BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV: KONSEP Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD)

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar.

BAB III: DATA DAN ANALISA

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB III: DATA DAN ANALISA

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

BAB V PEMBAHASAN. Kota Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

DUKUH ATAS COMMUTER CENTER 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha,

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tam

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

PELUANG INVESTASI PEMBANGUNAN LRT DAN BRT

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Stasiun Interchange Mass Rapid Transit (MRT) Blok M dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik di Jakarta.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARTA

ARSITEKTUR KONTEKSTUAL SEBAGAI SOLUSI PERANCANGAN KAWASAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Transportasi Masa Depan Straddling Bus. Solusi untuk Mengatasi Kemacetan

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TERMINAL BUS PENUMPANG DI JOMBOR, MLATI, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA

Bab I PENDAHULUAN. sarana dan prasarana mencakup pada sarana transportasi. Transportasi merupakan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

Pelabuhan Teluk Bayur

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR: TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT

Syarat Bangunan Gedung

BAB III TINJAUAN KAWASAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN, JAKARTA PUSAT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III: DATA DAN ANALISA

Transkripsi:

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Tanggapan Terhadap KAK ( Target Perancangan ) Perancangan Kota Memperhatikan Peraturan ketatakotaan pada bangunan dengan ketentuan : - Lokasi : kawasan Stasiun Terpadu Manggarai - Luas Lahan : M² ( Ha ) - KDB : 60% - KLB : 1,5 - Lapisan Bangunan : 3-4 Lantai terminal, 2 Basement. - Batas-batas Lahan : Utara : Jln. Mentang Tenggulun dan Sungai Ciliwung Timur : Jln. Naggarai 1, 2 dan Jln. MAnggarai Selatan Barat : Pasar Manggarai dan Jln. Sultan Agung Selatan : Jln. Menara Air dan Jln. Bukit Duri Barat Kereta Api Stasiun kereta api adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk melayani naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan keperluan operasi kereta api dimana kereta api memerlukan tempat untuk bersilang, bersusulan, berhenti, dan menyusun rangkaian kereta api. Kawasan Sebagai konsep wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 16

Kawasan perkotaan yang besar dengan jumlah penduduk di atas satu juta orang dan berdekatan dengan kota satelit disebut sebagai metropolitan. Pengembangan kawasan stasiun kereta api manggarai diselaraskan dengan bangunan lama dan dengan mempertimbangan hubungan antara fasillitas Railway, Angkot, Bus Dalam Kota, Bus Luar Kota, Busway, MRT, dan LRT (Out one stop way.(sumber : sumber : www. wikipedia.org/wiki/kawasan_perkotaan ) Konservasi konservasi merupakan suatu upaya yang dapat menghidupkan kembali vitalitas lama yang telah pudar. Termasuk upaya konservasi bangunan kuno dan bersejarah peningkatan nilai-nilai estetika dan historis dari sebuah bangunan bersejarah sangat penting untuk menarik kembali niat masyarakat untuk mengunjungi kawasan atau bangunan tersebut sebagai bukti sejarah dan beradaban dari masa ke masa. Upaya konservasi bangunan bersejarah dikatakan sangat penting. Selain untuk menjaga nilai sejarah dari bangunan dapat pula menjaga bangunan tersebut untuk bisa dipersembahkan kepada generasi mendatang. Landsekap Memperhatikan bukaan ruang hijau bagi tanaman dengan meminimalkan perkerasan. Perkerasan diterapkan hanya pada area parkir dan alur sirkulasi kendaraan dan alur pejalan kaki hingga pedestrian. Membuat area publik pada zonasi publik agar mudah diakses bagi Penumpang, Pengunjung dan Pekerja yang bekerja di Stasiun Kereta Api terpadu Manggarai. RTH selain dibuat sebagai taman namun juga difungsikanurbanfarmingsebagai sehinggaareamemberikan manfaat lebih dalam pemanfaatan ruang. Sosial Memperhatikan pengguna bangunan Stasiun Kereta Api Terpadu karena dalam pemanfaatannya bangunan ini tidak hanya digunakan oleh pihak Kereta Api Indonesia (karyawan) saja namun Penumpang dan Pengunjung Stasiun. Sehingga dalam perencanaannya, membuat sirkulasi yang berbeda antara karyawan, penumpang dan pengunjung. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 17

