PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERING PADI ENERGI SURYA DENGAN VARIASI TINGGI CEROBONG

Karakteristik Pengering Energi Surya Menggunakan Absorber Porus Dengan Ketebalan 12 cm

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Oktober 2012

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Temperatur udara masuk kolektor (T in ). T in = 30 O C. 2. Temperatur udara keluar kolektor (T out ). T out = 70 O C.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Alat Pengering Yang Digunakan Deskripsi alat pengering yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Lingga Ruhmanto Asmoro NRP Dosen Pembimbing: Dedy Zulhidayat Noor, ST. MT. Ph.D NIP

PENGUJIAN MESIN PENGERING KAKAO ENERGI SURYA

Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

PENGHITUNGAN EFISIENSI KOLEKTOR SURYA PADA PENGERING SURYA TIPE AKTIF TIDAK LANGSUNG PADA LABORATORIUM SURYA ITB

Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang untuk Pengering Bunga Kamboja

Karakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Menggunakan Rak Bertingkat Jenis Pemanasan Langsung dengan Penyimpan Panas dan Tanpa Penyimpan Panas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL TEMPERATUR LINGKUNGAN

KARAKTERISTIK PENGERINGAN BIJI KOPI BERDASARKAN VARIASI KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA SOLAR DRYER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ALAT PENGERING HASIL - HASIL PERTANIAN UNTUK DAERAH PEDESAAN DI SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK PENGERINGAN COKLAT DENGAN MESIN PENGERING ENERGI SURYA METODE PENGERINGAN THIN LAYER

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

Performansi Kolektor Surya Tubular Terkonsentrasi Dengan Pipa Penyerap Dibentuk Anulus Dengan Variasi Posisi Pipa Penyerap

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

TEKNOLOGI ALAT PENGERING SURYA UNTUK HASIL PERTANIAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR BERPENUTUP MIRING

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Radiasi ekstraterestrial pada bidang horizontal untuk periode 1 jam

PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat

UJI KINERJA ALAT PENGERING LORONG BERBANTUAN POMPA KALOR UNTUK MENGERINGKAN BIJI KAKAO

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, KECEPATAN ALIRAN DAN TEMPERATUR ALIRAN TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN (DROPLET) LARUTAN AGAR AGAR SKRIPSI

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

Gambar 8. Profil suhu lingkungan, ruang pengering, dan outlet pada percobaan I.

PENGUJIAN THERMAL ALAT PENGERING PADI DENGAN KONSEP NATURAL CONVECTION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KARAKTERISTIK ALAT PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNG PARABOLA

Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik TAMBA GURNING NIM SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

Analisa Performa Kolektor Surya Tipe Parabolic Trough Sebagai Pengganti Sumber Pemanas Pada Generator Sistem Pendingin Difusi Absorpsi

JENIS-JENIS PENGERINGAN

PENGARUH BESAR LAJU ALIRAN AIR TERHADAP SUHU YANG DIHASILKAN PADA PEMANAS AIR TENAGA SURYA DENGAN PIPA TEMBAGA MELINGKAR

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

UJI KINERJA ALAT PENGERINGAN GABAH DENGAN ENERGI SURYA BERBANTU PEMANAS BUATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika

dengan optimal. Selama ini mereka hanya menjalankan proses pembudidayaan bawang merah pada musim kemarau saja. Jika musim tidak menentu maka hasil

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

PENGUJIAN PERFORMANSI MESIN PENGERING TENAGA SURYA DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR BERSIRIP DAN PRODUK YANG DIKERINGKAN CABAI MERAH

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING UBI KAYU TIPE RAK DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI SURYA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL PENGUJIAN dan PENGOLAHAN DATA

SISTEM DISTILASI AIR LAUT TENAGA SURYA MENGGUNAKAN KOLEKTOR PLAT DATAR DENGAN TIPE KACA PENUTUP MIRING

PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING KOPRA DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 6 kg PER-SIKLUS

POTENSI PENGGUNAAN KOMPOR ENERGI SURYA UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA

WAKTU PENGERINGAN ANTARA 2 ALAT PENGERING GABAH DENGAN DAN TANPA MENGGUNAKAN KOLEKTOR SEKUNDER

OPTIMALISASI PENYERAPAN RADIASI MATAHARI PADA SOLAR WATER HEATER MENGGUNAKAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN

ANALISA PERFORMA KOLEKTOR SURYA TIPE PARABOLIC TROUGH SEBAGAI PENGGANTI SUMBER PEMANAS PADA GENERATOR SISTEM PENDINGIN DIFUSI ABSORBSI

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING PISANG DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 4,5 kg PER-SIKLUS

Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN :

UNJUK KERJA POMPA AIR ENERGI TERMAL DENGAN EVAPORATOR MIRING MENGGUNAKAN DUA PIPA PARALEL

ALAT PENGERING SINGKONG TENAGA SURYA TIPE KOLEKTOR BERPENUTUP MIRING

PENGARUH KECEPATAN ANGIN DAN WARNA PELAT KOLEKTOR SURYA BERLUBANG TERHADAP EFISIENSI DI DALAM SEBUAH WIND TUNNEL

Disusun Oleh : REZA HIDAYATULLAH Pembimbing : Dedy Zulhidayat Noor, ST, MT, Ph.D.

SUDUT PASANG SOLAR WATER HEATER DALAM OPTIMALISASI PENYERAPAN RADIASI MATAHARI DI DAERAH CILEGON

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

ANALISA PENGARUH ARUS ALIRAN UDARA MASUK EVAPORATOR TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE

PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI

ANALISIS PERFORMANSI MODEL PENGERING GABAH POMPA KALOR

Preparasi pengukuran suhu kolektor surya dan fluida kerja dengan Datapaq Easytrack2 System

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

PENGARUH BENTUK DAN OPTIMASI LUASAN PERMUKAAN PELAT PENYERAP TERHADAP EFISIENSI SOLAR WATER HEATER ABSTRAK

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) VIII

Pengaruh Sudut Kemiringan Kolektor Surya Pelat Datar terhadap Efisiensi Termal dengan Penambahan Eksternal Annular Fin pada Pipa

TEKNOLOGI PEMANAS AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR TIPE TRAPEZOIDAL BERPENUTUP DUA LAPIS

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN DEBIT ALIRAN PADA EFISIENSI TERMAL SOLAR WATER HEATER DENGAN PENAMBAHAN FINNED TUBE

KARAKTERISTIK PENGERINGAN GABAH PADA ALAT PENGERING KABINET (TRAY DRYER) MENGGUNAKAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR

INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA

PERENCANAAN MESIN PENGERING PADI METODE PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI DENGAN KAPASITAS 100Kg/ jam SKRIPSI

APLIKASI MASALAH 0/1 KNAPSACK MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i1 (1-10)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGOLAHAN PRODUK PASCA PANEN HASIL PERIKANAN DI ACEH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

KAJI EKSPERIMENTAL ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT MENGGUNAKAN ENERGI SURYA UNTUK MEMPRODUKSI GARAM DAN AIR TAWAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Tebal Plat Dan Jarak Antar Pipa Terhadap Performansi Kolektor Surya Plat Datar

DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR...

Eddy Elfiano 1, M. Natsir Darin 2, M. Nizar 3

TUGAS AKHIR EKSPERIMEN HEAT TRANSFER PADA DEHUMIDIFIER DENGAN AIR DAN COOLANT UNTUK MENURUNKAN KELEMBABAN UDARA PADA RUANG PENGHANGAT

RANCANG BANGUN KONVERSI ENERGI SURYA MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN MODEL ELEVATED SOLAR TOWER

Transkripsi:

UNJUK KERJA ALAT PENGERING PADI TENAGA SURYA DENGAN ALIRAN PAKSA Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar sarjana sains program studi teknik mesin Oleh : PETRUS BANGUN CAHAYANTO NIM : 095214001 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i

PERFORMANCE OF FORCE FLOW SOLAR ENERGY RICE DRYER Final Project Presented as partial fulfillment of requirements to obtain the Sarjana Degree in Mechanical Engineering Presented by : PETRUS BANGUN CAHAYANTO NIM : 095214001 MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAMME FACULITY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2013 ii

iii

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Penulis v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Petrus Bangun Cahayanto NIM : 095214001 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : UNJUK KERJA ALAT PENGERING PADI TENAGA SURYA DENGAN ALIRAN PAKSA Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain tanpa meminta ijin dari saya demi kepentingan akademis tanpa perlu meminta persetujuan dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 30 Agustus 2013 Yang menyatakan (Petrus Bangun Cahayanto) vi

