METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III BAHAN METODE PENELITIAN Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bermaksud mengadakan. pemeriksaan atau pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu (Fathoni,

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. populasi tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 1. lebih terurai lagi melalui gabungan antarkarakteristik tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Kantor Badan

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa. Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Siantar Utara jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. dilakukan dengan kuantitatif, dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian adalah tata cara dan prinsip-prinsip keilmuan untuk untuk rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian yang ditempuh atau dipergunakan oleh para peneliti ilmiah, sehubungan dengan penelitian yang dilakukannya dengan langkah-langkah pembuktian yang terukur dan sistematik. Dalam penelitian ini, digunakan penelitian deskriptif kuantitatif, dimana penelitian ini menggambarkan secara sistematis, actual dan akurat mengenai fenomena sosial tertentu, dengan maksud mendeskripsikan secara terperinci tentang fakta-fakta dan data yang ada. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian korelasional. Korelasional dari kata dasarnya korelasi. Menurut Sudijono ((1997:167), dalam ilmu statistik istilah korelasi diberi pengertian sebagai hubungan dan tingkat hubungan antar dua variable atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variable ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. 59

Menurut Arikunto (2010:247-248), penelitian korelasional ((Correlational Studies) merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua ata beberapa variabel. Ciri dari penelitian korelsiaonal adalah bahwa penelitian tersebut tidak menuntut subyek penelitian yang terlalu banyak 1.2. Tipe Penelitian Menurut Singarimbun (1982;3-4) ada tiga tipe penelitian sebagai berikut: a) Penelitian penjajakan Adalah penelitian yang bersifat terbuka dan masih mencaricari dan belum mempunyai.hipotesa. sering dilakukan sebagai langkah awal untuk penelitian yang lebih mendalam, baik itu penelitian penjelasan maupun penelitian deskriptif. b) Penelitian penjelasan Adalah penelitian yang mennyoroti hubungan antara variablevariabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. Oleh karenanya dinamakan juga penelitian pengujian hipotesa atau testing research. Walaupun uraiannya mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian relasional fokusnya terletak pada penjelasan hubunganhubungan antar variabel. c) Penelitian deskriptif Adalah penelitian yang mempunyai 2 tujuan, yaitu: 60

1. Yang pertama adalah untuk mengetahui perkembangan fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu aspek fenomena sosial tertentu. Hasilnya dicantumkan dalam tabel frekuensi. 2. Yang kedua adalah untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu. Penelitian seperti ini biasanya dilakukann tanpa hipotesa yang telah dirumuskan secara ketat. Adakalanya menggunakan hipotesa tetapi bukan untuk diuji secara statistic. Dari 3 (tiga) tipe penelitian sebagaimana yang diuraikan diatas, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan penulisan tesis ini, penulis melakukannya dengan penelitian penjelasan; penelitian pengujian hipotesa atau testing research. Walaupun uraiannya mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian relasional fokusnya terletak pada penjelasan hubunganhubungan antar variabel. 1.3. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.3.1. Definisi Konseptual Definisi konsepsional merupakan gambaran dari kajian pustaka terhadap pengukuran pokok baik untuk variabel bebas (X) maupun untuk variabel terikat (Y) khususnya keterkaitan antara dua variabel. Definisi konsepsional untuk penelitian ini, peneliti merumuskan sebagai berikut: 61

a. Hubungan Gaya komunikasi Universitas Muhammadiyah Lampung Adalah hubungan perilaku pimpinan Universitas Muhammadiyah Lampung dalam suatu situasi tertentu untuk menyampaikan pesan melalui : kebijakan layanan yang optimal yang ditujukan kepada karyawan dan dosen, komunikasi organisasi, dan komunikasi antarpribadi. b. Peningkatan kinerja layanan prima Adalah meningkatkan hasil kerja pelayanan yang maksimal guna tercapainya kepuasan para pengguna jasanya, yang meliputi indikator: penguatan kelembagaan, meningkatkan sumber daya manusia (SDM), meningkatkan sarana dan prasarana, dan pengelolaan sistem informasi. 3.3.2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel ialah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable. Untuk lebih mengoperasionalkan konsep-konsep yang digunakan, maka selanjutnya konsep-konsep tersebut dioperasionalkan dengan definisi operasional. Berikut definisi operasional dilihat dari kerangka piker model hubungan beserta indicator adalah sebagai berikut: 62

Tabel 2 : Definisi Operasional Hubungan gaya komunikasi dengan peningkatan kinerja layanan prima Variabel Indikator Dimensi Gaya Komunikasi Universitas Muhammadiyah Lampung (variable X) 1.Kebijakan a. Struktur dan fungsi organisasi yang jelas. b. Hubungan antar manusia c. Pimpinan sebagai komunikator 2.Komunikasi Organisasi a.komunikasi internal & eksternal b.proses pengorganisasian c.budaya organisasi 3. Komunikasi Persona a.komunikasi antarpribadi b.komunikasi kelompok c Tausiah 63

