PENERAPAN BANK KAPASITOR DI PT ULAM TIBA HALIM Nandi Wardhana (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

BAB II LANDASAN TEORI

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

atau pengaman pada pelanggan.

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

Pemasangan Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

TEORI LISTRIK TERAPAN

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

Perbaikan Tegangan untuk Konsumen

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

TRAFO. Induksi Timbal Balik

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

BAB III METODE PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

PENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:

Gambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU

Koreksi Faktor Daya. PDF created with FinePrint pdffactory trial version

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA OTOMATIS BERBASIS SMART RELAY PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH TIGA FASA

makalah seminar tugas akhir 1 ANALISIS PENYEARAH JEMBATAN TERKONTROL PENUH SATU FASA DENGAN BEBAN INDUKTIF Bagus Setiawan NIM : L2F096570

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

NOPTIN HARPAWI NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT Ir. Sjamsjul Anam, MT

COS PHI (COS φ) METER

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA BEBAN 18,956 kw/ 6,600 V, MENGGUNAKAN CAPACITOR BANK DI PT INDORAMA VENTURES INDONESIA

Design of Power Factor Corection (PFC) with Metering and Capasitor Bank Control for Dynamic Load

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB III. Transformator

Kegiatan Belajar 2 : Memahami cara mengoperasikan peralatan pengendali daya tengangan rendah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

ANALISIS GENERATOR DAN MOTOR = V. SINKRON IÐf SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA REAKTIF SISTEM

INSTALASI CAHAYA. HASBULLAH, S.Pd. MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

Transkripsi:

PENERAPAN BANK KAPASITOR DI PT ULAM TIBA HALIM Nandi Wardhana (LF 099 63) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak-Dalam dunia perindustrian energi listrik merupakan sesuatu yang penting karena energi listrik digunakan untuk melakukan proses produksi. Beban-beban yang ada dalam suatu pabrik biasanya didominasi oleh beban-beban yang bersifat induktif yang berupa motor-motor listrik. Beban-beban ini akan menarik arus induktif dari jala-jala sehingga kapasitas arus yang mengalir melalui saluran akan semakin besar. Hal ini dapat merugikan PLN sebagai pihak penyedia energi listrik maupun pihak konsumen itu sendiri. Di sisi lain PLN harus memaksimalkan pembangkitnya untuk memenuhi kebutuhan akan daya reaktif tersebut. Sedangkan pihak konsumen selain timbulnya rugi-rugi di saluran yang disebabkan arus induktif juga harus menanggung tagihan rekening yang sangat mahal juga. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memasang bank kapasitor. Bank kapasitor akan menghasilkan arus kapasitif sehingga dapat mengkompensasi arus induktif dari beban. Dalam laporan kerja praktek ini, penulis akan menjelaskan penerapan bank kapasitor berdasarkan hasil kerja praktek yang telah dilakukan di PT Ulam Tiba Halim. I. PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Kerja Praktek Tujuan Kerja Praktek yang dilakukan di PT Ulam Tiba Halim yaitu : 1. Untuk mengetahui situasi kerja dan profil dari PT Ulam Tiba Halim. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku perkuliahan khususnya tentang bank kapasitor dan aplikasinya. 3. Untuk mengetahui secara umum penerapan bank kapasitor di PT Ulam Tiba Halim, khususnya di Unit Pengemasan. 1.. Pembatasan Masalah Mengingat sangat terbatasnya waktu, baik waktu pelaksanaan praktek maupun waktu yang diberikan untuk penyusunan laporan ini, serta terlalu luasnya aspek aspek yang menyangkut sistem kelistrikan yang ada pada PT Ulam Tiba Halim, maka penulis hanya menitikberatkan pembahasan pada penerapan bank kapasitor di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim saja. II. PRINSIP DASAR BANK KAPASITOR.1. Faktor Daya Sebagian besar beban sistem tenaga listrik selain memiliki komponen resistansi juga memiliki komponen induktansi. Hal ini disebabkan karena pada beban seperti transformator, motor induksi, lampu fluorescence memiliki kumparan dengan jumlah lilitan tertentu dalam rangkaiannya. Dengan demikian beban memiliki sifat dominan induktif. Pada beban dominan induktif, selain menarik arus kerja dari jalajala, beban juga menarik arus arus magnetisasi atau arus reaktif. Arus kerja yang ditarik oleh beban adalah arus yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya keluaran seperti torsi, panas, cahaya dan sebagainya. Arus kerja memiliki sudut fasa yang sama terhadap tegangan pada beban. Daya yang dihasilkan oleh arus kerja memiliki satuan watt atau kilowatt (kw). Sedangkan arus magnetisasi adalah arus yang dibutuhkan beban untuk menghasilkan medan magnet pada perlatan induksi seperti transformator dan motor induksi. Tanpa adanya arus ini peralatan induksi tidak dapat bekerja. Arus magnetisasi memiliki sudut fasa yang tertinggal terhadap tegangan. Daya yang dihasilkan oleh arus magnetisasi memiliki satuan volt-ampere reaktif (var) atau kvar. Selain beban yang bersifat dominan induktif, terdapat juga beban yang bersifat dominan kapasitif. Beban kapasitif menarik arus reaktif yang berguna untuk membangkitkan medan listrik seperti pada peralatan tabung sinar katoda. Arus reaktif ini memiliki sudut fasa mendahului terhadap tegangan. Daya yang dihasilkan oleh arus 1

