AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

SKRIPSI RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK. Oleh Yuni Restuningsih H

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

Perbedaan Kualitas dan Pertumbuhan Benih Edamame Varietas Ryoko yang Diproduksi di Ketinggian Tempat yang Berbeda di Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK TERHADAP HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERILL)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TANGGAPAN PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL DUA KLON TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP DOSIS PEMUPUKAN UREA, SP-36, DAN KCl

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH DOSIS PUPUK HIJAU DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

Ana Tri Lestari, Jaenudin Kartahadimaja *, dan Nurman Abdul Hakim

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN PUPUK HAYATI BIOTAMAX TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GARUT

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PENGARUH BEBERAPA KOMBINASI KOMPOS KEMPAAN GAMBIR DAN PUPUK NPK 15:15:15 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 Februari Penanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan,

PENGARUH PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA) VARIETAS IMPERIAL

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014.

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR ABA TERHADAP PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr.

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Transkripsi:

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN 1979-5777 131 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK Jaenudin Kartahadimaja*, Risa Wentasari *, Rizka Novi Sesanti * *Staf Pengajar Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Jl. Soekarno-Hatta, Rajabasa, Bandar Lampung. Tlp (0721) 703995, Fak. (0721) 787309 HP: 08127279243. ABSTRACT The use of multiple kinds of fertilizers on edamame plants have been conducted in Lampung State Polytechnic aims to see the growth and yield of fresh edamame pods varieties of Rioko are planted using four different types of fertilizer. The experiment was arranged in a randomized complete block design. Treatments consisted of four kinds of fertilizers, ie P1 = cow dung manure 20 ton.ha -1, P2 = chemical fertilizers (100 kg Urea.ha -1 + 150 kg SP36.ha -1 + 150 kg KCl.ha -1 ) ; P3 = 100 kg Urea.ha -1 + 150 kg SP36.ha -1 + 150 kg KCl.ha -1 + 20 ton.ha -1 cow dung; and P4 = Fertilizer Nadira 12 ton.ha -1. Each treatment was repeated three times. Data were analyzed by variance. If there are differences among the treatments used is followed by Least Significant Difference Test (LSD) at 5% level. The results show the four types of fertilizer used is not significantly increased plant height, number of pods per plant, weight of 100 grains of fresh seed and pod weight per plant, but significantly increased the number of branches per plant. Cow manure 20 ton.ha -1 performed better than 12 ton.ha Nadira -1 and combination of chemical fertilizer + manure. Keywords: Growth and production, edamame, and fertilizing ABSTRAK Penelitian penggunaan beberapa jenis pupuk pada tanaman edamame telah dilakukan di Politeknik Negeri Lampung, bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil polong segar edamame varietas Rioko yang ditanam dengan mempergunakan empat jenis pupuk yang berbeda. Penelitian disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKTL). Perlakuan terdiri dari 4 macam pupuk, yaitu P1 = pupuk kandang kotoran sapi 20 ton.ha -1 ; P2= pupuk kimia (Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha - 1 ); P3= Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 + 20 ton.ha -1 kotoran sapi; dan P4= Pupuk Nadira 12 ton.ha -1. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Data dianalisis dengan sidik ragam. Jika terdapat perbedaan diantara perlakuan yang dicoba maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan ke empat jenis pupuk yang digunakan tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot 100 butir biji segar, dan bobot polong isi per tanaman, tetapi berbeda nyata terhadap jumlah cabang per tanaman. Pupuk kotoran sapi 20 ton.ha -1 berpengaruh lebih baik dibandingkan Nadira 12 ton.ha -1 dan kombinasi Pupuk kimia+ kotoran sapi. Kata Kunci: Pertumbuhan dan produksi, Edamame, Pemupukan. PENDAHULUAN Edamame merupakan kedelai asal Jepang yang sangat dikenal. Bentuk tanamannya lebih besar dari kedelai biasa, begitu pula biji dan polongnya. Warna kulit polong bervariasi dari hitam, hijau, atau kuning. Orang Jepang biasanya mengkonsumsi edamame dengan cara merebus polong muda sebagai camilan saat minum sake. Edamame memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai biasa. Jepang memerlukan pasokan edamame segar setiap tahun sebanyak 100.000 ton per tahun. Indonesia yang diwakili PT. Mitratani Dua Tujuh setiap tahun mengekspor edamame segar ke Jepang sebanyak 3000 ton (Maxi dan Adhi,