INTISARI Hasil pengeringan di bawah sinar matahari memiliki banyak kelemahan seperti bila hari hujan, gangguan binatang dan kualitasnya turun. Diperlukan alat pengering yang dapat mencegah terjadinya kerusakan hasil panen, menjaga kualitas hasil panen dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Pada penelitian ini dibuat sebuah alat pengering energi surya dengan aliran paksa, dan diselidiki unjuk kerja yaitu efisiensi kolektor, efisiensi pengering, efisiensi pengambilan dan massa air yang berkurang. Model alat pengering ini terdiri dari 3 bagian yaitu : kolektor, ruang pengering dan cerobong. Panjang kolektor 2 m dan lebar 1 m, luas rak 0,6 m, tinggi cerobong 50 cm. Bahan yang dikeringkan sekam padi dengan berat awal 4 kg. Variasi aliran paksa dari putaran 1800 rpm, 950 rpm dan 200 rpm. Dari hasil penelitian ini diketahui efisiensi kolektor tertinggi pada variasi putaran 200 rpm sebesar 26,62 % dengan radiasi surya rata-rata 400,71 W/m². Efisiensi pengering maksimum pada variasi putran 200 rpm sebesar 25,79 % dengan radiasi surya rata-rata 400,71 W/m². Efisiensi pengambilan maksimum pada variasi putaran 200 rpm sebesar 64,21 % dengan radiasi surya rata-rata 523,75 W/m². Jumlah massa air yang berkurang pada variasi putaran 1800 rpm adalah 1,37 kg (34,25 %), pada variasi putaran 950 rpm adalah 1,21 kg (30,25 %) dan pada variasi putaran 200 rpm adalah 1,13 kg (28,25 %). Kata kunci : Alat pengering, efisiensi, aliran paksa, radiasi surya vii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul UNJUK KERJA ALAT PENGERING PADI TENAGA SURYA DENGAN ALIRAN PAKSA sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak I Gusti Ketut Puja, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 4. Bapak Ir. F. A. Rusdi Sambada, M.T., yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membantu dalam pembuatan alat untuk pengukuran dan memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis. 5. Seluruh dosen program studi teknik mesin, yang telah membagikan ilmunya dan pengetahuannya. viii

6. Bapak saya F. Sugiarta dan Ibu saya Chr. Rukanti selaku orang tua saya yang telah memberi segala dukungan dan doa sehingga penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan. 7. Kakak saya Elisabet Purwanti, Lusia Tatik Kartikawati dan adik saya Yohanes Ria Kurniawan yang telah memberi semangat dan doa. 8. Crecentia Yunita Aryani pacar saya yang menemani dan membantu dalam penulisan tugas akhir ini. 9. Yohanes Andi Kurniawan dan Ardi Wicaksana sebagai kelompok dalam tugas akhir ini yang membantu dalam pembuatan alat juga pengambilan data. 10. Semua pihak yang tidak dapat dikatakan satu persatu atas doa dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan sedikit sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Penulis ix

DAFTAR ISI Halaman... i Title Page... ii Halaman Persetujuan Pembimbing... iii Halaman Pengesahan... iv Halaman Pernyataan Keaslian... v Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi... vi Intisari... vii Kata Pengantar... viii Daftar Isi... x Daftar Gambar... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Batas Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 2 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka... 4 2.2 Perinsip Kerja... 4 2.3 Rumusan Perhitungan... 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Alat... 11 x

3.2 Variabel yang Divariasikan... 12 3.3 Variabel yang Diukur... 12 3.4 Langkah Penelitian... 13 3.5 Pengolahan dan Analisa Data... 13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian... 15 4.2 Contoh Perhitungan... 16 4.3 Analisa dan Pembahasan... 20 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 33 5.2 Saran... 34 DAFTAR PUSTAKA... 35 LAMPIRAN... 36 xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema pengering padi surya... 5 Gambar 3.1 Skema alat pengering... 10 Gambar 4.1.Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm... 18 Gambar 4.2.Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm... 18 Gambar 4.3.Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm... 19 Gambar 4.4.Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm... 19 Gambar 4.5.Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm... 20 Gambar 4.6.Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm... 20 Gambar 4.7.Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm... 21 Gambar 4.8.Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm... 21 Gambar 4.9.Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm... 22 xii

Gambar 4.10. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm... 22 Gambar 4.11. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm... 23 Gambar 4.12. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm... 23 Gambar 4.13. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm... 24 Gambar 4.14. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm... 24 Gambar 4.15. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm... 25 Gambar 4.16. Grafik perbandingan efisiensi pengering... 25 Gambar 4.17. Grafik efisiensi pengambilan... 26 Gambar 4.18. Grafik perbandingan massa air yang berkurang selama 215 menit... 27 Gambar 4.19. Grafik perbandingan penjemuran padi menggunakan alat dan penjemuran secara langsung dengan berat awal 6 kg... 28 xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi merupakan komoditi strategis nasional. Produksi beras di Indonesia pada akhir tahun 2000 mencapai 51,899 juta ton GKG. Kehilangan hasil pasca panen masih tinggi yaitu mencapai 20,5%. Mutu beras yang dihasilkan umumnya sangat rendah yang dicirikan oleh beras patah yang lebih dari 15% dengan rasa, warna yang kurang baik dan besarnya kehilangan hasil, mutu yang rendah serta harga yang fluktuatif yang cenderung tidak memberikan insentif kepada petani. Kondisi tersebut akan menjadi ancaman ketahanan pangan untuk itu perlu antisipasi dengan pola penanganan pasca panen yang tepat dan benar salah satunya adalah memperhatikan sistem pengeringan. Karena negara kita negara tropis, biasanya para petani mengeringkan hasil panen langsung dibawah sinar matahari. Hasil pengeringan di bawah sinar matahari memiliki banyak kelemahan, seperti bila hari hujan hasil panen akan rusak. Umumnya pengeringan dilakukan secara tradisional yaitu dengan penjemuran. Pengeringan dengan cara ini masih memiliki beberapa kendala dan kekurangan salah satunya adalah masalah tenaga kerja karena seperti yang kita tahu bahwa jumlah tenaga kerja yang menekuni pertanian di seluruh Indonesia semakin turun dari tahun ke tahun. 1

2 Sehingga perlu dicari alternatif sumber energi lain yang lebih murah. Alat pengering tenaga surya (solar dryer) adalah salah satu alternative yang dapat digunakan. Tenaga surya atau sinar matahari sangat melimpah dan tidak dipungut biaya yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Informasi tentang kerja pengering padi dengan menggunakan tenaga surya di Indonesia belum banyak, sehingga perlukan pengembangan dan penelitian untuk memaksimalkan penggunannya. 1.2 Batas Masalah Pada penelitian ini akan dikembangkan model pengering padi tenaga surya dengan konveksi paksa menggunakan exhaust fan yang diletakan di atas cerobong dengan memvariasikan putaran exhaust fan dengan tinggi cerobong 50 cm, luas rak pengering 0,6 m². Dengan kolektor plat datar luas 2 m² panjang absorber 8 m dicat hitam. Pada penelitian ini bahan yang dikeringkan menggunakan sekam padi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu : 1. Untuk memberikan alternatif dalam proses pengeringan hasil pertanian menggunakan tenaga surya menggunakan pengering padi dengan aliran paksa. 2. Mengetahui rata-rata efisiensi sistem pengering. 3. Mengetahui rata-rata efisiensi pengambilan.

3 4. Mengetahui massa air yang berkurang dari setiap variasi yang dilakukan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Membantu masyarakat khususnya petani untuk mengeringkan hasil pertanian agar produk terjaga khualitasnya. 2. Masyarakat dapat menghemat dalam penggunan minyak bumi dan listrik untuk mengeringkan hasil pertanian atau produk lainnya. 3. Diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat produk teknologi pengering hasil pertanian dengan menggunakan tenaga surya lebih efisien yang dapat dipakai oleh masyarakat luas.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Hasil panen seperti kopi, padi dan kacang-kacangan harus dikeringkan setelah dipanen untuk mencegah kerusakan dalam penyimpanan. Pengeringan merupakan cara terbaik untuk mengawetkan hasil panen atau bahan makanan, pengeringan dengan energi surya adalah teknologi yang ramah lingkungan. Pengeringan adalah mengeluarkan kandungan air secepat mungkin pada temperatur yang tidak merusak bahan makanan tersebut. Pengeringan juga dapat meningkatkan harga jual saat harga turun bahan makanan dikeringkan setelah kering dapat disimpan menunggu harga dipasaran sesuai dengan yang diinginkan. 2.2 Perinsip Kerja Prinsip kerja dari pengering ini yaitu energi surya yang datang diterima oleh aborber di dalam kolektor selanjutnya absorber memanaskan udara yang mengalir melalui lubang udara. Udara yang dipanasi kelembabannya akan turun dan volumenya akan bertambah besar sedangkan massa udara tetap mengakibatkan massa jenis udara turun, kemudian udara akan naik melewati lapisan sekam padi. Pada saat udara kering melewati sekam padi yang lebih lembab terjadi perpindahan massa uap air dari sekam padi keudara kering. Proses ini terjadi secara terusmenerus sampai suatu ketika kelembaban udara yang melewati sekam padi 4

5 sama dengan kelembaban sekam padi. Pada penelitian ini cerobong yang ditambahkan kipas hisap (exhaus fan) untuk mempercepat udara di dalam rak keluar cerobong. 2.3 Rumusan Perhitungan Udara yang masuk ke kolektor dipanasi oleh radiasi matahari yang datang dan disirkulasikan melalui lapisan padi dengan konveksi alamiah atau paksa, cerobong memberikan tarikan tambahan yang diciptakan oleh perbedaan tekanan antara udara di dalam dan di luar alat pengering. Gambar 2.1 Skema pengering padi surya.

