BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika. bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang secara sistematis diarahkan pada suatu tujuan. Proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan. ukur dari keberhasilan penyelengaraan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, sejak berabad-abad yang lalu diperlihatkan oleh para ahli

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berhitung merupakan aspek yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran membutuhkan strategi yang tepat. Kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berpotensi. Melalui pendidikan akan terjadi proses

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

( PTK di Kelas VIIIE Semester I SMP Negeri 2 Grobogan ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelajaran yang lain itupun siswa juga belum paham. Ukuran tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dirinya, baik pada dimensi intelektual moral maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok, serta belajar berinteraksi dan berkomunikasi. dapat dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu dasar ini telah berkembang pesat.

BAB V PEMBAHASAN. konsep, kesulitan keterampilan, dan pemecahan masalah serta faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar matematika. Kesulitan siswa tersebut antara lain: kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang tinggi untuk menghadapi tantangan tersebut. Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menyelesaikan soal cerita matematika merupakan keterampilan yang. matematika SD, SMP, SMA dan sederajat.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. bab ini akan dikemukakan pembahasan dan diskusi hasil penelitian yang menyangkut

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai letak dan penyebab kesalahan yang. persamaan linier dua variabel adalah sebagai berikut:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Menyelesaikan Studi Program Strata Satu (SI) Jurusan Pendidikan Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan di setiap negara sangatlah berbeda-beda. Seperti perkembangan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru matematika, kesulitan siswa dalam menalar dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan mengembangkan program pendidikan, khususnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan martabat dan kualitas bangsa. Pendidikan adalah investasi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diketahui tingkat prestasi belajar siswa. Laporan prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran utama pendidikan di SD adalah memberikan bekal secara maksimal tiga kemampuan dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena melalui pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin

S K R I P S I. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika mempunyai. dituntut mempunyai konsentrasi, ketelitian, dan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran banyak sekali permasalahan-permasalahan. satunya adalah rendahnya minat belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan, seseorang

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam negara yang sedang giat-giatnya membangun seperti. Indonesia sekarang ini dibutuhkan banyak sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah yang melibatkan pemikiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pemahaman secara bertahap dan beruntun. Pemahaman konsep

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- PAIR-SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang memiliki potensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. matematika di sekolah mendapat jatah waktu yang banyak. Selain itu pentingnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mengembangkan cara berfikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

BAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup (Faturrahman, 2012: 2). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari anak-anak sampai dengan orang

Panduan Belajar. Selamat Belajar. iii

: ERNA DWI JAYANTI NIM A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa, pengajar, sarana prasarana, dan juga karena faktor lingkungan. Salah satu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari seperti halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika seperti memahami konsep dan sebagainya harus diatasi sedini mungkin, kalau tidak siswa akan menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai. Keberhasilan proses belajar mengajar pada umumnya dan pembelajaran matematika pada khususnya diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan tersebut dapat diamati dari beberapa sisi yaitu dari sisi tingkat pemahaman, tingkat penguasaan dan banyaknya soal yang mampu dikerjakan dengan betul, makin tinggi pemahaman dan penguasaan siswa dalam suatu pembelajaran dan makin banyak soal yang mampu dikerjakan dengan benar diharapkan semakin tinggi tingkat keberhasilan pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran matematika siswa diharapkan mampu menjelaskan objek belajar matematika yang berarti siswa dapat menjelaskan setiap persoalan dalam matematika dan penyelesaiannya tidak hanya dengan 1

