BAB 1 PENDAHULUAN. dituntut bekerja secara profesional sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

MANAJEMEN PEMASARAN. Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing. Published By Stefanikha69

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. andalan bagi perekonomian Indonesia dan merupakan sektor paling strategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehari-hari membutuhkan refreshing dengan salah satu jalannya adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. di negara-negara yang sedang berkembang adalah pariwisata 1. termasuk salah satu negara berkembang yang berprospek cerah dan patut

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

MAKALAH STRATEGI PEMASARAN BISNIS RITEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi sebuah industri yang mendunia. di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Dampak positif dari globalisasi adalah aksesibilitas informasi dan kemajuan ilmu

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

BAB II KERANGKA TEORITIS

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengertian Pemasaran Sejumlah kegiatan yang maksudnya untuk mempengaruhi, mengimbau dan merayu wisatawan potensial sebagai konsumen agar mengambil

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta dan banyak memiliki potensi wisata walaupun semua

BAB I PENDAHULUAN. para pengusaha. Konsumen merupakan daya belinya dan berubah pola konsumsinya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah (middle class) Indonesia dewasa

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Berdasarkan pernyataan dari Menteri Pariwisata dan

BAB I PENDAHULUAN. masa kini baik nasional maupun Internasional. Di Indonesia, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. cemerlang yang dapat terus mengembangkan pariwisata, hal tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

TINJAUAN PUSTAKA. inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk yang

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi target yang diinginkan untuk perusahaan. memberikan kepuasan terhadap pelanggannya tersebut.

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan industri pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan agar mendapatkan

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA DI NAGARI KOTO HILALANG, KECAMATAN KUBUNG, KABUPATEN SOLOK

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB II LANDASAN TEORI. perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, berkat dukungan dari meningkatnya taraf hidup seiring dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ritel modern seperti minimarket daripada pasar tradisional. strategis serta promosi yang menarik minat beli.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam era pasar bebas yang akan dihadapi oleh semua pihak, manuasia dituntut bekerja secara profesional sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan profesiaonalismenya, manusia dituntut secara efisien dan efektif agar diperoleh hasil yang optimal. Banyak orang sibuk bekerja karena tuntutan profesionalismenya tersebut. Akibatnya, banyak orang mengalami kejenuhan dan kepenatan tersebut, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan wisata ( Chafid Fandeli, 2000:126). Wisata alam belakangan ini semakin marak terdengar di telinga masyarakat kita. Kejenuhan warga kota terhadap hiruk pikuk yang selama ini mereka jalani, membuat warga kota merindukan sesuatu yang bersumber langsung pada alam. Alam yang sejuk, tenang, damai, aman, harmonis dan hijau tentunya menjadi dambaan bagi masyarakat kota.tidak hanya itu, nilai- nilai tradisional yang sangat langka pun menjadi daya tarik utama yang masyarakat kota impikan. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan budaya yang beranekaragam yang masing-masing memiliki ciri khas dan karakteristiknya sendiri. Kekayaan alam yang melirnpah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai area wisata. Dalam perkembangan industri pariwisata, di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan pariwisata yang 1

diantaranya adalah wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata belanja, dan wisata pendidikan. Pariwisata pada intinya merupakan salah satu faktor penunjang perkembangan perekonomian suatu negara. Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sector ekonomi penting karena diharapkan dapat menjadi penghasil devisa terbesar bagi negara. Pariwisata dalam arti luas dapat lebih mendorong pengertian antar bangsa menuju perdamaian dunia, selain juga membuka kesempatan kerja, menghasilkan devisa dan meningkatkan taraf kehidupan ( Kusudianto Hadinoto,1996:1). Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki berbagai macam pilihan wisata, sehingga Daerah Isimewa Yogyakarta menjadi daerah tujuan para wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara. Daerah Istimewa Yogyakarta cukup terkenal di dalam maupun luar negri. Disamping itu, adanya infrastruktur yang mendukung kegiatan pariwisata sehingga menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Di Kabupaten Sleman sendiri banyak bermunculan desa wisata.secara umum Desa wisata merupakan suatu wilayah perdesaan yang dapat dimanfaatkan berdasarkan kemampuan unsur-unsur yang memiliki atribut produk wisata secara terpadu, dimana desa tersebut menawarkan secara keseluruhaan suasana yang memilikan tema dengan mencerminkan keaslian pedesaan, baik dari tatanan segi kehidupan sosial budaya dan ekonomi serta adat istiadat keseharian yang 2