6 Konveksi alami adalah adanya fluida yang bergerak dikarenakan beda massa jenisnya. Jadi pergerakan aliran fluida tidak disebabkan karena alat bantu seperti : kipas angin, pompa, blower, exhaus fan, dll. Konveksi paksa ditandai dengan adanya fluida yang bergerak dikarenakan adanya alat bantu seperti : kipas angin, pompa, blower, exhaus fan, dll Penurunan tekanan dikedua sisi lapisan padi dapat dinyatakan dengan persamaan : P (1) dengan : P = Penurunan tekanan Pa = Jarak antara lapisan di bawah padi dengan ujung kolektor m = Jarak antara lapisan di atas padi dengan ujung cerobong m = Massa jenis udara di luar pengering kg/m = Massa jenis udara setelah melewati kolektor kg/m = Massa jenis udara setelah melewati lapisan sekam padi kg/m = 9,81 m/detik

7 Energi berguna adalah energi yang digunakan untuk memanaskan udara di dalam kolektor atau jumlah energi yang dipindahkan. Energi berguna dapat dinyatakan dengan persamaan (Arismunandar, 1995). (2) dengan : = Laju aliran massa udara (kg/s) = Panas spesifik fluida udara (J/kg. ) = Temperatur udara keluar kolektor ( ) = Temperatur udara masuk kolektor ( ) Menghitung laju aliran massa udara menggunakan persamaan. (3) (4) (5) dengan : = Luas penampang saluran udara masuk (m²) = Kecepatan udara masuk kolektor (m/s)

8 = Massa jenis udara masuk kolektor (kg/m³) = Debit aliran udara (m²/s) = Penurunan tekanan dikedua ujung kolektor ( ) Dimana K adalah nilai hambatan dari absorber yang diasumsikan 0,06 m²/(pa.menit). (Arismunandar, 1995). Efisiensi kolektor ( adalah sebagai perbandingan antara energi berguna dengan jumlah energi surya yang ditangkap oleh kolektor, dapat dinyatakan dengan persamaan (Arismunandar, 1995). (6) dengan : Q = Energi berguna (W) A = Luas kolektor (m²) G = Intensitas energi surya yang datang (W/m²) Untuk menghitung energi yang digunakan untuk menguapkan air persatuan waktu dapat dinyatakan dengan persamaan. (7)

9 dengan : = Laju massa air yang menguap kg/detik = Entalpi uap air jenuh J/kg Efisiensi sistem pengering adalah perbandingan antara energi yang digunakan untuk menuapkan air yang terkandung media yang dikeringkan dengan energi surya yang ditangkap kolektor. Efisiensi sistem pengering dapat dinyatakan dengan persamaan. (8) dengan : A G = Laju massa air yang menguap (kg/detik) = Entalpi uap air jenuh (J/kg) = Luas kolektor (m²) = Intensitas energi surya yang datang (W/m²) Efisiensi pengambilan adalah perbandingan uap air yang dipindahkan atau diambil oleh udara yang melewati rak dengan kapasitas teoritis udara menyerap uap air, dan dinyatakan dengan persamaan. _ _ _ _ (9)

10 dengan : _ = Kelembaban udara keluar cerobong _ _ = Kelembaban udara keluar kolektor = Kelembaban udara masuk kolektor

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Alat Dalam tugas akhir ini mengembangkan alat yang sudah dibuat oleh peneliti sebelumnya. Penelitian ini menggunakan exhaust fan yang dipasang di atas cerobong seperti Gambar 3.1. d e c b a f Samping Depan Gambar 3.1 Skema alat pengering Bagian-bagian utama dari alat pada Gambar 3.1 : a. Kotak kolektor b. Ruang pengering 11

12 c. Cerobong d. Exhaust fan e. Kotak sensor berat f. Saluran udara masuk kolektor 3.2 Variabel yang Divariasikan Kecepatan putaran pada exhaust fan dengan level putaran 1800 rpm, 950 rpm dan 200 rpm. 3.3 Variabel yang Diukur 1. Massa sekam padi 2. Radiasi surya yang datang 3. Udara masuk kolektor : Temperatur udara masuk kolektor : Kelembaban udara masuk kolektor 4. Udara keluar kolektor : Temperatur udara keluar kolektor : Kelembaban udara keluar kolektor 5. Udara keluar cerobong : Temperatur udara keluar cerobong : Kelembaban udara keluar cerobong

13 3.4 Langkah Penelitian 1. Pengambilan data diawali dengan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan. 2. Pengambilan data dilakukan dengan memvariasikan level putaran pada exhaus dengan massa sekam padi dengan berat awal 4 kg. 3. Pengambilan data dilakukan setiap 2 detik dengan menggunakan sensor kelembaban, sensor suhu dan sensor berat. Kemudian data dibuat rata-rata selama 5 menit untuk mempermudah dalam perhitungan. 4. Data yang dicatat adalah temperatur dan kelembaban udara saat masuk kolektor, keluar kolektor, keluar cerobong, massa sekam padi dan radiasi surya yang datang. 5. Kemudian data yang didapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) sampai (9), kemudian membuat grafik hubungan untuk mempermudah dalam analisa data. 3.5 Pengolahan dan Analisa Data Setelah selesai pengambilan data diakukan perhitungan data pada parameter-parameter yang diperlukan. Setelah perhitungan selesai dibuat grafik untuk mempermudah dalam analisa. 1. Hubungan uap air yang berkurang dengan waktu. 2. Hubungan temperatur, radiasi surya terhadap waktu. 3. Hubungan kelembaban, radiasi surya terhadap waktu.

14 4. Efisiensi kolektor, efisiensi sistem pengering dengan radiasi surya terhadap waktu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Kita akan mengetahui data yang telah kita ambil dengan variasi yang berbeda. Penganmbilan data dilakukan hanya sekali dari setiap variasi dengan menggunakan sekam padi sebagai bahan uji yang dikeringkan. Dalam penelitian pengering surya dengan aliran paksa menggunakan exhaust fan yang dipasang di atas cerobong yang dilakukan pengambilan data dan kemudian mengolahnya. Data Pertama Dengan Variasi Putaran 1800 rpm Hari/Tanggal : Senin, 1 Juni 2013 Waktu pengambilan Bahan yang dikeringkan Massa awal Ketebalan : 10.00 14.00 wib : Sekam padi : 4 kg : 1,5 cm Data pengambilan terlampir Massa sekam padi setelah dikeringkan 2,63 kg Data Kedua Dengan Variasi Putaran 950 rpm Hari/Tanggal : Selasa, 2 Juni 2013 Waktu pengambilan : 10.00 14.00 wib 15

16 Bahan yang dikeringkan Massa awal Ketebalan : Sekam padi : 4 kg : 1,5 cm Data pengambilan terlampir Massa sekam padi setelah dikeringkan 2,79 kg Data Ketiga Dengan Variasi Putaran 200 rpm Hari/Tanggal : Rabu, 3 Juni 2013 Waktu pengambilan Bahan yang dikeringkan Massa awal Ketebalan : 10.00 14.00 wib : Sekam padi : 4 kg : 1,5 cm Data pengambilan terlampir Massa sekam padi setelah dikeringkan 2,87 kg 4.2 Contoh Perhitungan Untuk menghitung hasil analisa hal pertama adalah menghitung penurunan tekanan ( P) diatara kedua ujung kolektor. Untuk menghitung penurunan tekanan dikedua ujung kolektor digunakan persamaan (1). Dari data pertama dengan variasi putaran 1800 rpm diketahui. = 1,135 m = 34,42

17 = 72,88 = 40,20 Tekanan 1 atmosfer (101,3 kpa) dan (g : 9,81 m/detik²) Sebelum menghitung ( P) terlebih dahulu menghitung massa jenis udara dengan persamaan gas ideal,, massa jenis udara adalah 101,3 kn/m² 0,287 kn. m/ kg. K 34 273 1,1497 kg/m² 101,3 kn/m² 0,287 kn. m/ kg. K 46,04 273 1,1063 kg/m² Setelah dan diketahui, maka penurunan tekanan dikedua ujung kolektor dapat dihitung dari persamaan (1) maka akan didapatkan. 1,35 1,1497 1,1063 9,81 0,32 Pa Setelah menghtung penurunan tekanan selanjutnya menghitung energi berguna dengan menggunakan pesamaan (2). Untuk mengetahui laju aliran masa air yang keluar kolektor dan kecepatan udara masuk kolektor digunakan persamaan (3), (4) dan (5).