Meningkatkan kinerja layanan prima (variable Y) 1.Penguatan Kelembagaan 2. Meningkatkan Sumber daya manusia (SDM) Meningkatkan nilai akreditasi dari Fakultas yang ada di UM Lampung Peningkatan mutu pelayanan karyawan dari bagian :akademik, Umum,keuangan, peralatan, kepegawaian,humas&penmaru. Perbaikan sarana dan prasarana 3. Meningkatkan Sarana dan prasarana 4. Pengelolaan sistem informasi Penggunaan internet dilingkungan UM Lampung 1.4. Populasi dan Sampel 1.4.1. Populasi Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lampung yang berjumlah 296 orang (menurut data penerimaan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Lampung tahun ajaran 2012/2013 per 11 Oktober 2012 ). 3.4.2. Sampel Penelitian Dalam penarikan sampel maka jumlahnya harus representative untuk hasilnya bisa digeneralisasikan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka dalam penentuan jumlah sampel penulis menggunakan rumus Perhitungan 64

Taro Yamane (Rakhmat, 2005:82). Dimana rumus Taro Yamane adalah sebagai berikut: n= N Nd 2 + 1 Keterangan: n= jumlah sampel yang dicari N= jumlah populasi d= jumlah presisi 10% (0,10) Dengan menggunakan rumus Taro Yamane, maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak: n= 296 296 (0,10) 2 + 1 n= 296 296 (0,01) + 1 n= 296 2,96 + 1 n= 296 3,96 n= 74,7474 dibulatkan n= 75 Dari perhitungan tersebut, didapat hasil 75. Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 75 responden. 65

Penentuan jumlah sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampling kelompok (Cluster Sampling). Menurut Arikunto (2010:96), sampling kelompok (Cluster Sampling) digunakan oleh peneliti apabila dalam populasi terdapat kelompok-kelompok yang mempunyai ciri sendirisendiri. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian yaitu mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013. UM Lampung terdiri atas empat fakultas (Fakultas teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Agama Islam, dan Fisip) yang masingmasing jumlah mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 (pada saat penelitian berlangsung dari tanggal 04 April 2013 sampai dengan tanggal 13 April 2013, mahasiswa baru tersebut sudah masuk semester 2) tiap fakultas tersebut tidak sama jumlahnya. Dimana masing-masing fakultas terdiri atas jumlah mahasiswa baru sebagai berikut: Fakultas Teknik = 42 orang. Fisip = 97 orang. Fakultas Agama Islam = 72 orang. Fakultas Psikologi = 54 orang. + Jumlah = 296 orang Maka jumlah sample yang diambil berdasarkan masingmasing bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jml populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan. Sehingga diperoleh hasil sampel tiap fakultas sebagai berikut: 66

Fakultas Teknik = 42/296 x 75 = 11 orang. Fisip = 128/296 x 75 = 32 orang. Fakultas Agama Islam = 72/296 x75 = 18 orang. Fakultas Psikologi = 54/296 x 75 = 14 orang. + Jumlah total = 75 orang. 3.5. Sumber Data Sumber data penelitian meliputi: a. Data primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli secara langsung terhadap responden melalui pengisian kuesioner kepada mahasiswa. b. Data Sekunder Data tambahan dari berbagai sumber, seperti : buku, agenda, Literature, dan sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. 67

3.6. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan sebagai berikut : 1. Penyebaran kuesioner Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis. Dalam hal ini penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2012/2013 yang ada di Universitas Muhammadiyah Lampung (UM Lampung). Dalam penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner pada tanggal 12 April 2013, pada saat itu mahasiswa baru UM Lampung tersebut sudah masuk semester 2. 2. Observasi Yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi obyek penelitian. Dalam hal ini penulis mengobservasi Universitas Muhammadiyah Lampung (UM Lampung). 3. Studi Pustaka Pengumpulan data dari berbagai literatur pendukung. Dalam hal ini penulis mendapatkan sumber-sumber buku mengenai Perguruan Tinggi Muhammadiyah, dan Buku Rencana Strategis UM Lampung tahun 2010. 3.7. Uji Validitas dan Uji Reabilitas Menurut Sugiyono (2005:109-110), mengenai validitas dan reliabilitas instrument adalah sebagai berikut: a. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. b. Hasil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliable adalah 68

instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. 3.7.1.Uji Validitas Untuk memastikan apakah valid dalam menguji butir-butir yang ada dalam pernyataan, maka digunakan Uji Validitas. Jika hasilnya valid, maka pengolahan data bisa dilanjutkan. Tetapi jika hasilnya tidak valid, maka proses uji validitas diulang dengan hanya memasukkan pernyataan yang valid saja. Menurut Arikunto (2010:326), untuk menghitung korelasi antara skor masing-masing pernyataan dengan skor total maka digunakan rumus teknik korelasi Product Moment sebagai berikut: r xy = N XY - X. Y. { N X 2 - ( X) 2 }.{ N Y 2 ( Y) 2 } Rumus 2 Dimana : r x y N = koefisien korelasi = variable bebas = variable terikat = jumlah sampel Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antar kedua variable aka secar 69