mempunyai cirikhas arsitektur dan tata ruang desa menjadi suatu rangkaian aktivitas pariwisata (www.tourismsleman.com//desa wisata). desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tatacara dan tradisi yang berlaku. Pengembangan Desa Wisata pada akhirnya akan menciptakan lapangan pekejaan bagi masyarakat, sehingga pada akhirnya akan mengurangi arus urbanisasi yang cenderung semakin meningkat. Manfaat yang dapat diperoleh dari Desa Wisata adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata. Desawisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah - wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat atau petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya. Keunikan teknologi lokal yang merupakan hasil seleksi alam merupakan aset atraksi Desawisata yang patut dibanggakan. Bahkan teknologi lokal ini dapat dikemas dan ditawarkan untuk dijual kepada pihak lain. Dengan demikian, teknologi lokal yang merupakan indigenous knowledge itu 3

dapat dilestarikan. Selain memberikan nilai kenyamanan, keindahan ataupun pengetahuan, atraksi wisata juga dapat mendatangkan pendapatan bagi petani serta masyarakat di sekitarnya. Wisatawan yang berkunjung akan menjadi konsumen produk pertanian yang dihasilkan, sehingga pemasaran hasil menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan adanya kesadaran petani akan arti pentingnya kelestarian sumber daya, maka ketepatan produksi menjadi lebih terjaga yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani. Bagi masyarakat sekitar, dengan banyaknya kunjungan wisatawan, mereka dapat memperoleh kesempatan berusaha dengan menyediakan jasa dan menjual produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan ( Subowo,2002 ). Biasanya desa yang dibentuk menjadi Desa Wisata memiliki potensi wisata berupa keindahan alam, budaya dan sejarah yang dapat dijadikan keunggulan di desa wisata masing-masing. Salah satunya adalah Desa Wisata Kembangarum. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan hal di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah bentuk kegiatan pemasaran yang telah dilakukan oleh Desa Wisata Kembangarum? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Desa Wisata Kembangarum? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 4

1. Mengetahui bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Desa Wisata Kembang Arum. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor faktor penyusun strategi pemasaran yang ada pada Desa Wisata Kembang Arum D. KEGUNAAN PENELITIAN Penelitian ini diharapkan akan memberikan rnasukan dan informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu : 1. Bagi pengelola Desa Wisata Kembang Arum agar dapat merumuskan strategi pemasaran Wisata Desa untuk menarik wisatawan. 2. Bagi Pemerintah yaitu Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan strategis kepariwisataan dan perencanaan pengembangan daerah-daerah yang memiliki potensi wisata yang besar. 3. Pihak investor yang tertarik untuk mengernbangkan Desa Wisata Kembang Arum Untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang terkait dengan Desa Wisata E. RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang lingkup dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dilakukan sampai pada tahap mengetahui dan menentukan prioritas strategi yang akan dijalankan dalam Pemasaran Desa Wisata Kembang Arum. 5

F. LANDASAN TEORI Dalam kerangka teori ini peneliti akan mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti sehingga nantinya bisa digunakan oleh penulis didalam mengolah data yan diperoleh dilapangan, pertama penulis akan menjelaskan dan menyajikan teori-teori yang berhubungan dengan pemasaran dan strategi pemasaran. 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah segala kegiatan yang sifatnya persuasife dan tujuannya agar pasar membeli produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Definisi pemasaran pariwisata itu sendiri adalah suatu proses manajemen yang sama, organisasi kepariwisataan nasional atau perusahaanperusahaan industry pariwisata menentukan potensi wisata dan mengadakan komunikasi dengan wisatawan untuk menetukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi kesukaan dan ketidaksukaan pada suatu daerah wisata lokal, regional, maupun internasional, dan kemudian merumuskan serta menyesuaikan objek-objek wisata untuk mencapai kepuasan wisatawan (Oka A. Yoeti, 1996: Hlm 37). Pemasaran pariwisata sangat kompleks sifatnya, dibandingkan dengan pemasaran barang-barang yang dihasilkan perusahaan manufaktur. Untuk memasarkan produk pariwisata bukan hanya diperlukan koordinasi, tetapi kerjasama yang baik antara organisasi yang bertanggung jawab dalam 6

pengembangan pariwisata dengan semua pihak yang terlibat dan berkaitan dengan kegiatan pariwisata (Oka A. Yoeti, 2005: 1). Pemasaran dalam kepariwisataan tidak hanya merupakan suatu cara dan koordinasi yang disesuaikan dengan kebijaksanaan, tetapi lebih ditekankan untuk memberitahukan hal-hal yang dibutuhkan, sesuatu yang diinginkan, sesuatu hal yang diharapkan oleh wisatawan. Hal itu dibuat agar perencanaan dan pengembangan sarana dan prasarana kepariwisataan disesuaikan dengan kebijaksanaan yang diambil, dan kebijaksanaan itu harus berorientasi kepada wisatawan dengan segala kebutuhan tersebut (Oka A. Yoeti, 1996:30). Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yang paling sesuai dengan tujuan tersebut adalah : 7

