BAB 5 PENUTUP. 95 Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. BUMN di Indonesia yang terdaftar di BEI periode diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 5 PENUTUP. eksternal pada return saham. faktor internal yang diproksikan pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh Penilaian Kinerja

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti, apakah faktor fundamental

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. seluruh kriteria untuk tahun berjalan mulai dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dilakukan untuk menentukan UKDW

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya laba yang diperoleh UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, tanpa pendanaan perusahaan tidak akan berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin lama semakin tajam dalam era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. tepat, investor akan memperoleh return yang tinggi. Apabila investor ingin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk melakukan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (Financial Market), di

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB V PENUTUP. merupakan penyajian singkat mengenai hasil penelitian dan pembahasan, saran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaannya. Modal tersebut berasal dari dalam perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Perusahaan yang sukses akan memperoleh pendapatan (income).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006) perusahaan didirikan dengan. tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB V KESIMPULAN. earning per share, book value per share, dan cash flow per share

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan seperti: corporate finance managers, bank, real estate, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (investor), yaitu capital gain dan dividend. Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Fungsi ini penting karena dalam kegiatan operasinya perusahaan

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Transkripsi:

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki hubungan dan pengaruh kebijakan dividen terhadap future abnormal return dan future profitability pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2002-2007. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan market adjusted model dalam mengukur future abnormal return (FUTCAR) dan logaritma natural earning per share (LNEPS) sebagai ukuran dari future profitability. Sementara itu, variabel independen kebijakan dividen diproksikan dengan dummy variable dari perubahan dividend per share (DDPS) dan dividend payout ratio (DPR). Penulis juga menambahkan empat variabel kontrol, yaitu kesempatan investasi (PBV), cash flow (CF), debt to equity ratio (DER), dan ukuran perusahaan (SIZE). Dari keseluruhan pengujian empiris yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Kebijakan dividen yang diproksikan dengan dummy variable dari perubahan dividend per share (DDPS) dan dividend payout ratio (DPR) berpengaruh signifikan terhadap future CAR dan future profitability. Dummy perubahan dividend per share (DDPS) memiliki hubungan dan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap future CAR dan future profitability. Pengaruh positif ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Aharony dan Amihud (1994), Nissim dan Ziv (2001), serta Lukose dan Rao (2004) yang menyatakan bahwa perubahan dividen mempengaruhi pergerakan harga saham serta profitability perusahaan di masa mendatang. Hal ini membuktikan bahwa dividen dapat digunakan sebagai salah satu signalling devices oleh perusahaan mengenai optimisme manajemen mengenai kinerja perusahaan di masa mendatang, di mana peningkatan pembayaran dividen dapat 95

96 diartikan sebagai sinyal positif mengenai kinerja perusahaan di masa mendatang. Sebaliknya, penurunan dividen dianggap sebagai sinyal negatif oleh investor mengenai kinerja perusahaan. Dividend payout ratio (DPR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap future CAR dan future profitability. Pengaruh negatif ini tidak konsisten dengan dividend signalling theory. Pengaruh negatif ini diduga karena perusahaan memang tidak bermaksud untuk menggunakan dividen sebagai signalling devices mengenai prospek perusahaan di masa mendatang, tetapi dividen ini digunakan untuk menarik aliran modal yang lebih besar dari pemegang saham yang menyukai payout level yang tinggi. Selain itu, apabila dikaitkan dengan struktur kepemilikan di Indonesia yang terkonsentrasi pada beberapa pihak, di mana asymetric information antara manajemen dan investor relatif kecil, manajemen tidak perlu menggunakan dividen sebagai signalling device untuk menyampaikan informasi mengenai kinerja perusahaan di masa mendatang (Arifin 2005: 117). Di sisi lain, peningkatan dividend payout ratio justru akan mengurangi investasi para share-blockholder sehingga direspon negatif oleh pasar. b. Kesempatan investasi (PBV) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap future CAR, tetapi signifikan pada future profitability. Pengaruh positif ini diduga karena perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang tinggi, diharapkan dapat menghasilkan profit yang lebih besar di masa depan sehingga mempengaruhi harga saham. c. Cash flow (CF) berpengaruh positif dan signifikan terhadap future CAR dan future profitability. Pengaruh positif ini diduga karena laporan arus kas dinilai lebih bebas dari bias dibandingkan angka-angka yang tercantum dalam laporan rugi laba dalam mencerminkan kinerja perusahaan (Sloan, 1996). Selain itu, dari informasi yang terdapat pada laporan arus kas, investor dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya terhadap para pemegang saham. d. Debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap future CAR dan future profitability. Pengaruh negatif ini diduga karena