132 Jaenudin Kartahadimaja, Risa Wentasari, Rizka N Sesanti :Pertumbuhan dan Produksi Polong 2009). Kartahadimaja et al,. (2001) menyatakan bahwa selain dikonsumsi dalam bentuk buah segar (kedelai rebus), edamame juga memiliki kualitas produk olahan yang lebih baik dari kedelai biasa, seperti tahu yang berasal dari edamame 15% rendemennya lebih tinggi dengan kualitas warna dan rasa lebih baik dari kedelai biasa, kualitas tempe dari edamame rasanya lebih enak, dan susu dari edamame memiliki rasa dan bau lebih baik dari kedelai biasa (tidak ada bau langu). Secara morfologi perbedaan Edamame dengan kedelai biasa yang utama yaitu pada ukurannya, dimana edamame relatif lebih besar dibandingkan dengan kacang kedelai biasa, selain itu edamame memiliki kandungan gizi yang berbeda, terutama kandungan kadar phytic acid. Edamame mempunya phytic acid lebih tinggi sehingga lebih halus dan lebih mudah dimasak (http://digilib.petra.ac.id, 2005). Kebutuhan pupuk untuk tanaman edamame diperkirakan akan lebih banyak dibanding kedelai biasa. Dosis pupuk anjuran pada tanaman kedelai secara umum adalah Urea 50 85 kg.ha -1, SP-36 sekitar 90-150 kg.ha -1, dan KCl 25 50 kg.ha -1 (Lamina, 1989), sedangkan untuk edamame adalah Urea, KCl, dan TSP masing-masing 200 kg.ha -1 (Rukmana dan Yuniarsih, 1996), SP- 36 250 kg.ha -1, Urea 200 kg.ha -1, dan KCl 75 kg.ha -1 ( http://digilib.petra.ac.id, 2005). Secara komersial edamame lebih banyak dipanen dalam bentuk buah segar yang digunakan sebagai bahan konsumsi camilan. Edamame yang diproduksi di Indonesia umumnya masih menggunakan input pupuk an organik. Untuk mendapatkan produk buah segar edamame yang lebih sehat, penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang perlu dianjurkan dibanding bahanbahan anorganik. Penggunaan dosis pupuk organik maupun anorganik pada tanaman edamame saat ini masih berbeda-beda dan belum baku. Penelitian penggunaan berbagai jenis dan dosis pupuk pada tanaman edamame perlu dilakukan agar diperoleh rekomendasi yang lebih tepat. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pertumbuhan dan hasil polong segar edamame varietas Rioko yang ditanam dengan mempergunakan empat jenis pupuk yang berbeda. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah berikut: 1. Edamame varietas Rioko memiliki respon pertumbuhan dan hasil polong segar yang berbeda terhadap empat jenis pupuk yang dicoba. 2. Diduga terdapat satu jenis pupuk yang memberikan respon terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil polong segar edamame varietas Rioko. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung Maret 2010 sampai dengan Juni 2010. Bahanbahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain benih edamame varietas Rioko, pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi, Urea, SP- 36, KCl, dan pupuk Nadira. Alat-alat yang digunakan antara lain cangkul, sabit, rol meter, kertas label, timbangan, dan alat-alat tulis. Penelitian disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Lengkap (RKTL). Sebagai perlakuan terdiri dari 4 macam pupuk, yaitu P1 = 20 ton.ha -1 pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi; P2= pupuk kimia yaitu Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 ; P3= Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 + 20 ton.ha -1 pupuk kandang kotoran sapi; dan P4= pupuk Nadira 12 ton.ha -1. Masingmasing perlakuan diulang tiga kali. Untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan yang dicoba data dianalisis dengan sidik ragam. Jika terdapat perbedaan diantara perlakuan yang dicoba maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Pengolahan lahan dilakukan hingga gembur, kemudian tanah diratakan dengan menggunakan cangkul. Ukuran setiap plot satuan percobaan dibuat 3 m x 2 m dengan jarak antar plot 40 cm, dan jarak antarulangan 40 cm. Benih edamame ditanam dengan jarak tanam 25 cm x 30 cm, ditanam 2 benih setiap lubang tanam. Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu tanah diambil contohnya untuk dianalisis di laboratorium. Pemberian pupuk kandang, SP 36 dan KCl dilakukan pada saat penanaman benih edamame, sedangkan untuk pupuk Urea dilakukan dalam