reaktif kapasitif juga memiliki satuan yang sama dengan daya yang dihasilkan oleh arus magnetisasi beban dominan induktif yaitu volt-ampere reaktif (var) atau kvar. Jadi arus total ditarik oleh beban adalah jumlah dari arus kerja dan arus reaktif. Daya yang dihasilkan oleh arus total ini memiliki satuan voltampere atau kilovolt-ampere (kva). arus total arus kerja arus magnetisasi Gambar.1. Penjumlahan Antara Arus Kerja dan Arus Magnetisasi Dari gambar.1, besarnya arus total yang ditarik oleh beban dapat ditentukan, yaitu arus total = {(arus kerja) + (arus magnetisasi) } 1/. Perbedaan sudut fasa antara arus dan tegangan dinamakan faktor daya. Faktor daya untuk beban induktif adalah faktor daya tertinggal (lagging) karena beban menarik daya reaktif dari jala-jala. Sedangkan faktor daya untuk beban kapasitif adalah faktor daya mendahului (leading) dimana beban memberikan daya reaktif ke jala-jala. Gambar. berikut ini akan menunjukkan perbedaan sudut fasa antara arus dan tegangan untuk sifat beban dominan kapasitif, dominan induktif dan resistif murni... Rugi Daya Sebelum perbaikan faktor daya, arus beban adalah I 1 dengan faktor daya cos 1. Daya listrik yang diserap oleh beban diberikan dalam persamaan : P1 3. V. I1. cos 1 (.1) Sedangkan setelah faktor daya diperbaiki, arus pada beban menjadi I dan faktor daya menjadi cos. Daya listrik yang diserap beban adalah : P 3. V. I. cos (.) Dengan menyamakan persamaan (.) dan (.3) diperoleh perbandingan antara arus sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya sebagai berikut : I1 cos (.3) I cos 1 Persentase pengurangan rugi-rugi daya dapat dituliskan sebagai : PL 1 PL PL x100% P L1 I1 R I R P L x100% (.4) I1 R Dengan mensubstitusikan persamaan (.4) ke dalam persamaan (.5) akan diperoleh : cos 1 P L 1 x 100% cos (.5) Dari persamaan (.5) tersebut dibuat grafik sebagai berikut : Gambar.. Beda Fasa Arus dan Tegangan pada Berbagai Macam Sifat Beban Gambar.3. Penurunan Rugi Daya Setelah Peningkatan Faktor Daya

