KOMPENSASI MANAJEMEN A. Karakteristik Rencana Kompensansi Insentif

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPENSASI MANAJEMEN

Bab 12 Kompensasi Manajemen

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

PEDOMAN KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

BAB II TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS. PT INDOSAT Tbk.

PERENCANAAN PROGRAM. Endang Sri utami, SE., M.Si., Ak, CA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah :

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. khususnya dalam pencapaian target pendapatan. Deskripsi pekerjaan yang. mencapai tujuan kinerja organisasi.

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

BULETIN AKUNTANSI STAF BAPEPAM dan LK PEMBERIAN TANTIEM DAN BONUS SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.

kepada 10 direksi remunerasi sebesar Rp 67,6 miliar dan 6 komisaris sebesar Rp 17,5 miliar. Porsi bonus ini di bawah 1 persen dari laba 2012.

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

2 Perusahaan Publik. Atas pemenuhan pelaksanaan kewajiban, tugas, dan tanggung jawab tersebut melahirkan hak bagi anggota Direksi atau anggota Dewan K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Komang Agung Surya Parimana, I Gede Suparta Wisadha (2015)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. macam perusahaan baik dari perusahaan kecil, perusahaan menengah, dan

UKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA

KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai identitas Anda. * = pilih, salah satu 1.

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

Kompensasi Finansial Langsung

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. kelola perusahaan yang baik menuntut adanya tanggung jawab antara perusahaan

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PENETAPAN MATERIAL RISK TAKERS OLEH BANK

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PASAL I Nama dan Lokasi. PASAL II Tujuan

No POJK Remunerasi Detail Pengungkapan a. Komite Remunerasi Nama anggota, komposisi, tugas dan tanggung jawab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi

MANAJEMEN KEUANGAN (3 SKS)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT TRIKOMSEL OKE TBK.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam keuangan perusahaan. Struktur modal sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Fokus utama pelaporan keuangan. adalah informasi mengenai laba dan komponennya.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Kompensasi Finansial Langsung

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian

KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL

MAKALAH MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MERENCANAKAN STRATEGI PAYMENT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keputusan bisnis. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas.

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

PIAGAM DEWAN KOMISARIS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

SURAT KUASA UNTUK MENGHADIRI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. ( PERSEROAN ) TANGGAL 28 APRIL 2016

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. baik buruknya kinerja keuangan. Untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan

Transkripsi:

1 KOMPENSASI MANAJEMEN Setiap organisasi memiliki cita-cita. Peran penting sistem pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi para anggota organisasi untuk mencapai cita-cita organisasi. Manajer biasanya melakukan usaha yang lebih besar untuk aktivitas-aktivas yang dihargai dan melakukan usaha yang lebih sedikit untuk aktivitas-aktivitas yang tidak dihargai. Kunci untuk memotivasi para anggota organisasi untuk berperilaku memajukan citacita organisasi adalah terletak pada bagaimana cara/metode insentif organisasi berhubungan dengan cita-cita individual. Anggota organisasi dipengaruhi oleh insentif yang positif maupun yang negatif. Suatu insentif positif atau penghargaan adalah suatu hasil yang akan meningkatkan kepuasan dari kebutuhan individual. Sebaliknya, insentif negatif atau hukuman adalah suatu hasil yang akan mengurangi kepuasan dari kebutuhan individual. Insentif penghargaan adalah suatu rangsangan untuk memenuhi kebutuhan seseorang yang tidak mungkin diperoleh jika tidak bergabung dengan organisasi. Organisasi akan memberikan penghargaan pada anggotanya yang berkinerja sesuai dengan cara-cara yang telah disetujui bersama. A. Karakteristik Rencana Kompensansi Insentif Paket kompensasi seorang manajer terdiri dari tiga komponen: (1)gaji, (2)tunjangan, terutama tunjangan pensiun dan kesehatan, (3)kompensasi Insentif. Tiga komponen tersebut saling bergantung satu sama lain, akan tetapi komponen yang ketiga (kompensasi insentif) secara khusus berkaitan dengan fungsi pengedalian manajemen. Pada umumnya, peraturan organisasi maupun peraturan pasar modal mengharuskan agar rencana kompensasi insentif dan revisi atas kompensasi insentif disetujui oleh pemegang saham. Hal tersebut menunjukkan bahwa rencana kompensasi insentif harus disetujui oleh Dewan Komisaris sebelum dilakukan pengambilan suara pada rapat tahunan. Rencana kompensasi insentif dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: rencana kompensasi insentif jangka pendek dan rencana kompensasi insentif jangka panjang. Rencana kompensasi insentif jangka pendek didasarkan pada kinerja dalam tahun berjalan. Sedangkan, rencana kompensasi insentif jangka panjang akan menghubungkan antara pencapaian jangka panjang dengan harga saham suatu perusahaan. Seorang manajer dapat memperoleh bonus