Prof. Dr. Salah Wahab, l.j. Crampon, MA dan l.m. Rothfield, MA dalam bukunya TOURISM MARKETING memberikan batasan tentang marketing dalam kepariwisataan sebagai berikut: suatu proses management dengan mana organisasi kepariwisataan Nasional atau perusahaan-perusahaan industry pariwisata untuk menentukan aktual dan potensial touris, mengadakan komunikasi dengan mereka untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan ketidaksukaan pada daerah-daerah lokal, regional, nasional,internasional dan kemudian merumuskan serta menyesuaikan obyek-obyek pariwisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawan. Dengan demikian tercapailah tujuannya. ( Oka A. Yoeti, (1996:31). 2. Konsep Pemasaran Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. 8

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global. A. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. B. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan cirri-ciri terbaik. 9

C. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. D. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. E. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. F. Konsep Pemasaran Global Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua factor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya 10

adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. 3. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan ( Widyarini wirjono, 2010: 1-2). Strategi diperlukan agar perencanaan dapat dilaksanakan secara praktis dan spesifik, maka di dalamnya harus tercakup pertimbangan dan penyesuaian terhadap reaksi-reaksi orang dan pihak yang dipengruhi kegiatan yang dilakukan. Untuk itu diperlukan suatu strategi yang dapat membantu perencanaan yang telah dibuat (Oka A. Yoeti, 1996:164). Dalam strategi pemasaran, ada dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu : ( www.google.com/frai marketing). A. Daur Hidup Produk Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran,posisi persaingan perusahaan di pasar. 11

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar. B. Situasi Ekonomi Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi. 4. Macam-Macam Strategi Pemasaran Macam Strategi Pemasaran diantaranya: A. Strategi kebutuhan primer Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu: 1. Menambah jumlah pemakai 2. Meningkatkan jumlah pembeli. B. Strategi Kebutuhan Selektif Yaitu dengan cara : 1. Mempertahankan pelanggan 2. Memelihara kepuasan pelanggan 3. Menyederhanakan proses pembelian 4. Mengurangi daya tarik jelang untuk beralih merk 5. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier) 12

yaitu: Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis 1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai. 2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian. 3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada. 4. Merangsang kebutuhan selektif dengan menjaring pelanggan baru. ( www.google.com/frai marketing). 5. Definisi Jasa Produk pariwisata merupakan produk jasa yan bersifat kompleks, dan mempunyai karakteristik spesial, yang akan membedakan mereka dengan produk manufaktur, seperti produk barang-barang elektronik ataupun hasil bumi, pemahaman atas karakteristik produk pariwisata sangat diperlukan dalam keberhasilan suatu pemasaran produk pariwisata tersebut, untuk lebih jelasnya, yoeti (2008) menjelaskan karakteristik tentang produk pariwisata yang merupakan produk jasa, karakteristiknya antara lain sebagai berikut: ( I ketut suwena dan Widyamatja, 2010: 119-121). 1. Intengibility Sebuah produk jasa yan bersifat intengibe artinya, produk tersebut tidak dapat didemontrasikan atau dicoba sebelum dibeli atau 13

diunakan, berbeda dengan produk mobil yang bisa dicoba pada show room atau produk televisi, yang dapat disaksikan kejernihan gambarnya karena bisa dicoba. Produk jasa atau pariwisata hanya dapat sebatas menawarkan janji, atau asuransi serta ketepatan waktu, penyediaan jasa kepada wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata, penyediaan brosur, video, dan media lainnya, kurang lebih dapat menutupi masalah yang timbul sebagai akibat dari tidak memungkinkanya seorang calon wisatawan bisa mencoba suatu produk pariwisata. 2. Perishability Artinya: sebuah produk jasa seperti produk pariwisata yang tidak dapat disimpan lama dan kemudian untuk dijual saat harga tinggi. Produk pariwisata yang dapat terjual pada saat itu, artinya tidak dapat terjual selama- lamanya. 3. Inseparability Pada umumnya, produk jasa diproduksi dan dikonsumsi pada tempat yang sama dan bersamaan. Tidak sama seperti barang, suatu produk pariwisata harus dikonsumsi pada tempat dimana produk itu dihasilkan. 6. Bauran Pemasaran marketing mix adalah segala faktor yang dapat dikuasai oleh Marketing manager untuk mempengaruhi permintaan (demand) akan barang dan jasa hasil perusahaan (supply). 14