2.2. Studi Pustaka 2.2.1. Pengertian Stasiun Kereta Api Stasiun kereta api adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk melayani naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan keperluan operasi kereta api dimana kereta api memerlukan tempat untuk bersilang, bersusulan, berhenti, dan menyusun rangkaian kereta api. 2.2.2. Fasilitas Transportasi Terintegrasi Railway atau Jalur Kereta Api / Lebar jalur kereta api / Lebar Trak / Lebara sepur adalah lebar antara sisi dalam kepala rel pada lebar sepur kereta api. Hampir enam puluh persen trak kereta api diseluruh dunia menggunakan trak yang lebarnya 1,435 mm, yang pada akhirnya disebut sebagai lebar trak standart international. Lebar trak yang kurang dari itu disebut sebagai lebar sepur sempit (narrow gauge) dan yang lebih besar disebut sebagai trak lebar (broad gauge). Sumber : www. wikipedia.org/wiki/lebar_jalur_kereta_api Gambar 3 Definisi lebar trak Sumber : www. wikipedia.org/wiki/lebar_jalur_kereta_api Angkot atau Angkutan Kota atau biasa disingkat Angkot atau Angkota adalah sebuah moda transportasi perkotaan yang merujuk kepada kendaraan umum dengan rute yang sudah ditentukan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 18

Bus dalam Kota atau dalam bahasa inggris disebut sebagai City bus atau Transit bus adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam wilayah perkotaan dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dengan trayek angkutan tetap dan teratur. Bus Antar Kota adalah sebuah bus yang mengangkut penumpang dengan jarak tempuh tertentu menuju beberapa kota atau permukiman. Busway atau Transjakarta adalah dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivias ibukota yang sangat padat, Transjakarta merupakan BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (208km), serta memiliki 228 halte yang tersebar dalam 12 koridor (jalur), yang awalnya beroprasi dari 05.00-22.00 WIB, dan kini beroperasi 24 jam. MRT atau singkatan dari Mass Rapid Transit kota Jakarta (bahasa Inggris: Jakarta Mass Rapid Transit) adalah sebuah sistem bagian utama transportasi metro transit cepat di Jakarta yang groundbreaking proyek ini akan dilakukan pada bulan September 2013 guna menanggulangi kemacetan yang akhir-akhir ini sering terjadi dan sangat memacetkansumber : www. wikipedia.org/wiki/mrt_jakarta LRT atau Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai singkatan Light Rail Transit adalah salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi dikawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, disebut juga tram. 2.2.3. Fasilitas dan kelengkapan Stasiun Kereta Api a. Fasilitas dan kelengkapan Stasiun Kereta Api menurut Honing (1981) Secara umum sebuah stasiun memerlukan fasilitas-faslitas sebagai berikut : - Emplesemen Merupakan ruang yang terdiri dari kumpulan jalur kereta dan peron/ platform berupa perkerasan tempat menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang serta ruang tunggu penumpang. Emplesemen terdiri dari berbagai tipe, yaitu : Tipe Paralel Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 19

Jalur kereta sejajar dengan bangunan utama stasiun sehingga kereta melintasi seluruh peron/ platform terletak di antara jalur-jalur kereta. Gambar 4 Emplesemen Tipe Paralel Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Bangunan Utama Stasiun Merupakan bangunan tempat terjadinya kegiatan pelaku stasiun yaitu pengguna kereta dan pengelola yang di dalamnya terdapat fasilitas sebagai berikut : - Fasilitas Sirkulasi Penghubung area muka stasiun denga peron berupa selasar, penyeberangan, dan lain-lain. - Fasilitas Pelayanan Penumpang Berupa loket penjualan tiket dan bagian informasi. - Fasilitas Administrasi Berupa ruang Kepala Stasiun dan bagian administrasi. - Fasilitas Penunjang. Berupa ruang tunggu, kafetaria, telepon umum, toilet, dan lain sebagainya. Bangsal Penumpang (Shelter) Merupakan ruang tunggu penumpang yang berada pada area peron/ platform ketika menunggu kereta. Area Muka Stasiun Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 20

Area muka stasiun merupakan titik kontak antara transportasi kereta api dengan transportasi jalan raya. Pada area ini terdapat fasilitas seperti pedestrian untuk pejalan kaki, parkir kendaraan, halte bus maupun angkutan umum lainnya. Jalur Penghubung Sirkulasi Merupakan jalur yang menghubungkan bangunan utama stasiun dengan peron. Bentuk jalur penghubung ini bisa di atas rel berupa jembatan maupun di bawah rel berupa lorong bawah tanah. Jalur Kereta Api Untuk jalur kereta sendiri dinamakan sepur atau rel baja pada moda angkutan kereta api, lebar sepur menentukan batas kecepatan maksimum dimana kereta api dapat berjalan dengan aman. Pada sepur yang lebar, kecepatan tinggi dimungkinkan oleh karena stabilitas yang lebih baik. Pada sepur sempit kecepatan tinggi tidak dapat mungkin karena stabilitasnya kurang. Lebar standar sepur di Indonesia adalah 1.067 mm. B. Fasilitas Stasiun Kereta Api Menurut Pp No. 56 Tahun 2009 Menurut peraturan pemerintah No. 56 tahun 2009 pasal 87 bahwa Stasiun penumpang paling sedikit dilengkapi dengan fasilitas : - Keselamatan - Keamanan - Kenyamanan - Tempat naik turun penumpang - Penyandang cacat - Kesehatan - Fasilita Umum - Fasilita Pembuangan sampah dan - Fasilita informasi. 2.2.4. Kategori Stasiun menurut Letak Menurut letaknya terdapat empat jenis stasiun, yaitu : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 21