2 dalam kedua rencana kompensasi insentif tersebut. Biasanya, bonus dalam rencana jangka pendek akan dibayarkan secara tunai, sedangkan bonus rencana jangka panjang diberikan dalam bentuk opsi untuk membeli saham organisasi. 1. Rencana Kompensasi Insentif Jangka Pendek Bentuk-bentuk rencana kompensasi insentif jangka pendek, antara lain sebagai berikut: a. Total Kantong Bonus Kantong bonus merupakan jumlah total dari bonus yang akan dibayarkan ke sekelompok karyawan yang memiliki kualifikasi dalam satu tahun tertentu. Dalam suatu rencana kompensasi insentif jangka pendek, pemegang saham memberikan suara atas rumus yang akan digunakan untuk menghitung jumlah tersebut. Biasanya, rumus ini berkaitan dengan profitabilitas organisasi secara keseluruhan di tahun berjalan. Dalam memutuskan besarnya kantong bonus ini, masalah yang penting adalah memastikan bahwa kompensasi total yang dibayarkan kepada para eksekutif adalah kompetitif. b. Kompensasi Ditunda Meskipun jumlah bonus dihitung secara tahunan, pembayaran ke penerima akan disebar ke suatu periode (bianyanya lima tahun). Dalam sistem ini, para eksekutif hanya menerima seperlima dari bonus mereka di tahun dimana bonus tersebut diperoleh. Empat per lima sisanya dibayar merata selama empat tahun ke depan. Dengan demikian, setelah para eksekutif tersebut bekerja selama lima tahun, maka bonusnya akan terdiri dari seperlima bonus tahun berjalan plus (ditambah) seperlima bonus yang diterima di masingmasing tahun dari empat tahun sebelumnya. Dibeberapa perusahaan, periode penundaan adalah tiga tahun. 2. Rencana Kompensasi Insentif Jangka Panjang Suatu asumsi mendasar dari rencana kompensasi insentif jangka panjang adalah bahwa pertumbuhan nilai dari saham organisasi mencerminkan kinerja jangka panjang organisasi tersebut. Rencana kompensasi insentif jangka panjang dipengaruhi oleh perubahan dalam undang-undang pajak penghasilan, perubahan dalam perlakukan akuntansi, kondisi pasar saham, dan berbagai faktor lainnya. Konsekuensinya. Rencana kompensasi insentif dari waktu ke waktu akan berbeda.