18 dimana adalah nilai hambataan absorber 0,06 m²/(pa.menit), dari persamaan (3), (4) dan (5) maka diketahui : 0,32 0,06 0,215 m/s 0,215 0,12 0,258 m³/s Dimana nilai debit adalah 0,258 m³/s, rata-rata udara pada suhu 37,23 adalah 1,1378 kg/m³ dan luas penampang saluran udara mauk kolektor 0,12 m² maka akan didapatkan : 0,215 1,1378 0,0029 kg/s Jika laju aliran massa pada fluida sudah diketahui maka kita dapat menghitung energi berguna. Dari data pertama dengan variasi putaran exhaus 1800 rpm. Diketahui : = 34,42 = 45,57 udara pada suhu 45,57 = 1007,30 J/kg. (Duffie, 1980) Dari persamaan (2) maka didapatkan : 0,0029 1007,30 46,04 34 35,73 Setelah menghitung energi berguna, selanjutnya adalah menghitung efisiensi kolektor dengan persamaan (6).

19 Nilai diambil dari rata-rata energi surya yang ditangkap oleh kolektor pada variasi putaran 1800 rpm sebesar 523,75 W/m² dan adalah luas kolektor yang digunakan dengan luas 2 m² dari persamaan (6), maka dapat diketahui nilai efisiensi kolektor adalah 35,73 3,41 % 523,75 2 Selanjutnya menghitung energi yang digunakan untuk menguapkan air persatuan waktu dengan pesamaan (7) Dimana adalah massa air yang menguap setiap detiknya dengan menghitung penurunan massa air yang berkurang selama proses pengeringan yaitu selama 4 jam. Dari data variasi putaran 1800 rpm didapatkan 1,06. 10 kg/s dan diambil dari rata-rata entalpi uap jenuh udara saat keluar kolektor yakni sebesar 3,26. 10 J/kg (Duffie, 1980). Sehingga dapat diketahui energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air sebagai berikut. 1,06. 10 3,26. 10 254, 06 J/s Perhitungan selanjutnya adalah menghitung nilai efisiensi sistem pengering dengan persamaan (8). Dari data pertama dengan variasi putaran

20 1800 rpm dimana rata-rata yang ditangkap kolektor sebesar 523,75 W/m² dengan luas kolektor 2 m², sehingga didapatkan efisiensi sistem pengering adalah. 254,06 24,25 % 523,75 2 Terakhir adalah menghitung nilai efisiensi sistem pengambilan dengan persamaan (8). Berikut ini perhitungan dari data pertama dengan variasi putaran 1800 rpm adalah. Diketahui : _ 35,33 % _ 25 % _ 42 % dilampirkan. 35,33 25 42 25 60,78 % Dari hasil perhitungan di atas disajikan dalam bentuk tabel yang 4.3 Analisa dan Pembahasan Dari hasil penelitian dan perhitungan disajikan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.1 sampai 4.15. Temperatur keluar kolektor selalu lebih tinggi dibandingkan dengan udara masuk kolektor seperti Gambar 4.1 sampai 4.3, hal ini membuktikan bahwa terjadi penyerapan panas di dalam kolektor.

21 Pada variasi 1800 rpm temperatur bergerak seperti parabola mengikuti radiasi surya seperti Gambar 4.1, berbeda dengan 950 rpm dan 200 rpm yang cendrung tidak stabil. Kelembaban saat keluar cerobong selalu lebih tinggi dibandingkan dengan udara masuk kolektor dan kelembaan saat keluar kolektor selalu lebih rendah dibandingkan dengan udara saat masuk kolektor atau keluar cerobong seperti Gambar 4.4 sampai 4.6. Kelembaban saat keluar cerobong selalu lebih tinggi, karena terjadi perpindahan massa uap air dari sekam padi ke udara kering. Pada Gambar 4.5 dan 4.6 kelembaban udara saat keluar cerobong lebih besar dari udara saat masuk kolektor, hal ini terjadi karena uap air yang diambil hanya sedikit atau sekam padi hampir kering. Banyak hal yang mempengaruhi nilai efisiensi sistem pengering, salah satunya adalah radiasi surya. Nilai efisiensi dapat menggambarkan bagaimana kualitas sebuah alat dalam menyerap energi surya. Pada Gambar 4.7 sampai 4.15 menunjukkan (1) Hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu, (2) Hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu, (3) Hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu. Pada Gambar 4.7 sampai 4.15 menunjukkan jika radiasi surya kecil maka nilai efisiensi sistem pengering semakin besar. Temperatur di dalam pengering cendrung stabil jika dibandingkan dengan radiasi surya yang selalu berubahubah dari waktu ke waktu, karena dalam perhitungan radiasi surya sebagai

22 pembanding seperti pada persamaan (6) dan (8). Hal ini menunjukkan bahwa radiasi surya mempunyai pengaruh yang besar terhadap nilai efisiensi. 100 80 1000 800 Masuk kolektor Temperatur, C 60 40 20 600 400 200 Radiasi surya, watt/m² Keluar kolektor Keluar cerobong Gt 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.1. Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm. 100 1000 Temperatur, C 50 800 600 400 200 Radiasi surya, W/m² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong Gt 0 0 0 60 120 180 240 Waktu Gambar 4.2. Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm.

23 80 1000 Temperatur, ºC 60 40 20 800 600 400 200 Radiasi matahari, w/m² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong 0 0 Gt 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.3. Grafik hubungan temperatur dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm. Kelembapan, % 80 60 40 20 1000 800 600 400 200 Radiasi surya, watt/m² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong Gt 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.4. Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm.

24 80 1000 Kelembaban, % 60 40 20 800 600 400 200 Radiasi surya, W/m² Masuk kolektor Keluar kolektor Keluar cerobong Gt 0 0 0 60 120 180 240 Waktu Gambar 4.5. Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm. 70 1000 Kelembaban, % 60 50 40 30 20 10 800 600 400 200 Radiasi matahari, w/m² Keluar kolektor Keluar cerobong Masuk kolektor Gt 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.6. Grafik hubungan kelembaban dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm.

25 30 1000 Efisiensi kolektor, % 20 10 800 600 400 200 Radiasi surya, W/m² Radiasi surya Effisiensi kolektor 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.7. Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm. 30 1000 Efisiensi kolektor, % 20 10 0 800 600 400 200 0 0 60 120 180 240 Menit Radiasi surya, W/m² Effisiensi kolektor Radiasi surya Gambar 4.8. Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm.

26 100 1000 Efisiensi kolektor, % 80 60 40 20 800 600 400 200 Radiasi matahari, w/m² Effisiensi kolektor Gt 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.9. Grafik hubungan efisiensi kolektor dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm. 100 1000 80 800 Efisiensi pengering, % 60 40 20 600 400 200 Radiasi surya, W/m² Radiasi surya Effisiensi pengering 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.10. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm.

27 30 1000 Efisiensi pengering, % 25 20 15 10 5 800 600 400 200 Radiasi surya, W/m² Effisiensi pengering Radiasi surya 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.11. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm. 50 1000 Efisiensi pengering, % 40 30 20 10 800 600 400 200 Radiasi matahari, w/m² Effisiensi pengering Gt 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.12. Grafik hubungan efisiensi pengering dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm.

28 Efisiensi pengambian, % 100 80 60 40 20 0 1000 800 600 400 200 0 0 60 120 180 240 Menit Radiasi surya, W/m² Radiasi surya Efisiensi pengamb ilan Gambar 4.13. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 1800 rpm. 100 1000 Efisiensi pengambilan, % 80 60 40 20 800 600 400 200 Radiasi surya, W/m² Efisiensi pengambilan Radiasi surya 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.14. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 950 rpm.