Bila r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua variable dikatakan positif dan sangat kuat. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variable dikatakan negative dan sangat tidak kuat. 3.7.2.Uji Reabilitas Menurut Sugiyono (2009:68), instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Menurut Nunnally (1978:245-246),, dalam mencari reabilitas untuk seluruh item adalah dengan mengoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan r tabel. Dari hasil perhitungan pengolahan data, jika r hitung lebih dari 0,2272 maka secara keseluruhan instrumen pun dinyatakan reliabel. Indeks reliabilitas butir-butir pernyataan valid terhadap 75 responden penelitian akan dihitung dengan menggunakan metode konsistensi internal, yaitu dengan cara mencobakan instrument sekali saja kemudian dianalisis dengan menunjukkan besarnya nilai Cronbach Alpha (a). 70

Rumus yang digunakan adalah: K o b 2 CA = 1 - k - 1 o t 2 Dimana: CA = Koefisien Cronbach Alpha k = banyaknya pertanyaan dalam butir Sigma b kuadrat=varians butir Sigma t kuadrat = varians total Dasar Pengambilan Keputusan: a. Butir pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliable bila r alpha > 0,60 (menurut teori Alpha Cronbach). b. Butir pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan tidak reliable bila r alpha < 0,60 (menurut teori Alpha Cronbach). 3.8. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini dilakukan analisis kuantitatif. Dalam analisis ini peneliti menggunakan metode penelitian korelasional yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X (gaya komunikasi Universitas Muhammadiyah Lampung) dengan variabel Y (peningkatan kinerja layanan prima). Dalam pengolahan data digunakan SPSS 16. 3.8.1. Penentuan Skor Jawaban Menurut Sutrisno (1986:71) setiap pertanyaan dalam kuesioner atau daftar pertanyaan akan diberi lima alternative jawaban, yaitu a, b, c, d, dan e. Penentuan skor 71

untuk masing-masing alternative jawaban adalah sebagai berikut : 1. Alternatif jawaban a diberi skor 5, yaitu menunjukkan ordinal sangat tinggi. 2. Alternatif jawaban b diberi skor 4, yaitu menunjukkan ordinal tinggi. 3. Alternatif jawaban c diberi skor 3, yaitu menunjukkan ordinal sedang. 4. Alternatif jawaban d diberi skor 2, yaitu menunjukkan ordinal rendah. 5. Alternatif jawaban e,diberi skor 1, yaitu menunjukkan ordinal sangat rendah. Setelah data diperoleh dari masing-masing responden selanjutnya diadakan penggolongan yang kemudian disajikan dengan presentasi dari masing-masing variable. Adapun cara penggolongan data tersebut dengan menggunakan rumus interval : I = NT NR K Keterangan : I = Interval NT = Nilai tertinggi NR = Nilai terendah K = Kategori 3.8.2. Skala Likert Menurut Sugiyono (2012:134), Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dengan 72

skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dalam penelitian ini dapat berupa kata-kata dan diberi skor antara lain sebagai berikut: 1. Sangat baik 5 2. Baik 4 3. Cukup baik 3 4. Kurang baik 2 5. Tidak baik 1 3.8.3. Uji Hipotesis ( Z hitung) Menurut Ruswanto (1995:181),uji z adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati dengan distribusi normal. Menurut teori limit terpusat, data dengan ukuran sampel yang besar akan berdistribusi normal. Oleh karena itu uji z dapat digunakan untuk menguji data yang sampelnya berukuran besar (sampel > 30). Selain itu uji z ini dipakai untuk menganalisis data yang varians populasinya diketahui. Dalam http://hatta2stat.wordpress.com/2010/1229/uji-z- 2,rumus uji z adalah sebagai berikut: Z = rs n - 1 Dimana : Z = Nilai Z hitung rs = Koefisien Korelasi Spearman n = Jumlah sampel penelitian 73

Sedangkan untuk mengetahui tinggi rendahnya perhitungan korelasi, sebelumnya penulis mengutip klasifikasi penafsiran sebagai standar, menurut Sugiyono (2012:257) yaitu : Tabel 3 : Interval Koefisien dan Tingkat Hubungan Interval Tingkat hubungan koefisien 0,00 0,199 Korelasi sangat rendah 0,20 0,399 Korelasi rendah 0,40 0,599 Korelasi sedang 0,60 0,799 Korelasi kuat 0,80 1,00 Korelasi sangat kuat Sumber: Sugiyono (2012:257) 3.8.4. Uji Korelasi Spearman Uji korelasi Spearman adalah uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variable berskala ordinal. Asumsinya adalah: a. Data tidak berdistribusi normal, dan b. Data diukur dalam skala ordinal. Menurut Sudijono (1997:219), adapun rumus uji korelasi Spearman adalah sebagai berikut: rs = 1-6. d 2 n (n 2-1) Dimana : rs = Koefisien Korelasi Spearman d 2 = Total kuadrat selisih antar ranking n = Jumlah sampel penelitian 74