3 a. Opsi Saham Opsi saham adalah hak untuk membeli sejumlah lembar saham pada atau setelah tanggal tertentu di masa depan (tanggal pelaksanaan) pada harga yang telah disetujui pada tanggal pemberian opsi (biasanya harga pasar sekarang atau 95 persen dari harga pasar sekarang). Manfaat motivasional dari rencana opsi saham adalah rencana tersebut akan mengarahkan energi manajer ke arah kinerja jangka panjang maupun jangka pendik dari organisasi. Hak untuk membeli saham dalan rencana opsi saham memberikan kepada manajer sejumlah ekuitas (modal saham) yang dapat manajer simpan, bahkan jika manajer meninggalkan organisasi, dan keuntungan yang dapat manajer peroleh adalah kapanpun manajer dapat memutuskan untuk menjual saham tersebut. Manajer hanya akan memperoleh keuntungan jika kemudian ia menjual saham tersebut pada harga yang melebihi yang dibayarkan untuk saham tersebut. Namun demikian, kebanyakan opsi saham adalah untuk saham terbatas. Manajer tidak diperbolehkan menjual saham ini selama periode waktu tertentu setelah saham tersebut diperoleh. b. Saham Fantom Saham fantom adalah memberikan sejumlah saham kepada manajer untuk tujuan pembukuan saja. Di akhir periode yang telah ditentukan (misalkan lima tahun) eksekutif/manajer tersebut berhak untuk menerima penghargaan yang setara dengan apresiasi pada nilai pasar dari saham tersebut sejak tanggal penghargaan. Penghargaan tersebut dapat berbentuk uang tunai, lembar saham, atau keduanya. Saham fantom tidak memiliki biaya transaksi. Dalam opsi saham mengharuskan manajer untuk menyimpan saham tersebut selama periode waktu tertentu setelah dibeli. Hak ini akan mengakibatkan risiko penurunan harga pasar serta biaya bunga yang terkait dengan penyimpanan saham. Risiko dan biaya-biaya ini tidak ada dalam saham fantom. c. Hak Apresiasi Saham Hak apresiasi saham adalah hak untuk menerima pembayaran uang tunai berdasarkan peningkatan dalam nilai saham dari saat pemberian penghargaan sampai tanggal tertentu di masa depan. Hak apresiasi saham dan saham fantom merupakan jenis bonus tunai ditunda dimana jumlah bonus merupakan suatu fungsi dari harga pasar saham organisasi. Hak apresiasi saham dan saham fantom memiliki keunggulan dibandingkan opsi saham. Akan tetapi, dibandingkan dengan bonus tunai yang dibayarkan pada saat ini, hak

4 apresiasi saham dan saham fantom melibatkan ketidakpastian mengenai jumlah akhir yang dibayarkan. d. Saham Kinerja Saham kinerja adalah memberikan sejumlah saham kepada manajer, ketika citacita/tujuan jangka panjang tertentu telah terpenuhi. Biasanya cita-cita/tujuan tersebut adalah mencapai persentase pertumbuhan tertentu dalam laba per lembar saham selama periode tiga sampai lima tahun. Saham kinerja tidak dipengaruhi oleh peningkatan harga saham, meskipun peningkatan laba organisasi akan menyebabkan peningkatan harga saham. Keunggulan dari saham kinerja dibandingkan opsi saham adalah eksekutif/manajer dapat mengendalikan rencana insentif jangka panjang ini (paling tidak sebagian). Saham kinerja memilik keterbatasan dari mendasarkan bonus pada ukuran-ukuran kinerja akuntansi. Dalam beberapa kondisi, ada kemungkinan tindakan yang diambil eksekutif/manajer untuk memperbaiki laba per lembar saham tidak memberikan kontribusi pada nilai ekonomi organisasi e. Unit Kinerja Unit kinerja adalah membayarkan sejumlah bonus tunai kepada manajer, ketika target/tujuan jangka panjang tertentu telah terpenuhi. Unit kinerja menggabungkan aspekaspek dari hak apresiasi saham dan saham kinerja. Unit kinerja berguna di organisasi yang hanya memilik sedikit atau tidak sama sekali saham yang diperdagangkan di publik. Target/tujuan jangka panjang harus ditetapkan dengan hati-hati supaya unit kinerja dapat berhasil. B. Kompensasi Insentif untuk Pejabat Korporat Setiap pejabat korporasi (kecuali CEO) bertanggungjawab sebagain atas kinerja keseluruhan organisasi. Para pejabat korporasi dimotivasi oleh, dan berhak untuk menerima bonus untuk kinerja yang baik. Akan tetapi, sebagian kinerja yang dihasilkan olah masing-masing dari pejabat korporasi tidak dapat diukur. Misalnya, bagaimana seseorang dapat mengukur kontribusi terhadap laba yang dibuat oleh seorang wakil direktur sumber daya manusia atau kepala penasehat perusahaan? Untuk menstimulasi motivasi, biasanya CEO (yang merekomendasi penghargaan untuk komite kompensasi dewan komisaris) mendasarkan penghargaan pada penilaian