29 100 1000 Efisiensi pengambilan, % 80 60 40 20 800 600 400 200 Radiasi matahari, w/m² Efisiensi pengambilan Gt 0 0 0 60 120 180 240 Menit Gambar 4.15. Grafik hubungan efisiensi pengambilan dan radiasi surya terhadap waktu pada variasi putaran 200 rpm. 29.50 % 28.34 % 17.86 % Efisiensi pengering dengan variasi putaran 1800 rpm Efisiensi pengering dengan variasi putaran 950 rpm Efisiensi pengering dengan variasi putaran 200 rpm Gambar 4.16. Grafik perbandingan efisiensi pengering Dari grafik batang pada Gambar 4.16 diketahui efisiensi sistem pengering dengan variasi putaran 200 rpm sebesar 25, 72 % lebih tinggi dibandingkan

30 dengan variasi 200 rpm dan 950 rpm. Hal ini dapat menunjukkan bahwa pada proses pengeringan dengan variasi level putaran exhaust tidak memberi hasil yang signifikan. 66.08 % 66.42 % 64.21 % Efisiensi pengambilan dengan variasi putaran 1800 rpm Efisiensi pengambilan dengan variasi putaran 950 rpm Efisiensi pengambilan dengan variasi putaran 200 rpm Gambar 4.17. Grafik efisiensi pengambilan Dari grafik pada Gambar 4.17 dapat dilihat bahwa efisiensi pengambilan tertinggi pada variasi putaran 200 rpm yaitu 66,42 % dan terendah pada variasi putaran 1800 rpm, sedangkan pada variasi putaran 950 rpm sebasar 66,04 %. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi level putaran pada exhaust, maka efisiensi pengambilan akan semakin kecil.

31 5 4 4 kg 4 kg 4 kg 3 2.6 kg 2.79 kg 2.87 kg 2 1 0 0 240 Variasi putaran 1800 rpm Variasi putaran 950 rpm Variasi putaran 200 rpm Gambar 4.18 Grafik perbandingan massa air yang berkurang selama 215 menit. Penurunan massa sekam padi pada masing-masing variasi ditunjukkan pada Gambar 4.18 yang menunjukkan terjadi penurunan massa air selama proses pengeringan. Jumlah massa air yang berkurang pada variasi putaran 1800 rpm adalah 1,37 kg (34,25 %), pada variasi putaran 950 rpm adalah 1,21 kg (30,25 %) dan pada variasi putaran 200 rpm adalah 1,13 kg (28,25 %).

32 Massa padi, kg 6 5.5 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 0 Dengan mesin pengering, 5.09 60 300 Pengeringan biasa, 5.25 Menit Gambar 4.19. Grafik perbandingan penjemuran padi menggunakan alat dan penjemuran secara langsungg dengan berat awal 5,7 kg Dengan melakukan percobaan dengan menggunakan padi dengan berat awal 5,7 kg, pada pengeringan dengan menggunakan alat pengering mengalami penurunan sebesar 0,61 kg ( 10,7 %) dan pengeringan secara langsung sebesar 0,45 kg (7,9 %) seperti pada Gambar 4.19.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh penulis dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Telah berhasil dibuat model alat pengering padi tenaga surya dengan aliran paksa dan dapat bekerja dengan semestinya. 2. Rata-rata efisiensi sistem pengering pada variasi putaran 1800 rpm sebesar 23,89 % dengan radiasi surya rata-rata 523,75 W/m². Pada variasi putaran 950 rpm sebesar 17,22 % dengan radiasi surya rata-rata 638,8 W/m². Pada variasi putaran 200 rpm sebesar 25,79 % dengan radiasi surya rata-rata 400,71 W/m². 3. Rata-rata efisiensi sistem pengambilan pada variasi putaran 1800 rpm sebesar 64,21 % dengan radiasi surya rata-rata 523,75 W/m². Pada variasi putaran 950 rpm sebesar 66,08 % dengan radiasi surya rata-rata 638,8 W/m². Pada variasi putaran 200 rpm sebesar 66,42 % dengan radiasi surya rata-rata 400,71 W/m². 4. Jumlah massa air yang berkurang pada variasi putaran 1800 rpm adalah 1,37 kg (34,25 %), pada variasi putaran 950 rpm adalah 1,21 kg (30,25 %) dan pada variasi putaran 200 rpm adalah 1,13 kg (28,25 %). 33

34 5.2 Saran Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini maka beberapa saran yang dapat dierikan agar penelitian selanjutnya dapat optimal yaitu : 1. Dilakukan kalibrasi alat ukur yang akan digunakan agar saat digunakan dapat menunjukkan nilai yang sebenarnya. 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian mempunyai sifat-sifat yang sama untuk setiap percobaan, agar dalam pengambilan data dapat optimal. 3. Membuat kolektor yang dapat mengikuti pergerakan matahari agar kolektor dapat menangkap radiasi surya dengan maksimal. 4. Pengecekan alat seperti sensor dan peralatan yang lain dilakukan sebelum melakukan pengambilan data, ntuk mencegah adanya peralatan yang rusak sehingga tidak menggangu saat penambilan data.

35 DAFTAR PUSTAKA Arismunnandar, W., (1995), Teknologi Rekayasa Surya, Jakarta: Pradnya Paramita. Cengel, Y. A., &, M. A., (1989), Thermodynamics and Enginering Aproach, Graw Hill New York. Choudhury, C., Anderson S., and Rekstad, J., (1988), A Solar Air Heater for Low Temperatur Applications, Journal of Solar Energy, Volume 40, Pages 335-343. Duffi, J. A., Beckman, W. A., 1980, Solar Engineering of Thermal Processes, New York: John Wiley. Markus, H., Omar, A., (2009), Morroco Solar Dryer Manual, Center de Development des Energies Renouvelables (CER). Nugrahanto, A., (2011), Pengering Padi Konveksi Paksa Dengan Absorber Porus, Tugas akhir, Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Prastyo, P., (2012), Unjuk Kerja Pengering Kopra Energi Surya Jenis Aliran Paksa, Tugas akhir, Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sutrisno, Suhanan, (2005), Karakterisisasi Laju Penering Gabah Dengan Aliran Konveksi Paksa, Jurnal Mesin dan Industri, Volume 2, Nomer 3.

36 LAMPIRAN

Tabel Hasil Perhitungan Tabel 1. Data variasi Putaran 1800 rpm Waktu (Menit) Temperatur, ºC Kelembaban, % Massa padi (kg) GT (W/m²) T₁ T₂ T₃ RH₁ RH₂ RH₃ 0 34.00 46.04 43.00 35.33 25.00 42.00 3.91 366.34 5 33.96 48.64 40.20 35.51 23.46 48.61 3.74 446.39 10 34.45 54.11 36.89 36.34 20.12 51.56 3.64 443.03 15 36.87 56.69 34.78 34.31 19.30 55.40 3.60 483.18 20 37.28 57.22 35.93 33.58 18.72 50.72 3.56 410.15 25 35.37 56.51 37.00 33.00 18.99 49.72 3.52 470.51 30 35.02 58.37 37.01 33.09 18.23 49.89 3.51 502.07 35 37.30 60.76 38.57 32.44 16.95 49.56 3.50 600.31 40 38.09 64.46 39.02 31.94 16.40 48.53 3.52 636.94 45 40.34 64.45 39.79 29.64 17.01 48.19 3.51 655.17 50 40.99 65.91 40.82 29.03 17.03 46.83 3.49 711.05 55 41.81 64.28 41.94 28.08 17.00 44.70 3.51 734.49 60 38.69 64.44 42.72 30.07 17.48 43.04 3.49 670.51 65 38.34 66.36 42.38 31.56 17.00 40.56 3.44 564.28 70 40.58 64.43 41.01 29.70 17.01 41.45 3.42 529.67 75 38.09 63.50 40.13 29.91 15.20 39.95 3.39 507.90 80 37.73 63.49 38.94 30.84 15.01 40.45 3.36 538.02 85 39.15 64.28 39.74 29.91 15.81 40.09 3.34 637.67 90 41.13 69.06 41.66 28.18 17.01 39.54 3.34 676.96 95 38.39 63.50 43.34 30.06 17.09 39.50 3.32 682.26 100 37.89 65.37 44.24 31.79 17.06 37.06 3.28 708.31 105 37.89 64.43 45.52 31.00 17.94 36.33 3.24 732.32 110 38.65 64.43 46.00 30.34 17.01 36.17 3.22 751.35 115 41.58 84.95 46.00 28.24 17.00 36.70 3.20 739.41 120 39.87 77.49 46.53 28.81 17.46 35.52 3.16 697.07 125 38.13 64.43 46.40 30.35 17.06 33.54 3.13 695.60 130 38.00 65.35 46.76 30.28 17.01 33.93 3.10 698.02 135 38.40 64.43 45.87 29.67 19.29 34.21 3.10 604.38 140 36.11 70.03 44.00 31.38 17.04 33.84 3.09 631.35 145 37.88 65.37 44.91 30.43 17.01 34.46 3.07 749.46 150 38.79 71.89 46.04 29.67 17.01 34.27 3.07 773.82 155 40.54 73.76 46.12 28.25 17.01 31.00 3.07 687.03 160 37.96 65.37 46.67 30.95 17.02 32.52 3.05 537.67