Jaenudin Kartahadimaja, Risa Wentasari, Rizka N Sesanti :Pertumbuhan dan Produksi Polong 133 dua tahap, yaitu saat tanam dan saat mulai berbunga. Pupuk organik Nadira, diberikan tiga tahap, yaitu saat tanam (50 g per lubang tanam ), 15 hari setelah tanam (50 g per lubang tanam), dan 30 hari setelah tanam (50 g per lubang tanam). Penanaman dilakukan dengan cara ditugal sedalam 3-4 cm. Pemeliharaan meliputi pengairan, pengendalian gulma dan pengendalian hama penyakit. Variabel yang diamati untuk dianalisis secara statistik antara lain tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot 100 butir biji panen segar, bobot polong isi panen segar per tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi tanaman merupakan salah satu variabel pertumbuhan yang menunjukkan karakter agronomi suatu galur atau varietas tanaman. Edamame merupakan salah satu jenis kedelai yang memiliki ukuran tingi tanaman, ukuran daun, ukuran buah, dan ukuran batang yang lebih besar dibandingkan kedelai jenis lokal atau unggul nasional. Morfologi tanaman yang lebih besar memungkinkan edamame memerlukan input hara yang lebih banyak dibandikan kedelai biasa. Pertumbuhan dan hasil akan dipengaruhi oleh unsur hara yang diberikan kepada tanaman. Sumber unsur hara bisa berasal dari berbagai jenis bahan yang diberikan antara lain dari bahan organik dan anorganik. Sumber hara yang berasal dari bahan organik antara lain pupuk kandang. Banyaknya hara yang terkandung dalam pupuk kandang akan berbeda tergantung kepada jenis hewan dan asal makanan yang dimakan oleh hewan tersebut. Hasil pengamatan pengaruh perlakuan berbagai jenis pupuk (P1 = Pupuk kandang sapi ( 20 ton.ha -1 ); P2= pupuk kimia ( urea 100 kg.ha -1, SP36 150 kg.ha -1, KCl 150 kg.ha -1 ); P3= kombinasi pupuk kimia dan pupuk kandang yaitu Urea 100 kg.ha -1, SP36 150 kg.ha -1, KCl 150 kg.ha -1 + pupuk kandang 20 ton.ha -1 ); dan (P4= Pupuk Nadira 12 ton.ha -1 ) terhadap tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot 100 butir biji segar, dan bobot polong isi per tanaman pada tanaman edamame, menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah polong, bobot 100 butir biji segar, dan hasil polong segar tiap tanaman, tetapi berbeda nyata terhadap jumlah cabang per tanaman (Tabel 1). Tabel 1. Pengaruh jenis pupuk terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, bobot 100 butir biji segar, hasil biji tiap tanaman dan hasil biji tiap hektar tanaman Edamame. Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Cabang Jumlah Polong (buah) Bobot 100 biji segar (gr) Hasil biji segar Tiap Tanaman (gr) Hasil biji segar Tiap Tanaman (kg) P1 36.67 a 6.60 a 32.67 a 70.87 a 70.23 a 9364,0 a P2 35.50 a 5.20 ab 39.27 a 64.57 a 78.13 a 10417,3 a P3 37.60 a 3.73 c 34.67 a 72.23 a 79.13 a 10550,6 a P4 33.23 a 4.80 bc 40.53 a 59.83 a 86.60 a 11546,6 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf nyata 5% UJI BNT. Penggunaan pupuk kandang yang berupa kotoran sapi 20 ton.ha -1 (P1) berpengaruh nyata lebih baik dibandingkan dengan penggunaan Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 + pupuk kandang 20 ton.ha -1 (P3); dan Nadira 12 ton.ha -1 (P4) terhadap jumlah cabang tanaman edamame. Dosis 20 ton.ha-1 pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi, diduga hara yang terkandun di dalamnya mampu memberikan respon yang nyata terhadap pertumbuhan jumlah cabang tanaman edamame, tetapi untuk meningkatkan laju pertumbuhan generatif terutama untuk menghasilkan buah kemungkinan