5 terhadap kinerja masing-masing orang. Tentu saja, penilaian ini berifat subjektif. Beberapa organisasi menggunakan dasar Management By Objectives (MBO), dimana tujuan/target tertentu telah disetujui di awal tahun dan pencapaiannya dinilai oleh CEO. Kompensasi CEO Pada umumnya, kompensasi CEO didiskusikan oleh komite kompensasi dewan komisaris, setelah CEO tersebut mempresentasikan rekomendasi kompensasi untuk bawahannya. Dalam presentasi tersebut, sikap/tindakan/keputusan CEO terhadap persentase/besaran untuk kompensasi insentif pejabat korporasi di suatu tahun sangatlah jelas. Dalam kondisi umum, komite kompensasi dewan komisaris akan menerapkan persentase/besaran yang sama untuk kompensasi CEO. Namun demikian, komite kompensasi dewan komisaris kemungkinan memberikan tanda-tanda penilaian yang berbeda untuk kinerja CEO dengan memutuskan persentase yang lebih tinggi atau lebih rendah. Hal tersebut merupakan suatu tanda- tanda penting mengenai bagaimana komite kompensasi dewan komisaris menilai kinerja CEO. Sebaiknya, penilaian tersebut disertai dengan penjelasan yang jujur mengenai alasan dari keputusan tersebut. C. Insentif untuk Manajer Unit Bisnis Ada beberapa ragam pilihan dalam mengembangkan sebuah paket kompensasi insentif untuk manajer unit bisnis, seperti yang tampak dalam tabel berikut ini: A. JENIS INSENTIF 2. Periode Waktu 1. Penghargaan Keuangan a. Kinerja keuangan tahunan a. Kenaikan gaji b. Kinerja keuangan multitahun b. Bonus 3. Kriteria Non Keuangan c. Manfaat a. Pertumbuhan penjualan d. Fasilitas b. Pangsa pasar 2. Penghargaan Psikologis dan Sosial c. Kepuasan pelanggan a. Kemungkinan promosi d. Kualitas b. Peningkatan tanggung jawab e. Pengembangan produk baru c. Peningkatan otonomi f. Pengembangan karyawan d. Kondisi goegrafis yang baik g. Tanggung jawab publik e. Pengakuan B. UKURAN BONUS RELATIF TERHADAP GAJI 4. Bobot Relatif yang Diberikan ke Kriteria Keuangan dan Non Keuangan 1. Batas Atas 5. Tolok Ukur untuk Perbandingan 2. Batas Bawah a. Anggaran laba C. BONUS DIDASARKAN PADA b. Kinerja masa lalu 1. Laba Unit Bisnis c. Kinerja pesaing 2. Laba Perusahaan E. PENDEKATAN PENENTUAN BONUS 3. Gabungan Keduanya 1. Berdasarkan Rumus D. KRITERIA KINERJA 2. Subjektif 1. Kriteria Keuangan 3. Gabungan Keduanya a. Margin kontribusi F. BENTUK PENBAYARAN BONUS b. Laba unit bisnis langsung 1. Tunai c. Laba unit bisnis yang dapat dikendalikan 2. Saham d. Laba sebelum pajak 3. Opsi Saham e. Laba bersih 4. Saham Fantom f. Tingkat pengembalian investasi (ROI) 5. Saham Kinerja g. Nilai tambah ekonomi (EVA)