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa dengan semakin bertambahnya faktor daya maka persentase pengurangan rugi-rugi daya pada sistem akan semakin besar. Untuk perbaikan faktor daya dari 0,6 menjadi 0,8 akan terjadi pengurangan rugi-rugi daya sebesar kurang lebih 44 % dan perbaikan faktor daya dari 0,6 menjadi 1 serta menurunkan rugi-rugi daya menjadi kurang lebih sebesar 64 %..3. Perbaikan Faktor Daya Pada beban induktif, perbaikan faktor daya dilakukan dengan menyalurkan arus leading dari suatu sumber daya reaktif kapasitif sehingga dapat mengkompensasi arus lagging yang diserap beban tersebut. Perbaikan faktor daya beban kapasitif dilakukan dengan memasang sumber daya reaktif induktif. Faktor daya adalah perbandingan antara daya reaktif (P) terhadap daya kompleks (S) yang dinyatakan dalam persamaan : P cos (.6) S 1 Gambar.4. Perbaikan Faktor Daya Seperti yang telah diketahui, pemasangan kasitor pada beban induktif akan memperbaiki faktor daya beban. Hal ini disebabkan karena kapasitor akan menarik arus kasitif dari jalajala pada saat tegangan bertambah menuju nilai maksimum dan menyimpan energi yang diserap dari jala-jala dalam bentuk medan listrik elektrostatis. Pada periode waktu berikutnya saat nilai tegangan semakin menurun, energi yang diserap oleh kapasitor akan dilepaskan dan akan digunakan oleh beban induktif untuk membangkitkan medan magnetik. Oleh karena itu, apabila kapasitor dan beban induktif dipasang pada rangkaian yang sama maka akan terjadi pertukaran arus reaktif diantara keduanya. Jadi kebutuhan daya reaktif beban induktif dapat diperoleh dari kapasitor P S 1 S Q C Q yang berfungsi sebagai pembangkit daya reaktif. Dengan demikian daya reaktif yang ditarik oleh beban indukti dari jala-jala dapat dikurangi. Pengurangan daya reaktif menyebabkan arus yang ditarik beban dari jala-jala dapat berkurang. Besarnya daya reaktif yang harus dikompensasi oleh kapasitor dinyatakan dalam persamaan : Q Apabila nilai faktor daya setelah perbaikan dikehendaki sama dengan 1 maka suatu kapasitor harus memiliki daya reaktif sama terhadap daya reaktif induktif yang hendak dikompensasi. Besarnya daya reaktif sebelum diperbaiki adalah : S P (.7) Q1 P tan 1 (.8) Sedangkan daya reaktif setelah faktor daya diperbaiki adalah : Q P tan (.9) Sehingga besarnya kapasitas kapasitor untuk perbaikan faktor daya adalah : Q C Q 1 Q Q C P(tan 1 tan ) (.10) dimana : Q c = kapasitas kapasitor (kvar) P = daya aktif beban (kwatt) 1 = sudut daya beban awal = sudut daya beban akhir.4. Keuntungan Pemasangan Bank Kapasitor Dengan pemasangan bank kapasitor maka faktor daya beban akan meningkat, sehingga akan diperoleh keuntungan sebagai berikut : 1. Menghemat biaya rekening yang ditanggung konsumen PT PLN (Persero) telah menetapkan batas minimal faktor daya yaitu 0,85. Apabila faktor daya beban berada di bawah batas yang telah ditentukan maka konsumen akan dikenai biaya tambahan pemakaian daya reaktif. Dengan adanya perbaikan faktor daya, biaya tambahan tersebut dapat dihindari.. Melepas kapasitas sistem tenaga listrik Kapasitor yang dipasang dalam suatu jaringan beban induktif akan berfungsi 3