165 38.00 63.50 44.82 30.91 15.94 33.15 3.04 545.11 170 36.42 62.47 43.13 30.61 15.63 34.62 2.98 318.87 175 34.39 53.40 39.87 32.10 20.05 33.46 2.91 197.04 180 34.83 51.50 39.17 32.32 20.99 34.55 2.87 352.87 185 37.11 52.70 40.10 31.20 19.64 36.28 2.85 398.73 190 35.44 51.48 38.96 32.09 21.42 34.73 2.80 190.56 195 34.05 46.07 36.58 32.37 24.00 34.29 2.78 172.38 200 33.74 43.87 34.83 33.45 24.30 36.15 2.76 172.74 205 32.48 44.81 34.00 33.63 25.00 36.53 2.73 180.44 210 31.74 43.48 32.76 34.12 25.58 38.71 2.68 135.84 215 30.87 40.26 30.86 36.23 27.49 41.70 2.63 107.87 Tabel 2. Data variasi Putaran 950 rpm Waktu (Menit) Temperatur, ºC Kelembaban, % T₁ T₂ T₃ RH₁ RH₂ RH₃ Massa padi (kg) GT (W/m²) 0 34.76 42.28 36.46 34.87 32.01 59.69 3.96 632.78 5 33.98 58.89 39.38 35.72 17.21 54.16 3.82 643.28 10 33.40 64.43 39.89 35.11 17.01 51.64 3.73 660.44 15 34.76 64.43 40.48 34.48 17.13 51.29 3.63 665.82 20 34.60 67.23 41.32 34.21 17.46 49.23 3.56 672.07 25 35.00 63.50 42.06 34.13 17.01 48.99 3.52 684.99 30 35.11 68.16 43.39 33.74 17.01 47.60 3.49 702.20 35 34.53 67.20 45.01 34.44 17.00 46.63 3.47 724.24 40 34.62 67.23 44.59 33.45 17.01 45.79 3.44 729.09 45 35.08 68.18 47.02 33.08 17.00 44.77 3.41 747.28 50 35.11 64.43 45.96 33.07 17.23 43.16 3.38 728.18 55 34.54 65.35 46.33 34.02 17.00 42.30 3.33 524.40 60 33.77 69.10 42.62 35.74 16.96 41.23 3.26 442.03 65 35.01 66.05 44.17 33.24 17.05 36.15 2.95 617.07 70 32.12 59.93 40.74 34.87 18.07 42.60 3.14 321.68 75 32.24 55.06 37.95 34.80 18.78 43.28 3.16 397.50 80 34.43 58.92 39.32 33.60 16.67 48.29 3.19 664.14 85 36.65 68.17 43.86 32.89 17.01 46.16 3.22 808.23 90 36.09 69.06 45.30 32.87 17.01 43.32 3.21 781.69 95 34.78 69.10 45.71 34.13 17.00 41.01 3.13 529.39 100 34.88 64.43 43.97 33.18 17.11 41.39 3.12 520.47 105 35.82 67.23 43.01 32.79 17.11 43.65 3.16 718.77 110 36.62 70.96 45.54 32.45 17.00 43.51 3.12 707.75 115 35.54 67.20 46.58 32.48 17.00 40.86 3.09 574.12

120 34.57 69.10 42.77 33.74 16.28 38.18 3.00 387.96 125 34.16 63.50 42.18 34.30 16.02 39.87 3.01 580.23 130 34.74 64.45 43.94 33.27 17.11 40.13 2.97 646.02 135 35.16 64.44 45.69 32.55 17.00 38.23 2.99 735.62 140 35.72 70.03 46.12 34.46 17.06 38.70 2.98 636.47 145 34.99 66.30 47.47 34.21 17.07 36.63 2.96 583.67 150 34.80 63.50 45.98 32.62 17.01 36.38 2.95 645.74 155 35.00 65.35 47.19 33.95 17.06 34.74 2.94 745.85 160 36.17 63.97 46.19 32.00 17.00 34.97 2.93 736.11 165 35.16 67.23 45.92 32.62 17.03 35.49 2.94 593.08 170 36.06 66.30 46.82 32.08 17.02 33.71 2.88 583.39 175 34.92 65.37 46.13 34.95 17.00 33.16 2.88 665.68 180 35.00 70.03 43.75 33.37 17.00 30.80 2.86 715.33 185 35.00 66.28 42.51 32.96 17.01 29.01 2.84 712.45 190 35.66 68.16 43.47 32.11 17.00 28.38 2.81 647.92 195 36.99 67.70 45.29 32.50 17.00 30.91 2.78 589.85 200 35.57 67.20 47.35 32.21 17.46 31.35 2.79 596.99 205 34.62 67.23 44.23 33.33 17.52 29.29 2.79 683.80 210 35.50 64.43 43.96 32.28 17.00 29.70 2.79 705.99 215 35.34 72.83 43.17 33.87 17.01 27.34 2.79 715.33 Tabel 3. Data variasi Putaran 200 rpm Waktu (Menit) Temperatur, ºC Kelembaban, % Massa padi (kg) T₁ T₂ T₃ RH₁ RH₂ RH₃ GT (W/m²) 0 38.36 55.78 40.28 31.82 19.72 53.50 3.92 753.11 5 38.04 66.30 43.30 32.00 16.94 50.33 3.88 700.51 10 38.98 69.10 44.84 31.02 17.00 47.16 3.89 656.70 15 39.31 64.44 42.89 30.73 17.00 41.93 3.90 660.23 20 41.55 66.30 46.08 29.44 17.00 39.18 3.93 718.98 25 42.40 63.50 47.57 28.62 17.56 37.57 3.92 601.78 30 40.73 63.50 47.10 29.32 17.13 34.91 3.88 564.08 35 40.01 63.96 44.87 30.20 17.00 35.00 3.87 409.36 40 36.79 69.10 45.26 31.73 17.52 38.42 3.96 325.54 45 37.09 65.37 44.62 32.89 17.45 41.81 3.87 452.15 50 37.31 69.06 44.82 31.58 17.27 42.00 3.91 558.57 55 36.68 67.24 45.15 32.72 17.01 38.35 3.80 409.94 60 36.98 64.46 45.69 32.23 17.00 40.01 3.72 240.64 65 34.24 62.17 41.86 32.74 15.97 39.21 3.59 123.94 70 32.29 56.88 39.79 34.72 18.39 38.56 3.50 59.55