satu syarat kemampuan tetapi harus dengan banyak syarat kemampuan yaitu mengerti akan konsep, prinsip sebelumnya, dan sekaligus memahami persoalan yang ada. Untuk memudahkan seorang siswa menguasai dan memahami penyelesaian matematika, khususnya soal matematika bentuk cerita maka haruslah menguasai aturan-aturan dan rumus, selain itu perlu disertai banyak latihan mengerjakan soal karena apabila tidak disertai dengan latihan maka siswa akan sulit dalam mencapai keberhasilan belajar. Dalam menghadapi soal matematika khususnya soal cerita, siswa harus terlebih dahulu melakukan analisis dan interpretasi informasi sebagai landasan untuk menentukan pilihan dan keputusan. Selain itu siswa harus menguasai cara mengaplikasikan konsep-konsep dan menggunakan keterampilan komputasi dalam berbagai situasi baru yang berbeda-beda. Sehingga dalam hal ini untuk menyelesaikan soal matematika bentuk cerita para siswa harus dapat menentukan pilihan untuk mengubah ke dalam bentuk lain yaitu kemampuan membuat model matematikanya dan membuat pemecahan masalah. Di sisi lain kenyataan menunjukkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan soal cerita. Kesulitan tersebut tampaknya terkait dengan pengajaran yang menuntut anak membuat kalimat matematika tanpa lebih dahulu memberikan petunjuk tentang langkah-langkah yang harus ditempuh. Pada dasarnya kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal berbentuk cerita terletak pada kesulitan dalam mengubah soal cerita tersebut kedalam model matematika. Memecahkan persoalan yang berbentuk cerita (verbal) 2

berarti menerapkan pengetahuan yang dimiliki secara teoritis untuk menyelesaikan persoalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Keberhasilan memecahkan dan menyelesaikan persoalan berbentuk verbal tergantung pada kemampuan pemahaman verbal, yaitu kemampuan memahami, mencerna bahasa yang digunakan dalam soal dan mengubah soal verbal tersebut menjadi model matematika serta kesesuaian pengalaman-pengalaman siswa dengan sesuatu yang diceritakan. Disinilah letak kesulitan siswa, kebanyakan siswa kesulitan membuat model matematika dari soal cerita yang dihadapi dan kemampuan bahasa siswa yang kurang dalam mengartikan soal-soal cerita. Jadi persiapan siswa haruslah juga mencakup penalaran yang baik dan benar. Diharapkan dengan penalaran tersebut siswa akan lebih mudah dalam menterjemahkan peristiwa kongkrit ke dalam persamaan abstrak yang menggunakan simbol-simbol matematika menuju model matematikanya. Kesulitan siswa yang lain dalam memecahkan soal matematika bentuk cerita yaitu kemampuan dalam menghitung. Siswa seringkali salah dalam menghitung suatu bentuk perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Adapun metode pembelajaran yang harus dikembangkan adalah pendekatan pemecahan masalah. Karena dengan pemecaha masalah siswa dipusatkan pada cara menghadapi persoalan dengan langkah penyelesaian yang sistematis yaitu dengan memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali sehingga persoalan yang dihadapi akan dapat diatasi dengan baik. 3

Selain dari faktor dari siswa, faktor lain yang diduga merupakan kesulitan dalam penyelesaian soal cerita adalah profesionalisme guru.upaya untuk meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa adalah salah satu prioritas utama dalam kegiatan pendidikan. Upaya tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab semua pendidik. Sudah disepakati bersama bahwa peranan guru sangat menentukan, sebab gurulah yang langsung dalam mendidik para siswa di sekolah melalui proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus lebih banyak dilakukan para guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pengajar. Salah satu upaya yang dimaksud adalah peningkatan kemampuan tenaga pengajar yang mengacu pada dua macam kemampuan pokok, yaitu kemampuan dalam bidang ajar, kemampuan bagaimana mengelola proses belajar mengajar disebut dengan metodologi sedang apa yang diajarkan berkaitan dengan mata pelajaran. Kedua hal diatas yaitu mata pelajaran (materi) dana metodologi (strategi pembelajaran) adalah dua hal yang saling berkaitan, sehingga keduanya harus berjalan secara seimbang dan serasi. Dalam proses belajar mengajar, setiap guru harus memiliki teknik dan strategi mengajar agar siswa dapat belajar dengan baik secara efektif dan efisien, mengenai dan sampai pada tujuan yang diharapkan. Teknik penyajian pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau pendidik. 4

