dijadikan tempat sekolahan tetapi harus untuk kepentingan bersama. HAK PERSEORANGAN sejarah praktiknya : Orang-perseorang membuka lahan sampai beberapa batas yang ia mampu, kemudian ia meminta izin kepada kepala suku dan kepala suku memberi izin dengan terlebih dahulu diadakan suatu upacara sebagai tanda kepemilikan.... perseorangan sebelum ada UUPA disebut hak yasan elvas + milik siapa menjadi hak milik hak yang terpenuh / terkuat. Semua orang yang memiliki tanah dengan hak milik mempunyai kekuasaan yang penuh atas tanah itu. Politik Pertanahan di Indonesia Tanah milik perseorangan menurut UUD RI masih dibatasi oleh fungsi sosial, yaitu jika ada kepentingan sosial yang besar maka tanah pribadi dapat dikalahkan dan mendapatkan ganti rugi (jika sosial memerlukan hak perseorangan harus diberikan). Hak Perseorangan harus disertifikasikan karena sertifikat adalah bukti terkuat. Selain membuka lahan ini bisa diperoleh melalui pewarisan dalam proses peralihan hak, benda yang materiil yang dapat dialihkan. Benda berwujud adalah benda yang bisa dilihat dan ditangkap oleh panca indera. Benda materiil adalah yang tidak berwujud. Tanah dapat diwariskan kepada keturunannya termasuk sistem pewarisan individual artinya harta waris bisa diturunkan / dibagi kepada ahli waris. Orang bisa memperoleh tanah dari hibah. Seseorang memberikan tanah selama orang tersebut masih hidup. Pewarisan hanya boleh dilakukan jika orang itu sudah meninggal. Menurut hukum adat, pewarisan bisa dilakukan 8

ketika si pewaris hidup. Warisan itu diberikan kepada anaknya berupa tanah. Hal ini disebut hibah waris. 5. PERJANJIAN TUKAR MENUKAR barang ditukar dengan barang tanpa proses pengurangan. Contoh: Tanah diukur dengan mobil jika nilainya tidak seimbang maka yang lebih rendah nilainya akan menambah. 6. KADALUARSA Tanah yang diberikan saja tanpa dikelola dalam waktu yang lama (tanah ditelantarkan sehingga tidak ada yang tahu siapa pemiliknya) sehingga masyarakat dapat memilikinya dengan syarat tertentu. Tidak ada batas tanah untuk kadarluarsa menurut hukum adat tidak mengatur tetapi di BW diatur (20 tahun dan 30 tahun). Masyarakat akan menentukan berdasarkan asas kelayakan + kepantasan jika suatu tanah tidak diurus oleh pemiliknya. HUKUM DELIK ADAT Hukum Pidana Adat Muncul pertama kali dengan istilah Adatdelictenrech (hukum pelanggaran adat). Kebanyakan masyarakat tidak menyadari peraturan pidana padahal sebelumnya mereka sudahj mempunyai suatu peraturan yang mengatur mengenai penjatuhan sanksi. salah / sumbang kesalahan kecil pelanggaran kesalahan besar kejahatan Pengertian Delik Jika ada yang melakukan kesalahan maka akan mengakibatkan goncangan sehingga mengusik ketenangan masyarakat sehingga masyarakat berusaha mengembalikan hubungan keseimbangan yang ada (delik). Menurut Teer Haar : Delik adalah suatu perbuatan sepihak yang untuk pihak lain dinyatakan sebagai kegiatan yang mengganggu keseimbangan sehingga adanya ganggungan keseimbangan itu harus dikembalikan seperti semula. Menurut Van Vollenhoven : Merupakan perbuatan yang tidak boleh dilakukan walaupun bentuknya sangat kecil. Hukum pidana di Indonesia dikodifikasikan di Indonesia pada tahun 1918 UU No.1 Tahun 1945 dinyatakan masih berlaku sehingga sudah membudaya untuk mengatasi suatu pelanggaran. Undang-Undang sifatnya statis, yaitu sekali dibuat dipakai untuk waktu yang panjang (UU itu sulit untuk dibuat). Karena perkembangan masyarakat lebih cepat, maka terjadi kekosongan maka untuk menyelesaikan masalah itu hakim dapat menemukan hukum sendiri (responding) : 1.... hukum kebiasaan 9

2.... doktrin 3.... hakikat 4.... konvensi Sifat hukum pidana adat adalah terbuka, tidak sama dengan KUHP yang tertutup dan terikat pada Pasal 1 ayat (1) mengenai asas legalitas, yaitu tidak ada pidana tanpa peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud hukum pidana adat itu terbuka maksudnya jika dalam masyarakat terjadi kegoncangan karena masalah walaupun belum ada aturan hukumnya harus segera diselesaikan. Hukum Pidana Barat perkara dipisah antara perkara pidana dan perkara perdata. o Maka hakim yang menangani perkara juga dibedakan, yaitu hakim pidana dan hakim perdata. o Hukum Pidana Adat perkaranya tidak dipisahkan, baik perdata / pidana juga mengenal orang yang mengadilinya. Yang berhak mengadili dalam kasus non formal adalah contohnya terjadi kasus utang-piutang dimana salah satu pihak tidak membayar utang maka dia akan mencari orang untuk menyelesaikan kasus. Jika tidak bisa diadili maka akan dibawa ke kantor polisi, baik perkara pidana / perdata yaitu untuk diperkirakan di pengadilan. Hakim perdamaian desa UU darurat No.1 Tahun 1951. Di masyarakat dikenal Lembaga Perdamaian (mediasi), yaitu lembaga dimana mereka menyelesaikan kasus tersebut dengan cara diluar pengadilan. Orangnya disebut mediator. JENIS PERKARA Hukum Pidana Barat macam perbuatan pidananya + macam hukumannya. Contoh: dalam KUHP, sudah ditentukan dalam pasal. Hukum Pidana Adat dilihat dari latar belakang dan akibat dari perbuatan tersebut. Contoh: sebelum memutuskan harus melihat latar belakang perbuatan pidana dan akibat dari perbuatannya (merugikan, sangat merugikan). Jika hal ini dilakukan oleh pemimpin adat maka hukumannya harus lebih berat karena dia sebagai panutan. Bagaimana penyelesaian kasus / penjatuhan hukum dalam hukum adat? o Dalam hukum pidana barat : dibedakan antara perbuatan publik dan privat secara tegas sehingga jika terjadi perbuatan itu bersama-sama maka akan diadili secara terpisah. o Dalam hukum pidana adat : sanksi tidak harus tanpa pemidanaan dalam hukum adat main hakim sendiri masih bisa diterima asal masih bisa diterima menurut asas kepentasan dalam masyarakat (ukurannya asas kepantasan dan kelayakan). 10

PRAKTEK HUKUM DI MASYARAKAT Hukum Positif tertulis peraturan perundang-undangan tidak tertulis hukum adat Kenyataannya tidak semua hukum tertulis berlaku dalam masyarakat hukum yang benar-benar berlaku dalam masyarakat, yaitu hukum yang hidup living law berlaku, dipakai oleh masyarakat. Contoh: Hukum UU No.22 Tahun 1960 bagi hasil pertanian UU No.16 Tahun 1964 bagi hasil perikanan Sampai sekarang tidak berlaku di masyarakat tetapi belum dicabut, jadi yang ini bukan living law. Dalam hukum adat fokusnya adalah latar belakang dan akibat kesimpulan. Hukum non formal ternyata masih efektif untuk menyelesaikan konflik. 11