75 31.67 50.49 37.39 35.03 21.01 39.87 3.41 65.44 80 31.40 51.67 36.66 35.94 22.81 41.77 3.34 84.90 85 31.72 45.76 34.73 36.45 23.28 42.72 3.31 82.30 90 31.00 45.76 33.31 36.84 24.25 42.75 3.28 32.23 95 30.83 42.16 32.00 40.18 25.69 44.65 3.25 24.61 100 30.05 42.76 30.59 40.89 26.01 46.71 3.24 50.56 105 30.98 41.75 30.00 39.87 26.02 50.89 3.23 85.67 110 31.00 41.95 30.93 41.28 25.91 53.57 3.23 108.77 115 32.09 44.73 30.72 38.38 24.31 54.32 3.29 336.70 120 36.35 56.01 37.87 34.52 18.40 54.59 3.42 669.55 125 36.72 65.37 42.87 32.25 16.58 49.03 3.43 656.84 130 35.72 67.20 44.80 33.01 17.03 41.96 3.50 660.86 135 35.52 67.23 43.84 32.03 17.01 35.00 3.47 633.66 140 35.04 63.50 44.13 32.04 17.01 32.28 3.50 658.24 145 37.60 63.50 45.97 31.18 17.01 30.57 3.46 644.41 150 38.15 63.50 47.00 31.06 17.06 29.62 3.46 636.45 155 38.11 63.50 47.55 31.32 17.45 28.93 3.47 639.00 160 38.40 64.43 47.74 31.00 17.54 27.19 3.47 637.60 165 37.85 63.50 48.11 31.30 17.64 26.90 3.44 607.75 170 35.87 64.45 47.82 31.98 17.08 26.30 3.39 628.12 175 36.84 64.43 48.32 31.98 17.07 25.89 3.35 640.08 180 36.86 63.50 48.21 32.47 17.00 24.95 3.32 516.05 185 37.79 67.23 45.05 31.05 17.02 25.59 3.28 499.68 190 35.42 65.37 43.79 32.89 17.04 25.97 3.18 301.45 195 34.99 65.37 45.14 32.17 16.31 29.58 3.09 141.21 200 33.76 60.76 42.15 32.94 16.17 31.90 3.06 159.82 205 33.50 57.46 40.50 33.72 17.70 34.48 2.99 140.30 210 31.89 52.45 39.27 34.27 20.00 35.26 2.93 24.89 215 31.77 51.38 37.02 34.23 21.96 35.00 2.87 29.13 Tabel 4. Energi berguna variasi putaran 1800 rpm Waktu (Menit) Temperatur, ºC p kolektor (Pa) Cp udara v udara m dot T₁ T₂ (J/kg. ºC) m/s (kg/s) Qu (watt) 0 34.00 46.04 0.32 1007.30 0.021571 0.0029 35.73 5 33.96 48.64 0.39 1007.43 0.026077 0.0036 52.64 10 34.45 54.11 0.51 1007.71 0.034301 0.0047 92.80 15 36.87 56.69 0.51 1007.83 0.034047 0.0046 92.89 20 37.28 57.22 0.51 1007.86 0.034141 0.0047 93.68 25 35.37 56.51 0.55 1007.83 0.036503 0.0050 106.20

30 35.02 58.37 0.60 1007.92 0.040127 0.0055 128.92 35 37.30 60.76 0.60 1008.04 0.039725 0.0054 128.22 40 38.09 64.46 0.66 1008.22 0.044054 0.0060 159.87 45 40.34 64.45 0.60 1008.22 0.040003 0.0055 132.77 50 40.99 65.91 0.62 1008.30 0.041088 0.0056 140.98 55 41.81 64.28 0.56 1008.21 0.037125 0.0051 114.83 60 38.69 64.44 0.64 1008.22 0.042948 0.0059 152.23 65 38.34 66.36 0.70 1008.32 0.046524 0.0064 179.46 70 40.58 64.43 0.59 1008.22 0.039547 0.0054 129.86 75 38.09 63.50 0.64 1008.18 0.042584 0.0058 148.95 80 37.73 63.49 0.65 1008.17 0.043218 0.0059 153.23 85 39.15 64.28 0.63 1008.21 0.041879 0.0057 144.89 90 41.13 69.06 0.68 1008.45 0.045602 0.0062 175.37 95 38.39 63.50 0.63 1008.18 0.042044 0.0057 145.34 100 37.89 65.37 0.69 1008.27 0.045828 0.0063 173.37 105 37.89 64.43 0.67 1008.22 0.044397 0.0061 162.25 110 38.65 64.43 0.65 1008.22 0.043023 0.0059 152.74 115 41.58 84.95 1.01 1009.25 0.067561 0.0092 403.71 120 39.87 77.49 0.90 1008.87 0.06019 0.0082 311.92 125 38.13 64.43 0.66 1008.22 0.04396 0.0060 159.19 130 38.00 65.35 0.68 1008.27 0.045604 0.0062 171.73 135 38.40 64.43 0.65 1008.22 0.043472 0.0059 155.81 140 36.11 70.03 0.84 1008.50 0.056125 0.0077 262.16 145 37.88 65.37 0.69 1008.27 0.045843 0.0063 173.47 150 38.79 71.89 0.81 1008.59 0.053998 0.0074 246.12 155 40.54 73.76 0.80 1008.69 0.053602 0.0073 245.23 160 37.96 65.37 0.69 1008.27 0.045701 0.0062 172.44 165 38.00 63.50 0.64 1008.18 0.042751 0.0058 150.07 170 36.42 62.47 0.66 1008.12 0.044027 0.0060 157.86 175 34.39 53.40 0.50 1007.67 0.033239 0.0045 86.93 180 34.83 51.50 0.44 1007.57 0.029275 0.0040 67.13 185 37.11 52.70 0.41 1007.64 0.02709 0.0037 58.13 190 35.44 51.48 0.42 1007.57 0.028113 0.0038 62.03 195 34.05 46.07 0.32 1007.30 0.021515 0.0029 35.55 200 33.74 43.87 0.27 1007.19 0.01828 0.0025 25.46 205 32.48 44.81 0.33 1007.24 0.02228 0.0030 37.78 210 31.74 43.48 0.32 1007.17 0.021352 0.0029 34.47 215 30.87 40.26 0.26 1007.01 0.017308 0.0024 22.35 137.20

Tabel 5. Energi berguna variasi putaran 950 rpm Waktu (Menit) Temperatur, ºC p kolektor (Pa) Cp udara v udara m dot Qu (watt) T₁ T₂ (J/kg. ºC) m/s (kg/s) 0 34.76 42.28 0.20 1007.11 0.01360 0.0019 14.2 5 33.98 58.89 0.64 1007.94 0.04290 0.0059 148.6 10 33.40 64.43 0.79 1008.22 0.05265 0.0073 227.7 15 34.76 64.43 0.75 1008.22 0.05013 0.0069 206.4 20 34.60 67.23 0.82 1008.36 0.05471 0.0075 247.9 25 35.00 63.50 0.72 1008.18 0.04825 0.0066 190.6 30 35.11 68.16 0.83 1008.41 0.05516 0.0076 252.7 35 34.53 67.20 0.82 1008.36 0.05479 0.0075 248.7 40 34.62 67.23 0.82 1008.36 0.05467 0.0075 247.6 45 35.08 68.18 0.83 1008.41 0.05525 0.0076 253.5 50 35.11 64.43 0.74 1008.22 0.04948 0.0068 201.1 55 34.54 65.35 0.78 1008.27 0.05195 0.0072 222.2 60 33.77 69.10 0.89 1008.45 0.05905 0.0082 290.4 65 35.01 66.05 0.78 1008.30 0.05216 0.0072 224.5 70 32.12 59.93 0.72 1008.00 0.04802 0.0067 186.8 75 32.24 55.06 0.60 1007.75 0.03998 0.0055 127.6 80 34.43 58.92 0.63 1007.95 0.04211 0.0058 143.3 85 36.65 68.17 0.79 1008.41 0.05235 0.0072 227.7 90 36.09 69.06 0.82 1008.45 0.05470 0.0075 249.2 95 34.78 69.10 0.86 1008.45 0.05718 0.0079 272.3 100 34.88 64.43 0.75 1008.22 0.04991 0.0069 204.6 105 35.82 67.23 0.79 1008.36 0.05246 0.0072 227.9 110 36.62 70.96 0.85 1008.55 0.05658 0.0077 268.1 115 35.54 67.20 0.79 1008.36 0.05292 0.0073 231.9 120 34.57 69.10 0.86 1008.45 0.05756 0.0079 275.9 125 34.16 63.50 0.75 1008.18 0.04980 0.0069 203.1 130 34.74 64.45 0.75 1008.22 0.05019 0.0069 206.9 135 35.16 64.44 0.74 1008.22 0.04940 0.0068 200.4 140 35.72 70.03 0.85 1008.50 0.05684 0.0078 269.9 145 34.99 66.30 0.79 1008.31 0.05257 0.0072 228.3 150 34.80 63.50 0.73 1008.18 0.04861 0.0067 193.6 155 35.00 65.35 0.77 1008.27 0.05110 0.0070 215.1 160 36.17 63.97 0.70 1008.20 0.04681 0.0064 179.7 165 35.16 67.23 0.80 1008.36 0.05366 0.0074 238.5 170 36.06 66.30 0.76 1008.31 0.05058 0.0069 211.3 175 34.92 65.37 0.77 1008.27 0.05126 0.0071 216.4 180 35.00 70.03 0.87 1008.50 0.05816 0.0080 282.6