sebagai pembangkit daya reaktif yang dibutuhkan oleh beban-beban induktif sehingga daya yang ditarik dari jala-jala akan berkurang. Dengan demikian sistem tenaga listrik dapat digunakan untuk menyuplai beban lainnya tanpa harus menambah kapasitas sistem tersebut. 3. Memperkecil jatuh tegangan pada saluran Jatuh tegangan saluran secara umum dinyatakan dalam persamaan : VR VS IZ (.1) VS ( I R cos ji R sin ) Z dimana : V R = tegangan pada sisi beban (V) V S = tegangan pada sisi sumber (V) I R = arus penghantar (A) Z = impedansi penghantar (ohm) = sudut faktor daya Dari persamaan (.1) di atas, dengan semakin besarnya faktor daya maka arus yang mengalir pada saluran akan semakin kecil, sehingga jatuh tegangan pada saluran dapat dikurangi dan besar tegangan pada sisi beban akan sama dengan besar tegangan pada sisi sumber. III. PENERAPAN BANK KAPASITOR DI UNIT PENGEMASAN PT ULAM TIBA HALIM 3.1. Data Teknis Bank Kapasitor Berikut adalah spesifikasi dari bank kapasitor yang digunakan : 1. Kapasitor 3 Pabrik pembuat : Vishay Merek : ESTA prop. Tegangan kerja : 440 V / 415 V / 400 V Frekuensi Kapasitas : 50 Hz : 8,10 kvar - 440 V 5 kvar - 415 V 3, kvar - 400 V Hubungan : Delta (D) Jumlah unit : 6. Regulator faktor daya otomatis Pabrik pembuat : Vishay Electronic Merek : ESTAmat MH6 Power Factor Regulator Tegangan kerja : 0 V Frekuensi : 50 Hz Output kontrol : 6 step 3.. Bank Kapasitor Sentral Berdasarkan lokasi penempatan bank kapasitor, kompensasi daya reaktif terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kompensasi sentral Seluruh kebutuhan daya reaktif dipusatkan pada satu titik, yaitu pada saluran distribusi utama. Dengan demikian susunan rangkaian kompensasi ini paling ekonomis bila dibandingkan dengan kompensasi jenis lain. Kelemahannya adalah apabila beban yang terpasang sangat kecil maka akan terjadi tegangan lebih pada sistem. Selain itu rugi daya pada saluran tidak berkurang karena bank kapasitor hanya dapat mengurangi rugi daya pada transformator di atasnya.. Kompensasi sektoral Bank kapasitor diletakkan pada kelompokkelompok beban yang letaknya berdekatan. Keuntungannya adalah rugi daya pada saluran dari sumber sampai lokasi kapasitor dapat berkurang. Akan tetapi rugi daya pada saluran dari lokasi bank kapasitor sampai ke beban tidak berkurang. Kelemahan lainnya adalah masih adanya kemungkina terjadi kelebihan kompensasi pada sektor apabila terjadi perubahan beban yang sangat besar. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kompensasi bertahap. 3. Kompensasi lokal Bank kapasitor diletakkan pada tiap-tiap beban sehingga merupakan kompensasi yang paling mahal. Akan tetapi dengan menggunakan kompensasi lokal maka rugi daya dari sumber ke beban sangat besar. Kompensasi jenis ini biasanya digunakan pada beban tunggal yang besar. Di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim menggunakan bank kapasitor dengan sistem terpusat (bank kapasitor sentral). Bank kapasitor diletakkan sebelum panel distribusi utama (MDP) sehingga diharapkan mampu mengkompensasi daya reaktif yang dihasilkan oleh beban-beban induktif baik yang berskala besar maupun kecil. Pemasangan bank kapasitor secara sentral dalam suatu kabinet akan memberikan beberapa keuntungan antara lain : 4

1. Praktis dalam pemasangan, karena tidak harus menempatkan kapasitor pada tiaptiap beban yang bersifat induktif.. Memudahkan dalam hal perawatan, karena terletak pada satu lokasi saja. 3. Lebih ekonomis, karena dengan sistem sentral berarti hanya memasang satu kelompok kapasitor saja sehingga dapat menghemat pengeluaran baik dari segi instalasi maupun perawatannya. Bank kapasitor yang digunakan di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim dipasang secara delta. Perbaikan faktor daya dengan menggunakan bank kapasitor terhubung delta lebih efisien bila dibandingkan dengan penggunaan bank kapasitor terhubung bintang. Sehingga bila untuk mendapatkan perbaikan faktor daya yang sama, nilai kapasitansi kapasitor yang dihubungkan secara delta besarnya tiga kali lebih kecil daripada nilai kapasitansi kapasitor apabila dihubungkan secara bintang. Dengan alasan inilah maka pemasangan kapasitor secara delta lebih banyak digunakan dalam dunia industri. 3. 3. Pengoperasian Bank Kapasitor Bank kapasitor di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim dapat dioperasikan secara otomatis atau secara manual. Untuk pengoperasian secara otomatis, bank kapasitor dikendalikan oleh ESTAmat MH sebagai regulator faktor daya otomatis. Langkahlangkah pengoperasian secara otomatis akan dijelaskan pada subbab 4.3 Untuk pengoperasian secara manual dapat dilakukan dengan menekan tombol saklar NO (hijau) untuk mengaktifkan tiap-tiap step kapasitor, dan untuk mematikannya dapat dengan menekan tombol saklar NC (merah). Kondisi aktif atau tidak aktifnya suatu step kapasitor ditunjukkan oleh menyalanya lampu pada tombol saklar NO atau tombol saklar NC. Perpindahan antara mode operasi otomatis, mode operasi manual dan off-mode dilakukan dengan memutar saklar 3-posisi. Cos meter digunakan untuk melihat nilai faktor daya aktual hanya ketika bank kapasitor dijalankan pada mode manual. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menjalankan bank kapasitor pada mode operasi manual : 1. Menghidupkan bank kapasitor ke dalam mode operasi manual, yaitu dengan memutar saklar 3-posisi dari posisi OFF ke posisi MAN.. Memastikan seluruh step-step kapasitor dalam kondisi tidak aktif, yaitu dengan menekan semua tombol saklar NC (merah). Step-step kapasitor yang tidak aktif ditunjukkan oleh LED yang menyala merah pada tombol saklar NC. 3. Nilai faktor daya di kondisi awal dapat dilihat pada cos meter. Untuk menaikkan nilai cos sampai pada nilai yang diingikan dapat dengan menekan tombol saklar NO (hijau) secara satu persatu. Tiap ada satu saklar NO yang ditekan maka satu step kapasitor akan aktif, LED akan menyala hijau dan ada perubahan pada cos meter. Proses ini dilakukan sampai nilai cos yang diinginkan tercapai. Gambar 3.1. Panel Kontrol Bank Kapasitor 3.4. Sistem Proteksi dan Perawatan Bank Kapasitor Sistem proteksi adalah sistem pengamanan peralatan tenaga dari kondisi operasi yang abnormal. Kondisi abnormal ini biasanya seperti hubung singkat, tegangan lebih maupun frekuensi yang tidak stabil. Sistem proteksi berfungsi untuk mendeteksi jika ada gangguan pada sistem dan akan melokalisir (trip) daerah tersebut sehingga tidak mengganggu daerah lain yang masih dalam kondisi normal. Peralatan proteksi yang digunakan untuk mengamankan bank kapasitor jika terjadi gangguan adalah sebagai berikut : 1. Pemutus daya utama Pemutus daya utama akan trip jika ada gangguan pada sistem sehingga bank kapasitor akan dipisahkan dari sistem tersebut. Rating dari pemutus daya utama ini adalah 50 A. 5