Sedangkan menurut Philip Kothler menyebutkan: Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga tempat pelemparan hasil produksi dan promosi adalah kombinasi dari variable-variabel pemasaran (produk, harga, tempat dan promosi) yangdikendalikan, dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasara sasaran. Philip Kothler(1995:401) Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4 P sebagai berikut : A. Produk (product) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan.suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan. Untuk itu setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam menciptakan produk. B. Harga (Price) Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen. Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi pasar. Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan agar harga yang ditetapkan dapat 15

dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. C. Tempat (Place) Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi kensumen atau pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana saja dibutuhkan. Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan barang-barang atau jasa secara efisien dari produsen ke konsumen, maka diperlukan adanya kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai mata rantai yang harus dilalui oleh barang-barang dari produsen ke konsumen pada waktu dan jumlah yang tepat. D. Promosi (Promotion) Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi dan mempengaruhi serta menarik konsumen secara lansung terhadap produk yang dihasilkan. Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta memperkenalkan barang-barang baru yang diproduksi. 16

G. METODE PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wisata kembangarum yang terletak di kawasan lintas Merapi, Donokerto, Turi, Sleman, yogyakarta. Penentuan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan. Desa Wisata Kembangarum merupakan wisata alam yang belum lama dibentuk dan baru dijalankan oleh masyarakat di kawasan Kembangarum. Walaupun begitu pengelolaan kawasan wisata ini sudah dilakukan dengan baik karena sudah terbentuk organisasi yang khusus menangani dan mengelola kawasan wisata tersebut. Masih banyak potensi-potensi di desa yang belum dikembangkan sebagai paket wisata yang menarik. Kawasan wisata yang masih asri dan alami lengkap dengan keunikan keunikan yang dimilikinya (rumah tradisional, makanan khas daerah) bisa dimungkinkan sebagai alternatif wisata yang memikat. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 februari hingga 20 Mei 2013. 2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner, wawancara dan pengamatan secara langsung atau observasi. Pemilihan responden dalam wawancara dilakukan secara sengaja (purposive), responden merupakan para ahli yang mengetahui dan memahami tentang situasi yang sedang ditelaah. Salah satunya melalui Bapak hery Kustriyatmo sebagai pengelola 17

desa wisata tersebut. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur berupa buku-buku dan Website yang relevan dengan penelitian ini. 3. Cara Pengumpulan Data A. Observasi Observasi adalah pengamatan secara lansung ke obyek atau lokasi penelitian untuk mengidentifikasi hal-hal dan mencatat data. Data yang berkaitan dengan pene litian mengenai potensi yang dimiliki desa wisata kembangarum B. Wawancara Adalah teknik pengumpulan data melalui tanya jawab lisan dan tatap muka secara lansung kepada nara sumber serta pihak-pihak pengelola desa wisata kembagarum. Nara sumber yang kami wawancarai adalah Bapak Hery Kustriyatmo sebagai kepala pengelola desa wisata kembangarum. Dalam wawancara tersebut beliau menjelaskan tentang sejarah berdirinya desa wisata kembangarum, data pengunjung, sistem pemasaran dan produk wisata obyek tersebut. C. Studi Pustaka Studi Pustaka dilakukan dengan mencari dan mempelajari bukubuku referensi, dan bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam laporan akhir ini. 18

4. Analisis Data Semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara ditambah dengan beberapa referensi yang diperlukan kemudian dikelompokan sesuai permasalahan yang kemudian dibahas (wardiyanto, 2006: 27) Dalam hal ini, penulis membuat deskripsi tentang potensi, daya tarik, daya dukung yang telah ada. Selain hal tersebut penulis juga membahas strategi pemasaran yang telah dilakukan di desa wisata kembangarum. H. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan akhir ini terdiri dari empat bab, yakni Bab I adalah Pendahuluan yang berisi Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, Ruang lingkup penelitian, Landasan teori, Metode penelitian dan Sistematika penulisan. Bab II adalah profil Desa Wisata Kembangarum,yang membahas tentang obyek dan daya tarik desa wisata kembangarum, saranan prasaranan dan fasilitas, tabel kunjungan wisatawan, struktur organisasi, sejarah berdiri dan aksessibilitas. Bab III adalah pembahasan yang berisi tentang Strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh pihak desa wisata kembangarum, kendala yang dihadapi dalam pemasaran,mangsa pasar serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran desa wisata kembangarum. Bab IV adalah penutup, yaitu berisi kesimpulan dan saran terhadap desa wisata kembangarum. 19