97 penggunaan hutang yang terlalu tinggi semakin memperkecil kontrol pemegang saham terhadap aset perusahaan (Healy, Palepu, dan Bernard, 2004: 516). Selain itu, perusahaan dapat kehilangan kesempatan investasinya karena adanya debt covenant dan berkemungkinan menghadapi financial distress di masa mendatang karena perusahaan memiliki kewajiban untuk melunasi bunga dan pokok pinjaman atas hutang yang dimiliki sehingga pengaruhnya negatif terhadap future CAR dan future profitability. e. Ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap future CAR dan future profitability. Pengaruh positif ini diduga karena semakin besar aset yang dimiliki, profit yang dapat dihasilkan di masa mendatang dari penggunaan aset tersebut semakin besar pula sehingga mempengaruhi harga saham. f. Dari hasil uji beda rerata, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu : Tidak terdapat perbedaan future abnormal return dan future profitability yang signifikan antara perusahaan yang meningkatkan pembayaran dividennya dengan perusahaan yang tidak mengubah pembayaran dividennya Terdapat perbedaan future abnormal return dan future profitability yang signifikan antara perusahaan yang meningkatkan pembayaran dividennya dengan perusahaan yang menurunkan pembayaran dividennya Terdapat perbedaan future abnormal return dan future profitability yang signifikan antara perusahaan yang tidak mengubah pembayaran dividennya dengan perusahaan yang menurunkan pembayaran dividennya Konsisten dengan dividend signalling theory, Arifin (2005: 116) menyatakan karena manajemen dan investor mengerti bahwa sekali dividen dibayarkan, sangat jarang dividen tersebut diturunkan pembayarannya. Karena penurunan dividen seringkali dianggap sebagai sinyal negatif oleh pasar yang akhirnya berujung pada penurunan harga saham, manajemen berusaha tetap membayarkan dividen dengan besaran yang sama daripada

98 menurunkan pembayarannya. Selain itu, Fama dan Babiak (1968, dalam Arifin 2005) yang menyatakan bahwa manajemen melakukan partial adjustment dalam menerapkan kebijakan dividennya terkait dengan laba yang dihasilkannya. Ketika laba perusahaan meningkat, manajemen tidak langsung menaikkan dividen, tetapi menunggu untuk beberapa saat sampai manajemen yakin bahwa tingkat laba yang dihasilkan pada periode saat ini tetap dipertahankan pada periode berikutnya. Oleh sebab itu, return saham dan laba perusahaan yang tidak mengubah pembayaran dividennya, tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan perusahaan yang meningkatkan pembayaran dividennya. 5.2 Keterbatasan Penelitian Adapun hal-hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah: a. Periode penelitian Periode dalam penelitian ini hanya mencakup empat tahun. Periode yang digunakan dalam pengukuran varibel independen adalah 2002 2006, di mana tahun 2002 adalah tahun dasar dalam menghitung perubahan dividen pada tahun 2003. Sedangkan periode yang digunakan dalam pengukuran varibel dependen adalah April 2004 Maret 2008 untuk model future abnormal return dan 2004 2007 untuk model future profitability. Keterbatasan dalam periode penelitian disebabkan penulis hanya menggunakan data tahunan dan sampel perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten atau berturut-turut selama periode penelitian. b. Siklus hidup perusahaan Penulis tidak mengelompokkan sampel yang digunakan berdasarkan siklus hidup perusahaan, di mana terdapat perbedaan kebijakan dividen untuk masing-masing siklus. Perusahaan yang sedang berada dalam tahap introduction cenderung memiliki laba dan cash flow yang negatif sehingga cenderung untuk tidak membagikan dividen. Sementara itu, perusahaan yang berada dalam tahap growth dengan kesempatan investasi yang tinggi cenderung untuk menahan labanya untuk ekspansi perusahaan dan membagikan dividen pada payout level yang lebih rendah dibandingkan

99 dengan perusahaan yang perusahaan yang sedang berada dalam tahap growth menuju mature dan mature yang tingkat kesempatan investasinya menurun. Karena tidak ada pengelompokkan sampel yang digunakan berdasarkan siklus hidup perusahaan, penelitian ini kurang menjelaskan perilaku kebijakan dividen yang diberlakukan pada perusahaan yang berada pada setiap siklus hidupnya. c. Klasifikasi industri Penulis tidak mengelompokkan sampel yang digunakan berdasarkan jenis industrinya disebabkan keterbatasan jumlah perusahaan dari masing-masing industri yang termasuk dalam kriteria sampel. Dengan semakin sedikitnya jumlah perusahaan per industri yang masuk dalam sampel menyebabkan kesulitan untuk menjelaskan perilaku tiap industri. Selain itu, penulis hanya berfokus pada sampel perusahaan non keuangan dan tidak meneliti pengaruh kebijakan dividen terhadap future abnormal return dan future profitability pada perusahaan keuangan. d. Variabel kontrol yang digunakan Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini hanya mencakup variabel yang berhubungan dengan aspek keuangan perusahaan dan tidak mencakup variabel makro yang mungkin saja dapat menjelaskan lebih baik mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap future abnormal return dan future profitability. 5.3. Saran Terkait dengan keterbatasan dalam penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa saran yang mungkin berguna bagi penelitian selanjutnya dan pihakpihak yang memiliki kepentingan atas kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu: a. Melakukan penelitian dengan data kuartalan mengingat dividen tidak hanya dibagikan satu kali dalam setahun, tetapi cukup banyak perusahaan yang membagikan dividen secara interim b. Mengklasifikasikan sampel berdasarkan siklus hidupnya sehingga dapat dibuat perbandingan mengenai kebijakan dividen yang diterapkan oleh

100 perusahaan yang berada dalam tahap introduction, growth, mature, dan declining c. Mengklasifikasikan sampel berdasarkan industri keuangan dan nonkeuangan sehingga dapat dibuat perbandingan mengenai kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan yang bergerak di industri keuangan dan nonkeuangan d. Menambahkan variabel-variabel makro yang cukup representatif, misalnya tingkat suku bunga, pertumbuhan ekonomi (GDP), dan inflasi (CPI Index), mengingat return saham dan kinerja perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh aspek mikro saja namun juga dapat berupa aspek makro