. Pemutus daya kapasitor Pemutus daya kapasitor dipasang pada tiap-tiap step kapasitor. Pemutus daya ini akan trip apabila ada gangguan lokal pada suatu step kapasitor maka step tersebut akan dilokalisir, sehingga tidak mengganggu kerja step-step kapasitor lain dan bank kapasitor masih dapat tetap beroperasi. Rating dari pemutus daya kapasitor ini adalah 50 A. 3. Pengaman lebur (fuse) Pengaman lebur terdapat secara internal di regulator faktor daya otomatis ESTAmat MH. Fungsinya adalah melindungi ESTAmat MH dari gangguan arus-lebih (overcurrent). Peralatan proteksi tersebut dioperasikan secara bersama-sama sehingga keamanan bank kapsitor dapat terjamin. Sistem proteksi yang handal mutlak diperlukan mengingat investasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemasangan bank kapasitor ini cukup mahal. Memang sekilas tampak adanya pemborosan dengan memasang beberapa buah pengaman, namun hal ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan jika terjadi kerusakan pada bank kapasitor. Gambar 3.. Sistem Proteksi dan Instalasi Bank Kapasitor Selain sistem proteksi yang handal juga diperlukan sistem perawatan yang baik agar menjamin kinerja dari bank kapasitor. Perawatan bank pasitor dapat meliputi : - pengecekan kondisi peralatan kontrol dan peralatan proteksi - pembersihan bank kapasitor secara menyeluruh - mengencangkan semua sekrup pada terminal 3.5. Setting ESTAmat MH Parameter-parameter berikut ini harus diset terlebih dahulu sebelum ESTAmat MH dioperasikan, yaitu : 1. Mode Operasi ESTAmat MH dapat dioperasikan dalam jenis mode operasi, yaitu mode operasi otomatis dan mode operasi manual. - Mode otomatis Ketika diset pada operasi otomatis, ESTAmat MH akan menswitch step-step kapasitor secara otomatis sebagai sebuah fungsi dari kebutuhan daya reaktif. - Mode manual Untuk mengubah ESTAmat MH ke operasi manual, tombol ditekan selama mungkin sampai display mati (sekitar 5 s). Operasi manual diindikasikan oleh LED AUTO yang berkedip-kedip. Selama operasi manual, kapasitor dapat diswitch secara manual. Tombol OUT/- memutus (switch-out) kapasitor Tombol IN/+ menghubungkan (switch-in) kapasitor Untuk meninggalkan mode operasi manual, tombol ditekan kembali.. Nilai cos aktual dan cos target Pada display ditunjukkan nilai cos aktual. Tanda minus di depan menandakan faktor dayanya kapasitif. Nilai cos target dapat diset dari 0,85 induktif sampai 0,95 kapasitif. Dengan menekan tombol OUT/- dan IN/+ bersamaan, nilai cos target akan kembali ke nilai setting standarnya (1,00). Tombol OUT/- mengurangi nilai cos target Tombol IN/+ menambah nilai cos target 3. Program switching Program switching yang aktual ditunjukkan oleh display, sedangkan step kapasitor yang terhubung diindikasikan oleh LED kontrol. Jenis-jenis program 6