134 Jaenudin Kartahadimaja, Risa Wentasari, Rizka N Sesanti :Pertumbuhan dan Produksi Polong level tersebut sudah melebihi sehingga tidak berdampak positif. Hardjowigeno (1987) menyatakan bahwa pupuk kotoran sapi mengandung 0,44% N; 0,17% P2O5; dan 0,35% K2O. Penggunaan dosis 20 ton.ha -1 pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi pada penelitian di atas akan setara dengan penggunaan 88 kg N; 34 kg P2O5; dan 70 kg K2O, atau setara dengan 195 kg Urea, 145 kg KCl, dan 90 kg TSP. Dosis pupuk anjuran pada tanaman kedelai secara umum adalah Urea 50 85 kg.ha -1, SP-36 90-150 kg.ha -1, dan KCL 25 50 kg.ha -1 (Lamina, 1989), sedangkan untuk edamame adalah Urea, KCl, dan TSP masing-masing 200 kg.ha -1 (Rukmana dan Yuniarsih, 1996). Perbedaan keperluan pupuk antara kedelai biasa dibandingkan dengan edamame diduga karena tanaman edamame memiliki ukuran morfologi tanaman yang lebih besar (daun lebih tebal dan Tabel 2. Hasil Analisis Tanah Sebelum Penelitian No Parameter yang Hasil lebih lebar, batang tanaman lebih besar, polong dan biji lebih besar) dibandingkan kedelai biasa. Tidak nyatanya perbedaan respon keempat jenis pupuk yang digunakan pada penelitian di atas terhadap hasil buah edamame segar diduga karena penggunaan dosis ke empat jenis pupuk pada penelitian di atas sudah melebihi keperluan edamame pada lahan tersebut terutama perlakuan P2= pupuk kimia ( Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 ); P3= Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 + 20 ton.ha - 1 pupuk kandang); dan P4= 12 ton.ha -1 Nadira). Hasil analisis awal terhadap kandungan hara terutama N, P, dan K pada lahan yang digunakan untuk penelitian ini menunjukkan menunjukkan kandungan N total dan dan P tersedia tergolong sangat tinggi, sedangkan ph dan kandungan K yang rendah (Tabel 2). Keterangan dianalisis 1 ph (H 2 O) 5,26 Masam 2 N Total (%) 0,79 Sangat Tinggi 3 K tersedia (mg/100 g) 1,0633 Rendah 4 P tersedia (mg/100 g) 111,289 Sangat Tinggi Sumber: Laboratorium Analisis Polinela 2010. Jumlah cabang yang lebih banyak ternyata tidak mampu meningkatkan produksi polong (buah). Cabang yang tumbuh belum tentu semua mampu menghasilkan buah atau polong, selain itu buah yang tumbuh dari cabang umumnya berbeda kualitasnya dengan buah yang tumbuh dari batang utama. Pengamatan secara kualitatif di lapangan menunjukan bahwa buah atau polong edamame yang dihasilkan dari cabang ternyata umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada buah atau polong yang tumbuh dari batang utama, polong dari batang utama umumnya menghasilkan dua sampai tiga biji tiap polong, sedangkan polong yang tumbuh dari cabang umumnya menghasilkan satu sampai dua biji, bahkan banyak cabang yang tidak mampu menghasilkan buah atau polong. Secara kualitatif (visual) penampilan pertumbuhan vegetatif tanaman edamame dengan perlakuan pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi 20 ton.ha -1 (P1) lebih baik vigornya dibandingkan dengan perlakuan pupuk P2= pupuk kimia ( Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 ); P3= Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 + 20 ton.ha -1 pupuk kandang); dan P4= 12 ton.ha -1 Pupuk Nadira (Gambar 1).