Kemampuan guru yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika adalah kemampuan dalam mengelola materi ajar dan kemampuan dalam memilih pendekatan atau metode, media dan sumber belajar (Depdikbud, 1994a:73). Pengelolaan materi ajar yang disajikan dengan mempertimbangkan : 1) Materi prasyarat dari pokok bahasan itu, 2) Tertib urutan (urutan logis) dari pokok bahasan dalam setiap semester, 3) Materi yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan pengerjaan, 4) Materi yang sifatnya utama dan pengayaan, 5) Kedalaman dan keleluasaan materi ajar, 6) Tingkat kesukaran materi ajar, 7) Penerapan materi ajar pada pokok bahasan lain, mata pelajaran lain, atau dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan pendekatan atau metode, media dan sumber belajar dalam pembelajaran matematika hendaknya sesuai dengan karakteristik, materi ajar, fakta, konsep, prinsip atau pengerjaan, dan tingkat kemampuan siswa. Selama ini berbagai usaha telah ditempuh untuk menanggulangi hambatan-hambatan siswa dalam belajar matematika. Diantaranya adalah adanya perubahan kurikulum, penambahan jam pelajaran di luar sekolah, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku pelajaran dan sarana yang lain. Sumber kesulitan yang dihadapi siswa harus segera mendapatkan penyelesaian secara tuntas. Penyelesaian secara tuntas ini ditempuh dengan cara menganalisis akar permasalahan yang menjadi faktor penyebab kesulitan yang dihadapi siswa. Selanjutnya diupayakan langkah-langkah penyelesaian secara terstruktur dan sistematis sehingga diharapkan siswa bisa 5

menyelesaikan belajarnya secara tuntas atau meminimalkan kesalahan yang dilakukan. B. Perumusan Masalah Dalam penelitian ilmiah untuk menemukan suatu kebenaran akan dihadapkan suatu problematika yang didalamnya mengandung masalah-masalah yang harus dipecahkan oleh peneliti. Permasalahan penelitian ini meliputi faktor kesulitan dari diri siswa. Adapun faktor kesulitan dari siswa adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kesulitan siswa dalam memahami apa yang diketahui dari soal cerita? 2. Bagaimana kesulitan siswa dalam memahami apa yang ditanyakan dari soal cerita? 3. Bagaimana kesulitan siswa dalam menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari ke dalam soal cerita? 4. Bagaimana kesulitan siswa dalam mengubah soal matematika ke bentuk model matematika? 5. Bagaimana kesulitan siswa dalam membuat pemecahan masalah dari soal cerita? 6

C. Tujuan Penelitian Agar penelitian ini dapat mencapai hasil seperti apa yang diharapkan dan dapat terlaksana dengan baik dan terarah, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui kesulitan siswa dalam memahami apa yang diketahui dari soal cerita. 2. Mengetahui kesulitan siswa dalam memahami apa yang ditanyakan dari soal cerita. 3. Mengetahui kesulitan siswa dalam menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari ke dalam soal cerita. 4. Mengetahui kesulitan siswa dalam mengubah soal matematika ke bentuk model matematika. 5. Mengetahui kesulitan siswa dalam membuat pemecahan masalah dari soal cerita. D. Manfaat Penelitian Sebagai penelitian kualitatif, penelitian ini memberikan manfaat konseptual utamanya pada proses pembelajaran, disamping itu juga kepada penelitian peningkatan minat belajar siswa dan hasil pembelajaran matematika SD. 1. Manfaat Teoritis Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, utamanya pada 7

peningkatan efektivitas pengajaran bidang studi matematika khususnya dalam penyelesaian soal matematika bentuk cerita. Mengingat pentingnya pemahaman matematika dalam memecahkan persoalan sehari-hari, oleh karenanya apabila telah mengetahui kesulitan pemahaman soal cerita maka guru dapat dengan mudah menyampaikan materi pelajaran serta menambah pengetahuan dan kemampuan logisnya. Selain itu penelitian ini memperkaya proses pembelajaran matematika melalui perlunya kemampuan membuat model matematika. Secara khusus, penelitian ini memberikan kontribusi kepada siswa dalam memecahkan soal matematika bentuk cerita. 2. Manfaat Praktis Pada manfaat praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi guru matematika dan siswa. Bagi guru matematika, sebagai bahan pertimbangan bagi para guru dalam perbaikan proses kegiatan belajar mengajar terutama dalam menerapkan topik-topik matematika yang banyak menggunakan soal verbal agar ada penekanan dan penggunaan bahasa yang tepat dan mudah diterima serta mudah dipahami. Bagi siswa, dapat menambah pengetahuan tentang perlunya kemampuan membuat model matematika dan menambah ketrampilan operasional aljabar untuk memecahkan soal matematika bentuk cerita. 8