switching lainnya dapat dipilih dengan menekan tombol IN/+ dan OUT/-. Display akan menunjukkan semua perubahan yang dibuat. Jika sudah tidak ada perubahan atau program switching yang benar sudah ditentukan, tombol ditekan sebagai konfirmasi. Program switching yang tersedia : 1. 1:1:1:1:1 7. 1::::. 1:1::: 8. 1::3:3:3 3. 1:1:::4 9. 1::3:4:4 4. 1:1::3:3 10. 1::3:6:6 5. 1:1::4:4 11. 1::4:4:4 6. 1:1::4:8 1. 1::4:8:8 Jumlah step kapasitor yang terhubung ditunjukkan oleh LED kontrol yang menyala di sebelah display. Jumlah step kapasitor dapat diubah dengan menekan tombol IN/+ dan OUT/-. Setiap perubahan yang dibuat akan ditunjukkan oleh LED yang berkedip-kedip. Jika sudah tidak ada perubahan lagi, sebagai konfirmasi tombol ditekan lagi. Ketika sedang dilakukan setting pada program switching atau jumlah step, maka semua step kapasitor yang terhubung akan diputus. 4. Nilai C/k C/k adalah nilai batas-jatuh (tripping value) dari suatu regulator faktor daya, dinyatakan dalam Ampere-reaktif. Ketika arus reaktif dari beban melebihi nilai C/k yang ditentukan oleh ESTAmat MH, maka satu dari dua LED ( ind atau cap ) akan menyala. Nilai C/k aktual ditunjukkan oleh display. Tombol OUT/- mengurangi nilai C/k Tombol IN/+ menambah nilai C/k Nilai standar 0,05 dari C/k akan muncul ketika tombol OUT/- dan IN/+ ditekan bersamaan. Nilai C/k dapat diubah dalam range 0,05 A sampai maksimum 1,5 A dengan menekan tombol IN/+ atau OUT/-. 5. Switching delay time Waktu yang diperlukan untuk memulai proses switching bagi step-step kapasitor disebut sebagai switching delay time. Switching delay time dapat dipilih sendiri oleh user, atau secara otomatis ditentukan oleh ESTAmat MH sebagai fungsi dari beban. Display selalu menunjukkan nilai switching delay time yang sedang digunakan. Tombol OUT/- mengurangi switching delay time Tombol IN/+ menambah switching delay time Switching delay time yang dapat dipilih oleh user yaitu 10, 30, 60, 10, 180, 300 dan 500 s. Sebagai fungsi dari beban, switching delay time secara otomatis ditentukan nilainya berkisar antara 500 s. Switching delay time ini dapat diaktifkan dengan menekan tombol OUT/- dan IN/+ bersamaan sampai pada display menunjukkan LoAd. 6. Arus sekunder C.T. Arus sekunder C.T pada display ditunjukkan dalam Ampere. Tidak dibutuhkan setting/pengaturan. 7. Reswitching blocking delay time dan mode penguncian Waktu yang diperlukan bagi suatu step kapasitor untuk terhubung kembali setelah step tersebut terputus didefinisikan sebagai reswitching blocking delay time. Pada ESTAmat MH, reswitching blocking delay time yang dapat dipilih adalah 0, 60 atau 180 detik. Selama reswitching blocking delay time, titik desimal pada display akan berkedip. Nilai yang telah diset, seperti faktor daya target, tipe program switching, jumlah step, nilai C/k dan switching delay time dapat dikunci dan diproteksi. Jika reswitching blocking delay time akan diubah nilainya atau jika mode penguncian akan diaktifkan, maka harus mengakses sebuah menu setting khusus. Untuk mengakses menu tersebut, tiga tombol IN/+, OUT/- dan harus ditekan bersamaan sampai semua segmen pada display menyala (menunjukkan 8888 ). Setelah tombol dilepaskan, parameter akan nampak pada display bergantian dengan nilai aktualnya. Parameter ditunjukkan dengan garis hubung (-01-;-0-). Sedangkan nilai aktual dari parameter ditunjukkan dengan angka (0, 60, 180) atau dalam huruf (on, off) seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini : 7