185 35.00 66.28 0.79 1008.31 0.05251 0.0072 227.8 190 35.66 68.16 0.81 1008.41 0.05415 0.0074 243.6 195 36.99 67.70 0.77 1008.38 0.05100 0.0070 215.8 200 35.57 67.20 0.79 1008.36 0.05287 0.0073 231.5 205 34.62 67.23 0.82 1008.36 0.05467 0.0075 247.6 210 35.50 64.43 0.73 1008.22 0.04877 0.0067 195.4 215 35.34 72.83 0.93 1008.64 0.06167 0.0085 320.3 220.89 Tabel 6. Energi berguna variasi putaran 200 rpm Waktu (Menit) Temperatur, ºC p kolektor Cp udara v udara m dot T₁ T₂ (Pa) (J/kg. ºC) m/s (kg/s) Qu (watt) 0 38.36 55.78 0.45 1007.79 0.04458 0.0061 106.5 5 38.04 66.30 0.70 1008.31 0.07015 0.0096 272.2 10 38.98 69.10 0.74 1008.45 0.07393 0.0100 304.9 15 39.31 64.44 0.63 1008.22 0.06248 0.0085 214.7 20 41.55 66.30 0.61 1008.31 0.06077 0.0082 204.2 25 42.40 63.50 0.52 1008.18 0.05208 0.0070 148.8 30 40.73 63.50 0.57 1008.18 0.05651 0.0076 175.2 35 40.01 63.96 0.60 1008.20 0.05951 0.0081 194.5 40 36.79 69.10 0.80 1008.45 0.07986 0.0109 355.6 45 37.09 65.37 0.71 1008.27 0.07062 0.0096 275.1 50 37.31 69.06 0.79 1008.45 0.07836 0.0107 342.4 55 36.68 67.24 0.76 1008.36 0.07598 0.0104 320.2 60 36.98 64.46 0.69 1008.22 0.06882 0.0094 260.5 65 34.24 62.17 0.71 1008.11 0.07106 0.0098 275.8 70 32.29 56.88 0.64 1007.84 0.06399 0.0089 220.1 75 31.67 50.49 0.50 1007.52 0.05005 0.0070 132.0 80 31.40 51.67 0.54 1007.58 0.05371 0.0075 152.6 85 31.72 45.76 0.38 1007.29 0.03788 0.0053 74.5 90 31.00 45.76 0.40 1007.29 0.03990 0.0056 82.7 95 30.83 42.16 0.31 1007.11 0.03100 0.0043 49.3 100 30.05 42.76 0.35 1007.14 0.03480 0.0049 62.2 105 30.98 41.75 0.30 1007.09 0.02948 0.0041 44.5 110 31.00 41.95 0.30 1007.10 0.02996 0.0042 46.0 115 32.09 44.73 0.34 1007.24 0.03416 0.0047 60.4 120 36.35 56.01 0.51 1007.80 0.05063 0.0069 137.4 125 36.72 65.37 0.72 1008.27 0.07161 0.0098 282.8 130 35.72 67.20 0.79 1008.36 0.07855 0.0108 342.1

135 35.52 67.23 0.79 1008.36 0.07914 0.0109 347.3 140 35.04 63.50 0.72 1008.18 0.07195 0.0099 283.9 145 37.60 63.50 0.65 1008.18 0.06494 0.0089 231.3 150 38.15 63.50 0.64 1008.18 0.06344 0.0086 220.8 155 38.11 63.50 0.64 1008.18 0.06354 0.0087 221.4 160 38.40 64.43 0.65 1008.22 0.06492 0.0088 231.8 165 37.85 63.50 0.65 1008.18 0.06425 0.0088 226.4 170 35.87 64.45 0.72 1008.22 0.07185 0.0099 284.0 175 36.84 64.43 0.69 1008.22 0.06914 0.0095 262.9 180 36.86 63.50 0.67 1008.18 0.06695 0.0092 245.8 185 37.79 67.23 0.73 1008.36 0.07294 0.0099 295.0 190 35.42 65.37 0.76 1008.27 0.07519 0.0103 311.8 195 34.99 65.37 0.77 1008.27 0.07636 0.0105 321.6 200 33.76 60.76 0.69 1008.04 0.06909 0.0095 259.6 205 33.50 57.46 0.62 1007.87 0.06200 0.0086 207.0 210 31.89 52.45 0.55 1007.62 0.05430 0.0075 156.3 215 31.77 51.38 0.52 1007.57 0.05196 0.0072 142.7 213.3 Tabel 7. Efisiensi kolektor variasi putaran 1800 rpm Waktu (Menit) Ac (m²) Qu (watt) GT (W/m²) ηс (%) ηс Ratarata(%) 0 2 35.73 366.34 4.88 3.41 5 2 52.64 446.39 5.90 5.03 10 2 92.80 443.03 10.47 8.86 15 2 92.89 483.18 9.61 8.87 20 2 93.68 410.15 11.42 8.94 25 2 106.20 470.51 11.29 10.14 30 2 128.92 502.07 12.84 12.31 35 2 128.22 600.31 10.68 12.24 40 2 159.87 636.94 12.55 15.26 45 2 132.77 655.17 10.13 12.67 50 2 140.98 711.05 9.91 13.46 55 2 114.83 734.49 7.82 10.96 60 2 152.23 670.51 11.35 14.53 65 2 179.46 564.28 15.90 17.13 70 2 129.86 529.67 12.26 12.40

75 2 148.95 507.90 14.66 14.22 80 2 153.23 538.02 14.24 14.63 85 2 144.89 637.67 11.36 13.83 90 2 175.37 676.96 12.95 16.74 95 2 145.34 682.26 10.65 13.87 100 2 173.37 708.31 12.24 16.55 105 2 162.25 732.32 11.08 15.49 110 2 152.74 751.35 10.16 14.58 115 2 403.71 739.41 27.30 38.54 120 2 311.92 697.07 22.37 29.78 125 2 159.19 695.60 11.44 15.20 130 2 171.73 698.02 12.30 16.39 135 2 155.81 604.38 12.89 14.87 140 2 262.16 631.35 20.76 25.03 145 2 173.47 749.46 11.57 16.56 150 2 246.12 773.82 15.90 23.50 155 2 245.23 687.03 17.85 23.41 160 2 172.44 537.67 16.04 16.46 165 2 150.07 545.11 13.77 14.33 170 2 157.86 318.87 24.75 15.07 175 2 86.93 197.04 22.06 8.30 180 2 67.13 352.87 9.51 6.41 185 2 58.13 398.73 7.29 5.55 190 2 62.03 190.56 16.28 5.92 195 2 35.55 172.38 10.31 3.39 200 2 25.46 172.74 7.37 2.43 205 2 37.78 180.44 10.47 3.61 210 2 34.47 135.84 12.69 3.29 215 2 22.35 107.87 10.36 2.13 Rata-rata kolektor 12.90 13.10 Tabel 8. Efisiensi kolektor variasi putaran 950 rpm Waktu (Menit) Ac (m²) Qu (Watt) GT (W/m²) ηс (%) ηс Ratarata(%) 0 2 14.2 632.78 1.12 1.11 5 2 148.6 643.28 11.55 11.63 10 2 227.7 660.44 17.24 17.82 15 2 206.4 665.82 15.50 16.16 20 2 247.9 672.07 18.44 19.41

25 2 190.6 684.99 13.92 14.92 30 2 252.7 702.20 17.99 19.78 35 2 248.7 724.24 17.17 19.46 40 2 247.6 729.09 16.98 19.38 45 2 253.5 747.28 16.96 19.85 50 2 201.1 728.18 13.81 15.74 55 2 222.2 524.40 21.19 17.40 60 2 290.4 442.03 32.85 22.73 65 2 224.5 617.07 18.19 17.58 70 2 186.8 321.68 29.04 14.62 75 2 127.6 397.50 16.05 9.99 80 2 143.3 664.14 10.78 11.21 85 2 227.7 808.23 14.08 17.82 90 2 249.2 781.69 15.94 19.51 95 2 272.3 529.39 25.72 21.31 100 2 204.6 520.47 19.65 16.02 105 2 227.9 718.77 15.85 17.84 110 2 268.1 707.75 18.94 20.98 115 2 231.9 574.12 20.20 18.16 120 2 275.9 387.96 35.56 21.60 125 2 203.1 580.23 17.50 15.90 130 2 206.9 646.02 16.02 16.20 135 2 200.4 735.62 13.62 15.69 140 2 269.9 636.47 21.20 21.12 145 2 228.3 583.67 19.55 17.87 150 2 193.6 645.74 14.99 15.15 155 2 215.1 745.85 14.42 16.83 160 2 179.7 736.11 12.21 14.07 165 2 238.5 593.08 20.11 18.67 170 2 211.3 583.39 18.11 16.54 175 2 216.4 665.68 16.26 16.94 180 2 282.6 715.33 19.75 22.12 185 2 227.8 712.45 15.98 17.83 190 2 243.6 647.92 18.80 19.07 195 2 215.8 589.85 18.29 16.89 200 2 231.5 596.99 19.39 18.12 205 2 247.6 683.80 18.10 19.38 210 2 195.4 705.99 13.84 15.29 215 2 320.3 715.33 22.39 25.07 17.85 17.29