1. Stasiun Akhir, merupakan tempat mulai atau berakhirnya jalan rel. Gambar 5 Stasiun Akhir Sumber : Suryo Hapsoro Tri Utomo,2009 2. Stasiun Antara, terletak pada jalan rel yang menerus. Gambar 6 Stasiun Antara Sumber : Suryo Hapsoro Tri Utomo,2009 3. Stasiun Pertemuan (junction), yaitu yang merupakan kombinasi dar stasiun akhir dan stasiun antara. Dapat juga disebut stasiun yang menghubungkan tiga jurusan. Gambar 7 Stasiun Pertemuan Sumber : Suryo Hapsoro Tri Utomo,2009 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 22

2.3. Hotel 2.3.1 Pengertian Hotel Pengertian hotel adalah sebuah bangunan, perusahaan atau usaha yang menyediakan jasa inap dan juga menyediakan makanan dan minuman bagi tamu yang datang serta mempunyai fasilitas jasa lannya. Yang mana semua fasilitasnya juga di peruntukkan bagi masyarakat umum 2.3.2 Jenis-jenis Hotel Gambar 8 Klasifikasi Jenis Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 23

Gambar 9 Klasifikasi Jenis Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 10 Klasifikasi Jenis Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 24

Gambar 11 Klasifikasi Berdasarkan Ukuran Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 12 Klasifikasi Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi Sumber : Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 25

2.3.3 Klasifikasi Tipe Kamar Gambar 13 Jenis Tempat Tidur Sumber : Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26

2.3.4 Fasilitas Hotel Gambar 14 Fasilitas Hotel Sumber : Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 27

2.4. Studi Banding Gambar 15 Studi Banding Dokumentasi Pribadi Gambar 16 Studi Banding Dokumentasi Pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 28

Gambar 17 Studi Banding Dokumentasi Pribadi 2.5. Tinjauan Tema 2.5.1. Pengertian Arsitektur Modern Arsitektur Modern adalah sebuah desain yang mengutamakan karakteristik Yang mempunyai pandangan atau idiologi yang anti terhadap sejarah, identitas atau pengenal, dan anti manusia sebagai elemen desain arsitektur, memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menemukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal tahun 70-an. Ciri cirri dari arsitektur modern adalah : Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 29

Satu gaya international atau tanpa gaya (seragam) Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis. Berupa khayalan idealis. Bentuk tertentu, fungsional bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah. Less is more semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah arsitektur tersebut. Ornament adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II. Singular (tunggal) Arsitektur modern tidak memiliki suaru cirri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam). Nihilism penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa-apanya kecuali geometri dari bahan. Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di mana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis. Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, atau memiliki bentuk tropis. Tetapi dengan adanya perkembangan konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep atau bentuk modern atau hitech, bias disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan adanya system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan, view dan orientasi bangunan, serta penggunaan material modern/hitech yang tidak merusak lingkungan. 2.5.2. Kaitan Stasiun Kereta Api Dengan Arsitektur Modern Stasiun kereta api adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk melayani naik turun penumpang, bongkar muat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 30

barang, dan keperluan operasi kereta api dimana kereta api memerlukan tempat untuk bersilang, bersusulan, berhenti, dan menyusun rangkaian kereta api. Arsitektur Modern itu sendiri merupakan International Style yang menganut Form Follows Function. Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, pengulangan yang monoton, merupakan ciri Arsitektur Modern. Suasana degradatif ditampilkan oleh adanya Arsitektur Modern yang telah tidak mampu membedakan dirinya dari sebarang bangunan (arsitektur itu lebih dari sekedar bangunan), gubahan olah seni atau olah nalar atau keduanya tidak jelas karena prosesnya telah sedemikian mekanistik dan terformulasi keinginan untuk mendongkrak kembali degradasi ini. Ciri-ciri Arsitektur Modern adalah suatu gaya yang dapat menembus budaya dan geografis, berupa khayalan dan idealis, bentuk mengikuti fungsi sehingga cenderung monoton karena tidak diolah, mempunyai paham less is more dan tidak banyak menggunakan ornamen karena penggunaan ornamen dianggap suatu kejahatan dalam desain Kaitannya Terhadap Bangunan Stasiun Kereta Api terpadu Ialah : a) Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik (sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan). b) Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada. c) Memaksimalkan sumberdaya terbarukan / Limitting new resources: mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang /penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam. d) Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site: Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.(tidak merusak lingkungan yang ada). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 31

e) Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user: Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 32