Tabel 3.1. Parameter-Parameter Reswitching Blocking Delay Time dan Mode Penguncian Parameter Nilai Pengaruh -01- on penguncian aktif off penguncian tidak aktif -0-0, 60, 18 0 reswitching blocking delay dalam detik Stop/End - Mengakhiri menu setting Berikut ini merupakan nilai-nilai setting dari ESTAmat MH sesuai dengan penggunaannya di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim, yaitu : - nilai cos target :1,00 - program switching :1:1:1:1 - nilai c/k :0,6 A - switching delay time :30 s - reswitching blocking delay time :0 s 3.6. Rating Bank Kapasitor Salah satu cara menentukan rating bank kapasitor yang digunakan di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim adalah dengan menggunakan nomogram. Jika diketahui datadata sebagai berikut : Beban terpakai maksimum (P) = 173,76 kw Faktor daya sebelum adanya bank kapasitor (cos 1 ) = 0,88 Faktor daya sesudah adanya bank kapasitor (cos ) = 1,00 Sesuai dengan nomogram akan diperoleh nilai konstanta k = 0,53, sehingga daya reaktif yang diperlukan untuk perbaikan faktor daya adalah : Q c 0,53.(173,76kW) 9,09k var Bank kapasitor di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim menggunakan 6 step kapasitor dengan kapasitas masing-masing kapasitor adalah 3, kvar, sehingga kapasitas total dari bank kapasitor yang terpasang adalah 139, kvar. Kapasitas sudah mencukupi karena nilainya sudah melebihi nilai rating kapasitor hasil perhitungan dengan nomogram tersebut di atas. 3.7. Sensitifitas Bank Kapasitor Bank kapasitor dioperasikan dengan cara menghubungkan kapasitor secara bertahap sampai diperoleh besar faktor daya yang diinginkan. I induktif (A) I 1 kapasitif (step 1) I kapasitif (step ) acceptable residual current I 3 kapasitif (step 3) I 4 kapasitif (step 4) waktu (t) Gambar 3.3. Grafik Fungsi Bank Kapasitor Dengan adanya step-step pada bank kapasitor maka arus kapasitif akan semakin bertambah sehingga dapat mengurangi arus induktif pada beban. Semakin besar arus induktif pada beban maka jumlah step akan semakin bertambah banyak. Step-step kapasitor dapat dioperasikan secara otomatis oleh mikroprosesor sebagai regulatornya. Pengoperasian secara otomatis memiliki kelebihan dapat melakukan proses switching lebih tepat dan akurat daripada pengoperasian manual. Namun pengoperasian bank kapasitor secara otomatis dapat menimbulkan efek pumping. Hal ini terjadi jika nilai arus sisa tidak dapat ditentukan secara pasti sehingga sistem akan berosilasi di sekitar arus sisa tersebut. Efek pumping harus dihindari karena dapat mengakibatkan membuka dan menutupnya kontaktor secara bergantian dan terus menerus. I induktif (A) acceptable residual current I 1 kapasitif (step 1) I kapasitif (step) I 3 kapasitif (step 3) waktu (t) Gambar 3.4. Efek Pumping pada Bank Kapasitor Untuk menghindari efek pumping tersebut maka sensitifitas dari regulator bank kapasitor otomatis perlu diatur pada nilai yang tepat sehingga regulator tidak akan memerintahkan kontaktor untuk bekerja pada perubahan beban induktif yang kecil. 8

