ETIKA PROFESI GURU TIK

dokumen-dokumen yang mirip
PROFESI GURU DALAM KENYATAAN DAN HARAPAN OLEH: H. MOHAMAD SURYA

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

TANTANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MUTU

KODE ETIK GURU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kegiatan pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

PROFESI KEGURUAN. Disampaikan Pada Program PJJ S-1 PGSD Rabu, 15 Juli Oleh: Drs. H. Johar Permana, M.A. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

LEARNING OUTCOME PRODI S1 MANAJEMEN FEB UNPAD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kembeli kode etik guru Indonesia yang akan menjadi arah atau pedoman bagi

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KORPRI)

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

KEPUTUSAN KONGRES XXI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nomor : VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013. Tentang KODE ETIK GURU INDONESIA

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

UNIVERSITAS SAM RATULANGI ULASAN JURNAL. TAJUK JURNAL : Kinerja PGRI Sebagai Kelompok Kepentingan (Interest Groups) DISEDIAKAN OLEH: Leren Mawey

BAB 1 PENDAHULUAN. berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan akhir dari proses pendidikan. dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sangatlah minim sekali.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN. Tuesday/September 6th, 2016

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

ETIKA PROFESI GURU. Oleh : Rita Mariyana, M.Pd PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Dala m Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1 dinyatakan

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata. Indonesia yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

Etika Guru Definisi Etika: 1. Ilmu tentang filsafat moral, yaitu mengenai nilai 2. Ilmu tentang tingkah laku 3. Ilmu yang menyelidiki mana yang baik

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

KONSEP DASAR PROFESIONALISME PENDIDIKAN BAGIAN 1. Oleh Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

ETIKA PROFESI GURU TIK Asep Herry Hernawan Prodi TP FIP UPI

ETIKA (Ethics) Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya SISTEM NILAI Kumpulan asas atau nilai moral KODE ETIK Ilmu tentang hal baik atau buruk FILSAFAT MORAL

PROFESI Jabatan atau pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang memerlukannya Persyaratan Profesi: 1. Pendidikan (tinggi) dan pelatihan 2. Organisasi profesi 3. Kode etika 4. Pengakuan masyarakat 5. Pengabdian

GURU adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UURI Nomor 14 Tahun 2005)

IKRAR GURU INDONESIA 1. Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik Bangsa yang beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana citacita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pembela dan pengamal Pancasila yang setia pada UUD 1945. 3. Kami guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa. 4. Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan kesatuan Bangsa yang berwatak kekeluargaan. 5. Kami Guru Indonesia, menjungjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap Bangsa, Negara, serta kemanusiaan. Sumber: AD/ART PGRI (1994)

Guru sebagai pribadi Guru dalam keluarga Guru di sekolah Guru sebagai anggota masyarakat & warga negara Guru sebagai hamba Allah SWT

PRIBADI KELUARGA SEKOLAH MASYARAKAT PRIBADI UTUH -UNSUR KELUARGA -PENDIDIK KELUARGA -PELATIH -KONSELOR -MANAJER -PARTISIPAN -PEMIMPIN -PEMBELAJAR -PENGARANG -ANGGOTA MASY. -AGEN MASY. -PENDIDIK MASY.

Posisi guru masih terabaikan Ketidak seimbangan dalam kuantitas, kualitas, distribusi Rendahnya kesejahteraan Manajemen yang kurang efektif Rendahnya penghargaan terhadap guru Pendidikan guru belum efektif

TANGGUNG JAWAB KESEJAWATAN KEAHLIAN

PENGETAHUAN Pengetahuan AKADEMIK KUALITAS Sikap/Nilai KEPRIBADIAN Keterampilan KETERAMPILAN

Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Keinginan selalu menampilkan perilaku standar ideal Meningkatkan dan memelihara citra profesi Senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional Mengejar kualitas dan cita-cita profesi Kebanggaan terhadap profesinya

y y y y y

DARI KE PERIPERAL Dalam sistem pendidikan dan kebijakan operasional pendidikan nasional, guru masih berada di kawasan pinggiran atau terpinggirkan SENTRAL Sebagai unsur sistem seharusnya guru berada dalam posisi sentral di front terdepan pada tatanan di tingkat institusional dan instruksional

DARI KE SEBAGAI OBYEK Guru diperlakukan sebagai obyek oleh pihak lain untuk tujuan tertentu terutama birokratnya dalam berbagai kegiatan SEBAGAI SUBYEK Guru sebagai pemegang otoritas utama dalam keseluruhan kegiatan pendidikan terutama di tingkat instruksional

DARI KE PENGELOLAAN BIROKRATIS-KAKU Guru berada dalam pengelolaan yang berpolakan birokratis kaku dan diperlakukan sebagai bawahan PENGELOLAAN PENDIDIKAN-LUWES Guru berada dalam pengelolaan berbasis paradigma pendidikan, diperlakukan sebagai mitra dalam suasana pedagogis dan memberdayakan

DARI KE TERPASUNG DALAM KEKAKUAN Guru tidak memiliki kebebasan dalam mewujudkan hak azasinya untuk melaksanakan tugasnya karena harus tunduk pada pola-pola manajemen birokratis OTONOM DALAM KEBEBASAN PROFESIONAL Guru memiliki ootonomi pedagogisnya dalam melaksanakan tugas profesional sesuai dengan hak azasinya

DARI AMATIR, KETIDAK- PASTIAN, DAN TERBENGKALAI Guru tidak memiliki posisi dan perlindungan hukum yang pasti dalam profesi, kesejahteraan, jaminan sosial, hak dan kewajiban KE PROFESIONAL, DALAM KEPASTIAN, dan SEJAHTERA Guru memiliki posisi dalam kepastian dan perlindungan hukum dalam profesi, kesejahteraan, jaminan sosial, hak dan kewajiban

DARI PASIF, REAKTIF Guru dalam posisi pasif sebagai pelaksana yang harus mengikuti petunjuk yang sudah disediakan. Tidak memiliki peluang untuk berinovasi karena tidak pernah dipartisipasikan PRO-AKTIF, PARTISIPATIF, INOVATIF KE Guru aktif melakukan berbagai inovasi dalam kegiatan pendidikan dan berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan

DARI POLA PENGAWASAN ADMINISTRATIF- OTORITER Dalam melaksanakan tugasnya guru berada dalam pengawasan yang bersifat administratif dengan pola otoriter dan komunikasi satu arah KE POLA PENGAWASAN FUNGSIONAL- PROFESIONAL Guru berada dalam pola pengawasan fungsional-profesional yang bersifat mengembangkan dalam suasana demokratis dan komunikasi dua arah

DARI KE PRIBADI YANG LEMAH, KURANG PERCAYA DIRI, KURANG WIBAWA PRIBADI YANG MATANG, PENUH PERCAYA DIRI, BERWIBAWA

Persyaratan Profesi Guru di Era Global ILMU PENDIDIKAN Learning strategies Philosophies Pengembangan kurikulum Educational technology ICT Aplikasi dalam PBM PSIKOLOGI Teori Belajar Teori Perkembangan SOCIOLOGY ANTHROPOLOGY SCIENCE

Kemauan dan komitmen politik untuk menempatkan guru sebagai posisi sentral pendidikan Sistem manajemen guru secara utuh Pembenahan sistem pendidikan guru Pengembangan sistem renumerasi khusus guru Implementasi produk kebijakan tentang guru

PROFESI KESEJAHTERAAN JAMINAN SOSIAL HAK DAN KEWAJIBAN

be a good teacher and die as syuhada