Jaenudin Kartahadimaja, Risa Wentasari, Rizka N Sesanti :Pertumbuhan dan Produksi Polong 135 Gambar 1. Penampilan Pertumbuhan Vegetatif Edamame dengan Empat Perlakuan Pupuk yang Berbeda Secara kualitatif penampilan buah (biji) segar edamame dengan empat jenis penggunaan pupuk yang berbeda menunjukkan bentuk fisik (warna) yang tidak berbeda (Gambar 2). Edamame umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar yaitu buah yang direbus atau dikukus. Produk-produk tersebut akan lebih baik jika dihasilkan secara organik, karena bebas dari residu bahan-bahan kimia yang berbahaya terutama dari akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan, pestisida berlebihan dan lain-lain. Manfaat lain penggunaan pupuk kandang jangka panjang antara lain bermanfaat terhadap perbaikan sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah tanah. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dosis pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi bisa digunakan kurang dari 20 ton.ha -1, tanpa harus menggunakan tambahan pupuk kimia.

136 Jaenudin Kartahadimaja, Risa Wentasari, Rizka N Sesanti :Pertumbuhan dan Produksi Polong Gambar 2. Penampilan Fisik (Warna) Biji Segar Edamame dengan Empat Perlakuan Pupuk yang Berbeda. KESIMPULAN Hasil penelitian penggunaan empat jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil edamame segar di lahan Politeknik Negeri Lampung dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan pupuk kandang kotoran sapi 20 ton.ha -1 (P1); Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 (P2); Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 + 20 ton.ha -1 pupuk kandang (P3); dan 12 ton.ha -1 Nadira (P4) tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot 100 butir biji segar, dan bobot polong isi per tanaman, tetapi berbeda nyata terhadap jumlah cabang per tanaman. 2. Penggunaan pupuk kotoran sapi 20 ton.ha- 1 (P1) berpengaruh lebih baik terhadap jumlah cabang dibandingkan dengan penggunaan Urea 100 kg.ha -1 + SP36 150 kg.ha -1 + KCl 150 kg.ha -1 + 20 ton.ha -1 kotoran sapi (P3), dan penggunaan 12 ton.ha -1 Nadira (P4). DAFTAR PUSTAKA Hardjowigeno S. 1992. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 132 halaman. http://digilib.petra.ac.id. 2005. Kedelai_jepang-chapter5.pdf. diakses Bulan Maret 2010. Kartahadimaja, Nurman A.Hakim, Hery Sutrisno, dan Sarono. 2001. Pengembangan Edamame. Laporan Semi-Que III. Politeknik Negeri Lampung. Lamina. 1989. Kedelai dan penggembanganya. Penerbit CV Simplex. Jakarta. 135 hal. Maxi, I., dan Adhi, W. 2009. Kedelai Jumbo di Pasar Jepang. http://www.majalahtrust.com/bisnis/peluan g/416.php. Diakses bulan Maret Rukmana, R., dan Yuniarsih, Y. 1996. Kedelai. Budidaya dan Pasca-panen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 92 hal.

137