Pengaturan sensitifitas atau nilai c/k dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini : Q C / k 1,73. U. k (3.1) dimana : Q = output dari step kapasitor terkecil, var U = tegangan fasa ke fasa, Volt k = rasio C.T. Apabila di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim diketahui data-data sebagai berikut : Q = 3, Kvar U = 380 V k = 300 A : 5 A = 60 Perhitungan nilai c/k-nya : Q C / 300 k 0,59A 0, 6A 1,73. U. k 1,73.380.60 3.8. Perkiraan Rugi Daya dan Penghematan Energi Faktor daya yang rendah akibat adanya beban induktif akan menyebabkan arus yang mengalir melalui kabel utama, yaitu dari meter PLN ke MDP menjadi lebih besar. Hal ini akan mengakibatkan rugi-rugi yang terjadi pada kabel tersebut juga akan semakin besar. Perhitungan rugi-rugi dayanya adalah sebagai berikut : Tegangan kerja (V) = 380 V Beban terpakai maksimum (P) = 173,76 kw Faktor daya tanpa bank kapasitor (cos 1 ) = 0,88 Faktor daya dengan bank kapasitor (cos ) = 1,00 a. Arus fasa : untuk cos 1 = 0,88 maka : P 173760 I 1 300A 3. V.cos1 3.380.0,88 untuk cos = 1,00 maka : P 173760 I 64A 3. V.cos 3.380.1,00 b. Resistansi per fasa : Apabila diperkirakan penghantar yang digunakan memiliki inti tembaga dengan luas penampang 300 mm dan panjangnya sekitar 100 m. Nilai hambat jenis tembaga = 0,017 mm./m sehingga besarnya resistansi per fasa penghantar adalah :. 0,017.100 R 0, 0057 A 300 c. Rugi-rugi penghantar Kerugian daya pada penghantar untuk masing-masing faktor daya adalah : untuk cos 1 = 0,88 maka : P 1loss = 3.I 1.R = 3.(300).0,0057 = 1539 watt untuk cos = 1,00 maka : P loss = 3.I.R = 3.(64).0,0057 = 119 watt Besarnya pengurangan kerugian pada penghantar : P loss = P 1loss P loss = (1539 119)watt = 347 watt Jadi penghematan energi tiap bulan : E = 30.4.P loss = 30.4.347 watt = 49840 watt 50 kwh IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari hasil kerja praktek dan pembahasan tentang penerapan bank kapasitor di Unit Pengemasan PT Ulam Tiba Halim, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Kapasitor dapat digunakan sebagai sumber daya reaktif yang dibutuhkan oleh bebanbeban induktif.. Kompensasi daya reaktif oleh bank kapasitor dapat menaikkan kualitas faktor daya pada beban dominan induktif. 3. Peningkatan faktor daya pada beban dominan induktif akan mengurangi besar arus yang ditarik oleh beban tersebur, sehingga rugi-rugi daya pada penghantar dapat dikurangi. 4. Besarnya rating bank kapasitor dipengaruhi oleh kebutuhan daya reaktif beban. Semakin besar kebutuhan daya reaktif beban maka step pada bank kapasitor akan semakin bertambah. 5. Pengaturan sensitifitas bank kapasitor bertujuan untuk menghindari efek pumping pada kapasitor. 6. ESTAmat MH digunakan sebagai regulator faktor daya otomatis dari bank kapasitor yang mengatur proses switching dari stepstep kapasitor. 9

7. Setting ESTAmat MH yang akurat diperlukan untuk menjamin kinerja dari bank kapasitor. 8. Sistem proteksi dan perawatan yang baik dapat menghindarkan bank kapasitor dari kerusakan maupun gangguan. 4.. Saran Saran-saran yang ingin penulis sampaikan demi kemajuan perusahaan : 1. Agar bank kapasitor dapat berfungsi dengan baik maka perawatan dan pengecekan pada instalasi bank kapasitor harus sering dilakukan.. Pengaturan sensitifitas pada bank kapasitor harus diusahakan pada nilai yang tepat untuk menghindari efek pumping. BIOGRAFI PENULIS Nandi Wardhana (LF 099 63) adalah mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Konsentrasi Teknik Ketenagaan. Kerja Praktek dilaksanakan di PT Ulam Tiba Halim Semarang. Semarang, Mei 006 Mengetahui, Dosen Pembimbing Kerja Praktek DAFTAR PUSTAKA 1. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB Bandung, 1986.. B.L. Theraja, A Text-Book Of Technology, Nirja Construction & Development Co. Ltd. 3. Ir. Sulasno, Sistem Distribusi Tenaga Lsitrik, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 001. 4. Gonen, Thuran, Electric Power Distribution System Engineering, McGraw-Hill Book Company, New Delh, 1986. 5. Blomquist, W.C., Capasitor for Industry, John Wiley & Son Inc., New York, 1950 6. Longland T, TW Hunt & Brecknell, Power Capasitor Handbook, Butterworth & Co, 1984. 7. Timothy J.E. Miller, Reactive Power Control In Electric Systems, John Willey & Sons, Inc, New York, 198. 8. ESTAmat MH Mounting Instructions, Vishay Electronic GMBH. 9. Edminister, Joshep A, Rangkaian Listrik Edisi II, Erlangga, Jakarta, 1988. 10. Pamflet Profi PT Ulam Tiba Halim SUSATYO HANDOKO, ST, MT NIP 13 8 683 10